BAB 4
KONDISI KERJA
DAN PSIKOLOGI
KEREKAYASAAN
Bagian ini akan mengungkapkan tentang ancangan lain dari proses
interaksi manusia dengan lingkungan kerjanya,yaitu mengenai pengaruh
timbal balik dari berbagai kondisi kerja dengan tenaga kerja dan
rancangan pekerjaan,rancangan ruang kerja yang disesuaikan dengan
keterampilan dan keterbatasan manusia sebagai tenaga kerja.
• Melalui hal ini ,ia dan rekan rekannya sampai pada penyederhanaan
dan pembakuan kerja (work simplification and work standardization).
3.KONDISI KERJA
• Bekerja dalam ruangan yang terang akan berbeda dengan bekerja dalam
ruangan yang cahayanya remang remang.
Hal ini terjadi karena kita dalam bekerja juga mengalihkan pandangan
dari daerah kerja kedaerah sekelilingnya, dan ini membuat pupil mata
kita membesar kala melihat daerah yang lebih gelap,dan mengecil pada
saat melihat daerah yang lebih terang.
(c) Sinar yang menyilaukan merupakan faktor yang dapat menimbulkan
berkurangnya efisiensi visual dan meningkatkan ketegangan mata, serta
mengaburkan pandangan .
Mendengar suara dengan tingkat desibel 100 – 125 dalam jangka waktu
yang pendek ,orang akan mengalamim ketulian sementara. Dalam waktu
yang singkat mendengar bunyi dengan tingkat desibel 150 keatas ,orang
dapatmenjadi tuna rungu permanen.
Akibat akibat lain dari tingkat bising yang tinggi adalah :
Akibat tambahan dari jam kerja nominal yang ditambah adalah naiknya
secara mencolok angka kecelakaan,sakit,dan absen.
Bila jumlah jam kerja nominal dikurangi apakah jam kerja aktual akan
naik?. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jam aktual
akan meningkat bila jumlah jam nominal berkurang.
Namun kajian kajian lain menunjukkan bahwa pengurangan dari jam
kerja nominal tidak mempunyai pengaruh terhadap jumlah jam kerja
aktual.
b.KERJA PARO WAKTU TETAP
• Beberapa dasa warsa yang lalu tampak adanya kecenderungan dari tenaga
kerja ,yang makin lama makin meningkat,untuk bekerja sebagai pekerja
paro waktu tetap (permanent part time employees)
• Menurut Schultz 1982 bekerja paro waktu menarik bagi :
• (1) Orang orang yang yang bertanggung jawab atas urusan rumah tangga.
• (2) Orang orang yang cacat jasmaniah.
• (3) Orang orang yang sedang mengalami krisis usia tengah baya.
• (4) Orang orang yang memang tidak bersedia untuk bekerja selama 40 jam
kerja perminggu dikantos atau di pabrik
c.EMPAT HARI KERJA/MINGGU
• Para karyawan dapat melapor kerja antara jam 7.30 – 9.00 dan pulang
antara 16.00 – 17.30.Penetapan berapa lama setiap tenaga kerja akan
bekerja setiap harinya ditentukan berdasarkan perorangan dalam
setiap bagian atau seksi sebagai fungsi dfari kebutuhan perusahaan.
4.Angka keluar masuk tenaga kerja berkurang pada lebih dari 50% dari
perusahaan.
1. Pesan sederhana.
2. Pesan yang disampaikan pendek.
3. Kecepatan penyampaian merupakan faktor terpenting.
4. Pesan tidak perlu diacu lagi dikemudian hari.
5. Pesan berkeitan dengan waktu kejadian atau waktu tertentu.
6. Saluran komunikasi visual sedang terlalu besar bebannya.
7. Lingkungan tidak sesuai bagi penerimaan pesan secara visual.
8. Operator harus banyak bergerak.
9. Ada kemungkinan bahwa operator dapat terkena ANOXIA .
10. Diperlukan unuk mendeteksi permasalahan dalam situasi yang
bising(membedakan diantara suara suara yang ada).
SISTEM KOMUNIKASI ORAL/AUDITORY dapat dikelompokkan kedalam
dua kelompok besar yaitu :
• Penggunaan alat alat operasi atau alat kendali pada rancangan dan
konstruksi mesin merupakan hal yang penting dalam sistem mesin –
manusia.
• Dalam kebanyakan sistem mesin – manusia,manusia sebagai operator
menerima informasi melalui beberapa alat indrianya,mengolah informasi
tsb dengan berbagai macam cara,untuk kemudian mengambil suatu
tindakan,yang biasanya dilakukan melalui suatu alat kendali.
• Hasil penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa rancangan alat
kendali mempunyai dampak yang penting terhadap kecepatan dan
kecermatan tenaga kerja dalam bertindak mengoperasikan mesin.
Dalam merancang alat kendali yang tepat perlu diperhatikan bebrapa
hal,antara lain :