Anda di halaman 1dari 4

Antigen-specific cytotoxic T-cells are important in antitumor immunity.

DCs are able to activate naive T-cells in the


body as antigen-presenting cells and play a central role initiating, modulating, and maintaining the immune response
[18]. DCs can induce tumor antigen- specific immune response, decrease tumor immune toler- ance, overcome and
reverse immune suppression, modulate immune function in patients with glioma, and terminate low
immunoreactivity in patients.

Kelebihan
- Terapi ini bisa dipersonalisasi (dari apharesis)
- Induksi DC dapat menggunakan bermacam2 sumber sehingga lebih spesifik
- Metode pemberiannya mudah, melalui injeksi sehingga less invasive
- Sumber DC tidak langka
Kekurangan
- Masih dikembangkan
- Beberapa penelitian masih sulit mengembangkan prouksi DC
- Biaya : masih mahal
Tujuan penelitian ini
- Untuk melihat apakah ada kesempattan hidup lebih lama bagi seseorang dg GBM. maka
dari itu dicari modulasi terapi tambahan disamping dilakukannya terapi konvensional.
Terapi tambahan yang lain bisa dgn apa
- Checkpoint inhibitor
Km yakin ini dapat diterapkan apa engga
- Saya yakin dalam beberapa tahun kedepan akan mulai diterapkan. Seperti halnya terapi
seluler di keganasan yg lain.
- Terapi seluler memang masih termasuk terapi advans, tetapi dengan DC yang sumber
asalnya dari pasien sendiri sel DC sebenarnya dapat diperoleh dan dikembangkan
-
BACA IMUNOLOGI CD4 CD8
Dosis tinggi interval pendek (interval antar vaksin <1mgg)bs liver function
- Sebuah penelitian akiyama menyebutkan, semakin tinggi total jumlah DC yang
diinjeksikan berpengaruh pada prognosis yg lebih baik
- Buchro : dosis minimal : 4x pemberian
Low dose long interval (<107; >2mgg)efek samping : nyeri local, demam, nyeri kepala,
mual/muntah
Dosis aman
- buchro : 1-4 x 107 per injeksi

- chang : 2 x107 to 6 x107 DC per dose


-
ttg efek samping, berapakah dosis yg menyebabkan efek samping
- Buchro 2018 :
o trombositopenia
o knp bisa ada efek samping? Krn pada px gn DC mengalami ikatan alkalisasi TMZ
- chang :
o ast/alt
 8 px. 1 px gr 2(<2.5x) krn mengalami hepatitis B. yg lain gr 1 (<1.5x) dari
normal
 Kemungkinan krn inisasiasi nya, dan dosis nya lebih tinggi (4.34 ± 1.7 x 107 DC
7
per inoculation) dibanding (2.69 ± 1.3 􏰎 10 DC per inoculation)
 Mengalami pada injeksi ke 6-8
o limfopenia tp ga berhubungan dg dose maupun repetisilebih berhubungan thd
disease drpd vaksin
- leplina
o delayed hipersens : muncul pada injeksi ke 3-6

Kenapa pake OR
- Karena dari jenis data dikotom. Kemudian data ini menunjukkan event dimana
menghitung brp px hidup (amount of event)
- OR menyatakan exposure-outcome. Pada tahun pertama setelah terapi exposure vaksin
dan non vaksin, outcome : hidup/mati di th ke 2 dst
- Kalua hazard dia menghitung kapan waktu hidup (time to event/account of time)
Kenapa pake random effect
- Karena tiap penelitian memiliki populasi yg beda. Dari segi usia, jenis DC, waktu
pemberian, dosis
Kenapa pake mantel-haenzel
- sering digunakan dalam studi ketika pemilihan subjek secara acak untuk perawatan yang
berbeda tidak dapat dikontrol, tetapi kovariat pengganggu dapat diukur.
Pp65 itu apa
- protein antigen yg diekspresikan oleh GBM. dimana ini juga diekspresikan oleh CMV.
Jadi GBM dan CMV ini memiliki kesamaan dimana produksi pp65
jenis DC yg bagus untuk vaksin
- monosit derived DC (MDDC)
- kemampuan produksi IL12
metode induksi DC
- lisat
- rna
- dna
- peptide
- whole
secara teori, whole cell tumor paling kompleks
RNA lebih aman daripada DNA
(+) : mengurangi kemungkinan lolos dari respon imun
metode pematangan
- ifn/LPS
- GM-CSF granulosit monosit colony-stimulating foctor
- IL-4
penelitian yg kurang meprepresentasikan efek DC
- buchro 2018
o px yg gen promotor mgmt termetilasi lebih lama survive
o MGMT termetilasi : predictor efektivitas TMZ
 MGMT adalah methylguanine DNA methyltransferase (MGMT) merupakan suatu
protein yang berfungsi dalam sistem perbaikan DNA
o Kemungkinan :
 penundaan pemberian DC menjadikan pasien yg mengalami progresif
disease bahkan di awal terapi masuk ke dalam studi
 DC tidak efektif mentrigger respon imun krn protein yg dipresentasikan
DC adalah normal karena Penelitian ini menggunakan lisat
tumorkomponen nya luas . bisa jadi lisat tumor yg diinduksikan
memiliki protein imunogenik yg minor
 Efek hematotoksik tmztermasuk sel T
- Chang
o Penundaan inisiasi vaksin dan delayed effect (tahun kedua mulai naik)
o Sebuah studi menunjukkan pasien dengan kasus GBM relaps memiliki nilai
survival lebih panjang, kemungkinan disebabkan
o Kasus relaps lebih sering tidak melewati proses operasi dan radioterapi ulang
o Kasus GBM baru terbentuk klon sel GBM mutan oleh induksi radioterapi 
perubahan antigenisitas untuk persiapan vaksin
- Cho
o Threshold untuk muncul efek terapi masih belum jelas
o Penundaan DC. DC jg disinyalir meningkatkan sensitivitas sel gb, thd kemoterapi
- Jan
o Sel GBM mampu menghindari respon imun
o Sel T harus menembus BBB dimana Ketika trjadi tumor, akan terjadi
penumpukan fibroblast, jaringan nekrotik, sel endotel sehingga sulit mencapai
target
- Vik-mo
o Kenapa di th ke 3 kok kontrol lgsg bnyk yg mati
 Pemilihan kontrol tidak dilaksanakan bersamaan dgn penelitian, tapi
pakai history
 Kesulitan untuk meratakan distribusi variable
 Berapapun residu volume tumor px dapat jatuh kedalam progresif
disease
px yg mengalami relaps dpt tx apa
- buchro 18 : bevacizumab (10 mg/kg, given every two weeks)

bagaimana penggunaan jika digabung dgn tx lain:


- dgn surgery : (1) volume tumor berkurang memudahkan untuk mengeliminasi sel (2)
tumor yg diangkat dapat dijadikan bahan untuk induksi sel DC
- dgn radiotx : radiotx menurunkan sel T supresormenstimulasi sel T (efek sinergis dg
DC)
- dgn chemo dan radio efek samping C dan RT adalah limfopenia menginduksi
kaskade homeostatic proliferasi sel T oleh antigen dan diferensiasi sel T secara
langsung menjadi sel T efektor
jika i2 pada forest plot >50% pake funnel plot
pada bagian kesimpulan :menjawab tujuan penelitian

berikut adalah hasil analisis survival rate yg kami lakukan dalam bentuk forest plot
data yang kami masukkan adalah jumlah pasien hidup terhadap seluruh sampel dari masing2
kelompok
di tahun pertama, pemberian DC menunjukkan kelangsungan hidup lebih tinggi dibanding
konvensional dg OR ……. Secara signifikan yaitu p….
di tahun kedua, pemberian DC menunjukkan progress lebih baik dari tahun sebelumnya dg OR
….
Di tahun ketiga, jumlah px hidup dgn DC dibanding kontrol signifikan lebih tinggi dgn
OR….p….
Dan di th kelima ttp menunjukkan hasil yg bermakna yaitu ……….

Sebagai diskusi, berikut adalah mekanisme singkat bagaimana hubungan terapi sel dendritic
dalam membantu mengeliminasi sel tumor.
Sel GBM mampu meloloskan diri dari respon imun dgn menghasilkan sitokin yg dapat
menghambat aktivitas sel T seperti tgf b, il10, dan cd70 yg secara lgsg berikatan dgn ligan cd27
dari sel t.
Sedangkan sel DC menjadi antigen presenting cell, yg mempresentasikan antigen secara poten
kepada mhc kelas ½ kmudian diteruskan ke cd4 dan cd8 untuk aktivasi sel t
Di sisi lain sel dc mampu menghasilkan sitokin2 pengaktif respon imun seperti il-12
Sehingga sel tumor tetap dapat dieliminasi

Anda mungkin juga menyukai