MELAWAN PORTUGIS
Disusun oleh :
Anggi Hartawan
Ina Inayah
Muhammad Faisal
Perdiansyah
Sri Nurwalia
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami haturkaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatNya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………..................................................................................
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………….................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………………………................................
B. Tujuan
Pembahasan…………………………………………………………………………...............................
BAB II PEMBAHASAN
B. Tokoh / Pemimpin
Perang………………………………………………………………...............................
C. Proses
Perang………………………………………………………………………………….................................
D. Perjanjian-
Perjanjian…………………………………………………………………………...............................
E. Dampak
Peperangan………………………………………………………………………….............................
F. Hikmah /
Pelajaran………………………………………………………………………….................................
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………………………............................
.....
B.Saran………………………………………………………………………………….............................................
.....
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………...............................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pembahasan
Supaya kita dapat mengetahui susah payahnya para pejuang yang peduli akan
keadaan Bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka kehendak Portugis ditolak oleh raja Ternate.
Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis,
sehingga Portugis dapat didesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan
bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo, sehingga Portugis dapat bertahan di
Maluku.
Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan
Hairun. Raja Ternate yang sangat gigih melawan Portugis adalah Sultan hairun yang
bersifat anti-Portugis. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, namun rakyat
bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan
tawanan lainnya. Beliau dengan tegas menentang usaha Portugis untuk meleakukan
monopoli perdagangan di Ternate. Rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun
melakukan perlawanan. Rakyat membakar dan menyerang benteng-benteng Porugis.
Portugis kewalahan menghadapi perlawanan tersebut. Dengan kekuatan yang lemah,
tentu saja Portugis tidak mampu menghadapi perlawanan. Oleh karena itu, pada tahun
1570 dengan licik Portugis menawarkan tipu perdamaian. Sehari setelah sumpah
ditandantangani , de Mosquito mengundang Sultan Hairun untuk menghadiri pesta
perdamaian di benteng. Tanpa curiga Sultan Hairun hadir, dan kemudian dibunuh oleh
kaki tangan Portugis. Perisriwa ini menimbulkan kemarahan besar rakyat Maluku dan
terutama Sultan Baabullah, anak Sultan Hairun.
C. Proses Perang
Untuk menghadapi Portugis, Sultan Ternate menyerukan agar rakyat dari Irian
sampai ke Pulau Jawa bersatu melawan Portugis. Maka berkobarlah perlawanan
umum di Maluku terhadap Portugis. Rakyat Maluku bangkit melawan Portugis.
Perjanjian Saragosa
Perjanjian Saragosa terjadi karena pertikaian bangsa Spanyol dengan bangsa Portugis
di Maluku, pertikaian ini disebabkan kedua belah pihak ingin memonopoli
perdagangan rempah-rempah di Maluku.
E. Dampak Peperangan
Dampak Positif
Rakyat di Maluku dapat bersatu, dan rakyat di luar Maluku terdorong untuk
melawan Portugis.
Dampak Negatif
F. Hikmah / Pelajaran
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
http://iskandarberkasta-sudra.blogspot.com/2015/11/kedatangan-belanda-ke-
indonesia.html