Anda di halaman 1dari 21

KEBUDAYAAN BATAK & DAYAK

BATAK
 Suku Batak adalah salah satu suku bangsa di
Indonesia yang mendiami provinsi Sumatra
Utara, tepatnya di wilayah Kangkat Hulu, Deli
Hulu, Daratan Tinggi Karo, Serdang Hulu, Toba,
Simalungun, Tapanuli Tengah, dan Mandailing.
 Suku bangsa Batak terbagi menjadi 6 jenis,
yakni suku Batak Toba, suku Batak Karo, suku
Batak Pakpak, suku Batak Simalungun, suku
Batak Angkola, dan suku Batak Mandailing.
Keenam suku Batak tersebut memiliki ciri khas
budaya yang berbeda-beda. Namun pada
 Di daerah Batak atau yang dikenal dengan
suku Batak, terdapat beberapa agama, Islam
dan Kristen (Katolik dan Protestan). Agama
Islam disyiarkan sejak 1810 dan sekarang
dianut oleh sebagian besar orang Batak
Mandailing dan Batak Angkola.
 Orang Batak sendiri secara tradisional memiliki
konsepsi bahwa alam ini beserta isinya
diciptakan oleh Debata Mulajadi Na Bolon
(Debata Kaci-kaci dalam bahasa Batak Karo).
 Debata Mulajadi Na Bolon adalah Tuhan Yang
Maha Esa yang memiliki kekuasaan di atas
langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud
dalam Debata Natolu, yaitu Siloan Nabolon
(Toba) atau Tuan Padukah ni Aji (Karo).
Menyangkut jiwa dan roh, orang Batak
mengenal tiga konsep yaitu sebagai berikut.
 Tondi, adalah jiwa atau roh seseorang yang
sekaligus merupakan kekuatannya.
 Sahala, adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki
seseorang.
 Menurut adat lama pada orang Batak, seorang
laki-laki tidak bebas dalam memilih
jodoh.Perkawinan antara orang-orang rimpal,
yakni perkawinan dengan anak perempuan
dari saudara laki-laki ibunya, dianggap
ideal.Perkawinan yang dilarang adalah
perkawinan satu marga dan perkawinan
dengan anak perempuan dari saudara
perempuan ayahnya.
 Kelompok kekerabatan orang Batak
memperhitungkan hubungan keturunan secara
patrilineal, dengan dasar satu ayah, satu
kakek, satu nenek moyang. Perhitungan
hubungan berdasarkan satu ayah sada bapa
(bahasa Karo) atau sama (bahasa Toba).
Kelompok kekerabatan terkecil adalah
keluarga batih(keluarga inti terdiri atas ayah,
ibu, dan anak-anak).
 Dalam kehidupan masyarakat Batak, ada suatu
hubungan kekerabatan yang
mantap.Hubungan kekerabatan itu terjadi
dalam kelompok kerabat seseorang, antara
kelompok kerabat tempat istrinya berasal
dengan kelompok kerabat suami saudara
perempuannya. Tiap-tiap kelompok
kekerabatan tersebut memiliki nama sebagai
berikut.
 Hula-hula;orang tua dari pihak istri, anak kelompok
pemberi gadis.
 Anak boru; suami dan saudara (hahaanggi)
Pada masyarakat Batak, sistem kepemimpinan
terdiri atas tiga bidang.
 Bidang adat. Kepemimpinan pada bidang adat
ini tidak berada dalam tangan seorang tokoh,
tetapi berupa musyawarah Dalihan Na Tolu
(Toba), Sangkep Sitelu (Karo). Dalam
pelaksanaannya, sidang musyawarah adat ini
dipimpin oleh suhut (orang yang mengundang
para pihak kerabat dongan sabutuha, hula-
hula, dan boru dalam Dalihan Na Tolu).
 Bidang agama. Agama Islam dipegang oleh
kyai atau ustadz, sedangkan pada agama
Kristen Katolik dan Protestan dipegang oleh
pendeta dan pastor.
 Bidang pemerintahan. Kepemimpinan di
bidang pemerintahan ditentukan melalui
pemilihan.
 Orang Batak bercocok tanam padi di sawah
dengan irigasi. Pada umumnya, panen padi
berlangsung setahun sekali.Namun, di
beberapa tempat ada yang melakukan panen
sebanyak dua atau tiga kali dalam setahun
(marsitalolo).
 Selain bercocok tanam, peternakan
merupakan mata pencarian penting bagi orang
Batak.Di daerah tepi danau Toba dan pulau
Samosir, pekerjaan menangkap ikan dilakukan
Ada lebih dari 400 marga Batak, inilah beberapa
di antaranya:
Aritonang, Banjarnahor (Marbun), Baringbing
(Tampubolon), Baruara (Tambunan), Barutu
(Situmorang), Barutu (Sinaga), Butarbutar,
Gultom, Harahap, Hasibuan, Hutabarat,
Hutagalung, Gutapea, Lubis, Lumbantoruan
(Sihombing Lumbantoruan), Marpaung,
Nababan, Napitulu, Panggabean, Pohan,
Siagian (Siregar), dll.
DAYAK
 Suku Dayak terkenal juga dengan
keberagaman budaya,seperti budaya mentato
dengan cara tradisional. Tato-tato yang dibuat
tidak hanya sebagai hiasan bagi
tubuh,melainkan juga memiliki makna yang
mendalam.
 Dalam kebudayaan Dayak,tato-tato yang dibuat
tidak boleh sembarangan,karena tato dalam
Suku Dayak mencerminkan status sosial
seseorang dalam masyarakat. Juga sebagai
 Dalam pembuataan tato terdapat peraturan
tertentu,yang harus diperhatikan. Seperti
pilihan gambar,struktur sosial,dan
penempatannya. Dalam tradisi Dayak,tato yang
dibuat untuk golongan biasa dan bangsawan
tentu berbeda.
 Tato yang dibuat untuk golongan bangsawan
adalah Burung Enggang. Burung Enggang
merupakan hewan endemik Kalimantan yang
dikreramatkan,oleh Suku Dayak.Meski dalam
 Bagi Perempuan Dayak,mempunyai tato di bagian
paha menandakan status sosialnya yang tinggi.
Perempuan yang mempunyai tato tersebut
biasanya dilengkapi gelang di bagian bawah betis
dan motif-motif tato yang dibuat di bagian paha
biasanya menyerupai simbol tata berbentuk wajah
Harimau.
 Perbedaanya dengan tato di bagian tangan adalah
adanya garis melintang pada betis. Garis yang
melintang disebut namg klinge. Bagian tubuh yang
jarang ditemui tato dalam kehidupan Suku Dayak
TARI MANDAU

 Mandau adalah simbol dari semangat


masyarakat Dayak dalam membela harkat dan
martabat.Hal ini juga melambangkan suku
Dayak dalam menjelaskan kejantanan para
pria dalam menghadapi segala macam
tantangan dalam aspek kehidupan lainnya.
 Selain itu, tarian ini juga menjelaskan
bagaimana suku Dayak mempertahankan
tanah air dan wilayah mereka.Dalam setiap
acara Mandau didampingi irama suara
UPACARA TIWAH
 Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan
untuk pengantaran tulang orang yang sudah
meninggal ke Sandung yang sudah
dibuat.Sandung adalah tempat semacam
rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk
mereka yang sudah meninggal dunia.
 Upacara Tiwah bagi suku Dayak sangatlah
sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-
tulang orang yang sudah mati tersebut diantar
dan diletakkan ketempatnya ( sandung ),
banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara
 Sistem ekonomi bagi orang Dayak di
Kalimantan Tengah terdiri atas empat macam
yaitu: berladang, berburu, mencari hasil hutan
dan ikan serta menganyam. Dalam berladang
mereka mengembangkan suatu sistem kerja
kerja sama dengan membentuk kelompok
gotong royong yang biasanya berdasarkan
hubungan kekerabatan.
MANAJAH ANTANG

 Manajah Antang merupakan cara suku Dayak


untuk mencari petunjuk seperti mencari
keberadaan musuh yang sulit ditemukan dari
arwah para leluhur dengan mediaburung
Antang, dimanapun musuh yang dicari pasti
akan ditemukan.
MANGKOK MERAH

 Mangkok merah merupakan media persatuan


SukuDayak.Mangkok merah beredar jika orang
Dayak merasa kedaulatan mereka dalam
bahaya besar. Panglima atau sering suku
Dayak sebut Pangkalima biasanya
mengeluarkan isyarat siaga atau perang
berupa mangkok merah yang diedarkan dari
kampung ke kampung secara cepat sekali.
Dalam acara adat itu roh para leluhur akan
merasuki dalam tubuh pangkalima lalu jika

Anda mungkin juga menyukai