Anda di halaman 1dari 46

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

NEGARA & KONSTITUSI


(5)

TIM
2020
Negara

Pengertian Negara Thomas Aquinas

Adanya negara di dalam


Status / Statum (Latin) :
masyarakat didorong oleh dua
menjadi state (Inggris), hal, yaitu :
staat (Belanda), etat
(Perancis) : manusia sebagai makhluk sosial
(animal social/homo socius)
“Keadaan yang manusia sebagai makhluk politik
tegak dan tetap” (animal politicum/zoon politicon)
Thomas Hobbes

Negara diperlukan karena


negara merupakan tempat
berlindung bagi individu,
kelompok, dan masyarakat
yang lemah dari tindakan
individu, kelompok, dan
masyarakat, maupun
penguasa yang kuat
(otoriter), sebab manusia
dengan manusia lainnya
memiliki sifat seperti
serigala, serigala bagi
manusia lainnya (homo
homini lupus)
Negara

Dalam pengertian yang sederhana, negara adalah :


suatu organisasi kekuasan dari sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu
wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan
yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut
Syarat Negara

Syarat berdirinya negara,


harus memiliki unsur-unsur negara :
Unsur Konstitutif
Unsur Deklaratif
Syarat Negara

• Unsur Konstitutif : • Unsur Deklaratif : unsur


unsur pembentuk yang yang sifatnya
harus dipenuhi agar menyatakan, bukan
terbentuk negara. mutlak harus dipenuhi.
Ada pemerintah yang Ada pengakuan
berdaulat Ada tujuan negara
Ada wilayah Ada UUD
Ada warganegara Menjadi anggota PBB
Sifat Negara

• Sifat Negara merupakan hal-hal yang dimiliki oleh negara, yang dapat
menjadikan negara mempunyai tujuan

• Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat setiap warga negara dan


menjadi suatu identitas bagi negara tersebut

• Sifat suatu negara bisa tidak sama dengan negara lainnya, tergantung
pada landasan ideologi masing-masing negara
2. SIFAT MONOPOLI : Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai
hak atas kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

3. SIFAT MENCAKUP SEMUA : Kekuasaan negara merupakan kekuasaan


yang mengikat bagi seluruh warga negaranya, tanpa ada satu orang atau
golongan pun yang menjadi pengecualian di hadapan negara
4. SIFAT MENENTUKAN : Negara memiliki kekuasaan
untuk menentukan sikap. Sifat menentukan juga
membuat Negara dapat menentukan secara unilateral
dan dapat pula menuntut bahwa semua orang yang
ada di dalam wilayah suatu negara (kecuali orang
asing) menjadi anggota politik negara
Negara & Perilaku Individu

Arah Salah

Negara Daerah Individu


Bangsa Masyarakat Kepribadian

Arah Benar

Nasionalisme Patriotisme
Ketatanegaraan

Dari perspektif struktur negara, setidaknya terdapat


4 (empat) kelompok masalah ketatanegaraan :
• Tata organisasi
• Tata jabatan
• Tata hukum
• Tata nilai kehidupan bernegara
Tata Organisasi

Bernegara adalah berorganisasi. Artinya, hidup


berkelompok berdasarkan suatu pola ketertiban
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Di dalam UUD 1945 berorganisasi disebut


dengan istilah "berserikat" (vereeniging),
sedangkan apabila tidak permanen disebut
"berkumpul" (vergadering).
Tata Organisasi

Secara ketatanegaraan, tata organisasi merupakan


hal yang fundamental dari kehidupan
ketatanegaraan. Lingkupnya adalah :
• bentuk negara
• bentuk pemerintahan
• kekuasaan tertinggi di dalam negara
• unsur-unsur negara
• sendi pemerintahan (hubungan antara
pemerintahan daerah atau masalah otonomi)
Tata Organisasi
(Bentuk Negara)

Negara adalah organisasi puncak dalam kehidupan


berkelompok

Bentuk negara ialah wujud nyata dari organisasi


negara di dalam masyarakat

Indonesia memilih bentuk (organisasi) negara yang


dinamakan "republik“ yang merupakan suatu pola
organisasi yang mengutamakan pencapaian
kepentingan umum (res publica)
Tata Organisasi
(Bentuk Negara)

1. Berdasarkan Jumlah Pihak yang Berkuasa


Menurut Herodotus & Plato

Jumlah Penguasa Bentuk Positif Bentuk Negatif


Satu Orang Monarki Tirani
Sekelompok Orang Aristokrasi Oligarki
Banyak Orang Demokrasi Mobokrasi
Tata Organisasi
(Bentuk Negara)

• Di era modern, bentuk 'republik‘ dibakukan untuk kemudian


dibedakan dengan 'monarki' atau 'kerajaan‘. Maka di dalam teori
kemudian berkembang pembedaan lain, yaitu demokrasi dan
diktator

• Secara teknis ketatanegaraan, demokrasi dapat didefinisikan


sebagai pola kehidupan berkelompok yang sesuai dengan keinginan
atau pandangan hidup orang-orang yang berkelompok tersebut
(demos)

• Pola demokrasi ini, sebagaimana diinginkan bangsa Indonesia,


membentuk tata nilai tentang tatanan kenegaraan yang
diinginkan bangsa Indonesia dan dirumuskan di dalam UUD 1945.
la merupakan demokrasi politik Indonesia atau demokrasi Pancasila
Tata Organisasi
(Bentuk Negara)

2. Berdasarkan susunan (Staatsbouw) atau segi


"penggabungan“ bagian-bagian negara
(Staatenverbindungen) :
negara kesatuan
negara serikat (federal)

Indonesia dalam hal ini menerapkan bentuk


negara kesatuan dan republik
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

NEGARA & KONSTITUSI

ARIF PRADONO
2017
Tata Organisasi
(Sistem Pemerintahan)

Bentuk Pemerintahan atau Sistem


Pemerintahan
adalah
Pola hubungan antara lembaga-lembaga negara
dalam pengambilan keputusan kenegaraan
Contoh

Presiden Membu
Perdana at
Menteri
Keputus
Mengesa
Minta an
hkan
Persetuj
Mengan uan
gkat
Koalisi Menyatakan
Parlemen
Setuju/Tid Perang
ak
Sistem/Bentuk Pemerintahan Parlementer
Contoh

Presiden
Rakyat
Membu
at
Memilih Keputus
Mengan
Wakil an
gkat
Rakyat Menyatakan
Perang

MPR (DPR)

Sistem/Bentuk Pemerintahan Presidensial


UUD 1945 lama
Contoh

Presiden
Rakyat
Memilih Membu
at
Memilih Keputus
Minta
Wakil an
Pertimba
Rakyat Menyatakan
ngan Perang
Memberi
DPR Masukan
Sistem/Bentuk Pemerintahan Presidensial
UUD 1945 Amandemen
Tata Organisasi
(Sistem Pemerintahan)

Sistem Pemerintahan

Presidensial Parlementer
Tata Organisasi
(Sistem Pemerintahan)

Sistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD 1945 hasil


Amandemen 2002 :
1. Indonesia adalah negara berdasar atas hukum
2. Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi tidak bersifat
absolut
3. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Rakyat
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara
tertinggi di samping MPR dan DPR
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat
6. Menteri Negara adalah Pembantu Presiden; Menteri Negara
tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Tata Organisasi
(Sistem Pemerintahan)

Sistem Pemerintahan Sebelum Amandemen UUD 1945

Pancasila

UUD 1945
DPA Presiden DPR BPK
MPR
Tata Organisasi
(Sistem Pemerintahan)

Sistem Pemerintahan Sesudah Amandemen UUD 1945

Pancasila

UUD 1945

Yudikatif Eksekutif Legislatif


Presiden / BPK
MPR
MA MK KY Wapres
DPR DPD
Menteri
Tata Organisasi
(Kekuasaan Tertinggi di Dalam Negara)

Penjelasan UUD 1945 sebelum amandemen :


“Kedaulatan rakyat dipegang oleh suatu badan, bernama MPR sebagai penjelmaan
seluruh rakyat Indonesia… Majelis inilah yang memegang kekuasaan negara yang
tertinggi… Presiden diangkat oleh Majelis, tunduk dan bertanggungjawab kepada
Majelis… Presiden wajib menjalankan putusan-putusan Majelis…”

UUD 1945 hasil Amandemen 2002 :


Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat, dan dilaksanakan
menurut UUD.
MPR hanya memiliki kekuasaan melakukan perubahan UUD,
melantik Presiden dan Wakil Presiden, serta memberhentikan
Presiden dan Wakil Presiden sesuai masa jabatan, atau jika
melanggar konstitusi
Tata Organisasi
(Unsur Negara)

Unsur Negara

Unsur Konstitutif Unsur Deklaratif


Tata Organisasi
(Unsur Negara)

Unsur Konstitutif Unsur Deklaratif

• Unsur pembentuk yang • Unsur yang sifatnya


harus dipenuhi agar menyatakan, bukan mutlak
terbentuk negara. harus dipenuhi.
 Ada pemerintah yang  Ada pengakuan
berdaulat  Ada tujuan negara
 Ada wilayah  Ada UUD
 Ada warganegara  Menjadi anggota PBB
Pemerintah yang berdaulat
W
I
L
A
Y
A
H
Warga Negara

Warga Negara :
Orang yang diakui oleh suatu negara sebagai
warganya, berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku Rakyat

Bukan
Penduduk Penduduk
Warga Negara
Asas Penetapan Kewarganegaraan

Lahir di Negara
IUS SOLI Negara Orang Tua
Penetapan kewarganegaraan Ius Soli Ius Sanguinis
seseorang berdasarkan tempat
tinggal / kelahiran di suatu negara Dwi Kewarganegaraan

IUS SANGUINIS Lahir di Negara Negara


Penetapan kewarganegaraan Ius Sanguinis Orang Tua
seseorang berdasarkan keturunan / Ius Soli
asal orang tua

Tanpa Kewarganegaraan
Tata Organisasi
(Sendi Pemerintahan)

Sendi Pemerintahan :
adalah suatu prinsip untuk dapat menjalankan pemerintahan
dengan baik (ratio gubernadi) melalui pembagian negara dalam
beberapa wilayah

Hal semacam ini kerap dikaitkan dengan persoalan


“otonomi daerah”
Tata Organisasi
(Sendi Pemerintahan)

• Prinsip di dalam UUD 1945, pembagian daerah di Indonesia terdiri atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahan yang ditetapkan
undang-undang.
• Di samping itu, dipegang prinsip dasar permusyawaratan dalam pemerintahan
dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa

Berikut beberapa penjelasan berkaitan dengan prinsip tersebut.


1. Karena Indonesia adalah negara kesatuan maka tidak ada bagian negara yang
bersifat negara (negara bagian)
2. Daerah Indonesia dibagi dalam daerah propinsi, dan daerah propinsi akan
dibagi dalam daerah-daerah yang lebih kecil : kabupaten dan kota, kecamatan
dan desa.
3. Baik daerah otonom maupun daerah administratif (tidak otonom) ditentukan
dengan undang-undang
4. Di daerah-daerah yang bersifat otonom akan diadakan badan perwakilan dan
pemerintahan akan bersendikan permusyawaratan
5. Untuk desa dihormati keistimewaan kedudukannya
Mengapa Otonomi Daerah ?

1. Adanya ketidakpuasan terhadap perencanaan


pembangunan dan kontrol administrasi secara terpusat

2. Keinginan mengembangkan cara-cara baru dalam mengelola


program, proyek serta administrasi pembangunan

3. Adanya kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks,


kegiatan pemerintah yang semakin meluas, sehingga
membuat sulit capaian efisiensi dan efektifitas bila
pembangunan dikelola secara terpusat
Tata Jabatan dalam Kenegaraan

Organisasi Negara bisa disebut juga sebagai


Organisasi Jabatan

Maksudnya
Negara merupakan organisasi fungsi(onal)
yang pelaku organisasinya berganti-ganti
sementara jabatan bersifat tetap
Tata Jabatan dalam Kenegaraan

Permasalahan tata jabatan dapat dirinci dalam


beberapa submasalah :
a. masalah perwakilan (sistem dan lembaganya)
b. masalah penggolongan penduduk
c. masalah alat perlengkapan negara (aparatur
negara)
Tata Jabatan
(Masalah Perwakilan)

Ada dua pandangan teoretis mengenai sistem


perwakilan :
1. Lembaga perwakilan hanya merupakan lembaga
untuk memutuskan soal-soal kenegaraan.
• Konsekuensinya : Anggota hanya punya
kemampuan melaksanakan keputusan
organisasi kekuatan sosial politik yang
"diwakilinya"
2. Lembaga perwakilan dilihat sebagai lembaga
untuk bekerja sama menyelenggarakan
tugas-tugas kenegaraan
• Konsekuensinya : Anggota harus punya
kemampuan profesional untuk
Tata Jabatan
(Masalah Perwakilan)

Hubungan antara wakil dan yang diwakili dalam sistem


perwakilan didasarkan pada teori mandat, dimana
mandat diberikan oleh yang diwakili kepada yang
menjadi wakil rakyat.

• Mandat Terbatas : Wakil Rakyat berbicara hanya


sesuai mandatnya, yaitu mewakili kepentingan rakyat.

• Mandat Bebas : Wakil Rakyat bisa berbicara apa saja


tentang pemerintahan. Konsekuensinya, karena
kadang terlampau bebas, komunikasi politik antara
wakil dengan yang diwakili bisa “tidak nyambung”
Tata Jabatan
(Masalah Perwakilan)

Dalam hal berembuk, berdialog, dan cara pengambilan


keputusan, Demokrasi Pancasila mengajarkan bahwa
berembuk di lembaga perwakilan dilakukan atas dasar
musyawarah untuk mufakat. Hal ini dianggap lebih bermutu
ketimbang cara-cara lain dan merupakan khas Indonesia

Sebagai perbandingan :
• Di dalam sistem demokrasi liberal, berembuk
berlangsung antara partai/koalisi partai yang menang
(partai/koalisi penguasa) dengan partai/koalisi partai
yang kalah (oposisi).
• Di dalam sistem demokrasi komunis, berembuk hanya
dilakukan di lingkungan satu partai komunis
Tata Jabatan
(Masalah Perwakilan)

Sementara berembuk menurut UUD1945 dilakukan dengan :


a. memperhatikan dinamika masyarakat
b. memperhatikan segala yang terjadi di dalam masyarakat
c. memperhatikan segala aliran/kelompok yang ada di dalam
masyarakat
Secara ketatanegaraan, berembuk dengan memenuhi ketiga unsur
tersebut disebut bermusyawarah

Dalam hal pengambilan keputusan, di dalam semua sistem


demokrasi akan sama, yaitu :
d. apabila semua setuju disebut aklamasi atau di dalam sistem
Indonesia disebut mufakat
e. apabila sebagian besar setuju disebut dengan suara terbanyak
f. Menerapkan pola-pola khusus seperti pola 2/3 suara
Tata Jabatan
(Masalah Penggolongan Penduduk)

Penggolongan penduduk dalam kaitannya dengan kehidupan


kenegaraan bisa dilihat dalam konteks :
1. Organisasi Politik (bisa ikut pemilu berdasarkan ketentuan
yang ditetapkan UU)
2. Organisasi Kemasyarakatan (tidak bisa ikut pemilu)
Secara teoritis, organisasi kemasyarakatan merupakan organisasi
yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan organisasi
kekuatan politik, namun tetap dapat menyalurkan aspirasi politiknya
Organisasi kemasyarakatan bisa berupa organisasi sebidang
kegiatan, sefungsi, seprofesi atau seagama

Ada pula pembagian organisasi berupa :


3. Organisasi kader
4. Organisasi non kader (pengumpul massa)
Tata Jabatan
(Masalah Aparatur Negara)

Secara konstitusional, aparatur negara dapat


dirinci dalam bentuk :
a. aparatur negara di bidang perwakilan rakyat
b. aparatur negara di bidang pemerintahan
c. aparatur negara di bidang pengadilan
d. aparatur negara di bidang pertahanan dan
keamanan negara
e. aparatur negara yang disebut pembantu
presiden atau bidang kepenasihatan
Tata Jabatan
(Masalah Aparatur)

• Aparatur negara di bidang perwakilan lazim disebut sebagai


pejabat negara (di bidang perwakilan)

• Aparatur negara di bidang pemerintahan dapat dirinci


menjadi :
1. Presiden, yang sekaligus menjadi kepala negara
2. Pembantu Presiden yang dapat berupa :
 Wakil Presiden
 Menteri
 Penasihat Presiden dalam lembaga-lembaga tertentu
 Pegawai negeri

Bagaimana Mentalitasnya ?
Kedaulatan Negara

• Kedaulatan Negara merupakan kekuasaan tertinggi atas


pemerintahan suatu negara

• Sesungguhnya, tidak ada negara yang 100 % berdaulat.


Keanggotaan suatu negara dalam organisasi-organisasi
internasional misalnya, secara tidak langsung dapat
mengurangi kedaulatan suatu negara. Meski demikian,
kedaulatan tetap merupakan ciri hakiki negara modern
• Dalam ilmu negara dibedakan dua arah kedaulatan negara :
 kedaulatan ke dalam : negara berwenang untuk
mengambil kebijakan demi kemaslahatan warganya dengan
tetap memperhatikan undang-undang
 kedaulatan ke luar : tidak ada pihak dari luar negara yang
berhak mengatur sesuatu dalam satu wilayah negara

Anda mungkin juga menyukai