Anda di halaman 1dari 16

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TB PARU


DI RUANGAN JAMRUD (RUANG PARU)
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH

Nama Mahasiswa : Ayu Rahmadani


NPM : 161491110034
Tanggal Pengkajian :14 agustus 2017
Ruangan : Ruang Jamrud (Ruang Paru)

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
- Nama : Tn. N
- Usia / tanggal lahir :48 Tahun / 09-10-1969
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Jln Keramat, Banjarmasin
- Suku / bangsa : Banjar / Indonesia
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta/ -
- Diagnosa medik : obs dispneu
- No. medical record :35-63-XX
- Tanggal masuk :12 Agustus 2017

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


- Nama :Ny. S
- Usia :56 Tahun
- Jenis kelamin :Perempuan
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Ibu Rumah Tangga
- Hubungan dengan klien :Istri.

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak nafas dan batuk.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada tanggal 12 Agustus 2017 klien datang ke RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin dengan keluhan sesak napas dan batuk
berdahak .Klien mengatakan tidak nafsu makan dan mengalami
penurunan berat badan . Klien terlihat lemas, kulit klien juga kering.
Klien juga mengkhawatirkan penyakitnya dan selalu bertanya kepada
perawat, kapan saya bisa pulang, klien bertanya hampir setiap hari, dan
klien mengatakan sudah merasa tidak nyaman berada di rumah sakit.
Klien menjalani perawatan diruang Jamrud (Ruang Paru. Saat dilakukan
pengkajian didapatkan, TTV: TD =120/80mmHg, N= 95 x/mnt, S=
36,5C, RR= 27 x/menit, BB=49 kg, TB=168 cm, dan didapatkan IMT=
2

17,03 (Underweight). Klien terpasang infuse RL dengan 20tpm, klien


juga terkadang terpasang nassal kanul dengan frekuensi oksigen sebesar 3
liter.

3. Riwayat kesehatan lalu


Klien belum pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya, klien datang ke
IGD dengan keluhan sesak napas dan batuk yang tak sembuh-sembuh
selama 2 bulan.

4. Riwayat kesehatan keluarga


a. Ada penyakit keturunan? Klien tidak mempunyai penyakit keturunan.
b. Ada anggota yang keluarga terkena penyakit? Tidak ada anggota
keluarga yang mengalami peyakit yang sama
c. Genogram

Keterangan:

= laki-laki = pasien

= perempuan = meninggal

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum Klien
Saat pengkajian tanggal 14 Agustus 2017 didapatkan.
Klien nampak lemah, terlihat sesak nafas dan kadang-kadang klien
batuk-batuk, Kesadaran Composmentis GCS 4,5,6 (4 (respon mata) :
membuka mata spontan, 5 (respon verbal) : orientasi baik, 6 (respon
motorik) : mengikuti perintah).
Tanda-tanda vital
- Suhu :36,5C
- Nadi : 95 kali / menit
- Pernafasan :27 kali / menit
- Tekanan darah : 120/80 mm/Hg
- Spo2 : 97%
3

- BB : 49 kg
- TB : 168 cm
- IMT : 17,3 (Berat badan kurang)

2. Kulit
Kulit klien terlihat kering, tugor kulit sekitar 8 detik baru kembali, kulit
terlihat seperti tidak terawat dan kusam, tidak ada lesi atau luka dibagian
kulit manapun, dan telah dilakukan tuberculin mantoux (tes kulit) yaitu
reaksi positif (area indurasi 10mm atau lebih besar, terjadi 48-72
jam setelah injeksi intra dermal antigen) menunjukkan infeksi masa
lalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan
penyakit aktif.

3. Kepala dan Leher


Rambut terlihat bersih, namun banyak terdapat uban, kulit kepala tidak
terdapat ketombe, keadaan umum kepala baik tidak ada bekas memar
atau lebam-lebam, tidak adanya kelainan pada kepala secara umum.
Pengkajian leher yaitu adanya pelebaran vena jugularis, tidak terdapat
peradangan pada kelenjar getah bening, pasien mengatakan tenggorokan
terasa kering, leher terlihat simetris, tidak terjadinya pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
keterbatasan gerak,dan kelainan lain.

4. Penglihatan dan Mata


Hasil pengkajian daerah mata adalah klien tidak mengalami kelainan
pada mata tidak ada katarak atau konjungtivitis serta fungsi sistem
penglihatan juga normal klien tidak miopi, keadaan mata secara umum
mata tidak mengalami peradangan , konjungtiva baik (tidak anemis,
tidak ada peradangan dan trauma) tidak adanya abnormalitas pada
mata/kelopak mata, hasil visus tidak ada masalah penglihatan, daya
akomodasi mata, tidak ada kelainan pada sclera seperti icterus,
vaskularisasi, lesi / benjolan, klien tidak memakai penggunaan alat
bantu penglihatan seperti kacamata, klien juga tidak ada
kelainan/gangguan saat melihat.

Inspeksi :
- Palpebra tidak edema, tidak ada radang, kelopak mata menutup
sempurna
- Pupil isokor kiri dan kanan
- Keadaan bulu mata tumbuh merata
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada bulu mata
- Respon berkedip baik
4

5. Penciuman dan Hidung


Penciuman pasien baik, hidung terlihat simetris.
Inspeksi :
- Posisi hidung simetris kiri dan kanan
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan di bagian hidung

6. Pendengaran dan Telinga


Dari data hasil pengkajian daerah telinga dan fungsi sistem
pendengaran, keadaan umum telinga terlihat simetris, tidak ada
gangguan saat mendengar, tidak menggunakan alat bantu pendengaran,
tidak adanya kelainan bentuk dan tidak ada gangguan lainnya.
Inspeksi :
- Posisi telinga simetris antara kiri dan kanan
- Kanalis auditorius bersih, tidak ada serumen
- Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
- Pendengaran baik
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan

7. Mulut dan Gigi


Dari hasil pengkajian didapatkan pada mulut dan fungsi pencernaan
bagian atas terlihat bersih , keadaan umum mulut sedikit kering dan gigi
terlihat banyak yang rusak serta tidak lengkap, pasien mengeluh kadang-
kadang nyeri saat menelan, adanya peradangan pada mulut (mukosa
mulut terlihat kering, gusi berwarna sedikit pucat, faring tidak diketahui
apakah terdapat rdang atau banyak terdapat sputum yg menempel), tidak
adanya kelainan bentuk dan gangguan lainnya.

8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi


Pemeriksaan
a. Inspeksi (melihat)
- Posisi hidung simetris kiri dan kanan, tiak ada pernapasan
cuping hidung.
- Klien terlihat sesak nafas, terdapat pergerakan nafas yang
tertinggal dan suara nafas melemah
- Daerah dada simetris antara kiri dan kanan, retraksi dinding
dada tidak mengembang sempurna.
- Bentuk dada klien terlihat barrel chest.
b. Palpasi (meraba)
- Saat dilakukan pemeriksaan Vokal Fremitus didapatkan hasil
bahwa 3 bagian paru-paru kiri dan kanan terasa bergetar dan
tidak mengembang sempurna.
5

+ +
+ +
+ +
c. Perkusi (mengetuk)
- Bunyi suara ketuk sonor
d. Auskultasi (mendengarkan)
- Bunyi paru pada auskultasi whizing di lobus bagian anterior
atas.
- Tidak terdengar suara ronchi basah
Warna ujung-ujung jari normal tidak ada tanda-tanda clubbing finger,
bibir kering, kelembapan kulit kurang, urine output, keluhan pusing,
pandangan kabur saat berubah posisi CRT>2 detik, keluhan lainya
seperti dada berdebar-debar, nyeri dada, dan sesak nafas.

9. Abdomen
Inspeksi :
- Tidak ada benjolan, tidak ada lesi / luka
- Pergerakan perut mengikuti pergerakan napas
- Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi :
- Ada nyeri tekan
- Tidak ada pembesaran hepar
Perkusi :
- Bunyi timpani pada abdomen
Auskultasi
- Bising usus bergemuruh keras (30 x/menit)
Dilihat dari hasil USG Abdomen didapat kesimpulan bahwa normal dan
tidak terdapat massa solid.

10. Genitalia dan Reproduksi


Klien berjenis kelamin laki-laki, sudah menikah tidak ada kelainan
reproduksi, tidak terdapat kesulitan dalam buang air besar dan buang air
kecil pasien tidak terpasang kateter.

11. Ekstrimitas atas bawah


Fungsi cerebral
- Status Mental : orientasi baik, daya ingat pasien jangka panjang
Bahasa : Kualitas ucapan spontan
- Tingkat Kesadaran: Composmentis (15)
GCS = 4,5,6 (4 : Respon mata membuka mata spontan, 5: respon
verbal orientasi baik, 6 : respon motorik mengikuti perintah)
Fungsi motorik (massa, tonus dari kekuatan otot)
6

Fungsi Motorik
Skala kekuatan otot klien 44444444 Ekstremitas klien tampak lemah.
3333 3333
Ada sedikit nyeri dan keram dibagian tungkai bawah dan telapak kaki.
Struktur ekstremitas atas antara kiri dan kanan simetris, bagian bawah
ekstremitas antara kiri dan kanan simetris, tidak ada kelainan bentuk
tulang.
Sistem musculoskeletal
Inspeksi :
- Tidak ada atrofi dan hipertrofi otot.
- Tidak ada edema
Palpasi :
- Tidak terdapat kelemahan otot.
- Terdapat nyeri tekan di daerah ulu hati

D. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL


1. Aktivitas dan istirahat tidur
Di Rumah :
Klien biasanya malas beraktivitas, setiap beraktivitas klien merasa cepat
sesak napas dan nyeri dada.
Di Rumah Sakit :
Klien sulit tidur dikarenakan batuk, biasanya pasien tidur jam 21.00 dan
terbangun dimalam hari jam 02.00, kadang tidak dapat tidur lagi dan
tidak ada kegiatan yang dilakukan selama terbangun.

2. Personal Hygiene
Saat dirumah klien mengatakan mandi 1x sehari dibantu oleh keluarga.
Namun saat di RS klien mengatakan jarang mandi karena terpasang
infus.

3. Nutrisi
Di Rumah :
Sebelum dirawat di RS klien makan 2x /hari, sebelumnya klien tidak ada
makanan pantangan.Sebelum masuk rumah sakit yaitu sekitar 1 minggu
yang lalu BB klien 49 kg.
Di Rumah Sakit :
Klien mengeluh tidak nafsu makan, klien mendapat makanan 3x /hari
dengan porsi sedang. Pasien tidak mampu menghabiskan makanan yang
disediakan rumah sakit karena pasien masih merasa mual apabila
kebanyakan makan dan pasien hanya makan 2-3 suap.
BB : 49 kg
TB : 168 cm
IMT : 17,03 (Underweight)
7

4. Eleminasi
Di rumah pasien BAB 1 kali/ hari dan BAK 2-3 kali sehari dengan waktu
tidak tentu, warna urine kuning pekat, tidak ada nyeri saat BAB ataupun
BAK. Di rumah sakit klien mengatakan BAB 1 kali/ hari dengan
konsistensi encer atau setengah padat, tidak ada keluhan nyeri saat BAB
dan BAK, jumlah masukan/ minum pasien 500 cc, jumlah urine 450
cc dengan warna kuning pekat.

5. Seksualitas
Saat menderita penyakit klien menjadi lemas dan lekas lemah, sehingga
mempengaruhi kebutuhan seksualnya.

6. Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga, tetangga dan masyarakat terjalin
baik, namun saat berada di RS merasa terbatas dalam melakukan
aktifitas karena terpasangnya infus berbeda dengan lingkungan tempat
klien tinggal,Klien juga mengkhawatirkan penyakitnya dan selalu
bertanya kepada perawat, kapan saya bisa pulang, klien bertanya hampir
setiap hari, dan klien mengatakan sudah merasa tidak nyaman berada di
rumah sakit. Klien dan keluarga beranggapan kondisi yang dialami
sekarang akan sembuh dengan mengikuti saran dan anjuran oleh dokter.

7. Spiritual
Pasien beragama islam, saat berada dirumah sakit pasien tidak dapat
sholat karena terpasang infus dan merasa lemas, pasien dan keluarga
hanya dapat berdoa agar dapat sembuh dari penyakit yang diderita
sekarang.

E. DATA FOKUS
Diagnosa 1 : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
obstruksi jalan napas (karena terdapat sekret yang kental dan lengket)
DS :
- Klien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak
DO :
Tanda-tanda vital
- Suhu :36,5C
- Nadi : 95 kali / menit
- Pernafasan : 27 kali / menit
- Tekanan darah : 120/80 mm/Hg
Pemeriksaan
e. Inspeksi (melihat)
- Posisi hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada pernapasan
cuping hidung, terdapat dahak kental
- Klien terlihat sesak nafas, terdapat pergerakan nafas yang
tertinggal dan suara nafas melemah
- Daerah dada simetris antara kiri dan kanan,retraksi dinding
dada tidak mengembang sempurna.
8

- Bentuk dada klien terlihat barrel chest.


f. Palpasi (meraba)
- Saat dilakukan pemeriksaan Vokal Fremitus didapatkan hasil
bahwa 3 bagian paru-paru kiri dan kanan terasa bergetar dan
tidak mengembang sempurna.
+ +
+ +
+ +
g. Perkusi (mengetuk)
- Bunyi suara ketuk sonor
h. Auskultasi (mendengarkan)
- Bunyi paru pada saat di auskultasi.di lobus bagian anterior
atas.

Diagnosa 2 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
Di Rumah :
DS :
- Klien mengatakan sebelum dirawat di RS klien makan 2x /hari,
sebelumnya klien tidak ada makanan pantangan.
- Klien mengatakan mengalami penurunan berat badan 20kg
DO :
- Klien tampak kurus dan lemas
Di Rumah Sakit :
DS :
- Klien mengeluh tidak nafsu makan, mual dan muntah
- Klien mendapat makanan 3x /hari dengan porsi sedang.
- Klien tidak mampu menghabiskan makanan yang disediakan rumah
sakit karena pasien masih merasa mual apabila kebanyakan makan
dan pasien hanya makan 2-3 suap.
DO :
- BB : 49 kg
- TB : 168 cm
- IMT : 17,03 (Underweight)
9

Diagnosa 3 : Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang


penyakitnya.
DS :
- Klien juga mengkhawatirkan penyakitnya
- Klien selalu bertanya kepada perawat, kapan saya bisa pulang, klien
bertanya hampir setiap hari.
- Klien mengatakan sudah merasa tidak nyaman berada di rumah sakit.
DO :
- Diruangan klien ditempatkan di kamar A2, klien dan keluarga
beranggapan kondisi yang dialami sekarang akan sembuh dengan
mengikuti saran dan anjuran oleh dokter.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil pemeriksaan Laboratorium:
Senin, 14 Agustus 2017
Kimia Klinik Hasil Nilai Normal
GOT 44 u/l 10-37 u/l
GPT 36 u/l 12-40 u/l
Billirubin Total 0,50 mg/dl Up to 1,00 mg/dl
Billirubin Direct 0,10 mg/dl Up to 0,25 mg/dl
Billirubin Indirect 0,40 mg/dl Up to 0,75 mg/dl

G. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)


Injeksi IV antrain 1 amp
Injeksi IV Ranitidine1 amp
Infus RL 20tpm
10

H. ANALISA DATA

No Data Subyektif & Obyektif Etiologi Problem


1. DS : Obstruksi Ketidak
- Klien mengatakan sesak nafas dan jalan nafas efektifan
batuk berdahak. (karena bersihan
- Klien juga mengatakan kadang- terdapat jalan napas
kadang mersakan nyeri dada sekret yang
DO : kental dan
Tanda-tanda vital lengket)
Suhu :36,5C
Nadi : 95 kali / menit
Pernafasan :27 kali / menit
TD : 120/80 mm/Hg
Inspeksi (melihat)
- Klien terlihat sesak nafas,
terdapat pergerakan nafas yang
tertinggal dan suara nafas
melemah
- Daerah dada simetris antara kiri
dan kanan,retersi dinding dada
tidak mengembang sempurna.
- Bentuk dada klien terlihat
barrel chest.
- Klien terkadang menggunakan
alat bantu nafas oksigen 3 liter
Palpasi (meraba)
- Saat dilakukan pemeriksaan
Tautil Fremitus didapatkan hasil
bahwa 3 bagian paru-paru kiri
dan kanan terasa bergetar dan
tidak mengembang sempurna.
- Terdapat nyeri tekan di bagian
dada dan tidak teraba massa atau
pembengkakan pada thorax.
Perkusi (mengetuk)
- Bunyi suaraketuk sonor (redup)
Auskultasi (mendengarkan)
- Bunyi paru pada auskultasi
whizing lobus bagian anterior
atas.
- Tidak terdengar suara ronchi
basah
11

2. Di Rumah : Penurunan Nutrisi


DS : berat badan kurang dari
- Klien mengatakan sebelum dirawat dengan kebutuhan
di RS klien makan 2x /hari, asupan tubuh
sebelumnya klien tidak ada makanan makanan
pantangan. adekuat
DO :
- Sebelum masuk rumah sakit yaitu
sekitar 1 minggu yang lalu BB klien
49 kg.
Di Rumah Sakit :
DS :
- Klien mengeluh tidak nafsu makan
- Klien mendapat makanan 3x /hari
dengan porsi sedang.
- Klien mengatakan BB sebelum sakit
yaitu 60kg dan saat sakit menjadi
BB 49 kg
- Klien tidak mampu menghabiskan
makanan yang disediakan rumah
sakit karena pasien masih merasa
mual apabila kebanyakan makan dan
pasien hanya makan 2-3 suap.
DO :
- Klien tampak lemah, turgor kulit
kembali 8 detik
- BB : 49 kg
- TB : 168 cm
- IMT : 17,03 (Underweight)
3. DS : Kurang Cemas
- Klien juga mengkhawatirkan pengetahuan
penyakitnya tentang
- Klien selalu bertanya kepada penyakitnya
perawat, kapan saya bisa pulang,
klien bertanya hampir setiap hari.
- Klien mengatakan sudah merasa
tidak nyaman berada di rumah sakit.
DO :
- Diruangan klien ditempatkan di
kamar B1, klien dan keluarga
beranggapan kondisi yang dialami
sekarang akan sembuh dengan
mengikuti saran dan anjuran oleh
dokter.
12

I. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Prioritas Masalah :
Prioritas Masalah :
1. Domain 11. Keamanan dan Perlindungan
Kelas 2. Cedera Fisik
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
(karena terdapat sekret yang kental dan lengket)(00031)

2. Domain 2. Nutrisi
Kelas 1. Makan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat (00002)

3. Domain 9
Kelas 2 Respon koping
Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan pasien tentang penyakitnya (00146)

J. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Diagnosa
No NOC NIC Rasional
Keperawatan Keperawatan
1 00037 Ketidakefektifan Setelah di lakukan 1. Kaji frekuensi 1. Memfasilitasi
bersihan jalan tindakan dan pola kepatenan
napas b.d. keperawatan pernafasan jalan napas
Obstruksi jalan selama 1 x 24 jam klien 2. Mengumpulk
nafas (karena di harapkan klien 2. Pemantauan an dan
terdapat sekret menyatakan refleks batuk menganalisa
yang kental dan bersihan jalan 3. Penyuluhan data klien
lengket) napas kembali mengenai untuk
normal dan jalan penatalaksana memastikan
napas bersih an mandiri kepatenan
sepertimeminu jalan nafas.
m air hangat 3. Mengajarkan
4. Membimbingp klien
asien untuk mengeluarka
melakukan n sekret yang
nafas dalam menempel
dan batuk pada jalan
efektif. nafas.
13

5. Mengatur 4. Agar klien


posisi klien dapat
untuk memahami
mempertahank tindakan
an kepatenan dengan benar
jalan nafas 5. Agar klien
6. Kalaborasi bisa tenng
dengan tim 6. Agar pasien
medis tentang tidak putus
pemberian obat
inhalasi dan 7. Agar pasien
nebulizer bisa
7. Kalaborasi mengatasi
denngan tim masalahnya
medis dalam sendiri.
pemberian
oksigen.

2 00002 Ketidakseimban Setelah di lakukan 1. Pantau 1. Mengetahui


gan nutrisi tindakan kandungan kebutuhan
kurang dari keperawatan nutrisi dan kalori pasien
kebutuhan tubuh selama 1x 24 jam kalori pada setiap
berhubungan di harapkan rasa catatan asupan harinya.
dengan mual dapat 2. Tentukan 2. Agar pasien
penurunan berat teratasi motivasi bersemangat
badan dengan pasien untuk dalam
asupan makanan mengubah menghabiska
adekuat kebiasan n makanan
makan 3. Menenangka
3. Anjurkan n peristaltik
istirahat dan
sebelum meningkatka
makan. n energi
4. Ajarkan klien untuk makan.
atau keluarga 4. Agar pasien
klien tentang mengetahui
makanan yang maknan yang
bergizi dan bergizi dan
tidak mahal. murah
3 00146 Cemas Setelah dilakukan 1. Ciptakan Membuat
berhubungan tindakan hubungan hubungan
dengan keperawatan saling percaya terapiutik,
ketidaktahuan selama 1 x 24 jam 2. Berikan membantu
pasien tentang diharapkan pasien penyuluhan klien menerima
penyakitnya dapat kesehatan perasaan dan
mendiskusikan menurunkan
permasalahan ansietas yang
yang dihadapinya tidak perlu
tentang
14

ketidaktahuan

K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Senin 14 Agustus 2017
No Jam Tindakan Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
1. 08.00 1. Mengkaji frekuensi 1. Keadaan umum
dan pola pernafasan lemah
klien - Kesadaran
2. Memantauan refleks composmenti
batuk s
3. Melakukan
- GCS:
penyuluhan mengenai
E4V5M6
penatalaksanaan
mandiri seperti
- TTV:
meminum air hangat TD: 120/80
4. Membimbing pasien mmhg
untuk melakukan N: 86 x/m
nafas dalam dan batuk R: 28 x/m
efektif. S: 36 C
5. Mengatur posisi klien 2. Refleks batuk
untuk baik,klien dapat
mempertahankan membatukkan
kepatenan jalan nafas dahak
6. Melakukan kalaborasi 3. Setelah
15

dengan tim medis dilakukan


tentang pemberian penyuluhan,
oksigen klien
mengatakan
akan meminum
air hangat untk
membantu
mengencerkan
dahak

4. Klien menarik
nafas melalui
hidung menahan
3 detik
kemudian
dihembuskan
melalui mulut
sebanyak 3x
kemudian klien
dianjurkan
batuk)

5. Posisi klien
semi fowler
6. Oksigen 3
Liter

2. 10.00 1. Pantau kandungan - Klien mulai


nutrisi dan kalori termotivasi
pada catatan untuk makan
asupan - Klien
2. Tentukan motivasi
menghabiskan
pasien untuk
makanan yang
mengubah
kebiasan makan
disediakan
3. Anjurkan istirahat rumah sakit
sebelum makan. - Masalah teratasi
4. Ajarkan klien atau
keluarga klien
tentang makanan
yang bergizi dan
tidak mahal.

3. 12.30 Memantau respon Klien mulai


fisiologis untuk mampu mengatasi
mengindari terjadi penyakit yang
masalah. dialami.
16

XIII. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATANPERKEMBANGAN


SOAP)
Rabu 16 agustus 2017
Perencanaa
Nomor Respon Respon Analisis
Jam n
No Diagnosa Subjektive Objektive Masalah Paraf
Evaluasi selanjutnya
Nanda (S) (O) (A)
(P)
1. 12.00 No 1 Klien Klien Masalah Intervensi
mengatakan mampu teratasi dilanjutkan
sesak nafasberaktifitas pada nomor 6
sudah seperti intervensi
berkurang biasa tanpa nomor 1-5
ada keluhan
lagi.
2. No 2 Klien Klienpasien Masalah Intervensi
mengatakan sudah bisa teratasi dberhasil
sudah bisa menghabis semua
makan kan
dengan makannya.
teratur.

3. No 3 Klien Klien Masalah Intervensi


menyatakan mampu dapat dilanjutkan
pemahaman mendiskus teratasi.
nya tentang ikan
sesak napas kembali
dan tentang
pencegahan sesak
nya nafas

Banjarmasin, November 2016

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(.............) (.....)

Anda mungkin juga menyukai