Anda di halaman 1dari 13

Tahun Akademik 2016/2017

Semester Genap

DASAR, FUNGSI, TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL,


DAN TUGAS, HAK, SERTA KEWAJIBAN TENAGA
KEPENDIDIKAN.
Oleh:
Agus Susilo, S.Pd.B.,M.M

Program Studi Dharma Acariya


Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha
Jinarakkhita
TUJUAN UMUM

“ Memahami Peran
Pendidikan Nasional dan
Tenaga Kependidikan.“
TUJUAN KHUSUS
Menjelaskan Dasar Pendidikan Nasional.
Menjelaskan Tujuan dan Fungsi
Pendidikan Nasional.
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan
Nasional.
Menjelaskan Tugas, Hak dan kewajiban
Tenaga Pendidik.
“Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.”
DASAR PENDIDIKAN NASIONAL
 Undang-undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun
1950, Nomor 2 tahun 1945, Bab III Pasal 4 yang berbunyi:
Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang
termaktub dalam Pancasila, Undang-undang Dasar RI dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
 Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 Bab II Pasal 2 yang
berbunyi: Dasar Pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.
 Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983, dan GBHN 1988
Bab IV bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila.
 Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian
Pendidikan yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945.
 Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan
Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“ Dasar Pendidikan di Indonesia adalah
Pancasila dan Undang –Undang Dasar 1945
sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003.”
TUJUAN DAN FUNGSI
PENDIDIKAN NASIONAL
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 3:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan


kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”
PRINSIP PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN NASIONAL
Enam Prinsip 1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis
dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
(Undang-Undang menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
20/2003 tentang keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
Sisdiknas, diatur bangsa.
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu
pada Bab II Pasal 4 kesatuan yang sistemik dengan system terbuka
dan multimakna.
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat.
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran.
5. Pendidikan diselenggarakan dengan
mengembangkan budaya membaca, menulis dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat.
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN
TENAGA PENDIDIK

TUGAS TENAGA PENDIDIK


Pendidik (Guru)
merupakan pendidik
profesional dengan tugas
utama mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan
anak usia dini jalur
pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
HAK TENAGA PENDIDIK
UU Nomor 14 Tahun 2005 Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru
Pasal 14 berhak:
 Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan
jaminan kesejahteraan sosial.
 Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja.
 Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual.
 Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
 Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasaran pembelajaran
untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
 Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut
menentukan kelulusan, penghargaan, dan atau sanksi kepada
peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan
peraturan perundang-undangan.
 Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam
melaksanakan tugas.
 Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
 Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pendidikan.
 Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi.
 Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
KEWAJIBAN TENAGA PENDIDIK
UU Nomor 14 Tahun 2005 Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru
Pasal 20 berkewajiban:

 Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses


pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran.
 Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik
dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
 Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan
kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
 Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,
hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan
etika.
 Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan
bangsa.
Buku Referensi
Mata Kuliah Profesi Keguruan
Samana. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Saondi O, dkk. 2012. Etika Profesi Keguruan. Bandung: Aditama

Soetjipto, 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta

Jejen Mustafah. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru. Melalui Pelatihan dan


Sumber Belajar Teori dan Praktik. Kencana: Jakarta

Agus Wibowo dan Hamrin. 2012. Menjadi Guru Berkarakter. Strategi Membangun
Kompetensi dan Karakter Guru. Pustaka Pelajar: Jogjakarta

____. 2013. Undang-undang Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Mahardika.

UU no 14 tahun 2005
“ Sekian Terima Kasih “

Anda mungkin juga menyukai