Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN FIELD STUDY

KELOMPOK 6
Data Umum Keluarga
No. Nama Jenis Hubdgn Tpt, tgl Pekerjaan
kelami Keluarga lahir umur Pendidikan
n
Nama kepala keluarga (KK) : Abdul
Rahman 1. Tn.A Laki- Kepala Bandung Buruh SLTP
Alamat dan telepon : JL.Karees laki Keluarga harian
Sapuran No.76 lepas
Pekerjaan kepala keluarga : Buruh
harian lepas 2. Ny.M Perem Istri Jakarta Tamat SD
Pendidikan kepala keluarga : SLTP puan Ibu rumah sederajat
Komposisi keluarga dan genogram tangga
3. Ny.I Anak Bandung Sma
Ibu rumah
tangga
4. Tn.F Anak Bandung Smp
Pelajar
Pemeriksaan Fisik
Hari,tanggal ,tahun : Jumat 29 November 2019
Nama : Ny.M
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Nadi : 76x/menit
RR : 19x/menit
Suhu : 36.5
Nama :Tn.A
Tekanan Darah : 130/80
Nadi : 75x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,5

No. Pemiriksaan fisik Ny.M Tn.A


1. Kepala Pada saat di inspeksi bentuk kepala Pada saat di inspeksi bentuk kepala
normal atau bulat, tidak terdapat normal atau bulat, tidak terdapat
hematoma dan pada saat dipalpasi hematoma dan pada saat dipalpasi
tidak terdapat benjolan. tidak terdapat benjolan

2. Rambut Pada saat di inspeksi rambut pasien Pada saat di inspeksi rambut pasien
tampak hitam keputih-putihan (uban) tampak hitam kebersihan rambut
kebersihan rambut pasien bersih, pasien bersih, pada saat dipalpasi
pada saat dipalpasi terdapat terdapat kerontokan pada rambut
kerontokan pada rambut pasien. pasien.
3. Mata Pada saat diinspeksi mata pasien tampak simetris, kelopak mata Pada saat diinspeksi mata pasien tampak
pasien tampak normal/dapat berkedip, alis pasien tampak simetris simetris, kelopak mata pasien tampak
dan pada saat dipalpasi tidak terdapat benjolan pada alis pasien. norma/dapat berkedip, alis pasien tampak
Pada saat dilakukan inspeksi yaitu menyuruh pasien untuk simetris dan pada saat dipalpasi tidak terdapat
mengikuti arah six cardinal pasien mampu mengikutinya/ benjolan pada alis pasien. Pada saat dilakukan
pergerakan bola mata pasien normal. pada saat ditest lapang inspeksi yaitu menyuruh pasien untuk
pandang normal, pada saat disuruh membaca pasien kurang mengikuti arah six cardinal pasien mampu
mampu membaca karena pasien tidak menggunakan kacamata, mengikutinya/ pergerakan bola mata pasien
konjungtiva pasien tampak anemis. normal. pada saat ditest lapang pandang
normal, pada saat disuruh membaca pasien
kurang mampu membaca karena pasien tidak
menggunakan kacamata, konjungtiva pasien
tampak anemis.
4. Telinga Pada saat diindpeksi telinga pasien tampak simetris dan kebersihan Pada saat diindpeksi telinga pasien tampak
telinga pasien tampak bersih dan tidak terdapat serumen pada telinga simetris dan kebersihan telinga pasien tampak
pasien. Pada saat dilakukan test pendengaran mengunakan garputala bersih dan tidak terdapat serumen pada telinga
yaitu secara swabach pasien terlihat normal atau pendengaran pasien pasien. Pada saat dilakukan test pendengaran
baik. mengunakan garputala yaitu secara swabach
pasien terlihat normal atau pendengaran pasien
baik
5. Hidung Pada saat dilakukan inspeksi hidung pasien tampak simetris, Pada saat dilakukan inspeksi hidung
kebersihan hidung pasien tampak bersih, tidak terdapat sekresi pasien tampak simetris, kebersihan hidung
pada hidung pasien. Pada saat di palpasi hidung pasien tidak pasien tampak bersih, tidak terdapat
ada nyeri tekan. Test penciuman baik. sekresi pada hidung pasien. Pada saat di
palpasi hidung pasien tidak ada nyeri
tekan. Test penciuman baik.
6. Mulut Pada saat di inspeksi warna mukosa bibir pasien Pada saat di inspeksi warna
tampak pink, mulut pasien tampak simetris. Pada mukosa bibir pasien tampak pink,
saat dilakukan test kekuatan otot lidah mulu pasien tampak simetris.
menggunakan tongue spatel lidah pasien mampu Pada saat dilakukan test
menahan, kebersihan lidah pasien tampak sedikit kekuatan otot lidah menggunakan
ada keputihan-putihan pada lidah pasien, jumlah tongue spatel lidah pasien mampu
gigi pasien tidak utuh ada yang ompong. Pada saat menahan, kebersihan lidah pasien
dilakukan test pengecapan pasienmampu tampak sedikit ada keputihan-
mengungkapkan itu rasa asin (garam). putihan pada lidah pasien, jumlah
gigi pasien tidak utuh ada yang
ompong. Pada saat dilakukan test
pengecapan pasien mampu
mengungkapkan itu rasa asin
(garam)
7. Leher Pada saat di inspeksi leher pasien tampak simetris, Pada saat di inspeksi leher pasien
pada saat dipalpasi tidak ada pembengkakan pada tampak simetris, pada saat dipalpasi
leher pasien ataupun benjolan pada leher pasien. tidak ada pembengkakan pada leher
Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada saat menelan. pasien ataupun benjolan pada leher
pasien. Pasien mengatakan tidak
ada nyeri pada saat menelan.
9. Abdomen Pada saat di inspeksi bentuk perut pasien rata atau Pada saat di inspeksi bentuk perut
tidak buncit warna perut pasien tampak kuning pasien rata atau tidak buncit warna
langsat dan perut pasien tampak simetris, tidak ada perut pasien tampak kuning langsat
bekas luka pada abdomen pasien. Pada saat di dan perut pasien tampak simetris,
auskultasi bising usus terdengar 6x/menit. Pada tidak ada bekas luka pada abdomen
saat diperkusi kuadran kiri atas berbunyi timfani pasien. Pada saat di auskultasi bising
dan kana atas bunyi pekak. Kanan bawh berbunyi usus terdengar 6x/menit. Pada saat
timpani dan kiri bawah berbunyi timpani. Pada diperkusi kuadran kiri atas berbunyi
saat di palpasi tidak ada nyeri tekan. Atau nyeri timfani dan kana atas bunyi pekak.
lepas pada abdomen pasien. Kanan bawh berbunyi timpani dan
kiri bawah berbunyi timpani. Pada
saat di palpasi tidak ada nyeri tekan.
Atau nyeri lepas pada abdomen
pasien.
10. Ekstremitas Pada saat di inspeksi warna ekstremitas atas dan bawah Pada saat di inspeksi warna ekstremitas
atas dan pasien tampak kuning langsat ekstremitas atas dan atas dan bawah pasien tampak kuning
ekstremitas bawah pasien tampak simetris. Pada saat di palpasi langsat ekstremitas atas dan bawah pasien
bawah CRT pasien < 2 detik, turgor kulit pasien normal atau tampak simetris. Pada saat di palpasi
baik. Pada saat dilakukan kekuatan otot pada CRT pasien < 2 detik, turgor kulit pasien
ekstremitas atas dan bawah sebelah kanan pasien normal atau baik. Pada saat dilakukan
Nampak tidak bisa menahan beban yang diberikan kekuatan otot pada ekstremitas atas dan
akibat riwayat stroke. bawah pasien Nampak bisa menahan
beban yang diberikan.
FORMAT ANALISA DATA
Data Interpretasi data Masalah
DS : Ketidak mampuan keluarga merawat Nyeri akut
1. Ny.A mengeluh kepala terasa sakit. anggota keluarga sakit
P: Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena tekanan darahnya yang kembali naik.
Q: Ny.A mengatakan keluhan yang dirasakan seperti tertekan benda berat
R: Ny.A mengatakan keluhan dirasakan pada daerah kepala dan leher
S: Skala nyeri 5 (sedang)
T: Ny.A mengatakan keluhan timbul secara tibatiba, sakit kepala yang dirasakan hilang
timbul.
O
Ny.A mengatakan pusing, nyeri pada leher dan terasa berat.
1. Ny.A tampak meringis
2. Ny.A tampak gelisah.
Tanda-tanda vital. TD: 180/90 mmHg N: 96x/m
RR: 18x/m
S : 37 ̊ C

Diagnosa keperawatan keluarga


Nyeri akut berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit
FORMAT PENAPISAN MASALAH
Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit.
Kriteria Skor Bobot Pembenaran
Sifat masalah Masalah nyeri akut pada Ny.A dirasakan dan perlu tindakan perawatan
a. Aktual (tidak/kurang sehat) 3 2
b. Ancaman kesehatan 2
c. Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah dapat diubah Pengetahuan sumber daya dan
a. Mudah Fasilitas kesehatan tersedia dan dapat dijangkau /dimanfaatkan
b. Sebagian 2 1
c. Tidak dapat 1
0

Potensi masalah untuk dicegah Nyeri dapat dicegah bila keluarga mengetahui cara perawatan yang benar.
a. Tinggi 3 2
b. Cukup 2
c. Rendah 1
Menonjolnya masalah Keluarga menyadari Ny.M mengalami hipertensi dan mempunyai masalah
a. Masalah berat dan harus segera ditangani 2 1 dampak sehingga keluarga segera mengatasi masalah tersebut.
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan 1

0
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


Umum Khusus Kriteria Standar
1. Nyeri akut Setelah Setelah Verbal Keluarga dapat Manejemen nyeri
berhubungan dilakukan dilakukan mendemonstrasikan 1. Kaji nyeri secara komprehensif.
dengan kunjungan kunjungan cara mengurangi 2. Observasi tanda-tanda vital
ketidakmampua keperawatan, rumah 3X dan mencegah 3. Ajarkan/demonstrasikan teknik
n keluarga keadaan diharapkan terjadinya nyeri manajemen nyeri (teknik relaksasi)
merawat penyakit Ny.S keluarga dengan benar
4. Ajarkan/demonstrasikan teknik
anggota berangsur mampu dengan tekhnik
manajemen nyeri ( distraksi )
keluarga sakit membaik memberikan relaksasi, kompres
5. Anjurkan/demonstrasikan pada klien dan
keperawatan hangat.
keluarga kompres hangat pada kepala
pada Ny.M
bagian belakang.
dengan
6. Anjurkan klien untuk meningkatkan
keluhan nyeri.
istrahat.
7. Beri lingkungan yang nyaman untuk
mengurangi nyeri.
8. Beri informasi pada klien dan keluarga
tentang nyeri dan perawatan yang
diberikan.
CATATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

No Tgl Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf


1. 29 Nov 2019 Nyeri Akut 1. Mengkaji nyeri secara Subjektif :
2. komprehensif.  Klien mengatakan nyeri masih
Hasil : dirasakan namun sudah sedikit

P: Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena tekanan berkurang (skala nyeri 4).

darahnya yang kembali naik.  Klien mengatakan mampu

Q: Ny.A mengatakan keluhan yang dirasakan seperti tertekan mengontrol nyeri dengan teknik

benda berat relaksasi dan distraksi (klien


melakukan teknik distraksi nyeri
R: Ny.A mengatakan
dengan membaca Al-Quran).
keluhan dirasakan pada daerah kepala dan leher
 Klien menyebutkan penyebab
S: Skala nyeri 5 (sedang) T: Ny.A mengatakan
terjadinya dan nyeri.
keluhan timbul secara
 Klien mengatakan nyeri sedikit
tibatiba, sakit kepala yang dirasakan hilang timbul
berkurang setelah melakukan teknik
Mengobservasi tanda-tanda vital.
menejeman nyeri yang diajarkan.
Hasil :
 Klien mengatakan merasa lebih
TD:180/110
nyaman dan nyeri berkurang
N: 96x/m
setelah melakukan kompres hangat
RR: 18x/m pada kepala bagian belakang.
S : 36,5 ̊ C
CATATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
No Tgl Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
1. 29 Nov 2019 Nyeri Akut 1. Mengajarkan/demonstrasika n teknik manajemen nyeri (teknik relaksasi). Objektif :
Hasil :  Klien mampu

DS : Klien mengatakan bersedia diajarkan teknik relaksasi mendemonstrasikan teknik relaksasi, distraksi

DO : Klien mengikuti teknik relaksasi yang diajarkan. dan kompres hangat pada kepala bagian

1. Mengajarkan/demonstrasika n teknik manajemen nyeri (distraksi). belakang.

DS : Klien mengatakan belum tahu apa itu teknik distraksi.  Klien mampu menyebutkan penyebab
terjadinya nyeri.
DO : Tampak klien menyimak teknik distraksi yang diajarkan.
 Ny.A tidak lagi terlihat gelisah dan meringis.
1. Menganjurkan/demonstrasik an pada klien dan keluarga kompres hangat pada
kepala bagian belakang.  Tanda-tanda vital :

Hasil : Klien dan keluarga kooperatif. TD : 160/100.

1. Menganjurkan klien untuk meningkatkan istrahat. N : 80 x/m

Hasil : RR : 18 x/m
S : 36,5 ̊ C
DS : Klien mengatakan paham dengan instruksi yang disampaikan.
A : Masalah teratasi sebagian
DO : Klien kooperatif. Tampak menyimak dengan baik instruksi yang disampaikan.
Planning :
1. Menganjurkan keluarga memberi lingkungan yang nyaman untuk klien untuk
mengurangi nyeri.  Kaji skala nyeri

Hasil :
 Observasi TTV

DS : Keluarga mengatakan paham dengan intruksi yang disampaikan.


 Anjurkan melakukan teknik relaksasi.

DO : Keluarga kooperatif  Anjurkan melakukan teknik distraksi.

1. Memberikan informasi pada klien dan keluarga tentang nyeri dan perawatan yang
 Anjurkan memberi kompres hangat pada
kepala bagian belakang.
diberikan.

Hasil :
 Anjurkan klien meningkatkan istrahat.

DS : Klien mengatakan bersedia mendengarkan informasi

DO : Tampak klien dan keluarga menyimak informasi yang disampaikan.


Thank You

Anda mungkin juga menyukai