1. Alfian Khairulyanto
2. Nilla Fittrotul Laili K.
3. Widya Rahmawati
Asal Usul Suku Toraja
Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti
"orang yang berdiam di negeri atas".
Sumber lain yang berasal dari para bangsawan menyebutkan,
Toraja berasal dari kata tau raja. Yang berarti “orang raja
atau keturunan raja”. Para bangsawan Toraja (tana‟ bulaan)
beranggapan bahwa mereka adalah keturunan para dewa di
kayangan. Nenek moyang mereka yang pertama adalah
keturunan atau titisan dari Puang Matua (dewa
tertinggi/Tuhan).
Suku Toraja
Suku Toraja adalah
suku yang menetap
di pegunungan
bagian utara
Sulawesi Selatan,
Indonesia. Suku
Toraja terkenal akan
ritual pemakaman,
rumah adat
tongkonan dan
ukiran kayunya.
Tongkonan, Rumah adat
Suku Toraja.
~ Politik
~ Ekonomi
~ Hukum
~ Agama
Pendidikan
Toraja terkenal
sebagai penghasil
kopi yang bagus.
Hukum
» Aluk Tadolo merupakan ajaran yang dianut oleh suku
Toraja dengan persyaratan hukumnya. Hukumnya
disebut "Pemali", yang harus dipatuhi oleh para
penganutnya. Jumlah pemali menurut Aluk Todolo ada
100 yang disebut “Aluk Sanda Saratu”. Apabila penganut
Aluk Todolo melakukan pelanggaran akan dikenakan
hukum sebagai sanksi.
» Pada masa sekarang mereka telah dikenai hukum
resmi/nasional, apabila melakukan kriminalisasi
ataupun pelanggaran hukum.
Agama
Baju Pokko adalah baju adat Toraja yang digunakan oleh kaum wanita sedangkang
Baju Seppa Talung pakaian adat yang dikenakan oleh kaum laki-laki.
Rambu Tuka (Upacara Pengucapan Syukur)
• Upacara Rambu Tuka dilaksankan untuk menunjukan
rasa syukur kepada Tuhan atas musim panen atau
“Tongkonan” baru.
• Upacara ini juga untuk merayakan acara pernikahan
setelah disahkan secara agama. Dan juga merupakan
upacara penyambutan kelahiran bayi.
• Diadakan oleh sebuah keluarga atau bahkan seluruh
desa. Biasanya disertai dengan mengorbankan ayam,
babi atau kerbau.
Ma’nene
Ma' nene merupakan sebuah ritual adat dalam budaya suku Toraja. Ritual ini
merupakan sebuah ritual di mana mayat yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun
yang lalu dikeluarkan dari dalam liang kuburan untuk dibersihkan dan diganti baju
dan kainnya. Ritual adat ini termasuk dalam upacara adat Rambu Solo' (kematian).
Rambu Solo (Upacara Pemakaman)
» “Rambu Solo” merupakan upacara pemakaman terbesar
di Tana Toraja.
» Keluarga harus mempersembahkan banyak kerbau
besar, babi, dan binatang lain pada upacara ini,
tergantung pada status sosial dari keluarga duka.
» Orang Toraja percaya bahwa hal buruk mungkin terjadi
jika keluarga yang ditinggalkan tidak mengadakan
upacara ini, maka akan memberikan kemalangan kepada
orang-orang yang ditinggalkannya.
» Upacara pemakaman Rambu Solo adalah rangkaian
kegiatan yang rumit ikatan adat serta membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Persiapannya pun selama
berbulan-bulan.
“Rambu Solo”