Anda di halaman 1dari 15

GANGGUAN MAKAN Hilma

Paramita
FK UNSOED, SENIN, 21 MEI 201 8
GANGGUAN MAKAN

Pada anak :
 PIKA
 GANGGUAN RUMINASI
 GANGGUAN MAKAN MASA BAYI ATAU MASA KANAK AWAL
Tidak terbatas pada anak :
 ANOREKSIA NERVOSA
 BULEMIA NERVOSA
 GANGGUAN MAKAN YANG TIDAK TERGOLONGKAN
PIKA

 Makan terus menerus zat yang tidak bergizi minimal selama 1


bulan
 Perilaku ini tidak sesuai dengan perkembangannya, tidak
disetujui budaya, cukup berat sehingga membutuhkan
perhatian klinis
 Kadang bersamaan dengan gangguan autistik, retardasi
mental (15%), skizofrenia, sindrom Kleine Levin (Penyakit
Putri Tidur-Hipersomnolen), anoreksia nervosa
 Lebih sering pada anak, ibu hamil, orang dewasa dengan
masalah psikologis
 Termasuk: geofagia (makan tanah liat), amilofagia ( makan
zat tepung)
 Anak yang lebih kecil : cat, plester, kawat, rambut, pakaian
 Anak yang lebih besar : debu, kotoran hewan, debu, kertas,
tissue
 Sebagian menetap hingga dewasa
ETIOLOGI

 Defisiensi zat tertentu (debu dan es pada defiensi besi dan


seng)
 Pengabaian dan deprivasi orang tua
 Pengabaian dan kompensasi oral merupakan pemenuhan
pada kebutuhan oral
PERJALANAN GANGGUAN DAN PROGNOSIS

 Dapat pulih spontan


 Beberapa berlanjut hingga dewasa
TERAPI

 Jauhkan dari paparan


 Atasi masalah psikologis
 Edukasi dan modifikasi perilaku
 Tangani gangguan fisik terkait
GANGGUAN RUMINASI
GANGGUAN MAKAN MASA BAYI DAN KANAK

 Menolak makan atau rewel menghadapi makan yang


memadai (atau gagal makan dengan adekuat) dari pengasuh
yang baik tanpa masalah penyakit organik atau masalah jiwa
lainnya
 Mengganggu pertumbuhannya
 Paling tidak gangguan menetap 1 bulan
 Onset sebelum 6 tahun
TERAPI

 Psikoedukasi
 Terapi perilaku
 Perbaiki masalah psikologis yang terkait
 Libatkan anak dengan makanan sehat sejak dini dan
bertahap sesuai dengan usia
 Atasi masalah psikologis yang berat dengan bantuan
psikofarmakologi (antidepresan, anticemas, dll)
ANOREKSIA NERVOSA

 4 % remaja dan pelajar


 Gangguan citra tubuh yang menonjol, terus menerus mengejar
kekurusan hingga titik kelaparan
 Tekanan faktor sosial; besarnya tekanan masyarakat akan
citra diri ideal, olah raga dan kekurusan
 Psikodinamika : rekasi terhadap tumtutam remaja untuk lebih
mandiri, meningkatkan fungsi sosisal dan seksualnya. Remaja
tidak merasakan (kepuasan terhadap)adanya kemandirian
dan otonomi, sehingga tidak dapat memisahkan diri dari
(figur) ibu. Tindakan ini bermotif untuk introyeksi (figur) ibu
yang mengganggu dan tidak empatik
 Adanya preokupasi sampai obsesi terhadap makanan, diet,
olah raga.
DIAGNOSIS DAN GAMBARAN KLINIS

 Penolakan mempertahankan berat badan


 Rasa takut hebat akan kenaikan berat badan meskipun berat
badannya kurang
 Gangguan cara menghayati berat badan dan bentuk tubuhnya
 Gangguan menstruasi
 Ada 2 tipe : membatasi dan mengeluarkan makan
 Penyalahgunaan pencahar dan diuretik
 Perilaku aneh terhadap makanan : menyembunyikan makanan
dan membuang makanan; makan sedikit namun makan
sembunyi-sembunyi di malam hari
 Komorbiditas ; perilaku obsesif kompulsif, depresi, ansietas,
perilaku penyesuaian seksual yang buruk
BULEMIA NERVOSA

 Makan berlebihan berulang


 Perilaku kompensatorik berulang untuk mencegah kenaikan
berat badan
 Makan berlebihan dana perilaku kompensatorik yang tidak
tepat, rata-rata 2x seminggu setidaknya 3 bulan
 Evaluasi diri terlalu dipengaruhi bentuk dan berat tubuh
 Gangguan ini tidak terjadi selama periode anoreksia nervosa
 2 tipe : mengeluarkan kembali dan tidak mengeluarkan
kembali
TERAPI ANOREKSIA DAN BULEMIA

 Terapi perilaku kognitif


 Psikoterapi suportif dan psikoterapi dinamik untuk
memperbaiki citra diri yang negatif dan kenyamanan terhadap
diri sendiri
 Farmakoterapi :
Anti depresan
 Gol. SSRI flouxetin dosis lebih tinggi 60-80 mg perhari;
golongan MAOI
 Mood stabiliser : carbamazepin
 TERIMA KASIH….
 BAHAN KULIAH :
Buku Ajar Psikiatri Klinis (Sadock)
Buku Ajar Psikiatri (FKUI)
DSM IV/V
PPDGJ III

Anda mungkin juga menyukai