Anda di halaman 1dari 43

KRITERIA MASUK -KELUAR ICU

dr.Rosalia Andri Dahliasari,Sp.An.KIC


POKOK BAHASAN
 Definisi ICU
 Klasifikasi ICU
 Kriteria masuk ICU (RI.USA,ADELIDE)
 Kriteria keluar ICU
 Kerjasama multidisipliner dalam masalah medik kompleks
dipimpin oleh dokter intensivist
DEFINISI ICU
• Suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri
• Staf dan perlengkapan khusus yang di tujukan untuk observasi, perawatan dan terapi
• Terutama pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit
yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis
dubia
Mengapa ICU Dibutuhkan?
• Perawatan yang paripurna
• Sumber daya tinggi
• Tanda-tanda perburukan kondisi pasien cepat terdeteksi
• Demand > Supply
Kemampuan Minimal ICU
• Resusitasi jantung paru
• Terapi oksigen
• Pengelolaan jalan napas (intubasi trakeal, ventilator)
• Pemantauan EKG
• Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
• Pemakaian pompa infuse
• Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel
selama transportasi pasien gawat
Klasifikasi ICU
1. ICU Primer
• Memberikan pelayanan pada pasien yang memerlukan perawatan high care
• Mampu resusitasi jantung paru dan memberikan ventilasi bantu 24-48 jam

2. ICU Sekunder
• Memberikan ventilasi bantu lebih lama
• Melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks

3. ICU Tersier
• Mampu melaksanakan semua spek perawatan intensif
• Bantuan hidup multi sistem yang komples dengan jangka waktu yang tidak
terbatas
ICU Primer
• Kekhususan ICU Primer
• Ruang tersendiri
• Memiliki kebijakan/kriteria masuk keluar ICU
• Seorang anestesiologi sebagai kepala
• Dokter jaga 24 jam dengan kemampuan RJP
• Ada konsultan siap dipanggil
• Memiliki 25% sejumlah perawat yang cukup telah mempunyai
sertifikat pelatihan perawatan intensif,, minimal 1orang per shift
• Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan laboratorium tertentu
Pelayanan ICU primer (standar minimal)
Kekhususan yang harus dimiliki:
• Ruangan tersendiri (akses mudah dari kamar bedah, ruang
darurat dan ruangan perawatan lain
• Memiliki kriteria pasien masuk/ keluar/ rujukan ICU
• Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala
• Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi jantung
paru (A,B,C,D,E,F)
• Konsulen harus selalu siap dihubungi
• Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian besar telah
terlatih
• Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi
• Pelayanan ICU primer (standar minimal)
ICU Sekunder
• Ruang tersendiri
• Memiliki kebijakan/kriteria pasien yang masuk, keluar dan rujukan
• Tersedia dokter spesialis sebagai konsultan
• Memiliki seorang kepala ICU yaitu seorang dokter konsultan intensif care atau
bila tidak tersedia oleh dokter spesialis anastesiologi
• Dokter jaga yang minimal mampu melakukan resusitasi jantung paru.
• Tenaga keperawatan >50% mempunyai sertifikat ICU dan minimal
berpengalaman kerja diunit penyakit dalam dan bedah selama 3 tahun
• Kemampuan memberikan bantuan ventilasi mekanis beberapa lama dan dalam
batas tertentu, melakukan pemantauan intensif dan usaha-usaha penunjang
hidup
ICU Tersier
• Tempat khusus tersendiri dalam rumah sakit
• Memiliki kebijakan/kriteria pasien yang masuk, keluar dan rujukan
• Tersedia dokter spesialis sebagai konsultan
• Memiliki seorang kepala ICU yaitu seorang ahli anastesiologi konsultan intensif
• Dokter jaga yang minimal mampu melakukan resusitasi jantung paru.
• Memiliki tenaga keperawatan >75% mempunyai sertifikat ICU dan minimal
berpengalaman kerja diunit penyakit dalam dan bedah selama 3 tahun
• Mampu melakukan semua bentuk pemantauan dan perawatn intensif baik invasif maupun
non invasif
• Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, rontgen untuk
kemudahan diagnostik dalam 24 jam dan fisioterapi.
• Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur isolasi.
• Memiliki paling sedikit seorang yang mampu mendidik medik dan perawat agar dapat
memberikan pelayanan yang optimal pada pasien
• Memiliki staf tambahan yang lain
KRITERIA MASUK ICU
 PRIORITAS

 AMERICA COLLEGE OF CRITICAL CARE MEDICINE

 ROYAL ADELIDE HOSPITAL INTENSIVE CARE UNIT


Kriteria pasien masuk ICU
• Berdasarkan depkes RI tahun 2006
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
• Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang
• Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan ICU di rumah sakit
• maka pasien – pasien yang masuk dalam ruang ICU
• didasarkan atas : skala prioritas 1 , 2 atau 3
Kriteria pasien masuk menurut
america college of critical care medicine
Model Diagnosis • Model Parameter Objektif

• Sistem Kardiovaskular  Tanda Vital


• Sistem pernafasan
 Laboratorium
• Neurologi disorder
• Over dosis  Radiography/Ultrasonography/
• Gangguan gastrointestinal Tomography
• Endokrin  Elektrokardiografi
• Pembedahan
 Pemeriksaan fisik (onset akut)
• Gangguan lainnya
Admissions Policy patient ICU
 patients with actual or potential vital organ system failures, which
appear reversible with the provision of ICU support.

Pasien dengan keadaan yang dengan


atau potensial gagal sitem organ
vital, akan tetapi mempunyai harapan
(reversible) dengan ditempatkannya
pasien di ICU
Prioritas 1
• Pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif seperti
dukungan/bantuan ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinu, dan lain-lainnya.

• Contoh pasien kelompok ini antara lain setelah tindakan bedah kardiotoraksik,
atau pasien shock septic

• Pasien prioritas 1 (satu) umumnya tidak mempunyai batas ditinjau dari macam
terapi yang diterimanya.
Prioritas 2
• Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari ICU. Jenis pasien ini
berisiko sehingga memerlukan terapi intensif segera, karenanya pemantauan intensif
menggunakan metode seperti pulmonary arterial catheter sangat menolong.

• Contoh jenis pasien ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung,
paru, atau ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major.

• Pasien prioritas 2 umumnya tidak terbatas macam terapi yang diterimanya mengingat
kondisi mediknya senantiasa berubah.
Prioritas 3
• Penanganan pasien-pasien dengan penyakit Terminal. Pemantauan penyakit
dasarnya atau penyakit akutnya baik masing – masing atau kombinasi kemungkinan
sembuh sangat kecil atau kurang mendapat manfaat dari terapi di ICU. Keganasan
metatastik yang di sertai
• Penyakit infeksi, sumbatan jalan nafas
• Penyakit jantung atau penyakit paru terminal disertai komplikasi akut berat

• Pasien-pasien prioritas 3 mungkin mendapat terapi intensif untuk mengatasi


penyakit akut, tetapi mungkin tidak sampai dilakukan intubasi atau Resusitasi
Kardiopulmoner
Pengecualian / Kriteria Eksklusi
• Pasien yang mengalami brain death

• Pasien-pasien yang masuk prioritas 1,2,3 tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan
hanya demi “perawatan yang nyaman” saja

• Pasien dalam keadaan vegetataif permanen.

• Pasien yang secara fisiologis stabil yang secara statistik resikonya rendah untuk memerlukan terapi
ICU.
Tidak Perlu Masuk ICU
• Pasien mati batang otak (MBO), kecuali yang merupakan donor
• Pasien dengan keadaan vegetatif yang permanen
• Pasien prioritas 1 atau 2 yang menolak perawatan atau tindakan
agresif di ICU Pasien dalam stadium akhir (end-stage) penyakit-
penyakit
• Pasien dalam keadaan stabil dengan resiko yang rendah untuk
menjadi berbahaya
• Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak perlu
diteruskan lagi pada :
 Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau lebih yang
tidak memberikan respon terhadap terapi intensif selama
72 jam.
 Pasien mati otak atau koma (bukan karena trauma)
yang menimbulkan keadaan vegetatif dan sangat kecil
kemungkinan untuk pulih.
 Pasien dengan bermacam macam diagnosis, seperti
PPOM, jantung terminal, karsinoma yang menyebar.
Kriteria pasien masuk menurut
america college of critical care medicine
• Model Diagnosis
• Sistem Kardiovaskular
• Akut Miokard Infark dengan komplikasi
• Syok kardiogenik
• Kompleks Aritmia yang memerlukan pengawasan ketat dan intervensi
• Gagal jantung akut dengan gagal nafas dan atau memerlukan bantuan hemodinamik
• Hipertensi emergensi
• Unstable angina, yang disertai aritmia, hemodinamik yang tidak stabil, atau nyeri
dada yang presisten
• Henti jantung
• Tamponade jantung dengan hemodinamik yang tidak stabil
• Disseksi aneurisma aorta
• Blok jantung total
MODEL DIAGNOSIS
• Sistem Pernafasan
• Gagal nafas akut yang memerlukan ventilator
• Emboli paru dengan kondisi hemodinamik yang tidak stabil
• Hemoptisis masive
• Gagal nafas yang memerlukan intubasi
• Neurologic Disorders
• Stroke akut dengan perubahan status mental
• Koma : metabolic, toksik, atau anoxik
• Perdarahan intrakranial yang berpotensi terjadi herniasi
• Perdarahan subarachnoid akut
• Meningitis dengan perubahan status mental atau gangguan pernapasan
• Sistem saraf pusat dan neurumuskular disorder dengan disorientasi saraf dan fungsi paru
• Status epileptikus
• Pasien mati batang otak atau berpotensi mati batang otak dengan status pendonor organ
• Pasien dengan cedera kepala berat
MODEL DIAGNOSIS

• Overdosis Obat
• Hemodinamik yang tidak stabil
• Defisit mental dengan gangguan jalan nafas
• Kejang yang tidak teratasi
• Gangguan Gastrointestinal
• Perdarahan saluran cerna terus menerus yang disertai hipotensi,
• Gagal hati fulminan
• Pankreatitis berat
• Perforasi Esofagus dengan atau tanpa mediastinitis
MODEL DIAGNOSIS
Endokrin
• Ketoasidosis diabetikum dengan instabilitas hemodinamik, perubahan status mental, isufisiensi
pernafasan.
• Krisis tiroid dengan instabilitas hemodinamik
• Hiperosmolar dengan koma dan atau instabilitas hemodinamik
• Gangguan endokrin lainnya seperti krisis adrenal dengan instabilitas hemodinamik
• Hiperkalemia berat dengan perubahan status mental yang memerlukan monitoring
hemodinamik
• Hipo atau hipernatremia dengan kejang, perubahan status mental
• Hipo atau hipermagnesemia dengan kegagalan hemodinamik
• Hipo atau hiperkalemia dengan aritmia atau kelemahan otot
• Hipofosfatemia dengan kelemahan otot
MODEL DIAGNOSIS
• Pembedahan
• Pasien post operasi yang memerlukan pengawasan hemodinamik/ dukungan ventilator atau
perawatan intensif
• Gangguan Lainnya
• Septik shok dengan instabilitas hemodinamik
• Pengawasan hemodinamik
• Trauma lingkungan (listrik, hipotermi, hipertermi)
Model Parameter Objektif

• Tanda Vital
• Nadi < 40 atau >150 kali/menit
• Tekanan darah Sistolik <80 mm Hg atau 20 mm Hg
dibawah tekanan darah biasa pasien
• Mean arterial pressure <60 mm Hg
• Tekanan Diastolik >120 mm Hg
• Respiratory rate >35 kali/menit
Model Parameter Objektif

• Laboratorium
• Serum sodium <110 mEq/L or >170 mEq/L
• Serum potassium <2.0 mEq/L or >7.0 mEq/L
• PaO2 <50 mm Hg
• pH <7.1 or >7.7
• Serum glukosa >800 mg/dl
• Serum kalcium >15 mg/dl
Model Parameter Objektif
Radiography/Ultrasonography/Tomography
• Perdarahan Cerebral atau subarachnoid dengan
perubahan status mental
• Ruptur visceral, Kandung empedu, hati, varises
esophagus atau uterus dengan instabilitas hemodinamik
• Disseksi aneurisma aorta
• Elektrokardiogram
• Miokard infark dengan aritmia, instabilitas
hemodinamik atau gagal jantung kongestif
• Ventrikular takikardia or ventrikular fibrillasi
• Blok jantung total dengan instabilitas hemodinamik
Model Parameter Objektif

• Pemeriksaan fisik (onset akut)


• Pupil anisokor pada pasien dengan penurunan
kesadaran
• Anuria
• Obstruksi jalan nafas
• Koma
• Kejang yang tidak terkendali
• Sianosis
• Tamponade jantung
Pasien-pasien yang dikonsulkan untuk dapat
dirawat di ICU

Seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria


eksklusi

Dokter jaga ICU melapor kepada konsulen ICU


mengenai konsul pasien untuk masuk ICU
tersebut

Memenuhi salah satu kriteria inklusi dan disetujui


oleh konsulen ICU

Pasien dapat dirawat di ICU

Bila pasien yang memenuhi kriteria inklusi lebih dari satu sedangkan tempat
yang tersedia tidak mencukupi, dilakukan seleksi berdasarkan skala prioritas
Kepala ICU berhak untuk mengubah skala prioritas pasien sesuai dengan
kebutuhan.
Contoh
 PPOK / COPD  ICU ?
 PPOK dg Gagal Nafas  perlu ICU
 ICU -diagnosis ICU  Gagal Nafas
-ULD  PPOK

• DM  ICU ?
• DM dg Ketoasidosis  perlu ICU
• ICU -diagnosis ICU  Ketoasidosis
-ULD  DM

• Paliative  ICU ?
• Paliative (std4) dengan Penurunan KU perlu ICU
• ICU -diagnosis ICU  deteriorasi
-ULD  Std4

Kriteria masuk ICU bukan berdasarkan diagnosis akan tetapi kondisi keadaan Umum
Kriteria pasien keluar ICU
• Prioritas 1
• Pasien dipindahkan apabila pasien tersebut sudah tidak
membutuhkan lagi perawatan intensif
• Jika terapi mengalami kegagalan, prognosa jangka pendek
buruk, sedikit kemungkinan bila perawatan intensif
diteruskan
• Contoh : pasien dengan tiga atau lebih gagal sistem organ
yang tidak berespon terhadap pengelolaan agresif.
Kriteria pasien keluar ICU
• Prioritas 2
• Pasien dipindahkan apabila hasil pemantauan intensif
menunjukan bahwa peraawatan intensif tidak
dibutuhkan dan pemantauan intensif selanjutnya tidak
diperlukan lagi.
Kriteria pasien keluar ICU
• Prioritas 3
• Pasien prioritas 3 dikeluarkan dari ICU bila kebutuhan untuk
terapi intensif telah tidak ada lagi, tetapi mereka mungkin
dikeluarkan lebih dini bila kemungkinan kesembuhannya
atau manfaat dari terapi intensif kontinyu diketahui
kemungkinan untuk pulih kembali sangat kecil, keuntungan
dari terapi intensif selanjutnya sangat sedikit
• contoh, pasien dengan penyakit lanjut (penyakit paru kronis,
penyakit jantung, atau lever terminal, karsinoma yang telah
menyebar luas dan lain-lainnya) yang tidak berespon
terhadap terapi ICU
PASIEN DI RAWAT DI ICU

Pemberian informasi oleh Dokter/Konsulen


ICU kepada petugas rencana kepindahan
pasien

Prioritas 1
Pemenuhan kebutuhan untuk terapi intensif
tidak ada lagi/tidak bermanfaat
Pemberian terapi telah gagal, sehingga
prognose jangka pendek jelek

Prioritas 2
Pemantauan kepada pasien , ternyata tidak
memerlukan terapi intensif

Prioritas 3
Pemenuhan kebutuhan terapi intensif tidak
ada lagi, kemungkinan sembuh/manfaat terapi
kontinyu kecil, maka mungkin dapat
dikeluarkan dini dari ICU

Pemindahan ruang rawat

PROSES SELESAI
Discharge Policy patient ICU
Contoh
• PPOK degnga gagal nafas  ICU
• ICU -diagnosis ICU  Gagal nafas
-ULD  PPOK
Gagal nafas di terapi dan membaik pasien bisa pindah dari ICU

• DM dg Ketoasidosis  ICU
• ICU -diagnosis ICU  Ketoasidosis
-ULD  DM
ketoasidosis diterapi dan membaik pasien bisa pindah dari ICU

• Paliative (std4) dengan Penurunan KU ICU


• ICU -diagnosis ICU  deteriorasi
-ULD  Std4
Perbaikan keadaan umum, membaik pasien bisa pindah dari ICU
Kriteria Discharge/Transfer
Pasien-pasien yang memenuhi syarat untuk transfer / keluar ICU adalah :
 Masalah yang menyebabkan pasien masuk ICU sudah selesai (resolusi).
 Stabilitas medis (hemodinamik dan respirasi) dapat diantisipasi.
 Status DNR sudah ditetapkan (diskusi dengan keluarga terdekat pasien).
 Bantuan ventilasi mekanik dan proteksi jalan nafas tidak diperlukan lagi.
 Monitoring invasive tidak diperlukan lagi.
 Tidak lagi menggunakan obat-obat inotropik dan anti aritmia yang
memerlukan monitoring hemodinamik invasive.
 Khusus untuk pasien-pasien percobaan bunuh diri (All suspected
attempted suicide patients) harus dievaluasi dahulu oleh bagian psikiatri
sebelum ditransfer ke luar ICU.
Istilah / Terminologi di ICU
 DNR pasien tidak dirawat di ICU
 DNI pasien bisa dirawat ICU dengan terapi tapi tidak dilakukan
intubasi
 DNC paisen yang sdh di ICU terintubasi, tetap melakukan maksimal
terapi tapi tidak CPR

Anda mungkin juga menyukai