Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR STUDI

ISLAM
AGAMA LOKAL SUKU TORAJA
“ALUK TODOLO”

ANA ELFIANA
EKONOMI SYARIH 3
SUKU TORAJA
Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan
bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya
diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan sekitar 500.000 di
antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja,
Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Mayoritas
suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian
menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal
sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui
kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.
SEJARAH

Teluk Tonkin, terletak antara Vietnam utara dan Cina


selatan, adalah tempat asal suku Toraja.Awalnya, imigran
tersebut tinggal di wilayah pantai Sulawesi, namun
akhirnya pindah ke dataran tinggi.
TONGKONGAN
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas
tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah,
hitam, dan kuning. Kata "tongkonan" berasal dari bahasa Toraja
tongkon ("duduk").
Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja.
Ritual yang berhubungan dengan tongkonan sangatlah penting
dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena Tongkonan
melambangan hubungan mereka dengan leluhur
mereka.Menurut cerita rakyat Toraja, tongkonan pertama
dibangun di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur suku
Toraja turun ke bumi, dia meniru rumah tersebut dan menggelar
upacara yang besar.
BAHASA

Ragam bahasa di Toraja antara lain Kalumpang,


Mamasa, Tae' , Talondo' , Toala' , dan Toraja-
Sa'dan, dan termasuk dalam rumpun bahasa
Melayu-Polinesia dari bahasa Austronesia.Pada
mulanya, sifat geografis Tana Toraja yang
terisolasi membentuk banyak dialek dalam
bahasa Toraja itu sendiri. Setelah adanya
pemerintahan resmi di Tana Toraja, beberapa
dialek Toraja menjadi terpengaruh oleh bahasa
lain melalui proses transmigrasi, yang
diperkenalkan sejak masa penjajahan.
UKIRAN KAYU
Bahasa Toraja hanya diucapkan
dan tidak memiliki sistem tulisan.
Untuk menunjukkan konsep
keagamaan dan sosial, suku Toraja
membuat ukiran kayu dan
menyebutnya Pa'ssura (atau
"tulisan"). Oleh karena itu, ukiran
kayu merupakan perwujudan
budaya Toraja.
AGAMA

Protestan: 65,15%, Katolik:


16,97%, Islam: 5,99% dan
Aluk To Dolo: 5,99%
ALUK TODOLO
ALUK TODOLO ATAU ALUKTA ADALAH ATURAN TATA HIDUP YANG
TELAH DIMILIKI SEJAK DAHULU OLEH MASYARAKAT SUKU
TORAJA, SULAWESI SELATAN.ATURAN TATA HIDUP TERSEBUT
BERKENAAN DENGAN SISTEM PEMERINTAHAN, SISTEM
KEMASYARAKATAN, DAN SISTEM KEPERCAYAAN.
DALAM HAL KEYAKINAN, PENDUDUK SUKU TORAJA PERCAYA
KEPADA SATU DEWA YANG TUNGGAL. DEWA YANG TUNGGAL ITU
DISEBUT DENGAN ISTILAH PUANG MATUA (TUHAN YANG MAHA
MULIA). MESKI BEGITU, PENGANUT ALUK TODOLO RELATIF
TERBUKA TERHADAP MODERNISASI DAN DUNIA LUAR. MEREKA
MEYAKINI, ATURAN YANG DIBUAT LELUHURNYA AKAN
MEMBERIKAN RASA AMAN, MENDAMAIKAN,
MENYEJAHTERAKAN, SERTA MEMBERI
KEMAKMURAN WARGA.
8 NENEK MAHKLUK
• 1. Nenek dari manusia bernama Datu La ukku’
• 2. Nenek dari racun bisa bernama Menrante
• 3. Nenek dari kapas bernama La Ungku’
• 4. Nenek dari besi bernama Irako
• 5. Nenek dari hujan bernama Pogn Pirik2
• 6. Nenek dari kerbau bernama Menturini
• 7. Nenek dari padi bernama La Memme
• 8. Nenek dari ayam bernama Menturiri.
Upacara Rambu Tuka atau aluk rampe
Matallo Upacara Rambu Solo atau
aluk rampe Matampu

UPACARA KEAGAMAAN ALUK TODOLO

Anda mungkin juga menyukai