Forensik
Universitas Gadjah Mada
Kelompok B 18204
Kamis, 19 Maret 2020
Pembimbing:
dr. Lipur Ryantiningtyas B.S., Sp.F, SH
Dr. dra. Suhartini, Apt., MS
ANGGOTA KELOMPOK
UGM 18204 B
• Rendy Candra
• Amelia Putri Kusumawardhani Setyohadi
• William Virajati Panaikkon Silitonga
• Devina Rossita Hapsari
• Abdur Rahman Faqih Aljundi
• Andi Auliya Tenri Yola
Kronologi
Golongan
darah
TB : 163,5cm
BB : 51 kg
Identifikasi Sekunder
Encounter
With
God
PATOLOGI FORENSIK
Patologi Forensik
Tidak terdapat kaku jenazah Tidak hilang dengan penekanan Tanda pembusukan
Patologi Forensik
3,5 cm
5 cm
LEBAM MAYAT
Lebam tidak hilang dengan penekanan
(LIVOR)
KAKU MAYAT
Tidak ditemukan kaku mayat
(RIGOR)
Ditemukan tanda-tanda
PEMBUSUKAN
pembusukan
KASUS
MEKANIK
●
Smothering
●
Gagging
●
Hanging/Strangulasi
●
Choking
Stampede
TRAUMATIK
●
●
Pneumothorax
●
Terlindas kendaraan
●
Tertindih benda berat
TOKSIK
●
Keracunan opioid
●
Keracunan karbonmonoksida
●
Keracunan sianida
KLASIFIKASI ASFIKSIA
●
Ketinggian
LINGKUNGAN ●
●
Terjebak dalam ruang sempit
Terjebak dalam ruang tertutup
Edema glottis
PATOLOGIS
●
●
Konsolidasi
●
Efusi pleura, dll
KLASIFIKASI ASFIKSIA
Penyebab Kematian Istilah yang digunakan
Kurang oksigen dalam udara yang Suffocation
dihirup
Dihalangnya pintu masuk udara (mis. Suffocation/Smotherin
Mulut, lubang hidung) g
Terhalangnya jalur udara internal Chocking/Gagging
karena obstruksi
Terhalangnya jalur udara internal Strangulation/Hanging
karena tekanan dari eksternal tubuh
Restriksi gerakan pengembangan dada Traumatic Asphyxia
Gagalnya transport oksigen dalam Mis. Keracunan karbon
darah monoksida
Gagalnya pemakaian oksigen untuk Mis. Keracunan sianida
metabolisme
TAHAPAN ASFIKSIA
TAHAP DISPNEA TAHAP KONVULSI TAHAP KELELAHAN DAN
1. Sesak napas 1. Retensi CO2 GAGAL NAPAS
2. Rasa tertindih di dada 2. Peningkatan laktat 1. Kerusakan otak anoksia
3. Rasa berat di kepala darah dengan paralisis pusat
4. Telinga berdenging 3. Sulit bernapas dan respirasi
5. Takikardi spasmodic 2. Insensibilitas total
6. Peningkatan tekanan 4. Efek simpatis dan 3. Kelemahan otot
darah parasimpatis menonjol, 4. Hilangnya reflex
7. Berlangsung selama 1 1. peningkatan 5. Dilatasi pupil
menit sekresi saliva, 6. Respirasi melambat
2. takikardi, 7. Jantung masih
3. peningkatan berdenyut dalam
motilitas GIT, beberapa menit
4. inkontinensia urin , 8. Berlangsung 2-3 menit
alvi, dan semen
5. Berlangsung 1-2 menit
TANDA-TANDA ASFIKSIA
1. SIANOSIS 2. KONGESTI ORGAN
(warna kebiruan pada kulit atau membran (stasis darah pada kapiler menyebabkan
mukosa pada bagian kaya sirkulasi kapiler kongesti)
dan vena, contoh : bibir, ujung hidung, nail
bed, earlobes, ujung lidah) 3. PERDARAHAN/PETEKIE
(disebut juga sebagai Tardieu’s Spot,
spesifik pada pleura visceralis, akibat
peningkatan tekanan vena secara akut
sehingga terjadi overdistensi dan pecahnya
pembuluh venula. Biasanya pada kelopak
mata, pleura, epicardium)
TANDA-TANDA ASFIKSIA
4. EDEMA PULMO
(kondisi penumpukan cairan pada alveolus
paru akibat peningkatan tekanan pembuluh
darah paru, berhubungan dengan anoksia)
5. PENGENCERAN DARAH
(kondisi hipoksia menyebabkan pelepasan
enzim fibrinolysin dari dinding vasa yang
menyebabkan darah menjadi encer)