Anda di halaman 1dari 7

Peran, pelajar, mahasiswa, dan tokoh masayarakat dalam perubahan

politik dan ketatanegaraan Indonesia

Oleh :
Drs. Ibnu Sodiq. M.Hum
Pencapaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Melalui belajar mandiri, peserta dapat menjelaskan peran


pelajar, mahasiswa, dan tokoh masyarakat dalam gerakan
reformasi serta perubahan politik dan ketatanegaraan di
Indonesia.
Peran Pemuda dan Reformasi

“Berikan aku sepuluh


pemuda akan aku ubah
dunia”,

16 Januari 1998 sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan aksi keprihatinan
mensikapi atas melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok yang semakin tidak terkendali.
19 Februari 1998, 1000 mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi demo didalam kampus UI
Depok, Jawa Barat. Isu yang dicanangkan pada aksi itu adalah agar ketersediaan bahan-bahan
kebutuhan pokok murah segera diatasi.

4 April mahasiswa kembali melakukan aksi. Aksi tersebut dihadiri tidak kurang dari 25.000
mahasiswa dan juga barisan siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) Yogyakarta, yang tergabung
dalam Gapci (Gabungan Pelajar Cinta Indonesia) dengan panji-panji OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah).
ketua senat dari beberapa universitas berupaya untuk dapat berdialog secara langsung dengan Presiden
Soeharto.
Gerakan mahasiswa dan Reformasi

Mahasiswa menduduki gedung


DPR/ MPR meminta Presiden
Soeharto mengundurkan diri,
selain itu mahasiswa menuntut
adanya reformasi dibidang
hukum dengan wujud adanya
supermasi hukum, amandemen
undang-undang dasar 1945 dsb.
Kelompok Intelek dan Reformasi

Amien Rais Sultan Abdurrahman Syarwan Hamid


Hamengkubowono X Wahid

Amin Rais merupakan tokoh sentral yang ditunggu kehadirannya dalam setiap aksi. Tidak ada aksi besarpun yang tidak
dihadiri Amien Rais.

Sri Sultan Hamengkubuwono X Sebagai salah satu tokoh yang tergabung dalam tokoh-tokoh reformasi, beliau lebih berperan
sebagai pengendali massa.
Gus Dur merupakan salah satu tokoh yang mencentuskan pertemuan Ciganjur yang pada saat itu dihadiri oleh Megawati, Sri
Sultan Hamengkubuwono X, dan Amien Rais. Ke empat -tokoh reformasi yang hadir di Ciganjur akhirnya dikenal sebagai
kelompok Poros Tengah yang terus berupaya menggulirkan agenda reformasi di Indonesia.
Syarwan Hamid memiliki andil yang cukup besar ketika ia ikut serta mengkonsolidasikasi dan ikut mematangkan proses
politik yang digelar oleh kelompok pro reformasi ketika melengserkan Soeharto.
Perubahan Ketatanegaraan Indonesia Setelah Reformasi

Struktur ketatanegaraan Republik Indonesia setelah


reformasi

UUD 1945

MPR Presiden Hukum


BPK
DPR DPD W. Presiden MK MA KY
Struktur ketatanegaraan Republik Indonesia sebelum
reformasi
Jiwa dan Pandangan Hidup
Bangsa Pancasila

Pembukaan UUD 1945

Undang-Undang Dasar 1945

MPR

MA BPK DPR Presiden DPA

Anda mungkin juga menyukai