Anda di halaman 1dari 19

RAGAM DAN

LARAS
BAHASA
INDONESIA
UDIATI WIDIASTUTI
UNIVERSITAS PANCASILA
SEMESTER GASAL 2019/2020
KULIAH KE-2
RAGAM BAHASA

Ragam bahasa adalah variasi


penggunaan bahasa menurut
media yang digunakan, latar
belakang penutur, dan topik
yang dibicarakan.

media yang latar belakang topik yang


digunakan penutur dibicarakan
A. Ragam Bahasa Berdasarkan Media yang
Digunakan

1. Ragam Bahasa Lisan

Bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat


ucap—dengan bunyi/fonem sebagai unsur dasar—
disebut ragam bahasa lisan.

2. Ragam Bahasa Tulis


Bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan—dengan huruf sebagai unsur dasarnya—
disebut ragam bahasa tulis.
CIRI RAGAM BAHASA LISAN DAN
RAGAM BAHASA TULIS

CIRI RAGAM BAHASA LISAN CIRI RAGAM BAHASA TULIS


• Lafal • Ejaan (mematuhi kaidah)
• Kaidah kalimat kurang dipatuhi
(struktur kalimat tidak lengkap)
• Struktur Kalimat (mematuhi
• Kosakata (kurang memperhatikan kaidah)
kebakuan kata, makna kata kurang • Paragraf (mematuhi kaidah)
jelas, pilihan kata kurang tepat)
• Gagasan kurang lengkap dan kurang
• Kosakata
logis.  Baku
• Pembicara dapat memanfaatkan  Makna kata jelas
gerak tubuh, gerak tangan, mimik  Pilihan tepat
muka, atau tinggi rendah suara untuk
membantu kepahaman gagasan • Gagasan lengkap dan logis
Contoh Ragam Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulis
Ragam Bahasa Lisan Ragam Bahasa Tulis
1. Cara pelaporan pajak bisa 1.a Pelaporan pajak dapat
melalui cara manual maupun dilakukan secara manual atau
online. daring (online).
  1.b Cara melaporkan pajak dapat
dilakukan secara manual atau
daring (online).
2. Jika tidak bayar rekening 2. a Jika tidak membayar rekening
listrik sampai batas waktu, listrik sampai batas waktu
akan didenda. yang telah ditetapkan, Anda
akan didenda.
2.b Anda akan didenda Jika tidak
membayar rekening listrik
sampai batas waktu yang telah
ditetapkan.
Ketidaklogisan Berbahasa
Contoh kata tidak logis:
a. sumbangan wajib
b. mengejar ketinggalan
c. mengentaskan kemiskinan
d. cukup terkenal
Contoh kalimat tidak logis:
1. Para angkutan umum baik bus atau mikrolet dilarang
memberhentikan penumpang di sembarang tempat.
2. Nenek menghentikan denyut nadinya ketika berada di
Rumah Sakit.
B. Ragam Bahasa Berdasarkan
Latar Belakang Penutur

1. Ragam daerah (dialek)


2. Ragam bahasa terpelajar dan ragam bahasa
tak terpelajar
3. Ragam bahasa resmi (formal) dan ragam
bahasa takresmi (nonformal)
Contoh Ragam Daerah
Contoh kata bahasa Indonesia yang diucapkan oleh
etnik di Indonesia.
a. Etnik Bali atau Aceh melafalkan /t/  /th/,
misalnya ithu, canthik, thithik.
b. Etnik Jawa melafalkan /b/  /mb/, misalnya
mBandung, mbesok, mBogor; melafalkan
/k/ /’/, misalnya pendidi’an, tabra’an
c. Etnik Batak melafalkan /ḙ/ /ḗ/, misalnya
Lébaran, gélas, kélas
Contoh Ragam Bahasa Terpelajar dan
Ragam Bahasa Tak Terpelajar
Pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing tampak pada orang
yang tak terpelajar, misalnya pideo (video), pitamin (vitamin).
Penggunaan kata berimbuhan, misalnya nyari (mencari), nyuci
(mencuci), nyuri (mencuri).
me - + sari  menyari
me- + suci + -kan  menyucikan
Kalimat, misalnya Ini hari kita orang akan ke Bandung.  Hari ini
kita akan ke Bandung.
Tolong kasih tau ke para karyawan-karyawan rapatnya besok. 
Tolong beri tahukan kepada para karyawan, besok ada rapat.
 Sampaikan kepada para karyawan, besok ada rapat.
Ragam Bahasa Resmi dan
Ragam Bahasa Takresmi
Ragam bahasa resmi dan takresmi dipengaruhi oleh
a. sikap pembicara terhadap kawan bicara (lisan) atau sikap penulis terhadap
pembaca (tulis), misalnya sikap hormat, sikap santun
b. kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap pembicara atau penulis,
misalnya, pimpinan-staf, dekan-mahasiswa
c. tingkat keformalan antara pembicara dan kawan bicara atau penulis dan
pembaca, misalnya presiden-menteri dalam rapat remi
Makin formal jarak pembicara atau penulis dengan kawan bicara atau
pembaca, akan makin resmi bahasa yang digunakan, berarti makin tinggi
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Makin rendah tingkat
keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan.
Jadi, ragam bahasa resmi mensyaratkan penggunaan kosakata yang baku dan
kaidah bahasa yang lengkap.
Contoh Ragam bahasa resmi dan Ragam
bahasa tak resmi
Ragam Bahasa Tak Resmi Ragam Bahasa Resmi
1. Atas perhatiannya, kami 1. Atas perhatian Bapak/Ibu,
menghaturkan beribu-ribu kami mengucapkan terima
terima kasih. kasih.
2. Sebelum melakukan 2. Sebelum melakukan
wawancara ada persiapan wawancara, kita perlu
yang perlu dilakukan lebih mempersiapkan materi
dahulu. wawancara.
3. Melakukan hemat energi 3. Melakukan hemat energi
itu tidak susah. itu tidak sulit.
C. Ragam Bahasa Berdasarkan
Topik Pembicaraan
Topik pembicaraan:
• Nonilmiah, misalnya kotbah, arisan, reuni,
jual beli di pasar tradisional.
• Ilmiah, misalnya ekonomi, hukum,
kedokteran, farmasi.
Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan
disebut Laras Bahasa (Genre)
LARAS BAHASA
• Ragam bahasa yang berkaitan dengan bidang
ilmu dinamakan laras bahasa ilmiah.
• Ragam bahasa yang tidak berkaitan dengan
bidang ilmu disebut laras bahasa nonilmiah.
• Laras bahasa ilmiah dapat terdiri atas sub-
sublaras bahasa ilmiah, misalnya, laras bahasa
ekonomi mempunyai sublaras bahasa
manajemen, sublaras bahasa akuntansi, dan
sublaras bahasa perpajakan.
Contoh sublaras bahasa undang-undang
(bagian dari laras bahasa hukum)
 

Pasal 135

Setiap orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses

produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau peredaran

Pangan yang tidak memenuhi Persyaratan Sanitasi Pangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) dipidana dengan

pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak

Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).


SLOGAN:
GUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR!

Penggunaan ragam bahasa Indonesia menghasilkan slogan


penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penggunaan bahasa yang baik Penggunaan bahasa yang benar
• Media  ragam bahasa lisan/tulis • Media  ragam bahasa lisan/tulis
tidak resmi  tidak formal resmi  formal
• Penutur (penulis/pembicara- • Penutur (penulis/pembicara-
pembaca/pendengar)  akrab pembaca/pendengar) tidak
• Topik pembicaraan  nonilmiah akrab
• Informasi tidak lengkap • Topik pembicaraan  ilmiah
• Kurang mematuhi kaidah bahasa • Informasi lengkap dan logis
• Sesuai dengan tata nilai • Mematuhi kaidah bahasa
masyarakatnya.
Tulislah Kata yang Baku pada kolom kanan!
Kata tidak baku Kata baku

faksimil ......
......
frekwensi ......
joang ......
khabar ......
......
kongkrit ......
lembab ......
legalisir ......
......
karir ......
kwalitas ......
ijasah ......
......
resiko ......
Diskusi Kelompok
Hingga saat ini, khususnya di dalam tulisan
ilmiah, kaum terpelajar masih menggunakan
kata-kata yang tidak baku, misalnya
mensukseskan, menganalisa, melegalisir ijasah,
dan mengkoordinir. Jelaskan pendapat Saudara
sebagai mahasiswa yang disebut kaum
terpelajar!
Diskusi Kelompok
Penjual bakso: Mau pesen bakso, mbak?
Pembeli: ya, bang.
Penjual bakso : lengkap ?
Pembeli : satu gak pakai bawang goreng, satu lagi gak pakai
mi.
Penjual bakso : berapa mangkok?
Pembeli : dua
Penjual bakso : pedas atau tidak?
Pembeli : pedas
Menurut Anda, apakah bahasa Indonesia yang digunakan oleh
penjual bakso dan pembelinya sudah sesuai dengan slogan
Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar? Apa alasanya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dan Dendy Sugono (Editor). 2000. Politik Bahasa: Risalah
Seminar Politik Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen
Pendidikan Nasional.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi
ke-4. Jakarta.
Sugiyono. 2016. “Hakikat Bahasa dan Sejarah Singkat Bahasa Indonesia”.
Lampiran IV Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai