Anda di halaman 1dari 7

DIARE

ILMU PENYAKIT PENUNJANG


DIAGNOSTIK
KELOMPOK 1
Putri Febrianti
Dynda Adilla
Vebbyara Candra D.
Suci Putri Sulistia
Kevin Putra Renaldi

SMK KESEHATAN AL – IKHLAS


TAHUN 2019/2020
A.Pengertian diare
 Menurut WHO diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret)
sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat kriteriapenting
yang harus ada yaitu > BAB cair dan sering, jadi misalnya buang air besar
sehari 3 kali tapi tidak cair , maka tidak bisa di sebut diare .
 Diare dapat di definisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa lambung
dan usus halus yang di tandai dengan diare, muntah muntah yang berakibat
kehilangan cairan dan erektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit .
B.Penyebab diare
 Secara umum diare di sebabkan dua hal yaitu gangguan pada proses absorpsi
atau sekresi .
kejadian diare secara umum terjadi dari satu atau beberapa mekanisme yang
saling tumpang tindih.Menurut mekanisme maka dikenal : diare akibat gangguan
absorpsi yaitu volume cairan yang berada di kolon lebih besar daripada kapasitas
absorpsi di sini diare dapat terjadi akibat kelainan di usus halus , mengakibatkan
absorpsi menurun atau sekresi yang bertambah . Apabila fungsi usus halus normal
diare dapat terjadi akibat absorpsi di kolon menurun atau sekresi di kolon
meningkat . Diare juga dapat dikaitkan dengan gangguan motilitas, inflamasi dan
imunologi. Komplikasi kebanyakan penderita diare sembuh tanpa mengalami
komplikasi, tetapi sebagian kecil mengalami komplikasi dari dehidrasi, kelainan
elektrolit atau pengobatan yang di berikan .
C. Cara Penularan Dan Faktor Resiko
Menurut Bambang dan Nurtjahjo (2011) cara penularan diare pada
umumnya melalui cara fekal-oral yaitu melalui makanan atau minuman yang
tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung tangan dengan
penderita atau barang-barang yang telah tercemar tinja penderita atau tidak
langsung melalui lalat (melalui 4F = finger, files, fluid, field). Juffrie dan
Mulyani (2011) Faktor resiko yang dapat meningkatan penularan
enteropatogen antara lain: tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4- 6
bulan pertama kehidupan bayi, tidak memadainya penyediaan air bersih,
pencemaran air oleh tinja, kurangnya sarana kebersihan (MCK), kebersihan
lingkungan dan pribadi yang buruk, penyiapan dan penyimpanan makanan
yang tidak higenis dan cara penyapihan yang tidak baik. Selain hal-hal
tersebut beberapa faktor pada penderita dapat meningkatkan
kecenderungan untuk dijangkiti diare antara lain gizi buruk, imunodefisiensi,
berkurangnya keasaman. lambung, menurunnya motilitas usus, menderita
campak dalam 4 minggu terakhir dan faktor genetic.
D. Tanda-Tanda Dehidrasi
E. Penanganan Pertama Balita Diare Di Rumah

Sesuai rekomendasi WHO/UNICEF dan IDAI, sejak tahun 2008 Departemen Kesehatan
Republik Indonesia memperbaharui tatalaksana diare yang dikenal dengan istilah lima
langkah tuntaskan diare (Lintas diare) sebagai salah satu strategi pengendalian penyakit
diare di Indonesia. Lintas diare meliputi pemberian oralit, zinc selama 10 hari, pemberian
ASI dan makanan sesuai umur,antibiotika selektif dan nasihat bagi penggunaan zinc untuk
penderita diare dapat mengurangi lama dan keparahan diare. mengurangi frekuensi dan
volume buang air besar, serta mencegah kekambuhan kejadian diare sampai 3 bulan
berikutnya. Berdasarkan laporan Susenas (2007), sebanyak 58,9% keluarga membawa balita
sakitnya untuk rawat jalan, sebagian besarnya dibawa ke puskesmas (45%) dan 31,7 %
dibawa ke praktek tenaga kesehatan. Berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh Pouzn
(point of use water disinfection zinc treatment) project yang dilaksanakan oleh Nielsen
(2009) di Bandung, dalam perilaku mendapatkan saran kesehatan atau care seeking
behavior maka ibu yang anaknya diare akan mencari nasehat dari tetangga (69%), dari
bidan (31%), puskesmas (16%), posyandu (6%) dan dokter (6%). Saat ini WHO menganjurkan
empat hal utama yang efektif dalam menangani anak-anak yang menderita diare akut,
yaitu:
. Penggantian cairan (rehidrasi), cairan diberikan secara oral untuk mencegah dehidrasi dan
mengatasi dehidrasi yang sudah terjadi.
Sekian dari kami kurang lebihnya mohon maaf
wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai