Anda di halaman 1dari 12

BEBERAPA PENGERTIAN DALAM

STUDI ILMU HUKUM


OLEH :
UNDANG PRASETYA UMARA, SH.,MH
BEBERAPA PENGERTIAN DALAM PENDEKATAN
STUDI ILMU HUKUM
1. MASYARAKAT HUKUM
2. SUBYEK HUKUM
3. OBYEK HUKUM
4. HUKUM SUBYEKTIF
5. HUKUM OBJEKTIF
6. PERISTIWA HUKUM
7. PERBUATAN HUKUM
8. HUBUNGAN HUKUM
9. AKIBAT HUKUM
10. PERANAN HUKUM
11. FUNGSI HUKUM

39
ISTILAH-ISTILAH HUKUM:

SUBJEK HUKUM
ADALAH SESUATU YANG MENURUT HUKUM DAPAT MEMILIKI HAK DAN
KEWAJIBAN. JADI, SUBJEK HUKUM ADALAH PENDUKUNG HAK DAN KEWAJIBAN,
SEHINGGA DAPAT MEMILIKI KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN
HUKUM.

PERBUATAN HUKUM
ADALAH PERBUATAN ATAU TINDAKAN SUBJEK HUKUM YANG DAPAT
MENIMBULKAN SUATU AKIBAT HUKUM YANG DIKEHENDAKI OLEH PELAKU.

OBJEK HUKUM
ADALAH SEGALA SESUATU YANG DAPAT BERGUNA BAGI SUBJEK HUKUM DAN
DAPAT MENJADI POKOK SUATU HUBUNGAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH
SUBJEK-SUBJEK HUKUM. DAPAT BERUPA: BENDA ATAU HAK YANG DAPAT DIMILIKI
KUASAI OLEH SUBJEK HUKUM. (BENDA BERWUJUD DAN BENDA TIDAK
BERWUJUD/HAK)

40
HUBUNGAN HUKUM
ADALAH HUBUNGAN ANTARA SUBJEK HUKUM YANG DIATUR OLEH
HUKUM. ISINYA ADALAH HAK DAN KEWAJIBAN MASING-MASING PIHAK.
BENTUKNYA: HUBUNGAN HUKUM SEPIHAK DAN HUBUNGAN HUKUM
TIMBAL BALIK.

AKIBAT HUKUM
ADALAH AKIBAT YANG DITIMBULKAN OLEH PERISTIWA HUKUM.

PERISTIWA HUKUM
ADALAH PERISTIWA KEMASYARAKATAN YANG MEMBAWA AKIBAT YANG
DIATUR OLEH HUKUM.
CONTOH:
1. PERISTIWA PERKAWINAN;
2. PERISTIWA KEMATIAN;
3. PERISTIWA JUAL BELI BARANG.

41
PERISTIWA HUKUM
- Perbuatan Hukum bersegi
satu
Perbuatan Hukum - Perbuatan Hukum bersegi dua
- Perbuatan Hukum bersegi
Perbuatan Subyek banyak
Hukum - Zaakwarneming (Ps. 1354
Perbuatan yang bukan KUH Perdata)
Peristiwa Hukum Perbuatan Hukum - Perbuatan Melawan Hukum
(Ps. 1365 KUH Perdata)
Kelahiran
Bukan Perbuatan
Subyek Hukum Kematian
- Aquesitief
Kadaluarsa
- Extinctief

42
 Sebab-sebab hapusnya kewajiban (hukum):
1. Meninggal tanpa adanya penggantinyaahli waris orang lain,

badan hukum yang ditunjuk oleh hukumnya.


2. Masa berlaku telah habis dan tidak diperpanjang.

3. Kewajiban yang sudah dipenuhi.

4. Hak yang melahirkan kewajiban telah dihapus.

5. Kadaluarsa (extinctief) verjaring

6. Karena ketentuan UU.

7. Kewajiban telah dialihkan kepada pihak lain.

8. Sebab yang ada diluar kemampuan manusia.

 Sebab-sebab timbulnya Hak:


1. Adanya subyek hukum baru (orang/badan)

2. Adanya perjanjian yang telah disepakati para pihak

3. Adanya kerugian yang diderita akibat kesalahan orang lain

4. Telah melakukan kewajiban sebagai syarat mutlak untuk


memperoleh hak.
5. Kadaluarsa akuisitif.

43
JENIS-JENIS LAPANGAN HUKUM
1. HUKUM TATA NEGARA
2. HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
3. HUKUM PERDATA
4. HUKUM DAGANG
5. HUKUM PIDANA
6. HUKUM PERBURUHAN/KETENAGAKERJAAN
7. HUKUM AGRARIA
8. HUKUM PAJAK
9. HUKUM ANTAR GOLONGAN
10. HUKUM PERDATA INTERNASIONAL
11. HUKUM INTERNASIONAL
12. HUKUM ACARA (HUKUM ACARA PIDANA, HUKUM ACARA PERDATA, DSB.)
13. HUKUM ISLAM
14. HUKUM ADAT

44
1. Hukum Tata Negara:
Hukum yang mengatur bentuk negara, bentuk
pemerintahan, menunjukkan masyarakat hukum atasan dan
masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya,
menunjukkan alat-alat perlengkapan negara yang berkuasa,
wewenang, dsb.

2. Hukum Administrasi Negara


Aturan-aturan hukum yang mengatur bagaimana cara alat-
alat perlengkapan negara harus berbuat sesuatu dalam
melaksanakan tugasnya.

3. Hukum Perdata
Aturan-aturan hukum yang mengatur tingkah laku setiap
orang terhadap orang lain berkaitan dengan hak dan
kewajiban yang timbul dalam pergaulan masyarakat
maupun pergaulan keluarga.
45
4. Hukum Dagang:
Hukum yang mengatur tentang beberapa perjanjian
(overeenkomst) dan perikatan-perikatan (verbintenissen). Hukum
dagang terkait dengan pengaturan berkenaan dengan perniagaan,
pengangkutan, perlindungan konsumen, dsb.

5. Hukum Pidana
Hukum yang mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan
kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum, perbuatan
pelanggaran dan kejahatan tersebut diancam denga hukuman
yang merupakan penderitaan atau siksaan bagi yang
bersangkutan.

6. Hukum Perburuhan/Ketenagakerjaan
Peraturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur
hubungan kerja antara buruh dan majikan. Buruh bekerja pada
dan dibawah majikan dnegan mendapat upah sebagai balas
jasanya.
46
7. Hukum Agraria:
Hukum yang tertulis dan tidak tertulis yang mengatur
agraria, meliputi seluruh bumi, air, ruang angkasa dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

8. Hukum Pajak
Peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerintah
untuk mengambil kekayaan seseorang dan
menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui kas
negara.

9. Hukum Antar Golongan (Hukum Antar Tata Hukum)


Keseluruhan kaidah hukum yang menentukan hukum apa
dan hukum mana yang berlaku, apabila dalam satu
peristiwa hukum, ada dua hukum atau lebih yang berlainan
satu sama lain karena berlainan golongan penghuni dalam
suatu negara.
47
10. Hukum Perdata Internasional:
Hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi
batas-batas negara. Subjeknya perorangan atau badan
hukum perdata.

11. Hukum Internasional


Keseluruhan kaidah-kaidah hukum dan asas-asas hukum
yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi
batas-batas negara yang bukan bersifat perdata. Subjeknya
negara atau badan hukum publik.

12. Hukum Acara


Hukum acara adalah aturan-aturan hukum yang mengatur
bagaimana cara mempertahankan hukum materiil melalui
beracara di pengadilan.

48
13. Hukum Islam
Hukum yang bersumber dari wahyu Tuhan, Sunnah Rasul
dan Ijtihad.

14. Hukum Adat


Snouck Hurgronye:
Hukum adat adalah adat yang mempunyai akibat hukum.
Van Vollenhoven:
Hukum adat adalah aturan-aturan kelakuan yang berlaku
bagi orang-orang pribumi dan orang-orang timur asing, yang
disatu pihak mempunyai sanksi, dipihak lain tidak
dikodifikasi.
Soekanto:
Hukum adat adalah kompleks adat-adat yang kebanyakan
tidak dikitabkan, tidak dikodifikasi, bersifat memaksa dan
mempunyai sanksi, maka mempunyai akibat hukum.

49

Anda mungkin juga menyukai