Anda di halaman 1dari 36

Kecemasan/Gangguan

Kecemasan
Dr.Oong Djunaidi.SpKj.

03/07/20 1
Cemas:
– Terjadi di alam perasaan.
– Perasaan tidak menentu/tidak menyenangkan
yang difus dan samar.
– Umumnya bersifat kronis.
– Disertai gejala-gejala otonomik:
palpitasi,keringat,gejala sal pencernaan kdg2 sakit
kepala.
– Hasil penelitian berkaitan kematian pada
kasus kardiovaskuler.
– Jarang yang mencari pengobatan.
03/07/20 2
• Penyebab:
• Genetik:(pada kel.yang salah satu
mengalami kecemasan)
– Apakah ada faktor gen tertentu.?
– Pada perkembangannya umumnya pada:
individu pemalu,adanya inhibisi
perilaku,disertai aktivitas otonomik yg
berlebih.

03/07/20 3
• Psikoanalitik:
– Kecemasan Id.:dorongan2 yang tak terpuaskan.
– Kecemasan perpisahan/kehilangan kasih sayang.
– Kecemasan kastrasi
– Kecemasan super ego
• Teori belajar:
– konditioning/pembiasaan.
– Meniru yang lainya.

03/07/20 4
Biologik:
Neurobiologi:
• Fungsi CAN(central nucleus
amygdala)terganggu.
– Serotonin,noradrenalin.
• Axis HPA(hypothalamus-pituitary-
adrenaL):
– PTSD(post traumatic disorder):penurun sekresi
kortisolsekresi corticotropin releasing factor.

03/07/20 5
Aspek psikopatologi/psikodinamik:
• Faktor inhibisi.
• Konflik internal.
• Proses belajar klasik.

Terganggunnya neuromodulator.
03/07/20 6
Cemas berkaitan dengan emosi:
(respon emosi)
• Conception:
– Kasih sayang orang tua
– Kecemburuan.
– Rasa bersalah.
– Kekosongan
• Sensations:
– Kelaparan
– Ketegangan
– Perasaan yang menyenangkan.

03/07/20 7
• Reflexes:
– Peritiwa yang mengejutkan.
• Ekspresi tidak terkontrol
– Situasi malu
– Melihat horror
• Ekpresi yang terkontrol
– Pada saat marah.
– Tertawa berlebihan.

03/07/20 8
KLINIS:
1.Cemas non patologik:
– Perpisahan.
– Pertumbuhan.
– Perubahan situasi.
– Intensitas ringan berlangsung tidak lama.
2.Cemas Patologik:
– Respons tidak sesuai dengan stimulus.
– Intensitas lebih berat.
– Berlangsung relatif lama.
03/07/20 9
3.Cemas Primer,biasanya terjadi spontan tanpa
adanya gangguan yang mendasarinya.
4.Kecemasan sekunder:umumnya disertai ggn
psikiatri lainnya:seperti depresi,fobia
tertentu,obsesi.

03/07/20 10
Gangguan Kecemasan
Epidemiologi ggn kecemasan:
• Prevalensi 2-4,7 %
• Lebih banyak wanita.
• Usia 16-40 th

03/07/20 11
Gambaran klinis ggn kecemasan:
– ini adanya anxietas yang menyeluruh dan
– bertahan lama.
– dijumpai gejala fisik :
– tegang berkepanjangan,
– gemetaran,
– ketegangan otot,
– berkeringat,kepala terasa ringan,
– palpitasi dan keluhan epigastrik.

03/07/20 12
Pedoman diagnostik ggn kecemasan:
• anxietas primer,berlangsung hampir setiap hari
dan berlangsung beberapa minggu bahkan
bulan.
• Kecemasan akan masa depan.
• Adanya ketegangan motorik(sakit kepala,tidak
dapat santai tremor dan sebagainya).
• Overaktivitas otonomik(kepala terasa
ringan,berkeringat,takhikardia,takhipnea,mulut
kering,keluhan epigastrium dan sebagainya).

03/07/20 13
Serangan panik.
Batasan:terjadi ada 3 x atau lebih serangan
panik dalam 3 minggu,terutama disertai
gejala-gejala fisik yang menonjol
Gambaran klinik:
• dyspnea,
• palpitations,
• nyeri dada,
• pusing,dsbnya.

03/07/20 14
• Merasa tidak realitas,
• paresthesia
• Rasa panas atau dingin,
• berkeringat,
• kelelahan,
• tremor

03/07/20 15
• Setelah mengalami panik:
– Adanya ketakutan kena serangan lagi.
– Takut akan akibatnya.
– Bisa terjadi primer atau sekunder akibat agora
fobia.
• Onset:
– Pada :15- to 24 th
– Terulang kembali 45- to 54 th.

03/07/20 16
Komorbiditas:
• Episode depresi dan agora fobia.

Agora fobia:
Ketakutan atau menghindari suatu situasi; dimana
dalam situasi tersebut sulit untuk menghindar
atau tidak memungkinkan adanya pertolongan saat
terjadi suatu kesulitan.

03/07/20 17
Prevalensi:
• 2,9 s/d 6,7 per 100 penduduk.
Faktor resiko:
• Wanita > laki-laki.
• Ras Negro africa> dibandingkan kulit
putih.
• Umumnya berkaitan dengan ekonomi
yang rendah dan pendidikan kurang.

03/07/20 18
Fobia sosial.
• Batasan:
– Perasaan takut yang persisten serta irrasional
terhadap situasi atau mahluk hidup,
cenderung menghindar dari hal-hal tersebut.
misalnya:takut bicara,makan,atau b.a.k
ditempat umum,bahkan melakukan suatu
pekerjaan bila dilihat orang lain.
• Prevalensi:
– Wanita lebih banyak dari laki-laki.
– 2,6 % dari populasi.
03/07/20 19
• Onset dan komorbiditas:
– Pada umur belasan tahun s/d 20 th.
– Adanya gangguan psikiatri lainnya.
• Faktor risiko:
– Pendidikan yang kurang.
– Penghasilan relatif kurang.

03/07/20 20
Gangguan obsesi kompulsi.
Batasan:
– Ketegangan(distress) akibat,
– Pikiran obsesi dan
– Tindakan kompulsi.
Pikiran Obsesi:
1.Gagasan dan pikiran yang timbul secara
berulang-ulang.
2.Menimbulkan distress.

03/07/20 21
Kompulsi:
– Tindakan yang berulang-ulang,
– Tidak bermakna.
Prevalensi:
– 2,2-2,3 %
– Laki-laki dan wanita hampir sama banyaknya.
Onset:
– Pada masa anak-anak dan dewasa muda.

03/07/20 22
Pedoman diagnostik:
1. Adanya pikiran-pikiran yang timbul berulang-
ulang dan
2. Tidak bisa dilawan/diilangkan.
3. Tindakan pelaksanaan pikiran tersebut tidak
memberikan kepuasan pada yang
bersangkutan.

03/07/20 23
STRESS:
• Batasan:
– Ketegangan fisik,fisiologik terjadi pada setiap organ.
– Psikologik,
• Penyebab(stresor):

– Internal/eksternal

– Fisik: eksternal:polusi udara,suara dsbnya

– Psikologik;Internal:konlik internal,
eksternal:tekanan,situasi dsbnya.

03/07/20 24
Patogenesa:

Stresor Pancaindera Respons.

Eustres:proses mental bisa mengatasinya.

03/07/20 25
Semuanya proses psikis:
• Tubuh tak bisa bisa membedakan apakah
itu situasi kenyataan atau imaginasi.
• Kecenderungan menjadi stress:
Mengingat masa lalu buruk.
Membayangkan situasi yang mengancam.
Membayangkan masa depan suram.
• Melakukan sebaliknya akan menimbulkan
rasa nyaman,menambah semangat.

03/07/20 26
Risiko tinggi mengalami stress:
• Kepribadian immatur:
• Kepribadian ciri-ciri dependen.
• Kepribadian Paranoid.
• Kepribadian skizoid.
• Kepribadian hysterical.
• Mereka yang pernah mengalami trauma
yang terakumulasi.

03/07/20 27
Gambaran klinik stress:
I. Tahap pertama:
Merasakan kemampuan yang meningkat:
pemikiran maupun tindakan,lebih bersemangat.
II.Tahap kedua:
Enersi mulai menurun,perasaan letih,lesu dan semangat
Kurang.
III.Tahap ke tiga:
Mulai adanya keluhan somatik:
Otot-otot menegang,ggn tractus urinarius maupun
digestivus

03/07/20 28
IV.Tahap keempat:
Kemampuan lebih buruk lagi:kegiatan terasa
sulit untuk dilakukan;tidur lebih sulit,kemampuan
Interaksi mulai terganggu.
V.Tahap selanjutnya:
Derajat gangguan menjadi lebih berat.

03/07/20 29
Gangguan yang terkait dengan stres:
• Ggn Stress Pasca traumatik.
• Ggn stress Akut.
• Ggn penyesuaian

03/07/20 30
Gangguan stress pasca traumatik.
Etiologi:
• Peperangan.
• Bencana alam.
• Pemerkosaan.
• Kecelakaan serius.
Epidemiologi:
– 1-3 % populasi umum./5-15% subklinis.
– Dewasa muda.
– Laki:Pengalaman perang.
– Wanita:penyerangan/pemerkosaan.

03/07/20 31
Risiko tinggi :
– Hidup sendirian.
– Bercerai.
– Janda.
– Mengalami gangguan ekonomis.
– Menarik diri secara sosial.

03/07/20 32
Pedoman diagnostik:
Dihadapkan kejadian traumatik:
Mengalami,meyaksikan kejadian.
Respon ketakutan.
Kejadian traumatik secara menetap dialami
kembali:
Rekoleksi bayangan/pikiran.
Mimpi berulang.
Berperilaku seakan-akan kejadian traumatik
berulang kembali.
Penderitaan psikologis yang kuat.

03/07/20 33
Ggn stress Akut:
 Gejala-gejala klinik hampir serupa.
 Onset kurang 3 bulan
Ggn penyesuaian:
 etiologi:
 Onset bisa akut/subakut/kronis

03/07/20 34
Pencegahan:
• Minimal satu/>disiplin ilmu/keterampilan.
• Kemampuan mensitesakan macam2 ilmu
pengetahuan.. Kreatif.
• Mampu berpikir diluar formulasi.
• Respek terhadap sesuatu yang berbeda
dgn kemampuan diri sendiri.
• Interaksi mempunyai etika.

03/07/20 35
03/07/20 36

Anda mungkin juga menyukai