(Robert Forst)
Fahmi Ghiffari (A320140191)
Sri Lestari (A320140192)
Dyah Arum R (A320140193)
The Poem
Fire and Ice
BY ROBERT FROST
B.Paradox:
1.Beberapa mengatakan dunia akan berakhir dengan api, (baris 1))
Ada yang bilang di es ". (baris 2)
C.Paralelisme:
1.Beberapa mengatakan dunia akan berakhir dengan api, (baris 1)
Ada yang bilang di es. (baris 2)
D.Climax:
1.Untuk mengatakan bahwa untuk penghancuran es (baris 7)
Rhetorical Devices
1. Metafora
Api dan Es menggunakan metafora meskipun
ini adalah metafora tersirat dimana Robert
Frost membandingkan api dan es dengan
menyiratkan atau menunjukkannya.
Some say the world will end in fire some say
in ice
I hold with those who favor fire
To say that for destruction Ice is also great
2. Aliterasi
Ada yang bilang
Api dan es, seperti yang telah disebutkan di atas,
adalah simbol. Secara khusus, mereka mewakili
emosi seperti "keinginan" dan "kebencian." Tapi
hati-hati - tidak ada alasan untuk berpikir bahwa ini
semua adalah api dan es mewakili. Keinginan dan
kebencian hanyalah contoh yang termasuk dalam
kategori yang lebih luas.
Bantuan api
Kedua kata itu diawali dengan huruf yang sama.
Sound Values
A,B,A,A,B,C,B,C,B
Some say the world will end in fire, -A
Some say in ice.-B
From what Ive tasted of desire -A
I hold with those who favor fire.-A
But if it had to perish twice,-B
I think I know enough of hate -C
To say that for destruction ice -B
Is also great -C
And would suffice. -B
Conclusion
Kesimpulan dari puisi ini adalah ini salah satu
karya Robert Forst dimana puisi sudah
termasuk puisi modern dengan menggunakan
diksi yang sederhana, puisi ini menjelaskan
tentang kehidupan, yang akan berakhir dalam
api (hasrat) atau es (kebencian) yang mana
berakhirnya dunia ini diakibatkan oleh emosi
yang berlebihan oleh manusia itu sendiri.