Kelompok 4:
Tedi Levinrarian
Suherdin
Zikri Fathur Rahman
GIZI KERJA WAJIB
Sumber: http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/021411-pemenuhan-
kecukupan-gizi-bagi-pekerja
Tenaga kerja Lingkungan kerja Jenis kegiatan
faktor yang dapat mempengaruhi keadaan gizi
tenaga kerja
Konsumsi makanan
Penelitian yang dilakukan Berdasarkan penelitian yang Hal yang sama diungkapkan oleh
oleh (Septyaningrum, dilakuka oleh (Wardhani, 2008) (Nugroho, 2007) yang meneliti tentang
tentang hubungan gizi kerja hubungan status gizi kerja dengan
2012) menunjukan tidak dengan produktivitas, produktivitas pada pekerja wanita Di PT.
terpenuhi kebutuhan gizi menyimpukan bahwa ada Java Tobacco Gembongan Kartasura,
kerja pada pekerja di PT. hubungan yang sangat signifikan bahwa terdapat hubungan antara status
United Tractors Tbk. antara gizi kerja dengan gizi dengan produktivitas pekerja.
Terdapat pekerja yang produktivitas kerja (mean 4,64; t (Nugroho, 2007) menjelaskan pemenuhan
= 4,99; p = 0,000). Lebih jauh zat gizi dapat membantu pekerja tanggap
mengalami kelebihan menjelaskan bahwa dengan dalam bekerja dan meningkatkan derajat
kalori dan terdapat pula adanya pemberian gizi kerja kesehatan pekerja di PT. Java Tobacco
pekerja yang kekurangan didapatkan peningkatan Gembongan Kartasura.
kalori kerja. Penelitian ini produktivitas dengan
menunjukan bahwa mempersingkat waktu
penyelesaian pekerjaan (4,64
pemberika makan siang detik atau 13,63%). Uji statistik
pada pekerja harus regresi linier berganda
disesuakan dengan menunjukkan tiap 1 detik waktu
kebutuhan dan beban untuk menyelesaikan sebuah
kerja pekerja. unit pekerjaan sebelum
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA
PRODUKTIVITAS KERJA
STATUS GIZI
Produktif Tidak Produktif Jumlah P-Value
Kurus 0 3 3
Normal 31 0 31
0.281
Gemuk 0 2 2
Sangat Gemuk 0 2 2
Total 31 7 38
P U T RA , 2 0 1 8
• Kebutuhan dan kecukupan gizi kerja dapat dipengaruhi
oleh, jenis pekerjaan, kondisi lingkungan kerja dan
kondisi kesehatan pekerja.
• Status gizi pekerja dipengaruhi oleh, konsumsi
makanan, status kesehatan, faktor lingkungan kerja,
faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor terhadap
bahan makanan tertentu, faktor fadisme, faktor pola
makan.
• Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan cara
langsung (IMT/Antropometri, klinis dan biokimia) dan
KESIMPUL penilaian tidak langsung dengan survei konsumsi
makanan dan statistik vital.