Seluruh permukaan logam yang terekspose dengan lingkungan, terkorosi secara merata. Jenis korosi ini mengakibatkan rusaknya konstruksi secara total. Cara pengendalian korosi menyeluruh, sebagai berikut : • Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material yang lebih anodik • Melakukan inhibitas dan proteksi katodik Gambar Uniform Corrosion pada kaleng minuman (cathodik protection 2. Galvanic Corrosion (Korosi Galvanik) Galvanic atau bimetalic corrosion adalah jenis korosi yang terjadi ketika dua macam logam yang berbeda berkontak secara langsung dalam media korosif. Metode-metode yang dilakukan dalam pengendalian korosi ini adalah: • Menekan terjadinya reaksi kimia atau elektrokimianya seperti reaksi anoda dan katoda • Mengisolasi logam dari lingkungannya • Mengurangi ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan mineralisasi • Mengurangi oksigen yang larut dalam air • Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis • Memilih logam-logam yang memiliki unsure-unsur yang berdekatan Gambar Korosi Galvanic pada Sambungan Baut • Mencegah celah atau menutup celah • Mengadakan proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan. 3. Pitting corrosion ( korosi sumur ) Korosi yang disebabkan karena komposisi logam yang tidak homogen dimana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk sumur. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara : Gambar korosi sumuran pada westafle • Pilih bahan yang homogen • Diberikan inhibitor • Diberikan coating dari zat agresif 4. Crevice Corrosion (Korosi Celah) Korosi celah mengacu pada serangan lokal pada permukaan logam pada, atau berbatasan langsung dengan, kesenjangan atau celah antara dua permukaan bergabung. Kesenjangan atau celah dapat terbentuk antara dua logam atau logam dan bahan non-logam. Cara pengendalian korosi celah adalah sebagai berikut: • Hindari pemakaian sambungan paku keeling atau baut, gunakan sambungan las. • Gunakan gasket non absorbing. • Usahakan menghindari daerah dengan aliran Gambar korosi celah pada sambungan pipa udara. 5. Intergranular Corrosion (korosi batas butir) Intergranular corrosion kadang-kadang juga disebut "intercrystalline korosi" atau "korosi interdendritik". Dengan adanya tegangan tarik, retak dapat terjadi sepanjang batas butir dan jenis korosi ini sering disebut "intergranular retak korosi tegangan (IGSCC)" atau hanya "intergranular stress corrosion cracking". Cara pengendalian korosi batas butir adalah: • Turunkan kadar karbon dibawah 0,03%. • Tambahkan paduan yang dapat mengikat Gambar korosi batas butir pada pipa karbon. • Pendinginan cepat dari temperatur tinggi. • Pelarutan karbida melalui pemanasan. • Hindari pengelasan. 6. Stress Corrosion Cracking (SCC) Korosi retak tegangan (SCC) adalah proses retak yang memerlukan aksi secara bersamaan dari bahan perusak (karat) dan berkelanjutan dengan tegangan tarik. Cara pengendalian korosi tegangan adalah: • Turunkan besarnya tegangan • Turunkan tegangan sisa termal • Kurangi beban luar atau perbesar area potongan Gambar korosi SCC pada sebuah logam • Penggunaan inhibitor. 7. Erosion Corrosion (korosi erosi) Erosi Korosi mengacu pada tindakan gabungan yang melibatkan erosi dan korosi di hadapan cairan korosif yang bergerak atau komponen logam yang bergerak melalui cairan korosif, yang menyebabkan percepatan terdegradasinya suatu logam. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara : • Pilih bahan yang homogen • Diberi coating dari zat agresif • Diberikan inhibotor • Hindari aliran fluida yang terlalu deras Gambar sebuah blade akibat korosi erosi 8. Korosi mikrobiologi Korosi yang terjadi karena mikroba Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga dan protozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi material di lingkungan. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara : • Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-kondisinya • Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari lingkungannya • Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif • Perlindungan secara elektrokimia dengan Gambar korosi mikrobiologi anoda korban atau arus tandingan. • Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat korosif lainnya. 9. Fatigue corrosion ( korosi lelah ) Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang sehingga smakin lama logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan logam. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara : • Menggunakan inhibitor • Memilih bahan yang tepat atau Gambar Fatigue corrosion ( korosi lelah ) memilih bahan yang kuat korosi. • Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi. 10. Fretting Corrosion Fretting corrosion adalah korosi yang terjadi pada konstruksi yang bergerak dengan mengalami gesekan. Jenis korosi ini biasa terjadi pada sumbu yang berputar dan bergesekan. Berikut cara pencegahan Fretting corrosion: • Tidak terjadinya perambata Gerakan vibrasi pada perencanaan • Berikan pelumas pada permukaan yang bergesekan dan bersihkan kotoran yang terdapat didalamnya • Naikkan beban tanpa melebihi untuk menghentikan vibrasi Gambar freeting corrosion • Pilih material yang tepat • Memilih pelumas dan system kerja yang tepat 11. Hydrogen attack Hidrogen berasal dari produk korosi. Atom hidrogen yang terbentuk pada bagian terkorosi dapat bergabung dengan atom hidrogen lainnya membentuk molekul hidrogen yang kemudian masuk kembali dengan berdifusi ke dalam logam (dalam bentuk atom). Karena itu pembentukan hidrogen seringkali dikaitkan dengan pembentukan kerak akibat reaksi korosi (dalam bentuk kondisi asam atau basa). Berikut cara pencegahannya: • Memilih bahan yang sedikit cacat lubang atau tidak sama sekali • Pilih elektroda las yang mengandung dedikit hydrogen • Hilangkan kandungan hydrogen pada logam dengan memanaskan pada suhu 93-149◦C • Gunakan inhibitor untuk mengendalikan pengaruh bahan Struktur mikro tube yang terkena hydrogen attack kimia • Melakukan pengendalian yang tepat dalam control operasi proteksi secara katodik. 12. Cavitation Damage ( kerusakan cekungan) Kerusakan yang terjadi karena adanya kavitasi dari cairan dalam fluida pada fase antar muka padat dan cair, yakni fenomena perubahan fase uap dari zat cair yang sedang mengalir dan adanya pemecahan gelembung uap pada permukaan sehingga mengakibatkan korosi. Berikut adalah cara pencegahannya: • Hindari kondisi absolut dimana tekanan dibawah uap dari media cairan • Turunkan kemungkinan adanya vibrasi • Perlindungan secara proteksi katodik Gambar cavitation damage pada pompa air THANK YOU.