Anda di halaman 1dari 15

TOPIK 5

TEKNOLOGI BETON
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang
pada saat ini banyak dipakai di Indonesia dalam
pembangunan fisik. Karena sifatnya yang unik maka
diperlukan pengetahuan yang cukup luas, antara lain:
• mengenai sifat bahan dasarnya,
• cara pembuatannya,
• cara evaluasinya, dan
• variasi bahan tambahnya.

Proses awal terjadinya beton adalah pasta semen yaitu


proses hidrasi antara air dan semen , selanjutnya jika
ditambahkan dengan agregat halus menjadi mortar
dan jika ditambahkan dengan agregat kasar menjadi
beton.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu beton
adalah :
• mutu material penyusun beton
• jenis semen
• faktor air semen
• gradasi/susunan agregat
• curing (pematangan dan perawatan)
beton
SIFAT-SIFAT CAMPURAN BETON
Campuran beton dikatakan mempunyai sifat yang baik
bila memnuhi perysaratan utama campran yaitu
mempunyai kemampuan kemudahan pengerjaan /
Workability / Kelecakan

Sifat KEMUDAHAN PENGERJAAN sukar untuk


didefiniskan dengan tepat
KEMUDAHAN PENGERJAAN
 Kemampuan untuk mudah dipadatkan
(compactibility)
 Kemampuan untuk mudah di alirkan (mobility)
 Kemampuan untuk tetap dapat bertahan seragam
(stability) : tidak terjadi segregasi dan bleeding
SLUMP TEST
 Dikembangkan oleh Chppmant dari AS tahun 1913
 Metode paling murah dan mudah mengukur
kekkentalan campuran
 Alat Uji berbentuk kerucut terpancung dengan
diameter atas 10 cm atau 4 “ diameter bawah 20 cm
atau 8 “ dan tinggi 30 cm atau 12 “
 Nilai slump diperoleh dari selsih antara tinggi alat
uji dengan penurunan kerucut benda uji.
 Semakin besar penurunan, semakin besar nilai
slump
Cara pengukuran tinggi slump dilakukan sebagai
berikut:
• Corong baja diletakkan di atas tempat yang rata,
• adukan beton dimasukkan ke dalam corong dengan hati-hati
sampai setinggi kira-kira 1/3 tinggi corong;
•kemudian tusuk-tusuk adukan di dalam corong dengan
tongkat
baja sebanyak 25 kali;
•isi lagi corong dengan adukan hingga tinggi kira-kira 2/3
tingg
• corong;tusuk-tusuk lagi sebanyak 25 kali;
•isikan lagi adukan beton ke dalam corong hingga corong
penuh;
•tusuk-tusuk lagi sebanyak 25 kali;
•isi lagi corong hingga penuh;
•ratakan permukaan aduk beton di dalam corong;
•bersihkan aduk yang ada di sekeliling/di luar corong;
SLUMP TEST
slump
30 cm

1 2 3 4
SIFAT DAPAT BERTAHAN STABIL
 Definisi : tidak terjadi perubahan terhadap
keseragaman campuran aakibat terjadinya pemisahan
butiran agregat dengan pasta semen selama proses
pengangkutan, pengecoran dan pemadatan.
 Bila terjadi pemisahan dikatakan bahwa campuran
tersebut tidak stabil
 Fenomena beton tidak stabil adalah SEGREGASI dan
BLEEDING
SEGREGASI
 Beton dapat dianggap sebagai suatu massa
dimana agergat kasar mengambang diatas
kompenen agregat halus dan pasta semen,
sehiangga terjadi pemisahan antara agregat
halus, agregat kasar dan pasta.
 Pemisahan tersebut terjadi jika daya kohesi
adukan tidak mampu menahan butiran
agregat untuk tidak mengambang
BLEEDING
 Definisi : Pemisahan air dari campuran
beton
 Terjadi setelah pengecoran beton pada
cetakan atau bekisting
 Terjadi jika kadar semen terlalu kecil,
banyak air yang tidak habis bereaksi dan
menuju ke permukaan.
SIFAT KEKUATAN BETON

Secara umum kekuatan beton dipengaruhi


dua hal, yaitu faktor air semen dan kepadatan.
Beton dengan faktor air semen kecil sampai
dengan jumlah air yang cukup untuk hidrasi
semen secara sempurna, dan dapat
dipadatkan secara sempurna pula, akan
memiliki kekuatan yang optimal.
1) Faktor air semen

2) Umur beton

3) Jenis semen

4) Jumlah Semen

5) Jenis agregat
ahmadarsip@gmail.com
Pelaksanaan Pembuatan Beton:

• Pengadukan Beton
• Penakaran (Penimbangan) Bahan
• Pengangkutan Beton
• Pengecoran/Penuangan Aduk Beton
• Pemadatan Beton
• Perawatan Beton (curing)

Anda mungkin juga menyukai