Anda di halaman 1dari 11

PERADABAN ISLAM DI BIDANG

EKONOMI DAN BUDAYA PADA MASA


KEJAYAAN

1. Fany Amin Nur Rofiq (13)


2. Mielda Auliya Ferdiansyah(19)
3. Mutiara Elvira A.F (21)
4. Satria Yahya Karunia R (29)
5. Yanottama Saka F (31)
Kemajuan Islam di Bidang Ekonomi
pada Masa Dinasti Turki Usmani
• Kerajaan Turki Utsmani berdiri tahun 1281. Pendiri
kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang
mendiami daerah mongol dan daerah utara negeri Cina,
yaitu Utsman bin Erthogril. tercatat beberapa kota yang
maju dalam bidang industri pada waktu itu di antaranya:
Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan
katun. Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil
dan kawasan pertanian yang subur, juga menjadi pusat
perdagangan dunia pada saat itu.
berbaur dengan masyarakat bangsa-bangsa
lain, mereka terbuka dengan berbagai
kebudayaan. Sementara itu Usmani
mempunyai wilayah kekuasaan yang sangat
luas. Maka, latar belakang ini menyebabkan
kebudayaan Usmani bercorak pluralistik.
Turki Usmani sangat memberikan dampak
yang signifikan bagi dunia Islam termasuk
dalam bidang ekonomi. Negara Turki adalah
negara di dua benua. Dengan luas wilayah
sekitar 814.578 kilometer persegi, 97%
(790.200 km persegi) wilayahnya terletak di
benua Asia dan sisanya sekitar 3% (24.378
km persegi) terletak di benua Eropa. Posisi
geografi yang strategis itu menjadikan Turki
jembatan antara timur dan barat sehingga
pantas jika aspek ekonomi Turki ekonomi
bisa berkembang pesat.
Kemajuan Islam di Bidang Ekonomi
pada Masa Dinasti Mughal di India
• Kerajaan ini berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi
nama tarekat safawiyah, yang berasal dari nama pendirinya,
Safi Al-Din dan nama Safawi terus dipertahankan sampai
tarekat ini menjadi gerakan politik.
• Sektor ekonomi utama kerajaan Mughal berasal dari hasil
pertanian seperti biji-bijian, padi kapas, nila, rempah-rempah
dll., bahkan hasil pertanian ini diekspor ke negara Eropa,
Afrika, Arabia dan Asia tenggara bersama dengan hasil
kerajinan seperti pakaian tenun dan kain tipis yang banyak
diproduksi di Gujarat dan Bengal.
produksinya Jengahir mengizinkan
Inggris (1611M) dan Belanda (1617M)
mendirikan pabrik pengolahan hasil
pertanian di Surat. Kemajuan yang
dicapai Akbar dapat dipertahankan
oleh tiga sultan berikutnya yaitu,
Jehangir (1605-1628), Syah Jehan
(1628-1658) dan Aurangzeb (1658-
1707), ketiganya merupakan sultan-
sultan besar Mughal yang didukung
dengan berbagai kecakapan dan
kekuatan militer , tetapi setelah
terjadi pergantian raja raja
sesudahnya kerajaan Mughal
mengalami kehancuran. 
Kemajuan Islam di Bidang Ekonomi pada
Beberapa Kerajaan Islam di Indonesia
• A.    Kerajaan Samudera Pasai
• Pasai didirikan pada abad ke-11 oleh Meurah Khair. Kerajaan ini terletak
dipesisir Timur Laut Aceh. Dan dalam sejarah Indonesia tercatat sebagai
kerajaan Islam yang pertama. Pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan
Samudra Pasai adalah Meurah Khair. Ia bergelar Maharaja Mahmud Syah
(1042-1078).
• Perekonomian masyarakat Samudera Pasai tergantung dari
perdagangan. Posisinya yang berada di jalur perdagangan internasional
dimanfaatkan oleh kerajaan ini untuk kemajuan ekonomi rakyatnya.
Menurut beberapa sumber sejarah, diketahui bahwa banyak pedagang
dari berbagai negara berlabuh di Pelabuhan Pasai. Kerajaan ini berusaha
menyiapkan bandar-bandar yang dapat digunakan untuk menambah
bahan perbekalan, mengurus perkapalan, mengumpulkan dan
menyimpan barang dagangan, baik yang akan dikirim ke luar negeri
maupun yang disebarkan di dalam negeri.
• Kemajuana pada dunia perdagangan turut mendongkarak perekonomian
pula, letak geografis Kerajaan Samudera Pasai yang berada dijalur
perdangan internasional dimanfaatkan dengan sangat bijaksana,
sehingga selain meningkatkan perekonomian rakyatnya tetapi juga
B.     Kerajaan Banten
Abad 16 M merupakan awal Berdirinya Kesultanan
Banten, pada pengujung abad XVI ini, para penyebar
Islam dari Demak dan Cirebon datang sebagai agen
pembaharuan dengan membangun pusat kekuasaan
Islam di muara Cibanten. Banten mengalami transisi
agama dari Hindu ke Islam, dan berlakunya model
kehidupan perkotaan dengan jenis peradaban yang
mengacu pada pranata budaya keraton Surasowan
sebagai pusat politik, ekonomi, dan sosial
keagamaan.Sultan pertama Kerajaan Banten ini
adalah Sultan Hasanuddin yang memerintah tahun
1522-1570. Ia adalah putra Fatahillah, seorang
panglima tentara Demak yang pernah diutus oleh
Sultan Trenggana menguasai bandar-bandar di Jawa
Barat.
kekuasaan Demak Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
(1511) membuat para pedagang muslim memindahkan
jalur pelayarannya melalui Selat Sunda. Pada masa
pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Banten
berkembang menjadi pusat perdagangan. Hasanuddin
memperluas kekuasaan Banten ke daerah penghasil
lada, Lampung di Sumatra Selatan yang sudah sejak
lama mempunyai hubungan dengan Jawa Barat.
Dengan demikian, ia telah meletakkan dasar-dasar
bagi kemakmuran Banten sebagai pelabuhan lada.
Pada tahun 1570, Sultan Hasanuddin wafat.Tidak jauh
berbeda seperti Kerajaan Samudera Pasai, peletakan
pelabuhan sebagai poros kemajuan pada bidang
ekonomi juga dilakukan oleh Kerajaan Banten.
Terlebih lagi, pada masa pemerintahan Sultan
Hasanudin Kerajaan Banten berkembang menjadi
pusat perdagangan baik nasional maupun
internasional. Lada sebagai komoditas yang banyak
dicarai pada saat itu, dijadikan kunci untuk
mendongkrak aspek ekonomi Kerajaan Banten,
sehingga kerap kali pelabuhan Banten dijuluki
pelabuhan lada.
BIDANG SOSIAL BUDAYA
A. Kemajuan di Bidang Sosial dan Budaya
Sebagai sebuah dinasti, kekhalifahan Bani Abbasiyah yang berkuasa lebih dari
lima abad, telah banyak memberikan sumbangan positif bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Dari sekitar 37 orang khalifah yang
pernah berkuasa, terdapat beberapaorang khalifah yang benar-benar memliki
kepedulian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam,
serta berbagai bidang lainnya, seperti bidang-bidang social dan budaya.
Diantara kemjuan dalam bidang sosial budaya adalah terjadinya proses
akulturasi dan asimilasi masyarakat. Keadaan sosial masyarakat yang majemuk
itu membawa dampak positif dalam perkembangan dan kemajuan peradaban
Islam pada masa ini. Karena dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
mereka miliki, dapat dipergunakan untuk memajukan bidang-bidang sosial
budaya lainnya yang kemudian menjadi lambang bagi kemajuan bidang sosial
budaya dan ilmu pengetahuan lainnya. Diantara kemajuan ilmu pengetahuan
sosial budaya yang ada pada masa Khalifah Dinasi Abbasiyah adalah seni
bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota
dan lain sebagainya. Seni asitektur yang dipakai dalam pembanguanan istana
dan kota-kota, seperti pada istana Qashrul dzahabi, dan Qashrul Khuldi,
sementara banguan kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra dan
lain-lainnya.
Mutanabby, Abdullah bin Muqaffa dan lain-
lainnya. Karya buah pikiran mereka masih
dapat dibaca hingga kini, seperti kitab
Kalilah wa Dimna. Sementara tokoh terkenal
dalam bidang musik yang kini karyanya juga
masih dipakai adalah Yunus bin Sulaiman,
Khalil bin Ahmad, pencipta teori musik
Islam, Al farabi dan lain-lainnya. 
Selain bidang –bidang tersebut diatas,
terjadi juga kemajuan dalam bidang
pendidikan. Pada masa-maa awal
pemerinath Dinasti Abbasiyah, telah banyak
diushakan oleh para khalifah untuk
mengembangakan dan memajukan
pendidikan. Karna itu mereka kemudian
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan,
mulai dari tingkat dasar hingga tingakat
tinggi.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai