Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH, TUJUAN

PEMEBENTUKAN, PENGERTIAN
DAN DASAR HUKUM PTUN

Disusun Oleh : Wisnu Aryo Kawirian


Akhmad Masrur Fauzi
Riski Arviyanti
M. Imam Mas’ud
Musyafa’ Alfan
 
Sejarah 1. Sejarah Pembentukan  Peradilan Tata Usaha Negara Di
Indonesia

Peradilan Peradilam Tata Usaha Negara sebagai lingkungan


peradilan yang terakhir dibentuk, yang ditandai dengan

Tata disahkannya UU No. 5 Tahum 1986 pada tanggal 29


Desember 1986. Kemudian dengan adanya tuntutan reformasi

Usaha di bidang hukum, telah disahkan UU No. 9 Tahun 2004


tentang perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986.

Negara
Sejarah pemikiran dan ide atau gagasan sampai
terwujudnya lembaga peradilan tata usaha negara dan usaha
merintis ke arah pembentukannya, sudah lama dilakukan.
Pernah disusun rancangan undang-undang tentang peradilan
tata usaha negara yang dirumuskan dan dimatangkan oleh
lembaga pembinaan Hukum Nasional/LPHN (sekarang Badan
Pembinaan Hukum Nasional/BHPN) pada tanggal 10
januari1966, dan dipublikasikan dalam penerbitan 1 LPHN
1967.
Awal tahun 1979 berkumpul sebanyak 37 orang praktisi hukum pilihan dari kawasan
Indonesia di Sala dalam forum laoka karya mengenai Pengadilan Tata Usaha Negara,
dengan titik berat pembahasan pada: Hubungan Mahkamah Agung dengan badan-badan
pengadilan tata usaha negara. Loka karya diadakan dalam rangka menyambut seruan
presiden  dalam pidatonya tanggal 16 Agustus 1987 di DPR dan Repelita III tantang
pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara.
Namun Rancangan Undang-undang tentang Pengadilan dalam lingkungan Peradilan
Tata Usaha Negara dibahas pansus DPR RI tidaklah berhasil diselesaikan dalam masa
persidangan DPR terakhir periode 1977-1982 dan pengajuan atau pengerjaan Rancangan
Undang-undang tersebut selanjutnya olegh DPR hasil pemilu tahun 1982, merupakan
wewenang sepenuhnya, derngan atau tanpa memperhatikan hasil DPR periode masa kerja
sebelumnya.
Akhirnya, pada bulan April, 1986 Pemerintah sekali lagi menyampaikan Rancangan
Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah disempurnakan kepada
DPR periode masa bakti 1982-1987, dan pada tanggal 20 Desember 1986 DPR menyetujui
Rancangan Undang-Undang tersebut menjadi Undang-Undang.
Peradilan Tata Usaha di Negara-Negara Lain
1. Belanda
Menurut Mr. P.A. De Hoog (seorang pengacara yang mengkhususkan diri dalam penanganan
kasus-kasus tanah dan administrasi di Negara Belanda), dapatlah diperinci adanya kurang lebih 3 (tujuh)
Lembaga/pengadilan yang semuanya menyelesaikan/memutus kasus-kasus administrasi masing-masing:
 Ambtenarengerecht (1929). Menyelesaikan kasus-kasus perselisihan kepegawaian.
 Raad van Beroep (1955), menyelesaikan kasus-kasus yang berhubungan dengan sengketa
”employment, ilness dan sebagainya”.
 Inspecture der Directe Belastingen, menyelesaikan kasus-kasus perpajakan.

2. Perancis
Pengadilan Administrasi (la Justice Administrative) diselenggarkan oleh:
 Les Tribunaux Administratifs (Pengadilan Administratif yang berjumlah 30 buah)
 Le Conseil D’Etat (Dewan Negara)
 Et D’Autersjurisdictions Administratives Qui/Sont Spesialisees Dans Des Domsinesparticuliers
(Pengaadilan Administrasi lainnya yang mengkhususkan diri dalam bidang-bidang tertentu
Pengertian PTUN

` Pengertian Peradilan Tata Usaha Negara atau biasa disingkat PTUN dapat kita
lihat dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1986. Pada prinsipnya PTUN adalah
lembaga peradilan yang mengadili sengketa tata usaha negara, termasuk sengketa
kepegawaian antara badan atau pejabat tata usaha negara/administrasi negara (pejabat
pemerintahan) dengan seseorang atau badan hukum perdata, seperti PT, Yayasan, dan
badan hukum lainnya. Peradilan ini bukan satu-satunya lembaga peradilan, tetapi
merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman untuk mengadili sengketa tata
usaha negara.
Pengadilan tata usaha negara terdiri ataas pimpinan (ketua PTUN dan wakil ketua
PTUN), hakim anggota, panitera, dan sekretaris. Adanya perubahan UUD 1945
membawa perubahan mendasar mengenai penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, dan
diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang nomoor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman. Konsekuensi dari perubahan ini adalah pengalihan organisasi,
administrasi, dan finansial badan peradilan dibawah Mahkamah Agung
Dasar Hukum Peradilan Tata Usaha Negara
Berikut ini adalah dasar hukum dari peradilan tata usaha negara:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1991 yang mengatur tentang
pembentukan peradilan tata usaha negara.
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang mengatur tentang peradilan tata
usaha negara.
3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 yang mengatur perubahan pertama atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986.
4. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 yang mengatur perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986.
5. Undang-undang No 14 Tahun 1970
6. Undang-Undang No. 07 Tahun 1991
7. Ketetapan MPR IV/ 1978
Tujuan PTUN

Menurut Prajudi Atmosudirdj


tujuan dibentuknya peradilan administrasi negara (PTUN) adalah untuk mengembangkan
dan memelihara administrasi negara yang tepat menurut hukum (rechtmatig) atau tepat menurut
undang-undang (wetmatig) atau tepat secara fungsional (efektif) atau berfungsi secara efisien.
Menurut Sjachran Basah,
tujuan pengadilan administrasi negara (PTUN) ialah memberikan pengayoman hukum dan
kepastian hukum, tidak hanya untuk rakyat semata-mata melainkan juga bagi administrasi
negara dalam arti menjaga dan memelihara keseimbangan kepentingan masyarakat dengan
kepentingan individu.
Berdasarkan hal tersebut, maka peradilan administrasi negara (PTUN) diadakan dalam
rangka memberikan perlindungan (berdasarkan keadilan, kebenaran dan ketertiban dan kepastian
hukum) kepada rakyat pencari keadilan yang merasa dirinya dirugikan akibat suatu perbuatan
hukum publik oleh pejabat administrasi negara, melalui pemeriksaan, pemutusan dan
penyelesaian sengketa dalam bidang administrasi negara.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai