Manisan
Dodol
Permen
Manisan merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 25% dan kadar gula diatas 60%.
Ada dua jenis manisan, yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah adalah manisan
yang diperoleh setengah penirisan buah dari larutan gula. Manisan basah mempunyai kandungan air
yang lebih banyak dan penampakan lebih menarik karena serupa dengan buah aslinya. manisan
basah tidak dapat disimpang lama dan penyimpanannya dianjurkan didalam lemari pendingin (kulkas)
Manisan kering adalah manisan yang diperoleh setelah buah ditiriskan kemudian dijemur sampai
kering . manisan kering memiliki daya simpan yang lebih lama , dapat disimpan pada suhu ruang ,
kadar air yang lebih rendah , dan kadar gula yang lebih tinggi . manisan kering baisanya dibuat dari
buah yang teksturnya lunak
Cara Pengolahan Manisan Kering
Prosedur Manisan Kering dengan Gula Pasir Kasar:
1. Buah dipilih yang tidak busuk, lembek dan mengkel (tidak terlalu matang)
2. Dikupas, dicuci dan dipotong sesuai selera
3. Rendam dalam larutan garam 1:4 (25%) selama 2-3 hari
4. Buah diperas dan ditiriskan, cuci dan tiriskan kembali
5. Tambahkan gula pasir sebanyak 30%, asam sitrat 0,02% sedikit kayu manis bubuk
dan air matang 50%. Buah diaduk rata biarkan 2-3 hari agar cairan meresap
6. Keringkan dengan cara dijemur/oven
Cara Pengolahan Manisan Basah
Prosedur Manisan Basah
Penguapan dari suatu sari buah yang kuat (pH 2,5-4) sampai mencapai tingkat
padatan terlarut kira-kira 70 brix cenderung untuk membawa bahan yang
dikentalkan ini relative aman dari kerusakan oleh mikroorganisme . pada padatan
terlarut yang lebih rendah , tambahan metode-metode pengawetan seperti bahan
-bahan pengawet kimia lainnya (belerangdioksida dan lain-lain) atau penyimpanan
dingan (didinginkan dibekukan ) atau pasteurisasi dibutuhkan untuk stabilitas
terhadap mikroorganisme.
Cara Pengolahan Sari Buah
1. Cuci buah, buang bagian kulit dan biji
2. Blender buah dengan penambahan air 1:2 atau 1:3 (tergantung jenis buah)
3. Saring dengan kain kassa steril
4. Cek kadar gula dari filtrat, tambahkan gula pasir untuk mencapai kadar gula 15
%brix co: kadar gula filtrat 7%brix, jadi penambahan gula pasir 15-7% adalah 8
%brix dari filtrat
5. Panaskan, jika rasa kurang asam tambahkan asam sitrat
6. Cek kadar gula dengan handrefraktrometer sampai menunjukkan angka 15%brix,
angkat
7. Masukkan sari buah kedalam botol steril, lakukan pasteurisasi selama 30 menit
Faktor-faktor penggaraman, penggulaan dan pengasaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggaraman:
A. Mutu garam
(Kemurnian garam )
Untuk mendapatkan produk yang baik, diperlukan garam NaCl yang tinggi ke
murniannya.
(Kecepatan penetrasi garam )
Proses pembusukan sangat tergantung pada kecepatan penetrasi NaCl ke dala
m bahan. Kecepatan penetrasi ini dipengaruhi oleh konsentrasi garam, kemurn
ian garam, jenis dan ukuran bahan, bentuk perlakuan pendahuluan pada baha
n, komposisi bahan, dan suhu udara.
Mutu garam yang baik akan menghasilkan produk yang baik juga, karena gara
m yang baik tidak mudah menyerap uap air selama penyimpanan. Sebaliknya
mutu garam yang tidak baik, misalnya mengandung kotoran, akan cepat melel
eh karena cepat menyerap uap air.
b. Mutu bahan baku
Mutu bahan baku yang baik terutama berkaitan dengan tingkat kesegaran bah
an akan mempengaruhi tingkat penetrasi garam ke dalam bahan. Tingkat kese
garan yang rendah akan semakin cepat menyerap garam karena jaringan sel-s
elnya rusak, tetapi hasil akhir yang diperoleh kurang baik karena kenampakan
nya menjadi gelap.
c. Kebersihan
Selama proses pengawetan dengan penggaraman kombinasi, kebersihan h
arus selalu dijaga, baik kebersihan lingkungan kerja, alat maupun bahan ya
ng akan diawetkan. Kondisi lingkungan dijaga agar tidak menarik lalat atau
serangga lainnya.
d. Pencegahan bakteri tahan garam
Pada penyimpanan produk selama jangka waktu yang lama sering timbul
warna yang tidak diinginkan, keadaan ini disebabkan oleh pertumbuhan ba
kteri yang tahan terhadap garam (halophilik)
e. Suhu
Suhu yang tinggi selama proses penggaraman menyebabkan penetrasi gar
am menjadi cepat, tetapi pertumbuhan bakteri dan proses enzimatis akan
berjalan lebih cepat. Oleh karena itu suhu pada saat proses penggaraman
dikendalikan serendah mungkin agar pertumbuhan bakteri dan proses enzi
matis dapat terhambat karena adanya penetrasi garam ke dalam bahan.
f. Jumlah garam
Jumlah garam yang diperlukan dalam proses penggaraman tergantung dar
i jenis bahan, daya simpan yang diinginkan dan cara pengolahannya.
g. Pengaruh teknik penggaraman
Pada proses penggaraman kombinasi (mix salting) dihasilkan produk yang ko
mpak karena bahan disusun berlapis dengan garam dan bagian atasnya diberi
pemberat.
h. Kadar garam produk
Produk dengan kadar garam rendah 3-5% memiliki rasa yang enak, tetapi day
a awetnya tidak tahan lama. Sedangkan produk dengan kadar garam tinggi ra
sanya kurang disenangi tetapi memiliki daya awet yang lebih lama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Penggulaan