Anda di halaman 1dari 73

Kolesistitis (3B)

PPK hal. 96-97


Anamnesis
Keluhan utama Nyeri kolik
Onset 30-60 menit
Kronologi Serangan muncul setelah
konsumsi makanan besar/
berlemak  Kolik perut kanan
atas/ epigastrium dan
teralihkan ke bawah angulus
scapula dekstra (mirip angina)
Kualitas Nyeri kolik (hilang timbul)
Kuantitas berulang terutama setelah
makan
Keluhan lain Flatulensi dan mual
RPD Riwayat kolesistitis
RPK -
Riwayat pengobatan sebelumnya -
FR Makan makanan berlemak
Usia > 40 th
Wanita
PF
1. KU
2. TTV
3. PF umum: Ikterik batu sal. empedu
ekstrahepatik
4. PF abdomen:
• Teraba massa di kandung empedu
• Nyeri tekan, tanda peritonitis lokal,
Murphy’s sign +
Px Penunjang
• Lab darah  leukositosis
Diagnosis
• Klinis: Anamnesis, PF dan Lab darah
• DD: Angina pektoris, apendisitis akut, ulkus
peptikum perforasi dan pankreatitisakut
Tatalaksana
1. Tirah baring
2. Puasa
3. Pemasangan infus
4. Medikamentosa
• Anti nyeri, anti mual
• Antibiotik
5. Konseling & edukasi diet rendah lemak dan
penurunan BB
ULKUS (Gaster, Duodenum)
3A
Compre endorphin hal. 387-389
Anamnesis
Keluhan utama Gaster
• Nyeri
Duodenum
• Nyeri
Onset Gaster
• setelah makan (langsung)
Duodenum
• sebelum makan/ 90 menit PP
Kronologi Gaster
• Rasa sakit bermula pada suatu
titik (pointing sign) akhirnya difus
ke punggung.
Duodenum
• Belum makan/ 90 menit PP
sakit tidak terlokalisir
Kualitas Gaster
• Rasa terbakar terutama di epigastrium
Duodenum
• Rasa terbakar tidak terlokalisir
Kuantitas Hanya dirasakan pada saat tertentu saja
Faktor memperingan Makan (hunger pain food relief)
Faktor memperberat Kondisi belum makan
RPD -
RPK -
PF
• KU
• TTV
• PF abdomen (hanya untuk menyingkirkan DD
lain)
Px Penunjang
• Endoskopi
• Radiologi barium meal test
Diagnosis
• Klinis: anamnesis, endoskopi
• DD: Dispepsia non ulkus, peny.
Pankreatobilier, Chron’s disease, Tumor upper
GIT
• Komplikasi: perforasi
Tatalaksana
• Istirahat
• Edukasi: hindari rokok, alkohol dan makanan
pedas
• Medikamentosa simtomatik
Medikamentosa
Terapi kombinasi I
R/ omeprazole 20 mg tab No. XXVIII
S. 2. d. d tab I a.c.
R/ Amoksisilin 500 mg tab No. XLVIII
S. 2. d. d. tab II
R/ Klaritromisin 500 mg tab No. XXVIII
S. 2. d. d tab I
Malabsorbsi 3A

PPK hal. 71
Anamnesis

Keluhan utama diare


Onset kronik
Kronologi Setelah makan sesuatu (lemak) 
diare
Kualitas Feses cair atau feses berlemak
(steatore)
Kuantitas > 3x BAB
Faktor memperberat Makan lemak
Faktor memperingan Menghilang jika tidak makan
RPD Sering berulang
RPK -
PF
• KU
• TTV
• PF umum: konjungtiva anemis, pucat, status
gizi kurang
• PF abdomen (hanya untuk menyingkirkan DD
lain)
Px Penunjang
• Darah perifer lengkap: anemia mikrositik
hipokrom(def. Fe), anemia makrositik (def.
asam folat dan vit. B12
• Foto polos abdomen AP/Lat
Diagnosis
• Klinis: anamnesis, PF, PP
• DD: pankreatitis, Chron’s disease, Defisiensi
laktase
• Komplikasi: dehidrasi
Tatalaksana
1. Pembatasan nutrisi tertentu
2. Suplemen vitamin dan mineral
3. Suplemen enzim pencernaan
4. Bila ada bukti overgrowth bakteri beri
antibiotik
Hepatitis B 3A

PPK hal. 94
Anamnesis

Keluhan utama ikterus


Onset 6 minggu setelah terinfeksi
Kronologi Terpapar cairan tubuh  6 minggu
gangguan GIT (anoreksia, mual,
muntah), gejala flu, batuk fotofobia,
sakit kepala, mialgia urin gelap
ikterus
Kualitas -
Kuantitas -
Faktor memperberat -
Faktor memperingan -
RPD -
RPK -
PF
• KU
• TTV
• PF umum: konjungtiva ikterik
• PF abdomen: perbesaran hepar dan nyeri
tekan pada hati, bisa disertai splenomegali
Px Penunjang
• Tes lab. Urin: bilirubin dalam urin
• Tes fungsi hati: kadar bilirubin, SGOT, SGPT
• HBsAg
Diagnosis
• Klinis: Anamnesis, PF, PP
• DD: perlemakan hati, peny. Hati akibat obat/
toksin, hepatitis lainnya.
• Komplikasi: sirosis hepar, hepatoma
Tatalaksana
1. Asupan kalori adekuat
2. Tirah baring
3. Pengobatan simtomatik
4. Edukasi: pasien dan keluarga mengenai pola
hidup
Medikamentosa
Demam:
R/ Ibuprofen 200 mg tab No. XIV
S.2.d.d. tab II
Abses hepar amoeba 3A

Compre endorphin hal. 390-392


Anamnesis

Keluhan utama Demam tinggi


Onset Akut
Kronologi Tinggal didaerah endemik
disentri malaisedemam tinggi
Kualitas -
Kuantitas -
Faktor memperberat -
Faktor memperingan -
Keluhan lain Nyeri perut kanan atas, penurunan
BB, kelemahan tubuh, nyeri otot
RPD Riwayat disentri
RPK -
PF
• KU
• TTV: demam
• PF umum: konjungtiva ikterik +/-
• PF abdomen: perbesaran hepar dan nyeri
tekan pada kuadran kanan atas
Px Penunjang
• Darah rutin: leukositosis, anemia dan tidak ada enosinofilia
• Tes serologi: + antibodi amuba
• Pemeriksaan feses: ditemukannya organisme dalam feses
• Enzim hepar: ALP meningkat, AST normal
• USG: lesi hipoechoic tanpa internal echoes
• Radiologi: abses tunggal, rounded/ oval, bersepta dan
biasanya yang terkena adalah lobus kanan
• CT-scan: cell wall enhancement (kontras IV)
• Aspirasi cairan abses: konsistensi dan warna bervariasi, steril
dan jarang ditemukan tropozoit
Diagnosis
Kriteria Sherlock:
1. Riwayat ke daerah endemik
2. Pembesaran hati pada laki-laki muda
3. Respon baik thdp metronidazole
4. Leukositosis tanpa anemia pada riwayat
sakit (lama/baru)
5. Dugaan amubiasis pd CXR PA/Lat
6. Ct-scan filling defect +
7. Fluorescin antibodi amuba +
• DD:Kista hepar, Keganasan pada hepar
• Komplikasi:
Tatalaksana
• Abses dengan d 1-5 cm: terapi
medikamentosa bila respon negative baru
dilakukan aspirasi
• Abses dengan d 5-8 cm: terapi aspirasi
berulang
• Absens dengan d ≥ 8 cm: drainase perkutan
Medikamentosa
R/ metronidazol 750 mg tab No. XXI
S.3.d.d. tab I p.o
R/ Idoquinol 650 mg tab No. LX
S.3.d.d
Perlemakan hati 3A

Compre endorphin hal. 393-394


Anamnesis

Keluhan utama Keluhan tidak enak/ mengganjal di bagian


perut atas
Onset -
Kronologi Sering minum alkohol/makan
berlemak
Kualitas -
Kuantitas -
Faktor memperberat -
Faktor memperingan -
Keluhan lain malaise
RPD -
RPK -
PF
• KU
• TTV: demam
• PF abdomen:Hepatomegali
Px Penunjang
• Enzim hati: normal/ terdapat peningkatan
AST/ALT/keduanya ringan-sedang
• Profil lipid: dyslipidemia 9peningkatan
trigliserida)
• USG: peningkatan difus ekogenitas
(hiperechoic, bright liver) bila dibandingkan
dengan ginjal
• Biopsi: gold standard (kontroversial)
Diagnosis
• Klinis: USG atau CT-scan dan pemeriksaan
enzim hepar
• DD: Perlemakan hepar alkoholik, Hepatitis
virus, Hepatitis imbas obat, Hepatitis
autoimun
• Komplikasi:
Tatalaksana
• Turunkan berat badan dengan diet dan
olahraga
Kolitis 3A

Compre endorphin hal. 394-398


Anamnesis

Keluhan utama Diare


Onset kronik
Kronologi Tergantung penyebab
Kualitas Amoeba
• Disentri: diare nyemprot
Shigella
• Tinja mengandung lendir
E.Coli
• Diare
TB
• Diare bercampur darah
Kuantitas Tergantung penyebab
Keluhan lain Mual, muntah, demam, rasa panas
pada rektal, flatulensi, riwayat TB
PF
• KU: tampak dehidrasi
• TTV
• PF abdomen
• RT
Px Penunjang
PP Amoeba Shigella E.coli TB Pseudomem
bran
Tinja Trofozoit Eritrosit - - -
Kista PMN
(trichome)
Kultur + + +
(C.difficile)
BTA +

Radiologi Penebalan
barium dinding,
enema Distorsi
lekuk
mukosa,
ulserasi
stenosis,
pseudopolip
,haustra
pendek
Diagnosis
• Klinis: anamnesis, px feses dan mikrobiologi
• DD: bisa di DD dg etiologi, IBS, Chron’s disease
• Komplikasi:
Amoeba Shigella E. coli TB Pseudomembr
ane
Intestinal Intestinal Sindrom Perdarahan Dehidrasi
Ekstraintestinal Ekstraintestinal hemolitik Perforasi Gangguan
uremik Obstruksi elektrolit
Sidroma Megakolon
malabsorpsi toksik
Perforasi kolon
Tatalaksana
• Sesuai penyebab kolitis
Irritable bowel syndrome 3A

Compre endorphin hal. 399-401


Anamnesis

Keluhan utama Nyeri perut


Onset kronik
Kronologi Dari kecil sering sakit perut hilang
timbul
Kualitas Nyeri perut seperti kram
Kuantitas Episode berulang dan dapat terjadi
selama satu minggu/bulan/tahun
Faktor memperberat -
Faktor memperingan -
Keluhan lain Disertai diare/ konstipasi/ campuran
RPD -
RPK -
PF
• KU
• TTV
• PF abdomen: nyeri pada abdomen bagian
bawah, borborygmi, massa abdomen, ascites
• RT: darah pada feses
Px Penunjang
• Tes darah rutin : anemia, leukositosis, LED dan
CRP tinggi
• Tes elektrolit darah : abnormalitas
• Darah samar pada feses : parasite pada feses
Diagnosis
• Klinis:
• DD: Penyakit celiac/ enteropati gluten,
Intoleransi laktulosa, Karsinoma kolorektal,
Limfositik dan kolitits collagenous
• Komplikasi: Perforasi usus yang terlibat,
Stenosis usus akibat fibrosis, Perdarahan,
Degenrasi maligna
Tatalaksana
• IBS-C
R/ bisacodyl 10 mg tab IV
S. p.r.n. tab I noct.
Kandidiasis mulut 4A

Compre endorphin hal. 402-404


Anamnesis

Keluhan utama Pseudomembran putih di mulut


Onset akut
Kronologi Tiba-tiba muncul plak dimulut
Kualitas pseudomembran putih coklat muda
kelabu di mulut
Kuantitas -
Faktor memperberat -
Faktor memperingan -
Keluhan lain -
RPD -
RPK -
PF
• KU
• TTV
• PF mulut: pseudomembran
putih coklat muda kelabu
yang menutupi lidah,
palatum mole, pipi bagian
dalam dan permukaan
rongga mulut lain
Kandidiosis Kandidiosis
pseudomembran pseudomembran
akut Kronik

Angular chelitis
Px Penunjang
• Usapan mukokutan diperiksa dengan KOH 10%
atau dengan pewarnaan gram: terlihat sel ragi,
blastospora atau pseudohifa
Diagnosis
• Klinis:Ditegakkan dengan usapan mukokutan
• DD: Leukoplakia, Difteri, Khelitis, Lichen
planus
Tatalaksana
• Edukasi: tingkatkan higien mulut, cara
pemakaian obat ditahan dimulut beberapa
menit lalu ditelan
• Medikamentosa:
R/ nistatin susp fl No. I
S.4.d.d. susp. p.c.

Anda mungkin juga menyukai