Anda di halaman 1dari 12

Apa itu disentri?

Definisi

 Disentri adalah radang usus yang menyebabkan diare disertai darah atau
lendir. Diare sendiri ditandai dengan sering buang air besar yang lembek atau
cair.
 Berdasarkan penyebabnya, disentri terbagi menjadi dua jenis:
 Disentri basiler atau shigellosis. Terjadi ketika tubuh terinfeksi oleh
bakteri shigella.
 Disentri amuba atau amoebiasis. Terjadi ketika tubuh terinfeksi Entamoeba
histolytica yaitu amuba yang banyak ditemukan di daerah tropis.
 Amuba dan bakteri penyebab disentri dapat berpindah melalui kontak langsung
dengan bakteri pada feses, serta melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi, atau berenang di air yang terkontaminasi.
 Penyakit ini sangat menular. Jika tidak segera ditangani, disentri dapat
menyebabkan dehidrasi berat yang mengancam jiwa.
Seberapa umum disentri?

 Disentri adalah penyakit yang umum. Penyakit satu ini dapat


terjadi pada semua kalangan dengan usia berapapun. Namun,
anak-anak berusia 2 hingga 4 tahun lebih mudah terkena kondisi
ini. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh mereka
masih lemah.
 Penyakit ini juga juga sering kali menyerang orang yang sering
jajan sembarangan, serta tinggal di pemukiman kumuh dengan
sanitasi yang buruk dan air bersih yang terbatas. Anda dapat
mengatasi penyakit ini dengan mengurangi faktor-faktor risiko.
Silakan diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Apa saja tanda-tanda dan
gejala disentri?
 Secara umum, gejala disentri adalah:
 Diare yang sering kali disertai darah atau lendir.
 Demam.
 Mual.
 Muntah.
 Kram perut.
 Gejala disentri biasanya mulai muncul dari 1 atau 2 hari setelah Anda
terinfeksi bakteri. Sementara penyakit ini biasanya berlangsung selama 5
sampai 7 hari. Pada beberapa orang, terutama anak-anak kecil dan lansia,
diare yang terjadi sebagai gejala disentri dapat menjadi sangat serius dan
diperlukan rawat inap di rumah sakit. Beberapa orang lainnya yang
terinfeksi mungkin tidak mengalami gejala disentri sama sekali namun
masih menyebarkan bakteri ke orang lain.
Kapan saya harus periksa ke
dokter?
 Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala
disentri parah seperti berikut ini:
 Diare disertai darah atau diare yang cukup parah.
 Sakit saat buang air besar.
 Muntah berulang-ulang.
 Demam tinggi.
 Penurunan berat badan secara drastis.
 Memunculkan gejala dehidrasi, seperti merasa sangat kehausan,
pusing, jantung berdebar.
 Selain itu, hubungi dokter apabila Anda atau anak Anda mengalami
diare dan demam hingga mencapai 40º Celsius atau lebih tinggi.
Apa penyebab disentri?

 Penyebab disentri akibat bakteri


 Infeksi bakteri adalah penyebab utama dari disentri. Infeksi tersebut meliputi spesies
bakteri Shigella, Campylobacter, E. coli, dan Salmonella. Bakteri shigella adalah
penyebab disentri yang paling umum.
 Bakteri penyebab disentri dapat ditemukan dalam tinja orang yang terinfeksi dan
menyebar melalui banyak cara. Misalnya saat seseorang tidak mencuci tangan
sampai bersih setelah buang air besar. Selain kebiasaan mencuci tangan yang buruk,
Anda juga mungkin terinfeksi bakteri penyebab disentri jika mengonsumsi makanan
dan minuman yang terkontaminasi.
 Menyentuh benda atau bagian tubuh yang sudah terkontaminasi bakteri penyebab
disentri juga bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini. Bahkan, Anda juga
berisiko terkena penyakit ini jika berenang di air yang terkontaminasi, seperti danau
ataupun korang renang.
 Disentri sering ditemukan di pusat penitipan anak, panti jompo, tempat pengungsian,
di sekolah, dan tempat-tempat lain di mana banyak orang dan sanitasi buruk.
 Penyebab disentri akibat amoeba (amoebiasis)
 Disentri juga dapat disebabkan oleh amuba yang
disebut Entamoeba histolytica. Amuba sendiri adalah parasit
bersel satu. Biasanya amuba jenis ini banyak ditemukan di
daerah tropis, termasuk di Indonesia. Sama seperti jenis disentri
yang disebabkan oleh bakteri, amuba penyebab disentri dapat
ditemukan di tempat-tempat yang memiliki sanitasi buruk.
Apa yang meningkatkan risiko
saya untuk disentri?
 Ada banyak faktor hal yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit
disentri, di antaranya:
 Balita. Infeksi ini paling banyak terjadi pada anak-anak berusia di antara 2
hingga 4 tahun.
 Tinggal di perumahan padat penduduk atau mengikuti aktivitas
kelompok. Kontak yang dekat dengan orang lain memudahkan penyebaran
bakteri dari seseorang ke orang lain. Wabah shigella lebih umum terjadi di pusat
penitipan anak, kolam rendam umum, panti jompo, penjara, dan barak militer.
 Tinggal atau berpergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk. Orang
yang tinggal atau berpergian ke negara-negara berkembang lebih mudah
terkena infeksi bakteri atau amoeba penyebab disentri.
 Laki-laki gay yang aktif secara seksual. Pria yang melakukan hubungan seks
dengan pria memiliki risiko yang lebih besar akibat kontak oral-anal secara
langsung atau tidak langsung.
Apa saja komplikasi yang
mungkin terjadi dari penyakit
ini?
 Jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi
serius. Beberapa komplikasi ini termasuk:
 Artritis. 
 Infeksi aliran darah.
 Kejang.
 Sindrom uremik hemolitik (HUS).
 Abses hati. 
 Bahkan diare yang terlalu barah juga bisa menyebabkan kematian. Mengapa? Saat diare,
tubuh akan kehilangan banyak cairan dan ion tubuh. Hal ini membuat orang yang mengalami
diare rentan dehidrasi. Ketika kadar cairan dalam tubuh Anda berkurang, maka
keseimbangan ion dalam tubuh juga terganggu. Akibatnya, fungsi organ dan jaringan tubuh
Anda tidak bisa bekerja optimal.
 Nah, jika dehidrasi sudah masuk dalam fase yang parah, seseorang akan lebih berisiko
mengalami berbagai komplikasi serius seperti gangguan fungsi ginjal, kejang, asidosis
metabolik, hingga syok hipovolemik akibat kehilangan cairan yang terlalu banyak. Syok ini
bisa menyebabkan hilang kesadaran (pingsan) atau bahkan kematian.
Bagaimana disentri diobati?

 secara umum ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit
ini, di antaranya:
 Antibiotik
 Antibiotik adalah obat disentri yang paling ampuh. Dokter biasanya akan
meresepkan obat antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab disentri dalam
tubuh. Beberapa antibiotik yang sering digunakan adalah Ceftriaxone (biasanya
diberikan jika pasien sedang hamil), Chloramphenicol, Ampisilin, trimethoprim-
sulfamethoxazole, dan Ciprofloxacin. 
 Pengganti cairan dan garam
 Bagi beberapa orang, diare ringan dapat sembuh dengan sendirinya dalam
beberapa hari. Namun, bagi beberapa orang lainnya, diare yang dialaminya
mungkin lebih berat, sehingga bisa menyebabkan masalah lain, seperti dehidrasi
(kehilangan terlalu banyak cairan tubuh). Dehidrasi ini disebabkan karena terlalu
banyak cairan yang keluar dari tubuh melalui buang air besar yang terlalu cair dan
sering pada saat diare.
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup
atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi disentri?
 Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi disentri:
 Perbanyak istirahat, hindari melakukan aktivitas yang berat selama beberapa waktu.
 Minum obat sesuai yang dianjurkan dokter.
 Jika anak Anda menggunakan popok dan memiliki infeksi bakteri, bersihkan tempat penggantian popok
dengan disinfektan, seperti cairan pemutih perabotan dan buang popok di tempat sampah yang tertutup.
Kemudian cuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat.
 Orang yang memiliki infeksi bakteri tidak boleh mempersiapkan makanan atau menuangkan air untuk orang
lain. Bakteri masih ada di tubuh orang yang memiliki shigellosis sampai 1 atau 2 minggu setelah gejala
muncul.
 Menjaga kebersihan makanan atau minuman, dan alat makan agar infeksi tidak menyebar ke orang di
sekitar Anda.
 Mengonsumsi makanan lunak, tinggi protein dan rendah serat.
 Hindari mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam, berminyak, berlemak, dan makanan mentah.
 Hindari mengonsumsi susu dan produk susu lainnya yang tidak dipasteuriasi.
 Hindari mengonsumsi minuman kemasan jika segelnya rusak.
 Cukupi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan banyak minum air putih.
 Cuci tangan teratur dengan sabun dan air hangat untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.
TERIMAKASIH….

Anda mungkin juga menyukai