Anda di halaman 1dari 7

PERLAWANAN

TERNATE TERHADAP
PORTUGIS
Latar belakang

1512 M
Portugis tiba
di Pulau
Banda

Dalam pimpinan
Tujuan untuk menjalin kerja
Antonio Abreau
sama di bidang
perdagangan terutama
rempah- rempah dengan
kerajaan Ternate, Bacan,
Tidore, dan beberapa
kerajaan kecil lainnya
Alasan penerimaan
Bangsa Portugis
oleh Rakyat
Ternate
Portugis dianggap
sebagai pembeli tetap
rempah-rempah
dengan harga yang
tinggi
Portugis diharapkan Kerajaan Ternate
dapat membantu juga mengizinkan
Ternate untuk Portugis untuk
bersama-sama membangun
menyerang Tidore benteng Santo Paolo.
Setelah dapat
mendirikan benteng,
Portugis dapat
memusatkan
kekuatan untuk
menguasai Ternate.
Sebab-sebab terjadinya
perlawanan

1. Portugis memaksakan sistem monopoli


perdagangan rempah-rempah yang tidak disukai oleh
rakyat.
2. Adanya campur tangan Potugis dalam urusan
pemerintahan di Ternate.
3. Bangsa Portugis berusaha menyebarkan agama
Katholik, tetapi ditentang oleh rakyat Ternate.
4. Bangsa Portugis memandang rendah rakyat
Ternate.
5. Portugis membenci pemeluk agama Islam karena
tidak sepaham
dengan mereka.
6. Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis.
Tokoh Perlawanan

1. Sultan Tabanji (Dajalo),


perlawanan ini dapat
digagalkan Portugis di bawah
pimpinan Antonio Galvao.
2. Sultan Hairun.
3. Sultan Baabullah.
Dengan dukungan rayat Tidore dan Bacan,rakyat
Ternate berhasil merebut dan membakar sebuah
benteng markas tentara Portugis.Perlawanan rakyat
Ternate ini dirintis dan dikobarkan oleh
DAJALO.Dengan terbakarnya benteng Portugis maka
Portugis meminta bantuan dari Malaka.Setelah
bantuan pasukan Portugis datang barulah pasukan
Portugis dapat meredakan perlawanan rakyat Ternate
dan dapat berdamai atas desakan dan paksaan dari
pimpinan pasukan Portugis yaitu Antonio Galvao. Dan
untuk sementara pasukan Portugis dapat
Perlawanan rakyat Ternate yang dirintis oleh Dajalo
tadi dipimpin oleh Sultan Hairun,perlawanan itu
dipicu oleh dua alasan yaitu:
1 . Monopoli perdagangan yang dijalankan Portugis
membuat petani Ternate semakin menderita.
2 . Portugis telah ikut campur tangan dalam urusan
pemerintahan Ternate,dengan menangkap raja
Ternate sebelumnya yaitu Raja Tabariji.
Perdamaian antara Ternate dan
Portugis baru terlaksana pada
tanggal 27 Februari 1570.Namun
sehari setelah perjanjian damai
tersebut Sultan Ternate (Sultan
Khairun) di undang Gubernur de
Mesquita dalam jamuan makan di
benteng sao paolo dan
membunuhnya disana
Dengan sangat terpaksa
Portugis pun meninggalkan
Ternate dan pindah ke Timor
Timur dan Flores.Sultan Said
pengganti Baabullah pun tetap
bertindak keras terhadap
Portugis.Sejak saat itu Portugis
tidak bisa lagi berpengaruh di
Maluku.Selain penolakan
rakyat Ternate pengaruh VOC
telah hadir di Maluku.

Anda mungkin juga menyukai