Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

CA MAMMAE
Nama Kelompok :
O Faukiatut Nur Hikmah
(17.020.123.40) O Restika Eka P.I
O Erika Frbrriana P (17.021.123.63)
(17.020.123.37) O Riska Juli Hartanti
O Milania Nur Afiyatun N. (17.020.123.66)
(17.020.123.52) O Trifiana Kartika Sari
(17.020.123.75)
Definisi :
Kanker payudara adalah kanker yang berasal
dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan
penunjang payudara (Luwia, 2003). Menurut
Cahyani cit Pramadhiani (2000) kanker payudara
adalah benjolan pada payudara yang tumbuh
secara abnormal terus menerus dan tidak
terkendali.
Etiologi :
O Genetik : perubahan genetik ini termasuk perubahan atau
mutasi dalam gen normal, dan pengaruh protein baik yang
menekan atau meningkatkan perkembangan payudara.
O Hormonal : Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium
mempunyai peran penting dalam kanker payudara.
O Lingkungan : keadaan lingkungan dengan paparan sinar
radioaktif, sinar X dan pencemaran bahan-bahan kimia.
O Berat Badan: Berat badan bisa mempengaruhi terjadinya
kanker payudara karena simpanan lemak adalah sumber
produksi hormon estrogen.
Patofisisologi :
Kanker payudara terbanyak menyerang
payudara sebelah kiri dari pada sebelah kanan, dan
lebih sering pada bagian atas ( bagian atas buah
dada yang dekat dengan lengan). Kanker payudara
tersebar melalui sistem limpa (tempat penyebaran
limfatik mencakup nodus mamaria internal dan
supraklavikula) dan aliran darah, melalui bagian
kanan jantung ke paru-paru, dan sampai kembali
ke payudara sebelahnya, dinding daada, tulang,
dan otak.
Fase CA Mamae :
O Stadium I : Tumor <2cm>
O Stadium II : Tumor 2-5 cm, metastasisi ke
kelenjar getah bening ketiak
O Stadium III : Tumor > 5 cm, metastasis ke
kelenjar getah bening ketiak dan menyebar
kekulit / dinding dada
O Stadium IV : Metastasis kas
Gejala-gejala umum Ca mamae
ialah :
O Teraba adanya massa/benjolan pada payudara
O Payudara tak simetris/mengalami perubahan wujud
& ukuran karena semenjak muncul pembengkakan
O Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit
pucat disekitar puting susu, mengkerut seperti kulit
jeruk purut & adanya ulkus pada payudara
O Ada perubahan suhu pada kulit : hangat,
kemerahan, panas
O Ada cairan yg keluar dari puting susu
Komplikasi :
O Metastase ke jaringan sekitar melalui
saluran limfe (limfogen) ke
paru,pleura, tulang dan hati
O Gangguan neuro varkuler
O Faktor patologi
O Fibrosis payudara
O Kematian
Pemeriksaan diagnostik :
O Pemeriksaan payudara sendiri
O Pemeriksaan manografi
O Biopsi
O USG Payudara, pemeriksaan darah
lengkap, X-ray dada
O Pemeriksaan labortorium meliputi:
Morfologi sel darah, LED
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN CA MAME
1. Pengkajian :
a. Identitas Klien dan Penanggung Jawab
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Penyakit Sekarang
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
f. Periksaan Fisik : Kepala, Rambut, Mata,
telinga, hidung, mulut, dada(Adanya kelainan
kulit berupa peau d’orange serta tanda-tanda
radang), hepar, ekstremitas (biasanya
ekstremitas lemah)
g. Pengkajian Pola Fungsional
O Persepsi dan Manajemen
Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada
payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa
O Nutrisi – Metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah
dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi
makanan mengandung MSG.
O Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena,
nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
O Aktivitas dan Latihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien
terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri
O Kognitif dan Persepsi
klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada
komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik
O Istirahat dan Tidur
klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
O Persepsi dan Konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan
akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan
kehilangan haknya sebagai wanita normal.
O Peran dan Hubungan
Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam
melakukan perannya dalam berinteraksi social.
O Reproduksi dan Seksual
Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada
tingkat kepuasan.
O Koping dan Toleransi Stress
Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan
keputus asaan.
O Nilai dan Keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya
dengan lapang dada.
Analis data Etiologi Masalah
keperawatan
Ds : Kondisi penyakit Distres spiritual
 Pasien menyatakan kronis
tidak dapat
menerima (pasrah)
 Pasien menyatakan
hidupnya
tidak/kurang
bermakna
 Pasien merasa
terasing
Do:
 Koping tidak efektif
 Menolak berinteraksi
dengan orang
terdekat/ pemimpin
spiritual
 Tidak berminat pada
Ds: krisis situasional Ansietas
 Pasien merasa    
bingung
 Pasien merasa
khawatir dengan
akibat dari kondisi
yang dihadapi
 Pasien sulit
berkonsentrasi
Do:
 tampak gelisah
 tampak tegang
 sulit tidur
Ds : Antisipasi Berduka
 Pasien merasa sedih kehilangan bagian
 Pasien merasa tidak tubuh
berguna
 Pasien merasa tidak
diharapkan
 Pasien mengalami
mimpi buruk atau
pola mimpi berubah
Do:
 Menangis
 Tampak panic
 Pola tidur berubah
 Tidak mampu
berkonsentrasi
 
 
Diagnosa Kepeptawatan :
1. Distres spiritual Behubngan dengan kondisi
penyakit kronis
2. Ansietas berhubungan dengan krisis
situasional
3. Berduka berhubungan dengan antisipasi
kehilangan bagian tubuh
Rencana Keperawatan
No. Tujuan Dan kriteria hasil Intervensi
Dx

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam Observasi


diharaokan distres spiritual dapat menurun denan kriteria  identifikasi oerasaan khawatir, kesepian, dan
hasil: ketidak berdayaan
 verbalisai makna dan tujuan hidup meningkat  indivikasi pandangan tentang hubungan atara
 verbalisasi kepuasan terhadap makna hidup meningkat spiritual dan kesehatan
 verbalisasi perasaan keberdayaan meningkat  identifikasi harapan dan kekuatan pasien
 verbalisasi perasaan tenang meningkat  identifikasi ketaatan dalam beragama
Terapeutik
 berikan kesempatan mengekspresikan perasaan
tentang penyakit dan kematian
 berikan kesempatan mengekspresikan dan
meredakan amara secara tepat
Edukasi
 Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman
dan atau orang lain
 anjurkan berpartisipasi dalam kelompok
pendukung
 ajarkan metode ralaksasi, meditasi dan imajinasi
terbimbing
Kolaborasi
 Atur pertemuan dengan rohaniawan seperti
ustadzm pendeta, biksu
2. Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 Observasi
jam diharapkan ansietas dapat menurunkan  Identifikasi saat tingkat ansietas
dengan kriteria hasil: berubah (kondisi waktu stresor)
 Verbalisasi kebingunan menurun  Identifikasi kemampuan mengambil
 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang keputusan
dihadapi menurun  Monitor tanda0tanda ansietas
Perilaku gelisah menurun Terapeutik
 Pahami situasi yang membuat
ansietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gumakan pendekatan yang tenang
dan menyakinkan
Edukasi
 Anjurkan mengunkapkan perasaan
dan presepsi
 Latih kegiataan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
 Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat anti
ansietas, jika perlu
 Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi
1x24 jam diharapkan tingkat berduka membaik  Identifikasi fungsi marah, frustasi
dengan kriteria hasil : dan amuk bagi pasien
 Verbalisasi menerima kehilangan membaik  Identifikasi hal yang telah memicu
 Verbalisasi harapan membaik emosi
 Pola tidur membaik Terapeutik
 Konsentrsi membaik  Lakukan sentuhan untuk
 Imunitas membaik memberikan dukungan (mis,
merangkul, menepuk-nepuk)
 Tetap bersama pasien dan pastikan
keamanan selama ansietas, jika
perlu
 Kurangi tuntutan berfikir saat sakit
atau lelah
 Buat pernyataan suportif atau
empati selama fase berduka
Edukasi
 Anjurkan mengungkapkan perasaan
yang dialami (mis ansietas, marah,
sedih)
 Anjurkan mengungkapkan
pengalaman emosional sebelumnya
dan pola respons yang biasa
digunakan
 Ajarkan penggunaan mekanisme
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai