Anda di halaman 1dari 65

Pendidikan dan Budaya Anti-Korupsi

Untuk PendidikanTinggi Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN & KEMENTERIAN


PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Upaya Pemberantasan Korupsi 1 1


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

STRATEGI DAN
UPAYA
PEMBERANTASAN
“No impunity to KORUPSI
corruptors“

KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Pemberantasan Korupsi 2


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Tujuan Umum POKOK BAHASAN :


Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu memahami dengan baik Strategi dan Upaya
mengenai berbagai upaya Pemberantasan Korupsi
pemberantasan korupsi di Indonesia.
SUB POKOK BAHASAN
Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti materi ini 1. Konsep pemberantasan
peserta diharapkan dapat : korupsi
1. Menjelaskan konsep 2. Strategi pemberantasan
pemberantasan korupsi korupsi
2. Menjelaskan strategi 3. Upaya penindakan
pemberantasan 4. Upaya pencegahan
5. Kerjasama Internasional dalam
3. Menjelaskan upaya penindakan
pemberantasan Korupsi
4. Menjelaskan upaya pencegahan
5. Menjelaskan kerjasama
internasional dalam pemberantasan
korupsi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Pemberantasan Korupsi 3


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 4


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 4
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

BAGAIMANA MASA DEPAN MEREKA ??

Upaya Pemberantasan Korupsi 5


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 4
KORUPSI ???

6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

KONSEP PEMBERANTASAN KORUPSI

Mengapa korupsi timbul dan berkembang demikian masif


di sebuah negara ?
Sulit untuk dibereskan karena tidaklah sederhana

Korupsi di Indonesia menempel pada semua aspek atau


bidang kehidupan masyarakat.

Dimanapun dan sampai pada tingkatan tertentu, korupsi


akan selalu ada dalam suatu negara atau masyarakat

Strategi pemberantasan harus disesuaikan dengan


konteks masyarakat maupun organisasi yang dituju,
Upaya Pemberantasan Korupsi 7
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 5
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI


1. Pencegahan
2. Penegakan hukum
3. Harmonisasi peraturan perundang-
undangan
4. Kerjasama internasional dan
penyelamatan aset hasil tipikor
5. Pendidikan budaya anti korupsi
6. Mekanisme pelaporan pelaksanaan
pemberantasan korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi 8
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI


Komisi Pemberantasan Korupsi

1. Strategi Represif Penindakan

2. Strategi Perbaikan Sistem Penataan


layanan publik, supervisi, transparansi

3. Strategi Edukasi dan kampanye 


Edukasi kepada semua lapisan masy 9
KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Pemberantasan Korupsi 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PENINDAKAN
• Upaya penindakan merupakan perwujudan dari
strategi represif.

• Upaya represif yaitu upaya penanganan yang


menitik beratkan pada sifat penumpasan setelah
kejahatan korupsi terjadi

• Diharapkan dapat memberikan efek jera.

Upaya Pemberantasan Korupsi 10


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Silakan identifikasi melalui


sumber sumber yang dapat
dipercaya, pada tahun 2013
berapa jumlah koruptor yang
dihukum karena tindak pidana
korupsi ? karena kasus apa ?

Upaya Pemberantasan Korupsi 11


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 12


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 13


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

LANGKAH UPAYA PENINDAKAN

1. Penanganan laporan pengaduan


masyarakat perlu verifikasi dan penelaahan

2. Penyelidikan apabila ditemukan bukti


permulaan yg cukup dlm waktu paling lambat
7 hari kerja laporkan ke KPK

3. PenyidikanTersangka wajib memberikan


keterangan kepada penyidik
KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Pemberantasan Korupsi 14
6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PENINDAKAN

4. Penuntutan  Penuntut umum melimpahkan


kasus ke Pengadilan Tipikor disertai berkas
perkara dan surat dakwaan

5. Pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi)


 Eksekusi yg telah memperoleh kekuatan
hukum tetap dilakukan oleh jaksa

Upaya Pemberantasan Korupsi 15


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

1. Bagaimana menurut pengamatan


saudara apakah hukuman yang
dijatuhkan kepada koruptor
memberikan efek jera ? Berikan
contoh !
2. Apakah saudara akan berani
melaporkan adanya tindak pidana
korupsi di lingkungan saudara ?
Berikan alasan !

Upaya Pemberantasan Korupsi 16


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PENCEGAHAN

Pencegahan ditujukan untuk


mempersempit peluang terjadinya
tindak pidana korupsi pada tata
kepemerintahan dan masyarakat,
menyangkut pelayanan publik
maupun penanganan perkara yang
bersih dari korupsi.

Upaya Pemberantasan Korupsi 17


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
Beberapa upaya pencegahan yg
dilakukan saat ini
1. Pembentukan KPK pd th 2003
a. KPK
• perbaikan sistem menurangi potensi
korupsi . Ex??
• strategi edukasi : melak kajian sistem &
kebijakan pd berbagai lembaga mapuan
pmrthan daerah dg analisis data, observasi
langsung
• kampanye  membangun perilaku anti
18
korupsi
b. Lembaga Ombudsman : penyedia sarana
masy yg akan mengadukan apa yg dilak lembaga
pmrthn dan pegawainya
c. Pada tingkat kementrian di tingkatkan kinerja
lembaga inspektorat jendral
d. Reformasi birokrasi dan pelayanan publik agar
tdk memberikan peluang utk melak pungli

19
2. Pencegahan korupsi di sektor
publik
a. Mewajibkan semua pejabat buat LHKPN, saat
pertama, mutasi, melaks jabatan baru,
pensiun
b. Lelang terbuka : LPSE (lembaga pengadan
secara elektronik

20
3. Pencegahan sosial &
pemberdayaan masy
a. Masy punya akses utk dpt informasi 
kebijakn pmrth hrs transparan dan hrs
disosialisasikan
b. Meningkatkan kepedulian masy tdh bahaya
korupsi mll kampanye terbuka di ruang publik
mll poster, elektronik, seminar, diskusi, baner,
spanduk, poster.
c. C. Pemberdayan masy utk ikut cegah dan
berantas korupsi mll penyedaiaan sarana bg
masy utk memudahkan melaporkan kejadian 21
d. Kebebasan media cetak dan elektronik dlm
infokan bahaya korupsi
e. LSM : melak pengawasan thd perilaku pejabat
/ parlemen, ex ICW
f. Elektronik survaullence utk mengumpulkan
data ygdipasang di tempat2 tertentu

22
4. Pembuatan instrumen hukum
• UU pemberantasan korupsi didukung oleh
Tindak pidana money lauundring
• UU yg mengatur kebebasan pers
• Kode etikpejabat publik baik eksekutif
maupun legislatif

5. Monitoring dan evaluasi

23
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PENCEGAHAN
Fokus kegiatan prioritas jangka panjang
(2012-2025))

1. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam


administrasi dan pelayanan publik, pengelolaan
keuangan negara, penanganan perkara berbasis
teknologi informasi (TI) serta pengadaan barang dan
jasa berbasis TI baik di tingkat pusat maupun daerah.

Upaya Pemberantasan Korupsi 24


7
25
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. Peningkatan efektifitas sistem


pengawasan dan partisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan pemerintahan
dan keuangan negara, serta
memasukkan nilai integritas
dalam sistem penilaian
kinerjanya
Upaya Pemberantasan Korupsi 26
8
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

 Efektifitas pemberian ijin


 Efektifitas Pelayanan pajak dan bea cukai
 Penguatan komitmen anti korupsi di semua elemen
eksekutif, legislatif dan yudikatif
 Penerapan sistem seleksi/penempatan/promosi pejabat
publik melalui assesment integritas dan pakta integritas
 Penguatan mekanisme penanganan keluhan dan
pengaduan korupsi
 Penanganan pengawasan internal dan eksternal serta nilai
integritas dalam penilaian kinerja
 Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
serta kinerja menujuopini WTP dgkinerja prima
Upaya Pemberantasan Korupsi 27
9
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PENCEGAHAN
FOKUS KEGIATAN PRIORITAS JANGKA MENENGAH
(2012-2014)

SISTEM PELAYANAN PUBLIK BERBASIS TI DENGAN FOKUS


PADA:

• K/L DAN PEMDA DI SELURUH PROVINSI DENGAN


MEMPERHITUNGKAN INTEGRASI INTERNAL
KELEMBAGAAN YANG TELAH MEMILIKI TARGET JELAS
SAMPAI DENGAN 2014, DENGAN FOKUS PADA PEMBERIAN
PERIZINAN.

• INTEGRASI MEKANISME PENANGANAN


KELUHAN/PENGADUAN TERHADAP UPAYA PPK
TERMASUK PROSES PENEGAKKAN HUKUM.
Upaya Pemberantasan Korupsi 28
11
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSIMEMBUKA

UPAYA PENCEGAHAN
FOKUS KEGIATAN PRIORITAS JANGKA MENENGAH
(2012-2014)

• MEMBUKA AKSES ANTAR LEMBAGA UNTUK


MENINDAKLANJUTI PENGADUAN YANG DISAMPAIKAN
MASYARAKAT

• KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PENANGANAN


PERKARA (TERMASUK PERKARA KORUPSI),
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMERINTAH.

Upaya Pemberantasan Korupsi 29


11
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

•Keterbukaan standar operating prosedur


penanganan perkara dan pemrosesan pihak
yang menyalahgunakan wewenang

•Penyempurnaan kode etik dengan sanksi


yang jelas

•Pengendalian dan pengawasan proses


pelayanan publik, penguatan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
serta publikasi penyalahgunaan jabatan.
Upaya Pemberantasan Korupsi 30
12
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

• Implementasi UU Pelayanan Publik, keterbukaan


dalam penunjukkan pejabat publik dan penyelarasan
UU Keuangan Pusat-Daerah

• Pembenahan sistem melalui reformasi birokrasi


dengan fokus pada lembaga penegak hukum dan
peradilan

• Sertifikasi hakim Tindak Pidana Korupsi berdasarkan


kompetensi dan integritas.

Upaya Pemberantasan Korupsi 31


14
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

•Pengembangan sistem dan pengelolaan


pengaduan internal dan eksternal (termasuk
masyarakat) atas penyalahgunaan
kewenangan.

•Pemantapan administrasi keuangan negara,


termasuk penghapusan dana off-budget dan
mempublikasikan penerimaan
hibah/bantuan/donor di badan publik dan
partai politik.

Upaya Pemberantasan Korupsi 32


14
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

• Penyusunan dan publikasi laporan keuangan yang


tepat waktu, dengan opini WTP bagi K/L dan Pemda

• Pembatasan nilai transaksi tunai

• Penertiban dan publikasi Laporan Harta Kekayaan


Penyelenggara Negara bagi pejabat publik

• Penguatan mekanisme kelembagaan dalam


perekrutan , penempatan, mutasi dan promosi aparat
penegakhukum berdasarkan hasil assesmen
terhadap rekam- jejak,kompetensi dan integritas
sesuai kebutuhan lembaga penegak hukum.
Upaya Pemberantasan Korupsi 33
15
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

• Transparansi dan akuntabilitas


dalammekanisme pengadaan barang dan
jasa

• Transparansi dan akuntabilitas laporan


kinerja tahunan K/L serta Pemda yang
dilaporkan dan dipublikasikan secara tepat
waktu

• Penerapan Pakta Integritas

Upaya Pemberantasan Korupsi 34


16
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

BERBAGAI UPAYA PENCEGAHAN YANG


SAAT INI TENGAH DILAKSANAKAN

Upaya Pemberantasan Korupsi 35


17
1. Pembentukan lembaga Anti Korupsi

36
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

1). KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

BERDIRI KOKOH SEJAK 2003


MELAKUKAN STRATEGI PENCEGAHAN BERUPA
PERBAIKAN SISTEM, EDUKASI DAN KAMPANYE
PEMBENAHAN TERUTAMA DI JANTUNG
PENEGAKAN HUKUM : KEJAKSAAN, KEPOLISIAN,
PENGADILAN, LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KPK JUGA MELAKUKAN KAJIAN SISTEM DAN
KEBIJAKAN DI KEMENTERIAN DAN LEMBAGA
DLMRANGKA MENGIDENTIFIKASI KELEMAHAN
SISTEM YG POTENSI KORUPSI
Upaya Pemberantasan Korupsi 37
17
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

 KPK MELAKUKAN EDUKASI DAN KAMPANYE

 EDUKASI  MEMBANGUN PERILAKU ANTI


KORUPSI

 KAMPANYE  MENINGKATKAN PEMAHAMAN


MASYARAKAT MENGENAIKORUPSI DAN
DAMPAKBURUKNYA SEHINGGA TUMBUH BENIH
ANTIKORUPSI DAN PERLAWANAN TERHADAP
KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 38


17
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2). Lembaga Ombudsman

Upaya Pemberantasan Korupsi 39


18
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Lembaga Ombudsman ?

PENYEDIA SARANA BAGI


MASYARAKAT YANG HENDAK
MENGADUKAN APA YANG
DILAKUKAN LEMBAGA
PEMERINTAH DAN PEGAWAINYA

Upaya Pemberantasan Korupsi 40


18
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3). Pada tingkat kementerian


ditingkatkan kinerja lembaga
Inspektorat Jenderal

Reformasi birokrasi dan


reformasi pelayanan publik
penting dibenahi sehingga tidak
memberi peluang untuk
melakukan pungutan liar
Upaya Pemberantasan Korupsi 41
19
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 42


20
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. PENCEGAHAN KORUPSI DI SEKTOR PUBLIK

 Mewajibkan semua pejabat publik


untuk mengumumkan dan melaporkan
kekayaan yang dimilikinya baik
sebelum maupun sesudah menjabat.

 Penyelenggara negara wajib


melaporkan harta kekayaannya,
antara lain ketika dimutasi,mulai
melaksanakan jabatan baru atau
pensiun.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Pemberantasan Korupsi 43
6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. PENCEGAHAN KORUPSI DI SEKTOR PUBLIK

Khusus untuk mengontrol pengadaan


barang dan jasa oleh publik maka lelang
harus terbuka kepada publik.

Masyarakat harus punya otoritas untuk


mengakses,memantau proses dan hasil
pelelangan. Untuk itu saat ini telah
dilakukan lelang dengan menggunakan
Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
Upaya Pemberantasan Korupsi 44
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. PENCEGAHAN KORUPSI DI SEKTOR PUBLIK

Upaya Pemberantasan Korupsi 45


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3. PENCEGAHAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

 Masyarakat mempunyai akses untuk


mendapatkan informasi,
 Meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap bahaya korupsi
 Penyediaan sarana bagi masyarakat
untuk dapat dengan mudah melaporkan
kejadian korupsi kepada pihak yang
berwenang secara bertanggung jawab.
Upaya Pemberantasan Korupsi 46
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3. PENCEGAHAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT
 Kebebasan media baik cetak maupun elektronik
dalam menginformasikan bahaya korupsi

 Keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat


(LSM) atau NGOs yang berfungsi melakukan
pengawasan terhadap perilaku pejabat
pemerintah maupun parlemen,

 electronic surveillance yakatitu memasang


perangkat untuk mengetahui dan mengumpulkan
data di tempat ttt (CCTV )
Upaya Pemberantasan Korupsi 47
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

4.PEMBUATAN INSTRUMEN HUKUM

 Undang-Undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
 Undang undang Tindak Pidana
Money Laundering
 UU Perlindungan saksi dan korban
 UU yg mengatur kebebasan pers
 Kode etikpejabat

Upaya Pemberantasan Korupsi 48


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

5.MONITORING DAN EVALUASI

Monev dilakukan terhadap


seluruh kegiatan pemberantasan
korupsi untuk menilai capaian
kegiatan

Dapat diketahui strategi


pencegahan yang efektif dan
efisien
Upaya Pemberantasan Korupsi 49
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

KERJASAMA INTERNASIONAL
DALAM PEMBERANTASAN
KORUPSI

Upaya Pemberantasan Korupsi 50


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

1. GERAKAN ORGANISASI INTERNASIONAL

1) PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (UNITED


NATIONS)

Kongres PBB ke -10 menyatakan bahwa perhatian perlu


ditekankan pada apa yang disebut dengan Top Level
Corruption yaitu korupsi yang tersembunyi dalam jejaring
yang tidak terlihat secara kasat mata, meliputi
penyalahgunaan kekuasaan,pemerasan, nepotisme,
penipuan dan korupsi. Jenis korupsi ini paling berbahaya
dan dapat menimbulkan kerusakan sangat besar di suatu
negara.
Upaya Pemberantasan Korupsi 51
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

1. GERAKAN ORGANISASI INTERNASIONAL


(lanjutan)
2) BANK DUNIA ( WORLD BANK)

 premis bahwa untuk memberantas korupsi secara


efektif perlu dibangun tanggung jawab bersama
berbagai lembaga di masyarakat.

 untuk melaksanakan program antikorupasi


dibedakan menjadi dua (2) pendekatan yaitu:
Pendekatan dari bawah ke atas ( bottom-up) dan
Pendekatan dari atas ke bawah (top-down).

 Pendidikan anti korupsi adalah salahsatu strategi


atau pendekatan dari atas ke bawah
Upaya Pemberantasan Korupsi 52
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. GERAKAN LEMBAGA SWADAYA


INTERNASIONAL
1) Transparency International

 Setiap tahun menerbitkan Indeks Persepsi


Korupsi (CPI) di negara negara seluruh
dunia
 TI membuat peringkat tentang prevalensi
korupsi di negara negara di dunia
berdasarkan survey yang dilakukan
terhadap pelaku bisnis dan opini
masyarakat ( 1-10 )
Upaya Pemberantasan Korupsi 53
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2). TIRI
 Pusatnya di London, di Indonesia I-IEN
( Indonesian Integrity Education Network)

 TIRI berkeyakinan bahwa dengan


mengembangkan kurikulum Pendidikan
Integritas dan atau Pendidikan Anti Korupsi
di perguruan tinggi mahasiswa dapat
memahami bahaya laten korupsi bagi masa
depan bangsa

Upaya Pemberantasan Korupsi 54


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3). United Nations Convention Against


Corruption ( UNCAC)

UNCAC merupakan salahsatu instrumen


internasional yang sangat penting dalam
rangka pencegahan dan pemberantasan
korupsi.

Upaya Pemberantasan Korupsi 55


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
Model preventif UNCAC

• Pembentukan badan anti korupsi • Penerapan tindakan


• Peningkatan transparansi biaya indisipliner bg PNS yg
kampanye pemilu korupsi
• Promosi efisiensi dan
transparansi pelayanan publik • Promis dan pemberlakuan
• Rekrutmen PNS berdsr prestasi standar pelayanan publik
• Adaya kode etik bagi PNS yan • Keikutsertaan masy dlm
publik upaya pemberatasan
• Transparansi keuangan korupsi
• Libatkna LSM

56
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3) United Nations Convention Against


Corruption (lanjutan)
a. Pencegahan
UNCAC mengemukakan bahwa perlu dikembangkan
model model pencegahan sebagai berikut :

 Pembentukan badan anti korupsi


 Peningkatan transparansi dalam pembiayaan kampanye
untuk pemilu dan partai politik.
 Promosi terhadap efisiensi dan transparansi pelayanan publik
 Rekruitmen atau penerimaan pelayan publik (pegawai negeri)
dan mereka dilakukan berdasarkan prestasi
 Adanya kode etik yang ditujukan bagi pelayan publik (pegawai
negeri) dan mereka harus tunduk pada kode etik
 Transparansi dan akuntabilitas keuangan publik
Upaya Pemberantasan Korupsi 57
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3) United Nations Convention Against


Corruption (lanjutan)
b. Kriminalisasi

 kewajiban negara untuk mengkriminalisasi


berbagai perbuatan yang dapat dikategorikan
sebagai tindak pidana korupsi.

 Perbuatan yang dikriminalisasi tidak terbatas


pada tindak pidana penyuapan dan penggelapan
dana publik tetapi juga dalam bidang
perdagangan termasuk penyembunyian dan
pencucian uang hasil korupsi.
Upaya Pemberantasan Korupsi 58
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3) United Nations Convention Against


Corruption (lanjutan)
c. Kerjasama Internasional

Negara-negara yang menandatangani


konvensi bersepakat untuk bekerjasama
dalam setiap langkah pemberantasan korupsi
termasuk pencehagan, investigasi dan
penuntutan

Upaya Pemberantasan Korupsi 59


KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3) United Nations Convention Against


Corruption (lanjutan)
c. Kerjasama Internasional

Bersepakat untuk memberikan bantuan


hukum timbal balik dalam mengumpulkan
bukti yang akan digunakan di pengadilan serta
mengekstradisi pelanggar. Negara –negara
juga bersepakat harus melakukan langkah
langkah yang mendukung
penelusuran,penyitaan dan pembekuan
hasil tindak pidana korupsi.
Upaya Pemberantasan Korupsi 60
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 6
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3) United Nations Convention Against


Corruption (lanjutan)
d. Pengembalian aset aset negara

Kerjasama dalam pengembalian aset-aset hasil


korupsi terutama yang dilarikan dan disimpan
di negara lain juga merupakan halsangat
penting yang tertuang dalam konvensi.

Untuk itu setiap negara harus menyediakan


aturan aturan serta prosedur guna
mengembalikan kekayaan, termasuk aturan
dan prosedur yang menyangkut hukum dan
rahasiaKESEHATAN
KEMENTERIAN perbankan.
RI Upaya Pemberantasan Korupsi 61 6
rangkuman
 Strategi pemberantasan korupsi bukan hal yang
sederhana, oleh karena itu perlu disesuaikan
dengan konteks masyarakat dan organisasi yang
ditangani serta karakteristik pihak terkait dan
lingkungannya.
 Terdapat 6 (enam) strategi nasional yang telah
dirumuskan, sementara Komisi Pemberantasan
Korupsi mengelompokkannya menjadi 3 (tiga)
strategi yaitu : Penindakan (represif), Perbaikan
sistem, Edukasi dan kampanye.

62
rangkuman
 Upaya penindakan merupakan upaya represif
yang menitikberatkan pada penumpasan setelah
tindak pidana korupsi terjadi.Ada 5 (lima) langkah
dalamupaya penindakan yaitu: Penanganan
laporan pengaduan, penyelidikan, penyidikan,
penuntutan dan pelaksanaan putusan.
 Upaya pencegahan korupsi ditujukan untuk
mempersempit peluang terjadinya tindak pidana
korupsi pada tatanan kepemerintahan dan
masyarakat.

63
rangkuman
 Upaya pencegahan mencakup : Pembentukan
lembaga lembaga anti korupsi, pencegahan
korupsi di sektor publik, pencegahan sosial dan
pemberdayaan masyarakat, pembuatan instrumen
hukum, monitoring dan evaluasi.
 Kerjasama internasional sangat penting untuk
mengembangkan strategi global melawan korupsi
melalui pembuatan kebijakan pencegahan
korupsitingkat internasional yang wajib dipatuhi
setiap negara.

64
Semoga,
Integritas kita
tetap terjaga.............

Anda mungkin juga menyukai