Anda di halaman 1dari 20

POLIP ADENOMA

Dr. Riswan Joni, Sp.B

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Definisi

• Polip usus adalah penonjolan mukosa usus yang


datar menuju lumen usus halus. Dikatakan kecil
jika ukurannya <1 cm, jika >1 cm sudah termasuk
adenoma besar
• Secara bentuk, polip dapat dibagi menjadi dua
bentuk:
– Polip pedunkulata (polip bertangkai)
– Polip sessile (lebih datar)
• Polip adenoma adalah 65% dari seluruh polip
usus besar
Klasifikasi Histologi

Adenoma Adenoma
Adenoma vilosa
tubular tubulovilosa
• Terdiri atas • Terdiri atas 25- • Terdiri dari
0%-25% 75% jaringan >75% jaringan
jaringan villi villi villi
• Mayoritas (70- • 10-25% dari • 5% dari
85% adenoma) seluruh seluruh
• Lebih kecil dari adenoma adenoma
adenoma villi • Besar • Paling ganas
intermediet
Polip Adenoma

Polip pedunkulata Polip sessile


Villous Adenomas
Patofisiologi

• Mukosa epitel usus besar bersifat self-


renewing dan memiliki keseimbangan
proliferasi yang terjaga baik
– Proliferasi sel di basis kripta
– Pematangan sel sebagai kolonosit
– Bermigrasi ke apeks kripta
– Ektrusi senescent atau sel apoptotik dari kripta
atas menuju lumen (total proses selama 3-6 hari)
Patofisiologi (2)

Hilangnya kontrol pertumbuhan sel

Sel terus berproliferasi ketika mencapai bagian


atas kripta

Sel tidak diekstrusikan menuju lumen namun


terlipat kembali menuju mukosa

Respons jaringan mesenkim yang membantu


membentuk struktur adenoma (proses 10-15 hari)
Patofisiologi Molekuler

Inaktivasi mutasi
gen supressor Aktivasi mutasi
tumor adenomatous onkogen (Ki-ras)
polyposis coli (APC)

Inaktivasi mutasi gen


supressor tumor Mutasi poligenetika
tambahan (TP53)
Etiologi
• Predisposisi genetik
– Lynch syndrome
– Familial adenomatous polyposis (AFP) –sindrom autosom
dominan
– MUTYH-associated polyposis
– Hamartoma usus
• Riwayat keluarga (5%)
• Diet dan gaya hidup
– Studi epidemiologi: diet tinggi serat menurunkan insidensi
kanker kolorektal, sementara diet tinggi lemak merupakan
faktor risiko
– Orang dengan obesitas abdomen memiliki risiko tinggi adenoma
polip
Epidemiologi

40-50%
usia 50-60
tahun

Adenoma
Polip
1.83 kali
Pasien usia
lipat lebih
<30 tahun
berisiko
jarang
pria
Tanda dan Gejala

• Anamnesis
– Mayoritas asimtomatik
– Perdarahan rektum
– Diare/konstipasi, dengan jumlah feses sedikit
– Pada villous adenomas: diare berat dengan jumlah cairan
tubuh yang berkurang drastis
– Perubahan BAB, nyeri perut
– Prolaps rektum
– Obstruksi usus dari adenoma yang besar
– Intussusepsi
– Riwayat keluarga: jika positif, direkomendasikan untuk
screening
Tanda dan Gejala

• Pemeriksaan Fisis
– Polip rektal distal: dapat diketahui dengan rectal
touche
– Pemeriksaan fisis lainnya normal
– Jika occult blood test positif, direkomendasikan
untuk periksa usus besar lengkap
Diagnosis Banding

Polyp
Mukosa normal Agregasi limfoid
hiperplasia

Hamartomatous
Polyp inflamasi Juvenile polyp
polyp

Tumor stroma Lipoma Limfoma


Diagnosis

• Pemeriksaan Darah Lengkap


– Anemia mikrositik hipokrom (defisiensi besi)
karena chronic blood loss
• TIBC meningkat, serum iron dan ferritin menurun
• Pemeriksaan feses
– Guaiac-based fecal occult blood testing (FOBT)
• Jika positif, menandakan advanced adenoma
– Quantitative test untuk melihat darah di feses
Diagnosis (2)

• Imaging
– Barium enema (kurang sensitif dibanding kolonoskopi,
terutama pada adenoma dengan ukuran <1 cm)
– CT colonography (virtual colonoscopy)
• Prosedur
– Sigmoidoskopi fleksibel
– Kolonoskopi
• Dijadikan strategi utama untuk penapisan adenoma polip di
USA, namun bersifat invasif, operator-dependent, dan butuh
sedasi
Terapi Medikamentosa

• Chemoprevention dengan NSAID dikatakan


dapat mengurangi besar dan jumlah adenoma
pada pasien dengan familial adenomatous
polyposis (FAP)
• Inhibitor COX-2 (celecoxib) dapat meregresi
adenoma kolon pada pasien dengan FAP
Terapi Bedah

• Treatment of Choice pasien adenoma polip: eksisi


jaringan adenomatosa ketika kolonoskopi
– Tujuan: mengurangi angka kanker kolorektal
• Terapi bedah lainnya jarang diindikasikan, kecuali:
– Terdapat adenoma sessile dengan besar >2 cm yang
sulit direseksi secara endoskopi
– Adenoma rektal besar melalui reseksi transanal
intraoperatif
– Lesi proksimal: laparoskopi atau laparotomi dengan
reseksi kolon segmental dan evaluasi nodus limfe
Kapan Harus Pemeriksaan Ulang?

• Setiap 5 tahun sekali, jika ditemukan 1 atau 2


adenoma dengan besar <1 cm
• Setiap 3 tahun sekali jika ditemukan 3-4
adenoma kecil atau minimal salah satunya
berukuran >1 cm
• Setiap 1 tahun sekali jika terdapat lebih atau
sama dengan lima adenoma kecil, atau
terdapat lebih dari tiga, dengan salah satunya
> 1 cm
Prognosis

• Beberapa tipe adenoma


memiliki risiko yang
lebih tinggi untuk
menjadi ganas
– > 1.5 cm
– Sessile
– Villous/dysplasia
– Jumlah multipel
Referensi

• Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J.
Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York: McGraw-Hill;
2015. p. 542
• Kumar P, Clark M. Kumar & Clark’s Clinical Medicine 8th Edition.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2012. p. 285
• Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock
RE. Schwartz’s Manual of Surgery. New York: McGraw-Hill; 2006. p.
773-5
• Patel SG. Intestinal Polypoid Adenomas. Cited from:
http://emedicine.medscape.com/article/179284. Downloaded at:
11th September 2017.
• Enders GH. Colonic Polyps. Cited from:
http://emedicine.medscape.com/article/172674. Downloaded at:
11th September 2017.

Anda mungkin juga menyukai