Anda di halaman 1dari 50

ZOOTEKNIK

Produksi Ternak, Departemen Peternakan FKH UNAIR


ZOOTEKNIK
• Semula Diartikan Sebagai Ilmu Peternakan (Animal
Husbandry ).
• Kemudian Dibatasi Pada Teknik Yang Dilakukan
Dalam Menangani Ternak: Identifikasi, Kastrasi,
Potong Kuku, Potong Tanduk, Menduga Umur, Dll)
• Semua Tenik Yang Dilakukan Untuk Menangani
Hewan Di Kebun Binatang (zoo).
• Pada Kuliah Ini Kita Batasi Pada Beberapa Teknik Yang
Diperlukan Dalam Mempelajari Ilmu Peternakan.
IDENTIFIKASI (Pemberian
Tanda pada Ternak)

ZOOTEKNIK PENDUGAAN UMUR


TERNAK

PENDUGAAN BERAT
BADAN TERNAK
IDENTIFIKASI (Pemberian Tanda Pada Ternak)

• Untuk Membedakan Antara Hewan Satu Dengan Lainnya


(Tanda Pengenal). Terutama Hewan Yang Mempunyai Warna
Bulu Dan Bentuk Tubuh Yang Mirip.
• Pemberian Tanda Pengenal Disebut Identifikasi
• Diberikan Sejak Umur Semuda Mungkin
• Diperlukan Untuk Mengenal :
- Hewan Yang Dipakai Dalam Penelitian
- Recording (Program Breeding)
- Pemilikan Hewan Kesayangan
- Dipelihara Pada Farm Yang Luas.
CARA IDENTIFIKASI

• TRADISIONAL
- MEMBAKAR BAGIAN KULIT DI BAGIAN BELAKANG
TUBUHNYA DENGAN BESI PIJAR SETELAH DIPANASKAN
- Berupa coretan besar , agar pemilik mengenal ternaknya
sekalipun dari jarak jauh
- Merusak kulit
- Dilakukan di : kaki, paha bawah, perineum
CARA IDENTIFIKASI

• MODERN
- EAR TAGGING
- TATTOOING
- KALUNG NOMOR
- BRANDING
- EAR NOTCHING
EAR TAGGING

- MEMASANG NOMOR (yang terbuat dari plastik


keras) PADA DAUN TELINGA (seperti pemasangan
anting pada manusia)
- Pada plastik, di tulis nomor dgn cat permanen
- PERMANEN, TIDAK BISA DIHAPUS ATAU DICOPOT
KECUALI DENGAN MERUSAKNYA.
TATTOOING

• PADA DAUN TELINGA BAGIAN DALAM (MEDIAL)


ATAU DI PANGKAL EKOR SEBELAH DALAM YANG
TIDAK BERBULU.
• PERMANEN
• KELEMAHANNYA , HARUS DILIHAT DARI DEKAT
KALUNG NOMOR

• PETERNAK BIASANYA LEBIH SENANG MENGGUNAKAN


SISTEM KALUNG NOMOR.
PLAT NOMOR TERBUAT DARI LOGAM (ALUMINIUM ATAU
YANG TIDAK BERKARAT)
- MUDAH TERLIHAT
- TIDAK MENYAKITI TERNAK

• KELEMAHANNYA SERING LEPAS DAN HILANG.


BRANDING

• SISTEM IDENTIFIKASI PALING LAMA DIKENAL DI KALANGAN


PETERNAK.
• Dikenal dengan sistem cap bakar

• BESI STEMPEL YANG DIPANASKAN ATAU DIDINGINKAN PADA


SUHU BEKU .
• MEMBERI LUKA BAKAR PERMANEN
EAR NOTCHING
• DAUN TELINGA DIGUNTING SEBAGIAN (PROXIMAL,
TENGAH DAN DISTAL) UNTUK MEMBERIKAN KODE.
• KURANG DISUKAI PETERNAK (MENYAKITI)
• DIPAKAI PADA TERNAK SAPI, DOMBA DAN BABI
• Dari dua telinga : bisa dibuat kode nomor sampai
ratusan
PADA AYAM ATAU UNGGAS

TANDA PENGENAL DALAM BENTUK GELANG


ALUMINIUM YANG DIUKIRKAN NOMOR ,
DILINGKARKAN PADA :
- PANGKAL SAYAP (WING TAG)
- DI KAKI (CEKER)

“PADA SAPI, DAPAT JUGA DILILITKAN PADA PANGKAL


EKOR.”
TANDA PENGENAL SEMENTARA

• SERING DIGUNAKAN UNTUK :


- DALAM TRANSPORTASI TERNAK
- DETEKSI BIRAHI
- PEMBERANTASAN PENYAKIT
- CULLING (PENGAFKIRAN)

• MENGGUNAKAN CAT SEMPROT ATAU SPIDOL (HURUF


ATAU ANGKA) DI BAGIAN PUNGGUNG TERNAK.
PENDUGAAN UMUR TERNAK
• Gigi hewan, berfungsi :
- Organ prehensi (pengambil makanan)
- Pemotong
- Penghancur pakan
- Senjata menyerang lawan/ menggigit
• Tergantung dari bentuk dan lokasinya :
- Gigi seri (incisivus)
- Gigi taring ( Canivus)
- Premolar
- Molar
• Masing masing hewan punya : bentuk, jumlah, dan lokasi yang
spesifik
• Gigi susu (decidua)  gigi permanen
*Pertumbuhan dan pergantian gigi tergantung
dari pertumbuhan hewan
* Pertumbuhan hewan tergantung dari :
- KETURUNAN (HERIDITER)
- PAKAN
- RAS
Bos taurus lebih cepat dibanding
Bos indicus
* Makin baik kondisi tubuh hewan, makin cepat
terjadi perubahan gigi
• Ternak Ruminansia :
- Tidak memp gigi incisivus pada rahang atas
- Tidak mempunyai gigi taring
- Gusi rahang atas depan menjadi keras, bisa
sbg pengganti gigi (dental pad)
• Pada Ruminansia :Gigi seri berjumlah 8 (4
pasang): - Gigi sentral
- Intermediate 1
- Intermediate 2
- gigi sudut (corner incisors)
• Gigi molar dan premolar :
- Bentuk lebih besar
- permukaannya kasar (utk menggerus pakan)
- Ada di rahang atas dan bawah
• Sapi : pendugaan umur berdasarkan
perubahan gigi incisivinya saja ( tanpa
memperhatikan gigi molar & premolar)
• Sapi dipelihara sd 7-8 tahun (induk beranak 5-
6 x)
• Pada ruminansia , gigi susu (decidua) berjumlah 20 :
- Gigi incisivus 8 ( 4 pasang), hanya ada di
rahang bawah
- Pre molar 6 (3 pasang), ada di rahang atas &
bawah  12 (6 pasang)
• Pada ruminansia , gigi permanen berjumlah 32,
terdiri :
- Gigi incisivus 8 ( 4 pasang), hanya ada di
rahang bawah
- Pre molar 6 (3 pasang), ada di rahang atas &
bawah  12 (6 pasang)
- Molar 6 (3 Pasang), rahang atas & bawah
PENDUGAAN UMUR TERNAK

Berdasarkan Pertumbuhannya (Eruption) Dan


Pelepasan/Penggantinya (Replacement), Gigi Dapat
Digunakan Sebagai Alat Penduga Umur Ternak.
DESKRIPSI GIGI SAPI UNTUK MENDUGA UMURNYA

Perkiraan umur Deskripsi gigi


Lahir Biasanya hanya satu pasang incisivi decidua tengah
1 bulan Empat pasang gigi incisivi decidua (4 pasang = 8)
1,5-2 tahun Satu pasang pertama gigi incisivi tengah permanen
2,5-3 tahun Dua pasang incisivi permanen
3,5 – 4 tahun Tiga pasang incisivi permanen
4 -4,5 tahun Empat pasang gigi incisivi permanen
5-6 tahun Satu pasang incisivi tengah mulai tampak aus.
7-8 tahun Dua pasang incisivi mulai aus
8-9 tahun Tiga pasang incisivi mulai aus
10 tahun atau lebih Semua pasangan incisivi aus dan mulai lepas
• 5,5 – 6 tahun :
- semua gigi sudah berganti dengan gigi
permanen,
- gigi seri besar-besar,
- letaknya rapat.
• Setelah 6 tahun :
- Perubahan terlihat pada permukaan gigi (aus)
- Dimulai dari gigi seri tengah ke pinggir
* Lebih dari 12 tahun : Gigi sapi sdh sulit di
identifikasi, krn sdh mulai tanggal & makin
jarang letaknya.
Melihat Umur Sapi dengan melihat
gigi
Gigi dan Umur Domba
• Umur 1 tahun : 1 pasang gigi incisivi tengah
berganti dengan gigi permanen
• Umur 2 tahaun : 2 pasang gigi incisivi berganti
dengan gigi permanen
• Umur 4 tahun : semua gigi incisivi berganti
dengan gigi permanen
• Umur 6 -7tahun : mulai renggang dan lepas
• Gigi lepas : kesulitan merumput
Perkiraan umur pada
kambing/domba
Gigi & Umur Kuda
• Berbeda dengan gigi Ruminansia
• Gigi kuda :
- Rahang atas & bawah memp 3 pasang gigi
incisivi
- Mempunyai taring (tdk seefektif karnivora)
• Anak kuda Umur 6-10 bln :memp 24 gigi susu
(decidua) terdiri dari :
- 12 incisivi & 12 molar pada rahang atas & bawah
- Umur 6 bln : gigi incisivi decidua lengkap
• Umur 2,5 th : gigi permanen baru tumbuh
• Umur 5 tahun : Semua gigi susu sdh berganti
dgn gigi permanen (full moth).
• Makin tua : Bentuk mulut/rahangnya berubah
menjadi lebih maju ke depan.
• Umur 8 tahun : semua gigi menunjukkan
gejala aus pada permukaan.
• Keausan membentuk celah menjadi cangkir
gigi / dental cup yang bulat
• 15-25 tahun: Tepi permukaannya aus
Gigi kuda
Gigi kuda
PENDUGAAN BERAT BADAN TERNAK

• “BLANTIK” (BROOKER), SERINGKALI AKURASINYA LEBIH


TINGGI DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT.
-MELIHAT BENTUK FISIK
- MERABA/MENCUBIT BAGIAN KULIT TERTENTU

• MENGGUNAKAN ALAT (BEBERAPA UKURAN TUBUHNYA).


LINGKAR DADA DAN TINGGI GUMBA DIKENAL
MEMPUNYAI HUBUNGAN YANG PALING ERAT DENGAN
BERAT BADAN.
RUMUS-RUMUS HASIL PENELITIAN
• BERAT HIDUP = (PANJANG BADAN x LINGKAR DADA) : 300
Rumus ini masih “non metrik” (lbs dan inchi), yang tidak
demikian saja bisa dikonversikan ke “metrik” (kg, cm).

• BERAT HIDUP = (PANJANG BADAN x LINGKAR DADA) : X


X = 9 , bila LD < 165 cm ; X = 8,5 , bila LD 165 – 203 cm ;
X = 8 , bila LD > 203 cm.

• BERAT HIDUP = 1,04(27,5758 x LINGKAR DADA) – 1049,67

Ketiga rumus tersebut khusus untuk sapi kebiri (sapi potong)


Bos taurus maupun Bos indicus.
BERAT / PERSENTASE KARKAS

• SAPI POTONG UNGGUL (BEEF CATTLE) YANG GEMUK,


62 – 65 % DARI BERAT HIDUP.
• KONDISI BAIK, 54 – 56 %.
• KURUS, 50% ATAU KURANG.

SAPI MADURA DAN SAPI BALI TERMASUK SAPI TROPIK YANG


CUKUP TINGGI PERSENTASE KARKASNYA (50-55%)
UNTUK PENGUKURAN
BAGIAN-BAGIAN BADAN SAPI
1. LANTAI TEMPAT BERDIRINYA SAPI HARUS DATAR /
RATA.
2. SAPI BERDIRI DALAM SIKAP SEPURNA, KE 4
KAKINYA HARUS MEMBENTUK EMPAT PERSEGI
PANJANG DENGAN KEPALANYA TEGAK
MENENGADAH.
3. DIUSAHAKAN SAPI TIDAK BERGERAK SELAMA
PENGUKURAN.
CARA MENGUKUR LINGKAR DADA DAN
TINGGI GUMBA
• LINGKAR DADA
PITA UKUR DILINGKARKAN PADA DADA DI BELAKANG
KAKI DEPAN, PITA DITARIK KENCANG- KENCANG, KEMUDIAN
DIBACA ANGKANYA.

• TINGGI GUMBA.
DIUKUR DARI BAGIAN PALING ATAS GUMBA (DI BAWAH
PUNUK, KALAU ADA), SEDANG UNTUK BEEF CATTLE BISA
DIUKUR DARI BAGIAN TERTINGG PUNGGUNG BELAKANG
DITARIK GARIS LURUS KE BAWAH SAMPAI TANAH.
Bagian-bagian tubuh sapi yang
diukur
Bagian bagian tubuh sapai yang
diukur
A. Tinggi Gumba : Jarak dari bagian yang
tertinggi gumba (withers) sampai ke tanah
melalui sepanjang kaki depan
B. Jarak tubuh : Jarak antara crista humeri
dengan tuber ischii
C. Lebar dada : Jarak antara bagian paling lebar
pada kedua belah sisi dada (costae)
D. Dalam dada : jarak antara punggung (dorsal)
dengan tepi dada sebelah bawah (ventral)
E. Tinggi panggul : Jarak dari ujung daerah
gluteal ke tanah melalui sepanjang kaki
belakang
F. Lebar panggul : Bagian yang terlebar antara
tuber coxae sebelah luar
G. Lebar paha : Bagian terlebar antar sisi sisi
lateral paha
H. Lingkar dada : Panjang lingkaran yang diambil
tepat dibelakang kaki depan mengelilingi
dada, untuk sapi yang berpunuk ukuran
diambil tepat dibelakang punuk
I. Lebar Dahi : jarak antara tepi tulang orbital
kiri kanan
J. Panjang Dahi : jarak antara ujung kepala ke
garis hidung
Bagian –bagian tubuh kambing / domba
Bagian –bagian tubuh kambing /
domba
1. Tinggi gumba (height at withers) : diukur
mulai dari dasar kaki depan ke titik tertinggi
bagian pundak diantara kedua bahunya
(A----G)
2. Dalam dada (depth of chest) : Jarak antara
titik tertinggi bagian pundak ke titik terendah
bagian dada (A------D)
3. Lingkar dada ( girth) : diukur dengan pita
pengukur secara melingkar tepat dibelakang
kaki depan kearah titik tertinggi bagian
pundak tegak lurus dengan axis tubuh
(A---D----A)
4. Lebar Pinggang (width of hooks) : jarak
horizontal antara titik samping terluar dari
pada tuber coxae (B1----B2)
5. Panjang pelvis (length of pelvis) : Jarak antara
bagian anterior dari tuber coxae ke bagian
posterior tuber ischii (B-----C
6. Panjang Tubuh ( body) : Jarak sepanjang garis
median dari bagian anterior proc. Spinosus
vertebrae thoracalis I ke bagian posterior
tuber ischii (E----C)
7. Panjang tulang kering( length of cannon bone)
: panjang yang diukur dari tuber calius ke
condylus metarsus (G-----H)
PENDUGAAN UMUR
• Umur ternak dpt diperkirakan berdasarkan dg
melihat susunan giginya (gigi seri)
• Terutama dipakai pd sapi, kambing dan
domba
• Jumlah gigi sapi / domba / kambing adl 20
(sementara/susu) dan 32 (tetap)
- gigi seri (rahang bawah) : 8
- geraham depan : 12
- geraham belakang : 12
Kambing / Domba
• Belum ada gigi tetap : < 1 th
• Ada sepasang gigi tetap : 1 – 2 th
• Ada 2 pasang gigi tetap : 2 – 3 th
• Ada 3 pasang gigi tetap : 3 – 4 th
• Ada 4 pasang gigi tetap : 4 – 5 th
• Gigi tetap aus & mulai lepas : > 5th
Sapi
• Belum ada gigi tetap : < 1,5 th
• Ada sepasang gigi tetap : 1,5 – 2 th
• Ada 2 pasang gigi tetap : 2 – 3 th
• Ada 3 pasang gigi tetap : 3 – 4 th
• Ada 4 pasang gigi tetap : 4 – 5 th
• Gigi tetap aus & mulai lepas : > 5th
PENDUGAAN BERAT BADAN
• Penafsiran berat badan sangat penting
dilakukan untuk mengetahui bobot tubuh
ternak  apabila setiap kali harus selalu
dilakukan penimbangan :
- kurang praktis
- keberadaan timbangan terbatas
Metode Pendugaan BB Sapi
1. Metode visual adalah suatu metode melihat,
mengamati keadaan sapi dengan baik dan
kemudian memperkirakan BB sapi tersebut.
- Metode ini perlu kejelian dan latihan yang
banyak supaya perkiraannya hampir
mendekati benar
- metode ini banyak dipakai oleh para blantik /
pedagang hewan
2. Metode Pita Ukur Khusus yg disebut DWT
(Daily Cow Weighting Tape)
 dengan melingkarkan DWT pada sternum
3-4 dan angka yang ditunjuk pada pita ukur
itu menunjukkan BB sapi

3. Metode Rumus
a. Rumus Schoorl :

(LD + 22)²
BB (kg) =
100
 LD = lingkar dada (cm)
b. Rumus Scheiffer

(LD)² x PB
BB (lbs) =
300

 LD = lingkar dada (inchi)


PB = panjang badan (inchi)
Pendugaan BB Ayam
• Utk memperkirakan BB ayam dalam satu
peternakan  sampel 10% dari populasi
• Gunakan timbangan yg kapasitasnya maksimal
5 kg  lebih akurat
Faculty Veterinary Medicine
OF Airlangga University

Lab. Produksi Ternak Departemen Peternakan


FKH-UNAIR

Anda mungkin juga menyukai