Anda di halaman 1dari 13

REALISASI FONEM

BAHASA INDONESIA
1. REALISASI FONEM VOKAL

a. Fonem /i/
Mempunyai dua macam realisasi, yaitu pertama direalisasikan sebagai bunyi [i]
apabila berada pada silabel terbuka atau silabel tak berkoda seperti pada kata <kini>
dan <sapi>. Kedua, direalisasikan sebagai bunyi [I] apabila berada pada silabel tertutup
atau silabel berkoda seperti pada kata <batik> dan <lirIk>.
b. Fonem /e/
Mempunya dua macam realisasi. Pertama, direalisasikan sebagai bunyi [e] apabila
berada pada silabel terbuka, seperti pada kata <sate> dan <berabe>. Kedua,
direalisasikan sebagai bunyi [e] apabila berada pada silabel tertutup, seperti pada kata
<monyet> dan <ember>.
c. Fonem /a/
Secara umum fonem /a/ direalisasikan sebagai bunyi [a], baik pada posisi
awal kata, tengah kata, maupun akhir kata seperti pada kata <apa>,
<padam>, dan <dua>.
d. Fonem /ә/
Secara umum direalisasikan sebagai bunyi [∂] seperti pada kata <kera>
dan <Maret>.
e. Fonem /u/
Mempunya dua macam realisasi. Pertama, dilafalkan sebagai bunyi [u]
apabila berada pada silabel terbuka seperti pada kata <susu> dan <tunggu>.
Kedua direalisasikan sebagai bunyi [U] apabila berada pada silabel tertutup
seperti pada kata <kasur> dan <tangguh>.
f. Fonem /o/
Mempunyai dua macam realisasi. Pertama direalisasikan sebagai bunyi [o]
apabila berada pada silabel terbuka, seperti pada kata <toko> dan <oto>.
Kedua direalisasikan sebagai bunyi [o] apabila berada pada silabel tertutup,
seperti pada kata <tokoh> dan <besok>.
2. REALISASI FONEM KONSONAN

a. Fonem /b/
Memiliki dua realisasi. Pertama direalisasikan sebagai bunyi [b] apabila
berada pada awal silabel, baik silabel terbuka maupun silabel tertutup yang
bukan ditutup oleh fonem konsonan /b/. Misalnya pada kata <bagus> dan
<bantal>. Kedua, direalisasikan sebagai bunyi [b] atau [p] apabila berposisi
sebagai koda pada sebuah silabel. Misalnya pada kata <sebab> dan <Sabtu>.
b. Fonem /p/
Direalisasikan sebagai bunyi [p] baik sebagai onset pada sebuah silabel
maupun sebagai koda. Misalnya <papan> dan <sampul>.
c. Fonem /n/
Direalisasikan sebagai bunyi [n] seperti pada kata <nanas> dan <iman>.
d. Fonem /w/
Direalisasikan sebagai bunyi [w], seperti pada kata <waris> dan <bawal>.
e. Fonem /f/
Direalisasikan sebagai bunyi [f] seperti pada kata <kafe> dan <aktif>.
f. Fonem /d/
Mempunya dua macam realisasi. Pertama direalisasikan sebagai bunyi [d]
apabila berposisi sebagai sebuah onset pada sebuah silabel. Misalnya pada
kata <daging> dan <hadis>. Kedua direalisasikan sebagai bunyi [t] dan [d]
bila berposisi sebagai sebuah koda pada sebuah silabel. Seperti <abad>
dilafalkan [abat] dan <jilid> dilafalkan [jilit].
g. Fonem /t/
Direalisasikan sebagai bunyi [t], seperti pada kata <tukar> dan <rebut>.
h. Fonem /n/
Direalisasikan sebagai bunyi [n], baik sebagai onset maupun sebagai koda pada
sebuah silabel. Misalnya <nama> dan <asin>.
i. Fonem /l/
Direalisasikan sebagai bunyi [ l ] baik sebagai onset maupun sebagai koda pada
sebuah silabel, misalnya <lari> dan <batal>.
j. Fonem /r/
Direalisasikan sebagai bunyi [r] baik sebagai onset maupun sebagai koda pada
sebuah silabel, misalnya <ribut>, <karet>, dan <kabar>.
k. Fonem /z/
Direalisasikan sebagai bunyi [z] bila sebagai onset pada sebuah silabel. Misalnya
<zaman> dan <zamzam>. Bila sebagai koda dilafalkan sebagai bunyi [z] atau [s] misalnya
pada kata <Aziz> dilafalkan [Aziz] atau [Azis].
l. Fonem /s/
Direalisasikan sebagai bunyi [s] baik sebagai onset maupun sebagai koda pada sebuah
silabel. Misalnya pada <sakit>, <pesan>, dan <kamus>.
m. Fonem /ʃ/
Direalisasikan sebagai bunyi [ʃ] baik sebagai onsaet maupun sebagai koda. Misalnya
<syarat> dan <syahbandar>.
n. Fonem /ñ/
Fonem nasal ini direalisasikan sebagai bunyi [ñ] misalnya pada kata
<nyani> dan <banyak>.
o. Fonem /j/
Direalisasikan sebagai bunyi [j] seperti pada kata <jalan> dan <ajal>.
Fonem /j/ tidak pernah berposisi sebagai koda.
p. Fonem /c/
Direalisasikan sebagai bunyi [c] seperti pada kata <cari> dan <cacar>.
Fonem ini tidak pernah berposisi sebagai koda.
q. Fonem /y/
Direalisasikan sebagai bunyi [y] seperti pada kata <yatim> dan <yayasan>. Fonem ini
tidak pernah berposisi sebagai koda.
r. Fonem /g/
Mempunyai dua macam realisasi. Pertama direalisasikan sebagai bunyi [g] apabila
berposisi sebagai onset. Misalnya pada kata <gajah> dan <gagal>. Kedua direalisasikan
sebagai bunyi [g] atau [k] apabila berposisi sebagai koda. Misalnya <gudeg> menjadi
[gudek] dan <grobag> menjadi [grobak].
s. Fonem /k/
Memiliki tiga macam realisasi. Pertama direalisasikan sebagai bunyi [k] apabila berposisi
sebagai onset, misalnya pada kata <kabar> dan <bakar>. Kedua direalisasikan sebagai
bunyi [k] apabila berposisi sebagai koda, misalnya <bapak> [bapak] dan <rakyat> [rakyat].
t. Fonem /ᶇ/
Direalisasikan sebagai bunyi [ᶇ] baik berposisi sebagai onset maupun sebagai koda.
Misalnya <nganga> [ᶇaᶇa] dan <angina> [aᶇin].
u. Fonem /x/
Direalisasikan sebagai bunyi [x] baik berposisi sebagai koda maupun sebagai
onset. Misalnya <khas> [xas], <akhir> [axir], dan <tarikh> [tarix].
v. Fonem /h/
Direalisasikan sebagai bunyi [h] baik berposisi sebagai onset maupun sebagai
koda. Misalnya <hari>, <sehat> dan <lebih>.
w. Fonem /?/
Direalisasikan sebagai bunyi [?] yang muncul pada: pertama, silabel
pertama dari sebuah kata yang berupa fonem vocal. Misalnya <akan> [?akan],
<isap> [?isap], dan <udang> [?udang]. kedua di antara dua buah silabel, di
mana nuklus silabel pertama dan kedua berupa fonem vokal yang sama.
Misalnya <taat> [ta?at].

Anda mungkin juga menyukai