Anda di halaman 1dari 82

MATERI PRE KLINIK

STASE KEPERAWATAN JIWA


Ns. Thika Marliana, M.Kep., Sp.Kep.J
Stase Keperawatan Jiwa (4sks)
 Koordinator
Ns. Thika Marliana, M.Kep.,Sp.Kep.J
Tim Preseptorsihp
Ns. Desi Pramujiwati, M.Kep.,Sp.Kep.J
Ns. Sri Nyumirah, M.Kep.Sp.Kep..J
Ns. Kurniawan,M.Kep.,Sp.Kep.J
KOMPETENSI NERS DI STASE KEPERAWATAN JIWA
Kompeten Elemen Kompetensi Kegiatan praktik

si
1. Melakukan 1. Mengidentifikasi praktik yang tidak aman dan berespon - Operan Dinas
- Pre Conference
praktik secara tepat untuk menjamin hasil yang aman - Post Conference
keperawata 2. Mengenali tindakan-tindakan keperawatan yang malpraktek - Case Conference
- Leader dalam
n jiwa 3. Melakukan praktik sesuai dengan kode etik profesi TAK
secara 4. Menjamin kerahasiaan informasi dan hak-hak klien - Rujukan kasus
- Tindakan
profesional, 5. Melibatkan klien untuk berpartisipasi dalam proses kolaborasi
etis, legal, keperawatan kegawatdarurata
n psikiatri
dan peka 6. Menghargai dan memenuhi kebutuhan terkait dengan
budaya nilai,kebiasaan,keyakinan, dan praktik spiritual klien
7. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas tindakan
yang diberikan
8. Berkonsultasi pada pembimbing klinik bila ada tindakan yang
memerlukan keahlian
9. Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan lain bila kebutuhan
klien berada diluar lingkup praktik
KOMPETENSI NERS DI STASE KEPERAWATAN JIWA
Kompetensi Elemen Kompetensi Kegiatan Praktik

2. Melakukan 1. Melakukan pengkajian status kesehatan klien gangguan jiwa secara terstruktur - Askep pada
Gangguan Jiwa
manajemen sesuai dengan kompetensi S1 (7 diagnosa gangguan jiwa) yaitu: 1) Resiko Perilaku - Askep pada
asuhan kekerasan., 2) Gangguan Sensori Persepsi:Halusinasi., 3) Gangguan Proses klien dengan
masalah
keperawatan jiwa Pikir:Waham., 4) Resiko Bunuh Diri, 5) Harga Diri Rendah Kronis, 6) Isolasi Sosial, psikososial
7) Defisit Perawatan Diri. - Askep pada
Tumbuh
5 diagnosa resiko: 1) Ansietas, 2) Gangguan Citra Tubuh, 3) Harga Diri Rendah kembang
Situasional, 4) Ketidakberdayaan, 5) Keputusasaan psikososial
8 diagnose sehat: 11) KPP Ibu Hamil, 2) KPP Bayi, 3) KPP Todler, 4) KPP Prasekolah,
5) KPP Usia Sekolah, 6) KPP Remaja, 7) KPP Dewasa, 9) KPP lansia.

2. Menganalisis dan menginterpretasikan data secara akurat


3. Menetapkan prioritas dan merumuskan masalah diagnosis keperawatan secara
tepat
4. Mengidentifikasi tujuan tindakan keperawatan termasuk batasan waktu
pencapaian hasil
5. Membuat rencana tindakan keperawatan jiwa
6. Merencanakan “continuity care“ secara tepat
7. Melakukan implementasi sesuai perencanaan
8. Menerapkan cara berpikir kritis dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah
9. Menetapkan dan mempertahankan hubungan interpesonal yang penuh perhatian,
terapeutik dan efektif dengan klien
KOMPETENSI NERS DI STASE KEPERAWATAN JIWA

Kompetensi Elemen Kompetensi Kegiatan Praktik

3. Melakukan pengembangan 1. Meningkatkan dan - Resume kasus


- Seminar kasus
profesional menjaga citra - Pelatihan kader
keperawatan yang kesehatan jiwa
- Kunjungan rumah
profesional
2. Bertindak sebagai role
model yang efektif
3. Mengevaluasi kinerja
praktik diri sendiri
TARGET KOMPETENSI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA
DI RS BHAYANGKARA TK 1 RADEN SAID SOEKANTO
1. Ruang poli: Askep individu setiap hari, Penyuluhan kelompok
(bergantian, 1 mahasiswa menjadi presentan), API,ujian
pengkajian dan asuhan langsung pada pasien di poli
2. Ruang dahlia atas: Askep individu (terkait dengan perawatan
pasien pro visum), Penyuluhan keluarga pasien, API, ujian
individu ADL pasien
3. Ruang dahlia bawah: Askep individu, TAK (satu mahasiswa
sebagai leader bergantian), API, Ujian individu (askep pasien
kelolaan)
• Seminar kasus 3 ruangan di hari akhir praktik
Jadwal Praktik Gelombang 1
DAHLIA ATAS
MINGGU I MINGGU II
NO NPM NAMA
1 1
2 3 4 5 6 7 9 12 13
0 1
1 195140013 Wiwit Alma Nurhandayani, S.Kep S S S S S S S S S S
2 195140017 Sri Wulan Widyawati,S.Kep S S S S S S S S S S Se
3 195140021 Wahyu Purmono Nugroho,S.Kep S S S S S S S S S S Mi
4 195140022 Irsan Surya Kaban,S.Kep S S S S S S S S S S Nar
5 195140023 Ismiyati,S.Kep S S S S S S S S S S (Pagi)
6 195140027 I Gusti Lanang Ngurah W,S.Kep S S S S S S S S S S

DAHLIA BAWAH
MINGGU I MINGGU II
NO NPM NAMA
1 1
2 3 4 5 6 7 9 12 13
0 1
1 195140010 Utami Karolina,S.Kep S S S S S S S S S S
2 195140015 Yani Nuryani Afifadila,S.Kep S S S S S S S S S S Se
Mi
3 195140018 Nita Nurmalasari,S.Kep S S S S S S S S S S
Nar
4 195140019 Selly MustikaSari,S.Kep S S S S S S S S S S (Pagi)
5 195140020 Yola Amelia Putri,S.Kep S S S S S S S S S S

POLI
MINGGU I MINGGU II
NO NPM NAMA
1 1
2 3 4 5 6 7 9 12 13
0 1
1 195140007 Senly Carolina Sapulette,S.Kep P P P P P P P P P P
2 195140012 Paulete Esterlina P,S.Kep P P P P P P P P P P Se
Mi
3 195140024 Ferosien Waelaruno,S.Kep P P P P P P P P P P
Nar
4 195140025 Ani Yuliati,S.Kep P P P P P P P P P P (Pagi)
5 195140026 Syarifah Aisyah,S.Kep P P P P P P P P P P
Jadwal Praktik Gelombang 2
DAHLIA ATAS
MINGGU I MINGGU II
NO NPM NAMA
2 2 2
16 17 18 19 20 21 26 27
3 4 5
1 195140009 Siti Sugiarti,S.Kep S S S S S S S S S S
2 195140011 Wira Juwita,S.Kep S S S S S S S S S S Se
Mi
3 195140014 Verra Indriyani,S.Kep S S S S S S S S S S
Nar
4 195140016 Sati,S.Kep S S S S S S S S S S (Pagi)
5 195140028 Narsih Apriyanti,S.Kep S S S S S S S S S S

DAHLIA BAWAH
MINGGU I MINGGU II
NO NPM NAMA
2 2 2
16 17 18 19 20 21 26 27
3 4 5
1 195140001 Cherly Retno Maharani,S.Kep P P P P P P P P P P Se
2 195140002 Novia Nur Kholifah,S.Kep P P P P P P P P P P Mi
3 195140006 Vindy Apriliani,S.Kep P P P P P P P P P P Nar
4 195140008 Nurul Arizna Sitorus,S.Kep P P P P P P P P P P (Pagi)

POLI
MINGGU I MINGGU II
NO NPM NAMA
2 2 2
16 17 18 19 20 21 26 27
3 4 5
1 195140003 Tika Devi Irawati,S.Kep P P P P P P P P P P
2 195140004 Usnida Nur Amalia,S.Kep P P P P P P P P P P Se
Mi
3 195140005 Desty Murvianti,S.Kep P P P P P P P P P P
Nar
4 195140019 Torop Umrah Yani,S.Kep P P P P P P P P P P (Pagi)
5 195140030 Maelani,S.Kep P P P P P P P P P P
Masalah Kesehatan Jiwa
di Indonesia

NO KATEGORI PREVALENSI

Riskesdas Riskesdas Riskesdas


2007 2013 2018

1 ODGJ Berat 0.46% 0.17% 0,67%


2 ODGJ Ringan 11.6% 6.0% 9,8 %
(GME)

3 - - 6,1%
Depresi
TARGET PELAYANAN KESEHATAN JIWA:
RENTANG SEHAT-RISIKO-SAKIT

Sehat Risiko Sakit


TARGET PELAYANAN &
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
SAKIT DI
RUMAH
SAKIT
Anak Pra Anak
Sekolah Sekolah

Kanak2 SAKIT DI
Remaja
KELUARGA/
SEHAT DI KOMUNITAS
KELUARGA/
KOMUNITAS Bayi Dewasa

RISIKO DI
KELUARGA/
Bumil Lansia KOMUNITAS
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
1. Mengikuti Program Keluarga Berencana
2. Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4. Bayi Mendapat ASI
5. Balita Mendapat Pantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Penderita TBC Paru Mendapat Pengobatan Standar
7. Penderita Hipertensi Mendapat Pengobatan Teratur
8. Penderita Gangguan Jiwa Mendapat Pengobatan dan Tidak Terlantar
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
10. Keluarga Menjadi Anggota Jaminan Kesehatan Nasional
11. Keluarga Memiliki Akses Sarana Air Bersih
12. Keluarga Memiliki Akses Jamban Sehat
TARGET PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT
2. RISIKO GANGGUAN JIWA JADI SEHAT JIWA
3. GANGGUAN JIWA JADI MANDIRI DAN PRODUKTIF

DKI SEHAT JIWA


Levels of Care & Intervention
Low High

MPKP
1
Mental Hospital
Frequency PICU Cost
2 Psychiatric unit in general CLMHN
hospital

3 Community mental health services AC CMHN


(outpatient/outreach)
IC CMHN
4 Mental health care
through primary health care services
BC CMHN
DSSJ 5
Informal and formal community care/support
outside the health sector
KKJ
6 Self/Family care: Keluarga sehat
SHG UKSJ
High Low
Kualitas Pelayanan yang dibutuhkan
(Keliat, 1997; Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
PROSES
KEPERAWATAN JIWA
Review Tahapan Hubungan Terapeutik P-K
Tugas perawat pada setiap fase proses berhubungan
(Stuart, 2009)

1. Fase Pra Interaksi


Tugas:
• Eksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri.
• Analisa kekuatan dan kelemahan profesional diri
• Dapatkan data tentang klien jika mungkin
• Rencanakan pertemuan pertama
2. Fase Perkenalan/Orientasi
Tugas:
• Tentukan alasan klien minta pertolongan
• Bina rasa saling percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka
• Rumuskan kontrak bersama
• Eksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien
• Identifikasi masalah dan kebutuhan klien
Lanjutan review tahapan hubungan terapeutik P-K…

3. Fase Kerja
Tugas:
• Eksplorasi stressor yang tepat
• Dorong perkembangan kesadaran diri klien dan pemakaian
mekanisme koping yang konstruktif
• Atasi penolakan perilaku adaptif
4. Fase Terminasi
Tugas:
• Ciptakan realitas perpisahan
• Bicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan
• Saling mengeksplorasi perasaaan penolakan dan
kehilangan, sedih, marah dan perilaku lain
Review Komunikasi Keperawatan
1. Perkenalan (saat pertama kali kontak dg klien)
• Memberi salam
• Memperkenalkan diri perawat
• Menanyakan nama klien
• Menyepakati pertemuan(kontrak)
• Melengkapi kontrak
• Memulai percakapan awal
• Menyepakati masalah klien
• Mengakhiri perkenalan
Contoh komunikasi keperawatan saat perkenalan
• U/ menanyakan kesediaan klien:
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap?”
• U/ melengkapi kontrak:
“Saya perawat dari…, saya akan merawat ibu…selama…hari, mulai hari ini
sampai…. Saya datang pkl.07.00 sampai pkl. 14.00. Saya akan membantu
menyelesaikan masalah yang dihadapi”
• U/ memulai pembicaraan awal:
“Apa yang terjadi di rumah sampai ibu (sebutkan namanya) dibawa kemari?”
Jika klien tidak menjawab:
“Saya tidak dapat membantu jika ibu tidak menceritakan hal yang dihadapi”
atau “ Tampaknya ibu belum mau cerita, kita akan duduk saja bersama disini
sekitar 5 menit”
• U/ menyepakati masalah klien:
“Dari percakapan kita tadi, tampaknya ibu merasa sungkan berhubungan
dengan orang lain?” (masalahnya sesuai penuturan klien dan bahasa non-
verbal yang muncul)
Lanjutan komunikasi keperawatan…

2. Orientasi (awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya)


• Memberi salam
• Memvalidasi keadaan klien
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
• Mengingatkan kontrak
“Sesuai janji kita yang lalu kita akan bertemu
jam…di…untuk membicarakan
tentang…selama…menit(sebutkan sesuai
perjanjian)”
Lanjutan komunikasi keperawatan…

3. Kerja (merupakan inti hubungan perawat-klien yang terkait


erat dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai)
“ Apa yang menyebabkan ibu marah?”
“Apa tanda atau gejala yang ibu rasakan saat marah?”
“Kapan saja ibu mendengar suara-suara itu?”
“Apa yang ibu rasakan saat mendengar suara-suara itu?”
“Bagaimana kalau kita berlatih cara mengontrol supaya
suara-suara itu bisa hilang?”
“Saya akan beri contoh, nanti ibu meniru cara yang saya
contohkan ya”
Lanjutan komunikasi keperawatan…
4. Terminasi (merupakan akhir dari setiap
pertemuan perawat-klien. Terbagi menjadi 2:
terminasi sementara dan terminasi akhir)
Contoh komunikasi terminasi sementara
“Coba ibu sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Bagaimana kalau ibu latih di dalam kamar nanti ya”
“Bagaimana jika nanti kita bertemu lagi pkl…di…kita akan
berlatih cara lainnya, selama...menit”
Contoh komunikasi terminasi akhir
”Coba sebutkan kemampuan yang telah didapat selama
dirawat disini”
“Apa rencana kegiatan ibu dirumah?”
“Bagaimana perasaan ibu meninggalkan rumah sakit ini?”
Teknik Komunikasi Terapeutik
(Wilson dan Kneisl, 1992 juga Stuart dan Sundeen, 1998)

1. Listening 7. Broad openings


2. Restating 8. Clarification
3. Reflection 9. Humor
4. Informing 10.Focusing
5. Sharing perceptions 11.Silence
6. Theme identification
ASUHAN KEPERAWATAN
JIWA PADA KLIEN
GANGGUAN JIWA BERAT

SETTING: RSJ
Pedoman Pengkajian
Tanda dan
Subyektif: Subyektif: Subyektif: Subyektif:
Gejala oMengatakan oMengatakan oMengeluh hidup oMengatakan
pernah melakukan malas tidak bermakna mendengar suara
tindak kekerasan berinteraksi oTidak memiliki bisikan/melihat
oInformasi dari oMengatakan kelebihan apapun bayangan
keluarga tindak orang lain tidak oMerasa jelek
kekerasan yang mau menerima Obyektif:
dilakukan oleh dirinya Obyektif: oBicara sendiri
pasien oMerasa orang oKontak mata oTertawa sendiri
lain tidak selevel kurang oMarah tanpa
Obyektif: oTidak berinisiatif sebab
otanda/jejas perilaku Obyektif: berinteraksi
kekerasan pada oMenyendiri dengan orang lain
anggota tubuh oMengurung diri
oTidak mau
bercakap-cakap
dengan orang
lain

Diagnosa Risiko Perilaku Isolasi Sosial Harga Diri Rendah Gangguan Sensori
Keperawatan Kekerasan Kronik Persepsi:
Halusinasi

25
Pedoman Pengkajian
Tanda dan gejala
Subyektif: Subyektif: Subyektif:
oMerasa curiga oMengatakan hidupnya oMenyatakan malas mandi
oMerasa cemburu tak berguna lagi oTidak tahu cara makan yang
oMerasa diancam / diguna- oIngin mati baik
guna oMenyatakan pernah oTidak tahu cara dandan yang
oMerasa sebagai orang hebat mencoba bunuh diri baik
oMerasa memiliki kekuatan luar oMengancam bunuh diri oTidak tahu cara eliminasi yang
biasa baik
oMerasa sakit / rusak organ Obyektif:
tubuh oEkspresi murung Obyektif:
oMerasa sudah mati oTak bergairah oBadan kotor
obekas percobaan bunuh oDandanan tidak rapi
Obyektif: diri oMakan berantakan
oMarah-marah tanpa sebab oBab/bak sembarang tempat
oBanyak kata (logorrhoe)
oMenyendiri
oSirkumstansial
oInkoheren

Diagnosa Waham Risiko Bunuh Diri Defisit Perawatan Diri


Keperawatan

26
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

• SP 1 • SP 3
• Identifikasi penyebab PK • Evaluasi jadwal
• Identifikasi tanda dan gejala PK • Latih cara verbal
• Identifikasi PK yang dilakukan • Jadwal kegiatan
• Identifikasi akibat PK • SP 4
• Menyebut cara mengontrol PK • Evaluasi jadwal
• Latihan fisik 1: TND • Latih cara spiritual
• Jadwal kegiatan • Jadwal kegiatan
• SP 2 • SP 5
• Evaluasi jadwal • Evaluasi jadwal
• Latih cara fisik 2: Penyaluran • Latih cara kontrol PK dengan
Energi (Pukul Kasur Bantal) minum obat
• Jadwal kegiatan • Jadwal kegiatan
• Sp1 • Sp3
• Identifikasi penyebab • Evaluasi jadwal
• Diskusi keuntungan • Praktek cara berkenalan (dua
berinteraksi orang atau lebih)
• Diskusi kerugian tidak • Masukkan jadwal kegiatan
berinteraksi
• Latih cara berkenalan
• Masukkan jadwal kegiatan
• Sp2
• Evaluasi jadwal
• Praktek cara berkenalan (satu
orang)
• Masukkan jadwal kegiatan
HARGA DIRI RENDAH KRONIK

• SP 1 • SP 2
• identifikasi kemampuan • evaluasi jadwal kegiatan
dan aspek positif • Melatih kemampuan
• menilai kemampuan kedua
pasien • Jadwal kegiatan
• memilih kegiatan yang
akan dilatih
• Melatih pasien sesuai
kemampuan yang dipilih
• jadwal kegiatan
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

• SP 1 • SP 3
• Identifikasi jenis, isi, waktu, • evaluasi jadwal kegiatan
frekuensi, situasi dan respon • Melatih cara ketiga: melakukan
terhadap halusinasi kegiatan
• Mengajarkan • Jadwal kegiatan
mengontrol:menghardik
• SP 4
• Jadwal kegiatan
• evaluasi jadwal kegiatan
• SP 2 • pendidikan kesehatan tentang
• evaluasi jadwal kegiatan penggunaan obat
• Melatih cara kedua: bercakap- • Jadwal kegiatan
cakap
• Jadwal kegiatan
• SP 1 • SP 3
• Menjelaskan pentingnya • Mengevaluasi jadwal kegiatan
kebersihan diri • Menjelaskan cara eliminasi yang
• cara menjaga kebersihan diri baik
• mempraktekkan cara menjaga • mempraktekkan cara eliminasi
kebersihan diri yang baik
• jadwal kegiatan • jadwal kegiatan
• SP 2 • SP 4
• Mengevaluasi jadwal kegiatan • Mengevaluasi jadwal kegiatan
• Menjelaskan cara makan yang • Menjelaskan cara berdandan yang
baik baik
• mempraktekkan cara makan • mempraktekkan cara berdandan
yang baik yang baik
• jadwal kegiatan • jadwal kegiatan
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

• SP 1 • SP 2
• Membantu orientasi realita • Mengevaluasi jadwal
• Mendiskusikan kebutuhan kegiatan
yang tidak terpenuhi • Mendiskusikan kemampuan
• Membantu pasien yang dimiliki
memenuhi kebutuhannya • Melatih kemampuan yang
• Menganjurkan pasien dimiliki
memasukkan dalam jadwal • SP 3
kegiatan • Mengevaluasi jadwal
kegiatan
• Memberikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
• Jadwal kegiatan harian
• SP 1 • SP 3
• Mengidentifikasi benda-benda yang dapat • Mengidentifikasi pola koping yang biasa
membahayakan pasien diterapkan pasien
• Mengamankan benda-benda yang dapat • Menilai pola koping yang biasa digunakan
membahayakan pasien • Mengidentifikasi pola koping yang
• Melakukan kontrak treatment konstruktif
• Mengajarkan cara mengendalikan • Mendorong pasien memilih pola koping
dorongan bunuh diri yang konstruktif
• Melatih cara mengendalikan dorongan • Menganjurkan pasien menerapkan pola
bunuh diri koping konstruktif dalam kegiatan harian
• SP 2 • SP 4
• Mengidentifikasi aspek positif pasien • Membuat rencana masa depan yang realistis
• Mendorong berpikir positif terhadap diri bersama pasien
• Mendorong pasien untuk menghargai diri • Mengidentifikasi cara mencapai rencana
masa depan yang realistis
• Memberi dorongan pasien melakukan
kegiatan dalam rangka meraih masa depan
yang realistis
Alat-alat untuk kegawatdaruratan psikiatri

Alat fiksasi kaki dan


tangan:
Jaket fiksasi : Alat injeksi :
- Kain yang kuat &
halus untuk pasien spuit 3 cc
- 40 cm x 20 cm x 0,5 dengan
cm hiperaktivitas
- 2 tali pengikat: motorik
untuk manset & ke
tempat tidur
- 4 buah: untuk
lengan & tungkai
Obat-obat untuk
kegawatdaruratan psikiatri
Obat oral Obat injeksi

Haloperidol tablet 0.5, 1.5 Haloperidol HCl injeksi 5 mg


dan 5 mg (kerja singkat)
Chlorpromazine tablet 25 Diazepam injeksi 10 mg
mg, 100 mg
Sulfas atropin injeksi
Risperidon tablet 2 mg
Diphenhidramin injeksi
Diazepam tablet 2 mg, 5 mg

Lorazepam 2 mg

Propanolol 10 mg, 40 mg
Pelaksanaan pembatasan gerak/pengekangan
fisik (restraint)
• Jelaskan tindakan yang
Lakukan informed akan dilakukan, bukan
consent lisan, tulis hukuman tapi untuk
keamanan
di status
• Lakukan
Siapkan ruang kontrak/kesepakatan
isolasi/alat pengikat untuk mengontrol
yang aman perilakunya • Pengikatan min 4
Pilih alat pengikat yang orang (1 memegang
aman & nyaman, dari kepala, 2 ekstremitas
atas, 1 ekstremitas
bahan katun bawah
Pengikatan di • Ikatan tidak
terlalu kencang &
tempat tidur dengan tidak terlalu
posisi terlentang longgar

Observasi tiap 30
menit
Hal-hal yang perlu diobservasi dlm
pengekangan
• Tanda-tanda vital
• Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan
proses pengikatan
• Nutrisi dan hidrasi
• Sirkulasi & rentang gerak ekstremitas
• Higiene & eliminasi
• Status fisik dan psikologis
• Kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan,
termasuk tanda vital
….lanjutan proses pengekangan
• Pantau kondisi kulit yang diikat
Lakukan • Lakukan latihan gerak pada
perawatan tungkai yang diikat secara
bergantian tiap 2 jam
daerah
• Perubahan posisi pengikatan
pengikatan

Libatkan & latih pasien


untuk mengontrol perilaku
sebelum ikatan dibuka

Kurangi
pengekangan secara
bertahap

Bila klien sudah dapat


mengontrol perilaku: coba
interaksi tanpa ikatan
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA MASALAH
PSIKOSOSIAL
Diagnosa Psikososial Dalam Keperawatan Jiwa
(Berdasarkan NANDA)

• Ansietas (anxiety)
• HDR Situasional (Situational Low Self Esteem)
• Berduka Antisipasi (grieving)
• Gangguan citra tubuh (body image disturb)
• Ketidakberdayaan (Powerlessness)
1. Harga Diri Rendah Situasional
SP. 1 Pasien: Asesmen harga diri rendah dan latihan
melakukan kegiatan positif
SP. 2 pasien : evaluasi harga diri rendah, manfaat latihan melakukan
kemampuan positif

2. Ansietas

SP1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan relaksasi


SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi
dan latihan hipnotisdiri sendiri (latihan 5 jari) dan
kegiatan spiritual
3. Ganguan Citra Tubuh
SP 1 Pasien : Assesmen dan menerima citra tubuh dan latihan meningkatkan citra
tubuh
SP2 Pasien: Evaluasi citra tubuh & latihan peningkatan citra tubuh dan sosialisasi.

4. Ketidakberdayaan
SP1 Pasien: Assesmen ketidakberdayaan dan latihan berpikir
positif
SP2 Pasien: Evaluasi ketidakberdayaan, manfaat mengembangkan
harapan positif dan latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan

5. Berduka Antisipasi
SP. 1 Pasien: Menjelaskan prosedur berduka antisipasi
SP. 2 Pasien: Evaluasi berduka antisipasi, manfaat mengembangkan harapan
positif dan latihan mengontrol perasaan berduka antisipasi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SETIAP HARI
Proses Keperawatan
Kondisi klien :
___________________________________________________________
_________________________________________________________
____________________________________
Diagnosa keperawatan
___________________________________________________________
_______
Tujuan khusus :
_________________________________________________________
_________________________________________________________
______________________________________
Tindakan keperawatan :
_________________________________________________________
_________________________________________________________
______________________________________
• Proses Pelaksanaan Tindakan
1. ORIENTASI
Salam terapeutik : ____________________________________________________
Evaluasi/validasi : ____________________________________________________
Kontrak
Topik :
____________________________________________________
Waktu :
____________________________________________________
Tempat :
____________________________________________________
2. KERJA(langkah-langkah tindakan keperawatan)
1
2
3
4
5
Dst.
• TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien ( subjektif) : ____________________________________________________
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement) :
____________________________________________________
Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah
dilakukan)
____________________________________________________
____________________________________________________
Kontrak yang akan datang :
Topik : ____________________________________________________
Waktu : ____________________________________________________
Tempat : ____________________________________________________

Jakarta, ......................2015
Praktikan,
.............................................
NPM
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
•Pengumpulan data DIAGNOSA KEPERAWATAN
•Validasi data •Analisa data
•Organisasi data •Identifikasi masalah
•Rumusan diagnosa

IMPLEMENTASI

PERENCANAAN
•Prioritas diagnosa
EVALUASI •Tujuan, kriteria evaluasi
•SOAP •Intervensi dan rasional
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
A. Identitas

• Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan


kontrak dengan klien tentang : nama perawat, nama klien,
panggilan perawat, panggilan klien, tujuan, waktu, tempat
pertemuan, topik yang akan dibicarakan
• Usia dan no RM
• Mahasiswa menuliskan sumber data yang didapat
Alasan masuk

• Tanyakan kepada klien/keluarga


• Apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke rumah
sakit saat ini?
• Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah
ini?
• Bagaimana hasilnya?
Faktor Predisposisi
• Tanyakan kepada klien/keluarga apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa dimasa lalu, bila ya beri tanda “√” pada kotak “ya” dan
bila tidak beri tanda “√” pada kotak “tidak”
• Apabila pada poin I “ya” maka tanyakan bagaimana hasil pengobatan
sebelumnya apabila dia dapat beradaptasi di masyarakat tanpa gejala-
gejala gangguan jiwa maka beri tanda “√” pada kotak “berhasil” apabila
dia dapat beradaptasi tapi masih ada gejala-gejala sisa maka beri tanda
“√” pada kotak “kurang berhasil” apabila tidak ada kemajuan atau
gejala-gejala bertambah atau menetap maka beri tanda “√” pada kotak
“tidak berhasil”.
• Tanyakan pada klien apakah klien pernah melakukan dan atau
mengalami dan atau menyaksikan penganiayaan fisik, seksual,
penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan
kriminal, beri tanda “√” sesuai dengan penjelasan klien/keluarga apakah
klien sebagai pelaku dan atau korban, dan atau saksi, maka beri tanda
“√” pada kotak pertama, isi usia saat kejadian pada kotak ke dua. Jika
klien pernah sebagai pelaku dan korban dan saksi (2 atau lebih) tuliskan
pada penjelasan.
• Beri penjelasan secara singkat dan jelas tentang kejadian yang dialami klien
terkait no 1,2,3.
• Masalah keperawatan dituliskan sesuai dengan data.
• Tanyakan kepada klien/keluarga apakah ada
anggota keluarga lainnya yang mengalami
gangguan jiwa, jika ada beri tanda “√” pada kotak
“ya” dan jika tidak beri tanda “√” pada kotak
“tidak”. Apabila ada gangguan keluarga lama yang
mengalami gangguan jiwa maka tanyakan
bagaimana hubungan klien dengan anggiota
keluarga tersebut. Tanyakan apa gejala yang
dialami serta riwayat pengobatan dan perawatan
yang pernah diberikan pada anggota keluarga
tersebut.
• Tanyakan pada klien/keluarga tentang pengalaman
yang tidak menyenangkan (kegagalan,
kehilangan/perpisahan/kematian, trauma selama
tumbuh kembang) yang pernah dialami klien pada
masa lalu.
Fisik
• Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi
organ
• Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan
darah, nadi, suhu, pernafasan klien.
• Ukur tinggi badan dan berat badan klien.
• Tanyakan kepada klien atau keluarga pakah ada
keluhan fisikyang dirasakan oleh klien, bila ada beri
tanda :v” dikotak “ya dan bila “tidak” beri tanda
“√”pada kotak “tidak”
• kaji lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan
jelaskan sesuai dengan keluhan yamg ada.
• Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
yang ada.
Psikososial

• Genogram
• Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat
menggambarkan hubungan klien dan keluarga.
• Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi,
pengambilan keputusan dan pola asuh.
• Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
Konsep diri
a. Gambaran diri
• Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan tidak
disukai.
b. Identitas diri, tanyakan tentang :
• Status dan posisi klien sebelum dirawat
• Kepuasan klien terhadap status dan posisinya ( sekolah, tempat kerja, kelompok)
• Kepuasan klien sebagai laki-laki/perempuan.
c. Peran, tanyakan
• Tugas/peran yang diemban dalam keluarga/kelompok/masyarakat
• Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/peran tersebut
d. Ideal diri, tanyakan
• Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas/peran
• Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat)
• Harapan klien terhadap penyakitnya
e. Harga diri, tanyakan :
• Hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi no 2a, b,c,d.
• Penilaian/penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya.
f. Masalah keperawatan dituliskan sesuai dengan data
Hubungan sosial

• Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam


kehidupannya, tempat mengadu, tempat bicara, minta
bantuan atau sokongan.
• Tanyakan pada klien /kelompok apa saja yang diikuti mdalam
masyarakat.
• Tanyakan pada klien sejauh mana ia terlibat dalam kelompok
di masyarakat.
• Masalah keperawatan ditulis sesuiai dengan data.
Spiritual
• Nilai dan keyakinan : tanyakan tentang :
• Pandangan dan keyakinan, terhadap gangguan jiwa sesuai
dengan norma budaya dan agama yang dianut.
• Pandangan masyarakat setempat tentang gangguan jiwa.
• Kegiatan ibadah : tanyakan :
• Kegiatan ibadah dirumah secara induividu atau kelompok
• Pendapat klien/keluarga tentang kegiatan ibadah
• Masalah keperawatan ditulis sesui dengan data
Status mental
Beri tanda “√” pada kotak sesuai dengan keadaan klien boleh
lebih dari satu
1. Penampilan
• Data ini didapatkan melalui hasil observasi
perawat/keluarga
• Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung
kaki ada yang tidak rapih. Misalnya : rambut acak-acakan,
kancing baju tidak tepat, baju terbalik dan baju tidak
rapi/ganti.
• Pengunaan baju tidak sesuai misalnya : pakaian dalam
dipakai di luar tubuh
• Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika penggunaan
pakaian tidak tepat (waktu, tempat, identitas,
situasi/kondisi)
• Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang
tidak tercantum.
• Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
2. Pembicaraan

• Amati pembicaraan yang ditemukan pada


klien, apakah cepat, keras, gagap, membisu,
apatis dan atau lambat
• Bila pembicaraan berpindah-pindah dari satu
kalimat ke kalimat lain yang tidak ada
kaitannya beri tanda “√” pada kotak inkoheren
• Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
• Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan
data
3. Aktivitas motorik
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga :
• Lesu, tegang, gelisah sudah jelas
• Agitasi = gerakan motorik yang menujukkan kegelisahan
• Tik = gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak
terkontrol
• Grimasen = gerakan otot muka yang berubah-ubah yang
tidak dapat dikontrol klien
• Tremor = jari-jari yang tampak gemetar ketika klien
menjulurkan tangan dan merentangkan jari-jari
• Kompulsif = kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan
seperti berulang kali mencuci tangan, mencuci muka,
mandi, mengeringkan tangan dan sebagainya.
• Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain
yang tidak tercantum
• Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
4. Alam perasaan

• Data ini didapatkan melalui hasil observasi


perawat/keluarga :
• Sedih, putus asa, gembira yang berlebihan
sudah jelas
• Ketakutan = objek yang ditakuti sudah jelas
• Khawatir = objeknya belum jelas
• Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantuim,
• Masalah keperawatan ditulis sesuai data.
5. Afek

• Data ini didapatkan melalui hasil observasi


perawat/keluarga
• Datar = tidak ada perubahan roman muka pada saat
ada stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan
• Tumpul = hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang
kuat
• Labil = emosi yang cepat berubah-ubah
• Tidak sesuai = emosi yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan stimulus yang ada
• Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
• Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
6. Interaksi selama wawancara

• Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan


observasi perawat/keluarga
• Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung
sudah jelas
• Kontak mata kurang = tidak mau menatap lawan bicara
• Defensif = selalu berusaha mempertahankan pendapat
dan kebenaran dirinya
• Curiga = menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya
pada orang lain
• Jelaskan hal-hal yang tercantum
• Masalah keperawatan sesuai dengan data
7. Persepsi

• Jenis-jenis halusinasi sudah jelas, kecuali penghidu sama


dengan penciuman
• Jelaskan isi halusinasi, waktu, frekuensi,situasi pencetus,
perasaan/ gejala yang tampak pada saat klien berhalusinasi
• Masalah keperawatan sesuai dengan data
8. Proses pikir
• Data diperoleh dari observasi dan saat wawancara
• Sirkumstansial = pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada
tujuan pembicaraan
• Tangensial = pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada
tujuan pembicaraan
• Kehilangan asosiasi = pembicaraan tidak mada hubungan antara
satu kalimat dengan kalimat lainnya, dan klien tidak menyadarinya.
• Flight of ideas = pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik
lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada
tujuan.
• Bloking = pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali.
• Perseverasi = pembicaraan yang diulang berkali-kali.
• Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat
wawancara.
• Masalah keprawatan sesuai dengan data.
9. Isi pikir
• Data didapatkan melalui wawancara
• Obsesi = pikiran yang selalu muncul walaupun klien
berusaha menghilangkannya
• Phobia = ketakutan yang patologis,/tidak logis terhadap
objek/situasi tertentu.
• Hipokondria = keyakinan terhadap adanya gangguan organ
dalam tubuh yang sebenarnya tidak ada.
• Depersonalisasi = perasaan klien yang asing terhadap diri
sendiri, orang lain atau lingkungan.
• Ide yang terkait = keyalkinan klien terhadap kejadian yang
terjadi lingkungan yang bermakna dan terkait pada dirinya.
• Pikiran magis = keyakinan klien tentang kemampuannya
melakukan hal-hal yang mustahil/diluar kemampuannya.
Waham
• Agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan secara berulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan
• Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya
dabn dikatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan
• Kebesaran : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan
terhadap kemampuannya yang disampaikan secara
berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
• Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang
atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencderai
dirinya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai
dengan kenyataan
• Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/meninggal yang dinyatakan secara berulang yang
tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham yang bizar
• Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain
yang disisipkan di dalam pikiran yang disampaikan
secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
• Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui
apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak
menyatakan kepada orang tersebut yang
dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai
dengan kenyataan
• Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh
kekuatan dari luar.
• Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat
wawancara
• Masalah keperawatan sesuai dengan data
10. Tingkat kesadaran
• Data tentang binggung dan sedasi diperoleh melaui wawancara
dan observasi, stupor diperoleh melalui observasi, orientasi klien
(waktu, tempat, orang) diuperoleh melalui wawancara
• Bingung : tampak bingung dan kacau
• Sedasi : mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/tidak
sadar
• Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan
yang diulang, anggota tubuh klien dapat dikatakan dalam sikap
canggung dan dipertahankan klien tapi klien mengerti semua
yang terjdi dilingkunganya
• Orientasi waktu, tempat, orang jelas
• Jelaskan data objektif dan subjektif yang terkait hal-hal diatas
• Masalah keperawatan sesuai dengan data
• Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara
11. Memori
• Data diperoleh melalui wawancara
• Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat
mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satui
bulan
• Gangguan daya indat jangka pendek : tidak dapat
mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu
terakhir
• Gangguan daya ingat sat ini : tidak apat mengingat
kejadian yang baru saja terjadi
• Konfabulasi : pembicraan tidak sesuai dengan
kenyataan dengan memasukkan cerita yang tidak
benar untuk menutuypi gangguan daya ingatnya
• Jelaskan sesuai dengan data yang terkait
• Masalah keperawatan sesuai dengan data
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
• Data diperoleh melalui wawancara
• Mudah dialihkan : perhatian klien mudah berganti
dari satu objek ke objek lain
• Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta
agar pertanyaan diulang/tidak dapat menjelaskan
kembali pembicaraan
• Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan
penambahan/pengurangan pada benda-benda
nyata
• Jelaskan sesuai dengan data terkait
• Masalah keperawatan sesuai data
13. Kemampuan penilaian
• Ganguan kemampuan penilaian ringan : dapat
mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan
orang lain, (contoh : berikan kesempatan pada klien
untuk memilih mandi dulu sebelum makan atau makan
dulu sebelum mandi. Jika diberi penjelasan, klien dapat
mengambil keputusan).
• Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak
mampu mengambil keputusan walaupun dibantu orang
lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien untuk
memlilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu
sebelum mandi. Jika diberi penjelasan klien masih tidak
mampu mengambi keputusan :
• Jelaskan sesuai dengan data terkait
• Masalah keperawatan sesuai dengan data.
14. Daya tilik diri
• Data diperoleh melalui wawancara
• Mengingkari penyakit yang diderita “ tidak
menyadari gejala penyakit (perubahan fisik, emosi)
pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan
• Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan
orang lain/lingkunagn yang menyebabkan kondisi
saat orang lain/lingkungan yang menyebabkan
kondisi saat ini
• Jelaskan data yang terkait
• Masalah keperawatan sesuai dengan data
EVALUASI TINDAKAN

S = Respons subjektif klien terhadap tindakan


keperawatan yang telah dilaksanakan
O = Respons objektif klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan
A = Analisa ulang atas data subjektif dan objektif
untuk menyimpulkan apakah masalah masih tetap
atau muncul masalah baru atau ada data yang
kontradiksi dengan masalah yang ada
P = Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan
hasil analisa pada respons klien
ANALISIS PROSES
INTERAKSI (API)
Dalam API seyogyanya terdiri dari :

1. Kominikasi verbal dan non verbal perawat dan klien


2. Analisa dan indentifikasi perasaan perawat serta kemungkinan
komunikasi yang dapat dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan
komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi
berdasarkan data 1 s/d 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
1. Initial klien : tulis inisial bukan nama lengkap
2. Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase berhubungan
3. Lingkungan :
- Tempat interaksi
- Situasi tempat interaksi
- Posisi mahasiswa dan klien
4. Deskripsi klien : penampilan umum klien
5. Tujuan :
- Tujuan yang akan di capai dalam interaksi selama 10-15 menit
- Tujuan ini berpusat pada klien
- Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
6. Komunikasi verbal : - ucapan verbal perawat & klien
7. Komunikasi non verbal : - non verbal klien & perawatan pada
saat bicara atau saat mendengar.
Analisa berpusat pada perawat
Pusatkan analisa proses yang berhubungan dengan
komponen sebagai berikut

• Perasaan sendiri :
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri dan menunjukan peningkatan
kemapuan untuk menjelaskan riwayat/ latar belakang dan analisa, apa dan
mengapa perasaan itu muncul
Bagaimana perasaan perawat di pengaruhi oleh klien
• Tingkah laku non verbal :
Cari/ kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal diri sendiri
• Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung :
Cari/ kenali, bedakan dan diskusikan
Teknik komunikasi yang digunakan
• Tujuan interaksi :
Perawat berperan sebagai apa ? Dan pasien sebagai apa?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang telah terjadi?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi?
Bagaimana proses
Analisa berpusat pada klien
Analisa : pusatkan analisa proses interaksi
pada komponen sbb :

1. Tingkah laku non verbal :


Cari/ kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal klien,
2. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung (latent)
Cari/ kenali, bedakan dan diskusikan
3. Perasaan Klien :
Temukan/ cari arti tingkah laku klien
Identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan pasien/klien
Bagaimana perasaan K di pengaruhi oleh perawat
4. Kebutuhan klien :
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dari interaksi yang
baru terjadi, interaksi sebelumnya, riwayat lkien dari teori
Analisa teori (Rasional)
Sintesa dan terapan teori pada proses interpersonal :
berikan alasan teoritis intervensi anda atau intervensi lain
dan tunjukan peningkatan kemampuan dalam
mendiskusikan tingkah laku klien dalam rangka teori
psikodinamika, teori adaptasi, setiap sumber-sumber teori
lain
Anda diharapkan menggunakan teori komunikasi, teori
komunikasi terapeutik, teori interpersonal dan setiap
pelajaran dasar ilmu pengetahuan tingkah laku yang telah
diperoleh.
Di samping itu juga digunakan teori perawatan psikiatri
yang didapat dari bacaan dan kuliah di kelas
Format Analisis Proses Ineraksi

Initial klien : Nama Mahasiswa :


Status interaksi perawat-klien Tanggal :
Lingkungan : Jam :
Deskripsi klien : Bangsal :
Tujuan (berorientasi pada klien) :
Tindakan keperawatan:

Komunikasi Komunikasi Analisa Analisa Rasional


verbal non verbal Berpusat Berpusat pada
pada klien perawat

P……….. P……….. P…………… R u P....


K……….. K……… R u K….
Kesan:

Anda mungkin juga menyukai