Sesuai rekomendasi WHO/UNICEF dan IDAI, sejak tahun 2008 Departemen Kesehatan
Republik Indonesia memperbaharui tatalaksana diare yang dikenal dengan istilah lima
langkah tuntaskan diare (Lintas diare) sebagai salah satu strategi pengendalian penyakit
diare di Indonesia. Lintas diare meliputi pemberian oralit, zinc selama 10 hari, pemberian
ASI dan makanan sesuai umur,antibiotika selektif dan nasihat bagi penggunaan zinc untuk
penderita diare dapat mengurangi lama dan keparahan diare. mengurangi frekuensi dan
volume buang air besar, serta mencegah kekambuhan kejadian diare sampai 3 bulan
berikutnya. Berdasarkan laporan Susenas (2007), sebanyak 58,9% keluarga membawa balita
sakitnya untuk rawat jalan, sebagian besarnya dibawa ke puskesmas (45%) dan 31,7 %
dibawa ke praktek tenaga kesehatan. Berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh Pouzn
(point of use water disinfection zinc treatment) project yang dilaksanakan oleh Nielsen
(2009) di Bandung, dalam perilaku mendapatkan saran kesehatan atau care seeking
behavior maka ibu yang anaknya diare akan mencari nasehat dari tetangga (69%), dari
bidan (31%), puskesmas (16%), posyandu (6%) dan dokter (6%). Saat ini WHO menganjurkan
empat hal utama yang efektif dalam menangani anak-anak yang menderita diare akut,
yaitu:
. Penggantian cairan (rehidrasi), cairan diberikan secara oral untuk mencegah dehidrasi dan
mengatasi dehidrasi yang sudah terjadi.
Sekian dari kami kurang lebihnya mohon maaf
wassalamualaikum wr.wb