Anda di halaman 1dari 17

SYNDROME NYERI : PLEXOPATIES

DAN SENSITIZATION
• Kelompok 7
• Anisha Fitria
• Arrahma Nurfadilah
• Ida Rahma PMD
• Lilis Apriyani
• Marpuatun Jamilah
• Nur Fadilah
Definisi nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang
dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,
2007). Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima
rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan adalah ujung syaraf bebas dalam
kulit. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor.
Respon tinglah laku terhadap
nyeri
1. Pernyataan verbal
2. Ekspresi wajah
3. Gerakan tubuh
4. Kontak dengan orang lain/interaksi sosial
3 fase pengalaman nyeri menurut
Meinhart & McCaffery
1. Fase antisipasi (Terjadi sebelum nyeri diterima)
Pada fase ini memungkinkan seseorang belajar tentang nyeri dan
upaya untuk menghilangkan nyeri tersebut.
2. Fase sensasi (terjadi saat nyeri terasa)
Fase ini terjadi ketika klien merasakan nyeri.
3. Fase Akibat (terjadi ketika nyeri berkurang atau berhenti)
Fase ini terjadi saat nyeri sudah berkurang atau hilang.
Faktor yang mempengaruhi
respon nyeri
• Usia
• Jenis kelamin
• Kultur
• Makna nyeri
• Perhatian
• Anstietas
• Pengalaman masa lalu
• Pola koping
• Support system
Intensitas Nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri
dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif
dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama
dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang
yang berbeda. pengukuran dengan tehnik adalah sebagai berikut:
• Kala intensitas nyeri deskritif
• Skala identitas nyeri numerik
• Skala analog visual
• Skala nyeri menurut bourbanis
Penilaian Nyeri Berdasarkan
PQRST
•P : Provokatif / Paliatif
•Q : Qualitas / Quantitas
•R : Region / Radiasi
•S : Skala Seviritas
•T : Timing
Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri menurut smeltzer & bare (2002) mengklasifikasikan nyeri berdasarkan durasi
yaitu :
• Nyeri akut
• Nyeri kronik
Price dan Wilson (2006), mengklasifikasikan nyeri berdasarkan lokasi atau sumber antara lain :
• Nyeri Somatik superficial (kulit)
• Nyeri Somatik dalam
• Nyeri Viseral
• Nyeri Alih
• Nyeri Neuropati
SINDROM NYERI
1. Plexophaties
2. Sensitisation
Plexophaties

• Istilah “plexopati” berkenaan dengan sindrom nyeri yang


berhubungan dengan pleksus saraf perifer. Abnormalitas
neurologisnya, melibatkan beberapa syaraf pada pleksus.
• Gejala yang ditimbulkan termasuk rasa sakit atau nyeri, kehilangan
kontrol motor, dan defisit sensorik
• Ada dua jenis utama plexopathy; Brachial plexopathy dan lumbosakral
plexopathy.
Sensitisation
• Sensitisasi adalah karakterteristik nosiseptor dimana respon terhadap
stimuli meningkat ditempat cedera. Sensitisasi nosiseptor
menghasilkan hiperalgesia primer di tempat cedera yang
menghasilkan nyeri terasa terusmenerus selama istirahat dan
meningkat selama dan setelah pembedahan, cedera, persalinan dan
sakit akut. Peningkatan respon saraf di susunan saraf pusat terhadap
input aferen yang normal atau dibawah ambang (subtreshold) disebut
sensitisasi sentral
Perbedaan Manajemen Nyeri
Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien harus
mengacu pada pedoman pengelolaan rasa nyeri. Hal ini seperti
tercantum dalam standar akreditasi JCI (Joint Commission
International ) berikut:
• Patient and Family Rights (PFR)
• Assessment of Patients (AOP)
• Care of Patients (COP)
Beberapa contoh tools yang dapat dipergunakan berdasar pada 'self
report' pasien :
• Verbal Rating Scale
• Visual Analog Scale (VAS):
• Numerical Rating Scale (NRS):
• Faces Rating Scale dari Wong Baker:
Tindakan Farmakologis
• Analgesik Narkotik
• Analgesik Lokal
• Analgesik yang dikontrol klien
• Obat – obat nonsteroid
Tindakan Non Farmakologis
1. Penanganan fisik :
• Stimulasi kulit
• Stimulasi elektrik (TENS)
• Akupuntur
• Plasebo
2. Penanganan prilaku kognitif :
• Relaksasi
• Umpan balik biologis
• Hipnotis
• Distraksi
• Imajinasi terbimbing ( guided imagery)
Penanganan Nyeri Akut
• Nilai nyeri
• Atasi dengan obat dan teknik yang anda sudah terbiasa
• Nilai kembali nyeri setelah terapi dan bersiap untuk memodifikasi
pengobatan jika perlu.
• Analgesia yang baik mengurangi komplikasi pasca bedah seperti
infeksi paru, mual dan muntah, DVT ,dan ileus.
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai