Anda di halaman 1dari 21

LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK

(KAJIAN TRANSITIVITAS TEKS TERJEMAHAN TAKEPAN SERAT MENAK YUNAN DAN


KONTRIBUSINYA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
BERBASIS TEKS DI SMP: ANALISIS BERDASARKAN LINGUISTIK FUNGSIONAL
SISTEMIK)

TYAS P. ANJARINI
HANIF MAGHFIROH
SITI AYU MASTUROH
NURUL KHASANAH
Fonologi Morfologi Sintaksis

<baku> /b/, /a/, /k/, Me + tulis Letusan Gunung Merapi itu


telah menewaskan 200
/u/ Pe + tulis
orang.
<paku> /p/, /a/, /k/,
/u/
SYSTEMIC FUNCTIONAL LINGUISTIC
(SFL)

SFL merupakan teori bahasa yang bertitik pada fungsi dan penggunaan bahasa, yaitu:
1. Bahasa adalah fungsional (language is functional)
2. Bahasa adalah membuat makna-makna (the functional is language is to make meanings)
3. Penggunaan bahasa adalah kontekstual (language use is contextual)
(Silvana, 2003)
PERKEMBANGAN SFL
• SFL merupakan pendekatan bahasa yang digunakan untuk menganalisis bagaimana bahasa itu
gunakan dalam berbagai konteks yang ada didalam interaksi social sehari-hari, dalam bentuk
tulisan.
• SFL yang dikembangkan oleh Halliday (1978), Halliday dan Hasan (1985), Mathiesen (1992)
dan Martin (1992) kini telah mengalami tingkat kemajuan yang pesat.
• Berkisar tahun 2000, SFL telah diadaptasikan pada genre atau tipe teks serta digunakan juga di
dalam istilah-istilah untuk pemberian tata bahasa teks.
PEMBAHASAN SFL
KAJIAN TRANSITIVITAS TEKS TERJEMAHAN TAKEPAN SERAT MENAK
YUNAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SMP: ANALISIS
BERDASARKAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK

Muksin
Universitas Mataram
citraasa69@gmail.com
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 2, No. 2 Oktober 2016, 253-270 Available Online At
Http://Ejournal.Warmadewa.Ac.Id/Index.Php/Jret DOI: 10.22225/Jr.2.2.391.253-270.
Mengapa harus Linguistik Sistemik
Fungsional?

1. Takepan merupakan salah satu unsur metafungsi bahasa yang ada pada masyarakat suku
Sasak di Lombok. Takepan berisi nilai budaya yang dirasa memiliki nilai-nilai yang dapat
diterapkan di dalam bermasyarakat.
2. Digunakannya kajian sistem transitivitas berdasarkan teori LFS karena teori ini sangat
sesuai untuk menganalisis teks takepan yang di dalamnya terdapat klausa-klausa yang
mengandung prosesproses, seperti proses material, proses mental, proses relasional, proses
tingkah laku, proses verbal, dan proses wujud.
3. Kontribusi dalam bidang pendidikan, khususnya pengajaran untuk siswa SMP
METODE PENELITIAN
1. Metode Pustaka
2. Metode Wawancara
(1) tipe proses transitivitas yang
terdapat dalam teks terjemahan
TSMY; (2) tipe proses transitivitas METODE ANALISIS
yang mendominasi dalam teks Mixedmethods
terjemahan TSMY; dan (3) kontribusi 1. Kualitatif (melakukan deskripsi dan
teks terjemahan TSMY pada materi kategorisasi)
pembelajaran bahasa Indonesia 2. Kuantitatif (mendiskripsikan perhitungan
berbasis teks di SMP. setiap presentase transitivitas)
Kerangka Teori

Teori yang digunakan adalah ideational function,


interpersonal function, dan textual function
(Halliday, 1994: xiii; Eggins, 2004:3). Sejalan
dengan ketiga fungsi itu, bahasa dikatakan
membawa tiga makna, yakni makna pengalaman
(ideational meaning), makna intarpersonal atau
makna pertukaran (interpersonal meaning), dan
makna perangkaian atau pengorganisasian (textual
meaning).
PEMBAHASAN
1. Tipe Proses Transitivity
Proses material

Proses mental

Proses Transitivitas TSMY Proses Relasional

Proses verbal

Proses tingkah laku

Proses wujud
PEMBAHASAN
2. Dominasi Proses Transitivitas TSMY
Proses material

Proses mental

Proses Transitivitas TSMY Proses Relasional

Proses verbal

Proses tingkah laku

Proses wujud
Tingginya penggunaan proses material dalam TSMY dapat diinterpretasikan bahwa teks TSMY
banyak melibatkan aktivitas fisik. Pengarang ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa
aktivitas pemerintahan yang menyangkut aktivitas fisik begitu padat.

Jika dilihat dari partisipan I yang mengikat proses material sebagian besar diperankan oleh
pelaku raja, para pembesar kerajaan, dan mereka sebagai kata ganti untuk rakyat. Ini artinya
pengarang ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa roda pemerintahan tidak hanya
dikuasai oleh segelintir orang saja tetapi terjadi kerja sama yang baik antara semua unsur.
Kontribusi Hasil Kajian TSMY Terhadap Materi
Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks Di SMP

1) Hasil kajian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan materi


pembelajaran yang terkait dengan aspek aspek kebahasaan, seperi kohesi dan
koherensi, diksi/pilihan kata, dan lain-lain.
2) sebagai dasar pengembangan materi pembelajaran berkaitan dengan grup
kata, seperti nomina, verba, adverbial, pronominal, konjungsi, dan lain-lain.
3) pengembangan materi pembelajaran berbasis teks yang berkaitan dengan
struktur, dan unsur unsur yang membangun struktur tiap teks.
4) pengembangan materi pembelajaran berbasis teks terutama mengenai
jenisjenis teks, seperti teks narasi,deskripsi, dan lain-lain.
Simpulan
Terdapat 6 jenis proses transitivitas yaitu proses material, mental, tingkah laku,
relasional, verbal, dan proses ekstensial.

Tipe proses transitivitas yang mendominasi dalam teks terjemahan TSMY adalah
penggunaan proses material dengan jumlah 127 atau 36,10%.

Kontribusi hasil penelitian terhadap teks terjemahan TSMY pada materi pembelajaran
bahasa Indonesia berbasis teks di SMP adalah hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan ajar terutama yang terkait dengan teks
Kesimpulan LSF
◦ Tokoh : Michael Alexander Kirkwood Halliday pd awal tahun 1960
◦ Kata sistem pada sistemik merujuk pada sistem pilihan. Artinya pengguna bahasa
mengacu pada pilihan bentuk, contohnya pd tataran klausa menggunakan bentuk
deklaratif
◦ Kata fungsional merujuk pada bahasa dalam konteks penggunaan
◦ LSF menitik beratkan pada fungsi dan penggunaan bahasa.
1. Bahasa adalah fungsional
2. Bahasa adalah membuat makna
3. Penggunan bahasa adalah kontekstual
Kelebihan LSF Kekurangan LSF

1. pada tataran sintaksis, aliran ini


berhasil melihat setiap komponen
bahasa berdasarkan fungsi dan
menginspirasi gagasan adanya 1. Terlalu spesifik mengkaji teks tanpa
relasi antara struktur dan fungsi melihat potensi kebahasaan yang
bahasa. lain diluar wacana tersebut.
2. Dapat menggali fungsi bahasa
dalam wacana, baik wacana ilmiah
maupun non ilmiah
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai