KEPERAWATAN
PADA
NARAPIDANA
Kelompok 7
Kelas V A
Nama Kelompok :
Fadillah Rahman 1714201110011
Hj.Fahridha 1714201110017
Mariza Mauliyanti 1714201110023
Nelly Andreani 1714201110033
Pani Azhari 1714201110043
Rabbini Safirah Halida Puteri 1714201110045
Definisi Narapidana
Faktor Mental
– Agama
– Bacaan dan film
Tanda dan Gejala Narapidana Masalah Psikososial
Menyendiri (Solitude) Narapidana
Cemas
Kesepian
Ketidakberdayaan
Isolasi Sosial
Resiko Trauma
Ketergantungan (Dependen)
Manipulasi
Impulsif
Narsisme
Klasifikasi Narapidana Penatalaksanaan
Berdasarkan populasi narapidana Psikoterapi
yang mempunyai masalah kesehatan
Keperawatan
pada lembaga pemasyarakatan, yaitu :
Wanita
Remaja
Kasus
Seorang lelaki usia 25 tahun yang bernama Tn.A yang dibawa keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa Sentosa
karena sering menyendiri, menangis dan menolak diajak berbicara . Tn.A berasal dari keluarga yang
berekonomi rendah sering keluyuran tidak jelas .Tujuh bulan yang lalu Tn.A telah melakukan pencurian di
salah satu rumah warga yang akhirnya Tn.A ditangkap dan dibawa ke kantor polisi setempat. Sebelumnya
Tn.A pernah dirawat dirumah sakit jiwa tahun 2015 karena memukuli banyak orang. Tn.A pernah menjadi
korban pembuliyan ketika masih SMP. Ketika saat di lapas Tn.A mengatakan bahwa temannya berkurang, ia
sering menyendiri dan menyibukan diri.
Kondisi saat ini : Tn.A berpakaian bersih dan sesuai, ketika berbicara pandangannya selalu menunduk. Tn.A
mengeluh merasa kesepian,takut dan malu untuk berinteraksi dengan orang lain terutama pada keluarganya
karena statusnya sebagai narapidana dan bingung bagaimana cara memulai berinteraksi dengan orang lain
jika ia sudah keluar dari lapas. Tn.A juga mengeluh merasa tidak berguna sebagai seorang anak dan tidak
pantas berada di antara orang lain karena statusnya sebagai narapidana
Pengkajian
Identitas
Keluarga mengatakan pasien sering menolak diajak berbicara Pasien ketika berbicara
pandangannya selalu menunduk
Pasien mengeluh merasa kesepian dan malu untuk
berinteraksi Pasien pernah dirawat dirumah
sakit jiwa
Keluarga mengatakan pasien pernah menjadi korban
pembuliyan.
Pasien mengatakan merasa tidak pantas berada di antara
orang lain karena statusnya sebagai narapidana
Isolasi sosial
Data subjektif
Edukasi keluarga tentang tanda gejala kekambuhan yg disegerakan Identifikasi masalah yang
dialami saat merawat pasien.
Edukasi pada keluarga tentang penyebab, proses terjadinya, tanda gejala dan dampak.
Edukasi menciptakan lingkungan keluarga yg kondusif.
Latih keluarga pasien cara untuk merawat pasien dengan indikasi harga diri rendah yaitu peran
keluarga jika pasien berlatih melakukan kemampuan positif yg dilakukanya.
Latih keluarga berkomunikasi asertif dalam membina hubungan dengan pasien.
Edukasi keluarga untuk membantu pasien melaksanakan jadwal latihan.
Edukasi keluarga ttg tanda dan gejala kekambuhan yg disegerakan untuk rujuk.
Evaluasi hasil kegiatan sebelumnya dan berikan dukungan positif kpd keluarga
pasien.
Latih keluarga untuk memberikan dukungan perawatan pasien dalam memilih
kegiatan positif lainya.
Edukasi keluarga untuk membantu pasien melaksanakan jadwal kegiatan.
Edukasi keluarga tentang tanda gejala kekambuhan yg disegerakan untuk rujuk.
Bantu pasien utk memotovasi pasien membiasakan kegiatan- kegiatan positif
dalam kehidupan sehari-hari.
Intervensi Isolasi Sosial
Evaluasi hasil kegiatan harian pasien sesuai latihan yang pernah dilakukan
sebelumnya
Berikan pujian pada pasien.
Intervensi Keluarga
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat Pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial beserta proses terjadinya
Menjelaskan cara –cara merawat Pasien isolasi social
Melatih keluarga memperaktikan cara merawat Pasien isolasi sosial
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada Pasien isolasi sosial
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat
Menjelaskan follow up Pasien setelah pulang
Intervensi Ansietas b/d Kurangnya Pengetahuan
tentang bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain