Anda di halaman 1dari 20

LogoType

Indiane Putri Ningtias


Pembimbing : dr Djoko Wibisono,
Sp.PD- GH
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENDAHULUAN

Kanker Morbiditas Fungsi kekebalan


paru mortalitas tubuh abnormal

Sel dendritik (DC) adalah sel penyaji-antigen (APC)


terkuat dalam tubuh, dan berperan dalam stres imunologis,
dan imunoregulasi tubuh.
DC merupakan sel yang berguna dalam
imunoterapi biologis tumor.
PENDAHULUAN

JUMLAH DC PADA KANKER DC DALAM DARAH PASIEN NSCLC

jumlah DC pada individu distribusi dan jumlah sekelompok


dengan tumor  berkurang. DC dalam darah perifer pada
Penelitian telah menunjukkan pasien dengan kanker paru
bahwa perubahan rasio DC1, non-sel-kecil (NSCLC) setelah
DC2 dan DC1/DC2 dalam darah imunoterapi DC terdeteksi dalam
perifer dapat dengan baik penelitian ini untuk menyelidiki
mencerminkan status fungsi signifikansi klinis dari deteksi
kekebalan tubuh saat ini. sekelompok DC
SUBJEK DAN METODE

Subjek penelitian
55 pasien, berusia 19-77 tahun,
Didiagnosis sebagai NSCLC dari bulan Januari 2016 hingga Januari 2017.

Kriteria eksklusi untuk penelitian ini adalah:


Pasien dengan disfungsi jantung, hati, ginjal atau hematopoietik
Pasien anak, perempuan hamil, pasien dengan penyakit jiwa
Pasien tanpa diagnosis patologis yang jelas
Pasien yang diperkirakan dapat bertahan hidup kurang dari enam bulan

Dilakukan pemeriksaan fisis pada delapan belas subjek sehat (kontrol berusia
22-75 tahun)
SUBJEK DAN METODE
SUBJEK DAN METODE

Reagen sitometri DC ditambahkan ke dalam lima tabung


antikoagulan heparin, masing-masing berisi 100 μl darah
tepi, kemudian campuran dikocok perlahan dan merata,
pada suhu kamar gelap selama 15 menit.

Kemudian ditambahkan 2-3 ml hemoglobin & campuran


dikocok dengan lembut dan merata selama 10 menit
diikuti dengan sentrifugasi pada 1,080xg selama 5 menit.
SUBJEK DAN METODE

Supernatan dibuang, dan campuran dicuci dengan larutan


penyangga salin fosfat (PBS) sebanyak tiga kali, kemudian
ditambahkan 300 μl PBS dan diaduk perlahan pada suhu 4˚C.
Sekelompok DC terdeteksi menggunakan sitometer.

Sel (5x104) dimasukkan ke dalam tabung. Nilai ambang batas


ditetapkan dalam FSC untuk mengeliminasi gangguan debris
pada hasil.
SUBJEK DAN METODE

Hasil dicatat menggunakan persentase sel positif pada


pewarnaan antibodi fluoresens CD11c (DC1) dan
CD123 (DC2), dilakukan perhitungan rasio DC1/DC2.
HASIL

Ekspresi DC1 pada NSCLC


menurun secara signifikan
dibandingkan kelompok kontrol
Normal.
Ekspresi DC2 tidak mengalami
perubahan pada kedua kelompok
.
Dibandingkan dengan kelompok
kontrol normal, rasio DC1/DC2
pada kelompok NSCLC lebih
rendah
Section Break
Insert the title of your subtitle Here
Jenis terapi kanker paru

DC merupakan APC paling c KEMOTERAPI


kuat yang dikenal saat ini,
dan berperan penting c RADIOTERAPI
dalam memicu respon
imun primer dalam tubuh
untuk pertama kali, c IMUNOTERAPI
yang secara efektif dapat
mengontrol pertumbuhan
dan metastasis sel tumor.
DISKUSI

Terdapat dua sumber DC dalam tubuh. Salah satunya


adalah DC turunan mieloid dari sel CD34+ sumsum tulang, yang
dapat merangsang sel T-helper 1; sehingga juga
dikenal sebagai DC1. Sel seperti itu adalah sumber sel DC paling
penting saat ini, yang dapat menginduksi sekresi berbagai sitokin dari
sel T dalam tubuh, sehingga merespon Th1 dan akhirnya memicu
penolakan kekebalan dalam tubuh
DISKUSI

Selain itu, terdapat DC limfositik yang berasal dari timus, yang dapat
merangsang sel T-helper 2. Sehingga,dikenal sebagai DC2.
Setelah terpajan dengan sel-sel tumor dalam tubuh,sel ini mengeluarkan
berbagai sitokin, termasuk interferon-α, memicu respon imun Th2, yang
terkait erat dengan respon toleransi imun dalam tubuh.
DISKUSI

Saat ini diketahui bahwa DC1 dalam darah perifer berkurang pada
berbagai tumor ganas.

Peningkatan level ekspresi berbagai sitokin dalam serum terkait erat


dengan penurunan DC dalam darah perifer.
DISKUSI

Dalam penelitian ini  jumlah DC dan kelompoknya terdeteksi


melalui imunofluoresensi tidak langsung dan LSCM.
Hasil statistik menunjukkan bahwa DC1 dan DC2 dalam jaringan
kanker paru meningkat secara signifikan dibandingkan dengan
yang terdapat pada jaringan para-karsinoma dan jaringan paru normal
(P<0,05)
jumlah DC1 dan DC2 dalam jaringan para-karsinoma meningkat
dibandingkan dengan yang ada di jaringan normal (P<0,05).
DISKUSI

Terdapat perbedaan yang signifikan dalam rasio DC1 dan DC1/DC2


pada pasien NSCLC dengan berbagai stadium tumor yang berbeda,
Terdapat perbedaan jelas pada pasien dengan skor KPS yang berbeda.

Dibandingkan dengan sebelum terapi, DC1 dan DC1/DC2 meningkat


secara signifikan setelah tiga kali terapi,
dan terdapat perbedaan yang signifikan dalam DC1/DC2 antara pasien
NSCLC dengan waktu bertahan hidup yang lebih besar dari dan kurang
dari satu tahun.
Kesimpulan
1. Fungsi kekebalan tubuh pasien NSCLC membaik setelah imunoterapi DC

2. Waktu bertahan hidup pasien NSCLC terkait erat dengan rasio


DC1/DC2 dalam darah perifer.

3. Deteksi himpunan bagian DC dalam darah perifer dapat membantu


dokter memahami fungsi kekebalan pasien NSCLC dan memberikan
dasar utk penilaian klinis, prognosis pasien NSCLC.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai