Anda di halaman 1dari 15

Green Economy & Blue

Economy

Marynta Putri Pratama, S.E., M.Si


PENDAHULUAN
1. Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di Dunia
 17.480 buah pulau
 wilayah perairan laut 5,8 juta km2 (3,1 juta km2 laut territorial dan 2,7
juta km2 laut ZEEI)
 panjang garis pantai 104.000 km
2. Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam,
baik yang terbarukan (hasil bumi) maupun yang tidak terbarukan (hasil
tambang dan mineral)Sektor Kelautan dan Perikanan dapat menjadi
penggerak ekonomi nasional
3. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia.
Penduduk yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah
pasar yang potensial, sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus membaik adalah potensi
daya saing yang luar biasa.
4. Lokasi geografisnya juga sangat strategis (memiliki akses langsung ke
pasar terbesar di dunia) karena Indonesia dilewati oleh satu Sea Lane of
Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka
5. Indonesia memiliki akses langsung kepada 6(enam) wilayah LME (Large
Marine Ecosystem) yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang
cukup besar
Potensi Sumber Daya Alam
Letak Geografis yang Strategis
KONDISI DAN POTENSI

Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, October, 2010;


PENDEKATAN PEMBANGUNAN

1. Economic Development
2. Sustainable Development
3. Millenium Development Goals (MDGs)
4. Low Carbon Development
5. Green Economy
6. Blue Economy
Green Economy

 Substansinya adalah mengawinkan antara pertumbuhan ekonomi dan


lingkungan hidup yang diikat dalam kata sustainability sejak konferensi Bumi,
tahun 1992 di Rio Jeneiro, Brazil.
 Sebanyak 192 wakil negara — di antaranya sekitar 100 kepala pemerintahan —
menghadiri KTT Rio+20 United Nations Conference on Sustainable
Development. Dalam dokumen berjudul “The Future We Want” sepanjang
lebih dari 200 paragraf yang dihasilkan kelompok kerja, KTT Rio+20 bakal
menyetujui “Green Economy” sebagai solusi pembangunan berkelanjutan dan
penurunan angka kemiskinan. 
KOMPONEN GREEN ECONOMY

 Pembangunan ekonomi rendah karbon,


 Ekonomi berbasis sumberdaya hayati,
sumberdaya energi dan energi
terbarukan,
 Manajemen berkelanjutan dan
penyediaan layanan sesuai dengan
kapasitas daerah,
 Kepentingan kesejahteraan sosial-
ekonomi masyarakat
CIRI GREEN ECONOMY
(Karl Burkart)

1. Renewable Energy
2. Green Buildings
3. Clean Transportation
4. Water Management
5. Waste Management
6. Land Management
Blue Economy

 Konsep Blue Economy diinisiasi pertama kali oleh Gunter Pauli sejak 30 tahun lalu,
dan menjadi isu pokok dalam Expo Mei - Agustus 2012 di Yeosu (Korea Selatan) dengan
tema “The Living Ocean and Coast”.
 Gunter Pauli berusaha mengoreksi praktik EH ini dan mengembangkannya menjadi
Ekonomi Biru. Ia bermimpi menciptakan langit dan laut yang tetap biru dan
mensejahterakan. Laut dan langit biru itulah simbol lingkungan yang bersih. Secara
paradigmatik, Pauli terinsipirasi oleh aliran ekologi-dalam (deep ecology) sebagaimana
diperkenalkan Arne Naess tahun 1970-an.
 Ada 21 prinsip, di antaranya adalah mengelola SDA secara berkelanjutan, sistem
produksi efisien dan bersih tanpa merusak lingkungan, belajar dari alam dan
menggunakan proses-proses yang terjadi di alam, nirlimbah (zero waste), menekankan
sistem siklikal dalam proses produksi, inklusi sosial (pemerataan sosial dan kesempatan
kerja yang banyak untuk kaum miskin), inovasi dan adaptasi dengan prinsip hukum fisika
dan sifat alam yang adaptif, dan efek ekonomi pengganda. (Pauli, 2010)
MENGAPA BLUE ECONOMY

BLUE ECONOMY merupakan pengkayaan Green


Economy dengan semboyan: BLUE SKY – BLUE
OCEAN: EKONOMI TUMBUH, RAKYAT SEJAHTERA,
NAMUN LANGIT DAN LAUT TETAP BIRU.
Gunter Pauli menyebut Blue Economy sebagai Green
2.0 atau Green Economy yang disempurnakan.
Sementara itu UNEP (United Nation Environmental
Programme) tidak mengenal Blue Economy.
UNEP pernah menerbitkan Laporan Khusus berjudul
“GREEN ECONOMY IN A BLUE WORLD” yaitu prinsip-
prinsip Green Economy yang diterapkan pada sektor
kelautan.

11
11
ESENSI BLUE ECONOMY
LEARNING FROM NATURE
Konsep Blue Economy mencontoh alam: bekerja sesuai dengan
apa yang disediakan alam dengan efisien: tidak mengurangi tapi
justru memperkaya alam (shifting from scarcity to abundance).
THE LOGIC OF ECOSYSTEMS
Cara kerja ekosistem dijadikan model Blue Economy, yaitu seperti
air mengalir dari gunung membawa nutrien dan energi untuk
memenuhi kebutuhan dasar kehidupan seluruh komponen
ekosistem-- limbah dari sesuatu menjadi makanan bagi yang lain,
limbah dari satu proses menjadi bahan baku/sumber energi bagi
yang lain. Hanya dengan gravitasi energi didistribusikan secara
efisien dan merata tanpa ekstraksi energi eksternal.

INSPIRED BY 100 INNOVATIONS: Ada 100 inovasi ekonomi praktis


yang mengilhami Blue Economy dengan prinsip mencontoh cara
kerja ekosistem: ekosistem selalu bekerja menuju tingkat efisiensi
lebih tinggi untuk mengalirkan nutrien dan energi tanpa emisi dan
limbah untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi semua kontributor.
12
INDUSTRIALISASI PATIN MODEL BLUE Tepung untuk pupuk Untuk pangan,
ECONOMY Tulang
kosmetik,
medis/farmasi
Gelatin
Produk Utama (Segar,
Untuk kosmetik,
Filet dan Olahan Kepala Kolagen medis/farmasi
lainnya)
Tepung untuk pakan
Daging
Fish Jelly Product

Fish Jelly Product


Daging
PATIN
Tepung untuk pakan

Minyak Minyak ikan


Daging
Untuk kosmetik,
Limbah Ikan Patin Kolagen medis/farmasi
Kulit
Untuk pangan,
Gelatin kosmetik,
medis/farmasi

Tepung Tepung untuk pupuk

Tulang Untuk kosmetik,


Kolagen
medis/farmasi

Untuk pangan,
Gelatin Kosmetik,
medis/farmasi
Limbah
Cair
Fish Protein
Insang Tepung Tepung untuk pupuk 13
Concentrat
e
Inti dari EB adalah Sustainable Development yang merupakan koreksi sekaligus perkayaan dari EH
dengan semboyan “Blue Sky – Blue Ocean”. Ekonomi tumbuh, rakyat sejahtera, namun langit dan
laut tetap Biru. 

Anda mungkin juga menyukai