Anda di halaman 1dari 27

Disusun Oleh :

ADI IRAWAN 1907001


ASKEP KELUARGA PEMULA (BARU MENIKAH)
 

ANING SRI A.M 1907004


FAJRIATUN NAFIAH 1907017
LAILA NILAWATI 1907024
RATNASARI 1907030
RINA RAHMANI 1907031
KHUDIHARSO 1907116
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019/2020
LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA

A. Pengkajian
Data Umum
Nama Keluarga (KK) : Tn. P
Usia : 20 Thn
Pendidikan : SD Keperawatan
Pekerjaan : Buruh
Alamat dan telepon : Juwono. 14 3/1 Semarang
Komposisi keluarga:
No Nama Jenis Kelamin Hub dgn Usia Pendidikan
KK
1 Ny. D Perempuan Istri 18 Thn SMP
Tipe keluarga : Keluarga Tn. P termasuk tipe
keluarga baru (keluarga baru menikah / kecil).
Suku : Tn. P berasal dari Jawa Tengah (Jawa) dan
istrinya, Ny. D juga berasal dari Jawa Tengah
(Jawa). Bahasa dominan yang mereka gunakan
sehari-hari di rumah adalah bahasa Jawa. Saat di
luar rumah kadang mereka menggunakan
bahasa jawa kadang juga menggunakan bahasa
indonesia dalam percakapan. Tn,P. mengatakan
keluarganya tidak memiliki kebiasaan khusus
yang mempengaruhi status kesehatan keluarga
yang diajarkan turun-temurun.
 Agama :
Seluruh keluarga Tn. P beragama Islam.
 Status sosial ekonomi keluarga :
Di keluarga Tn. P, pencari nafkah utama di
keluarga adalah Tn. U yang bekerja sebagai
buruh dengan penghasilan 2.000.000 –
3.500.000 setiap bulan. Ny. D sehari-hari
sebagai buruh sd dengan penghasilan perhari
menurut Ny. D adalah 1.500.000-an. Keperluan
keluarga sehari – hari adalah untuk makan Ny.
D mengatakan bahwa dirinya merasa cukup
dengan penghasilan suaminya saat ini.
 Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga Tn. P tidak memiliki jadwal khusus
untuk rekreasi keluarga, hanya sesekali
anaknya mengajak berwisata
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini:


Termasuk keluarga baru. Tugas perkembangan keluarga
baru
yang dilakukan oleh keluarga antara lain :
1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3.  Membina hubungan dengan keluarga  lain: teman dan
kelompok sosial.
4.  Merencanakan penambahan anggota baru
(mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan
rencana punya anak 
 Riwayat keluarga sebelumnya :
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang
menurun. Bila sakit, keluarga Tn. U pergi ke
dokter swasta langganan keluarga. Tidak ada
pola makan atau jenis makanan yang dibatasi
Lingkungan
 Karakteristik rumah:
Rumah yang ditinggali Tn. P sekeluarga adalah
rumah permanen, Terdapat 2 jendela di depan
samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat
selalu terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding
rumah cukup bersih. Kondisi rumah, tampak rapi
dan bersih dan terdapat beberapa perabot rumah
yang sesuai. Sumber air yang digunakan oleh
keluarga berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya
tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Pada
saat hari mulai gelap, pencahayaan lampu dalam
rumah Tn. P terbilang terang.
Denah rumah :
 Karakteristik tetangga dan komunitas RW:
Tn. P jarang berkumpul dengan tetangga
karena kesibukannya, namun Ny. D aktif di
arisan PKK dan pengajian yang ada di
lingkungan rumah, rukun dan harmonis
 Mobilitas geografis keluarga :
Saat ini, keluarga Tn. P sudah tinggal menetap
di rumah yang sekarang dan tidak berniat
untuk pindah.
 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat:
Tn. P selalu menekankan pada Ny. D supaya
mengikuti acara yang diadakan oleh RT/RW,
misalnya pengajian, arisan RT dan kegiatan
lainnya
 Sistem pendukung keluarga:
Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga
lebih senang menyelesaikan dengan anggota
keluarga. Kadang juga melibatkan orang tua,
karena dengan orang tua tinggal bersama dan
berdekatan
Struktur Keluarga
 Pola komunikasi keluarga:
Ny. D mengatakan bahwa komunikasi pada
keluarganya menekankan keterbukaan. Bila ada
masalah dalam keluarga, Ny. D mendiskusikan
bersama Tn. P, terkadang meminta bantuan nasihat
dari orang tua.
 Struktur kekuatan keluarga :
Pemegang keputusan di keluarga adalah Tn. P
sebagai kepala keluarga, tetapi tidak menutup
kemungkinan suatu ketika Ny. D punya pendapat
sendiri dan membuat keputusan sendiri.
Struktur peran
 Tn. P
Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab
dalam mencari nafkah untuk kebutuhan
sehari-hari dalam rumah tangga.
 Ny. D
Ny. D mengatakan urusan anaknya lebih
banyak diserahkan kepada ibunya. Sebagai
istri Tn. P, sebagai guru dan ibu rumah tangga
juga di rumahnya.
Nilai dan norma budaya :

 Nilai dan norma yang dipegang oleh Tn. P


adalah sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam
dan tidak terpengaruh oleh norma budaya.
Penerimaan keluarga terhadap perawat sangat
baik, setiap masalah yang ada diutarakan dan
menerima kehadiran perawat.
Fungsi keluarga
 Fungsi afektif :
Ny. D mengatakan bahwa setiap anggota
keluarga dalam rumah dapat saling terbuka
menyampaikan pendapatnya.
 Fungsi sosialisasi:
Hubungan antar anggota keluarga dalam
rumah berjalan dengan baik. Hubungan
anggota keluarga dengan tetangga juga baik
apalagi keluarga Tn. P tergolong paling lama
tinggal di wilayah tersebut.
 Fungsi perawatan keluarga :
Ny. D mengatakan bahwa ketika ada anggota
keluarga yang sakit, maka yang sakit akan langsung
diberikan obat dari warung atau dari apotek.
Keluarga Ny. D juga sering memanfaatkan pelayanan
kesehatan di RS, tetapi jika sudah sembuh dengan
mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di
rumah saja. Tn. P mengatakan bahwa dirinya tidak
memiliki keluhan fisik dan tidak merokok hanya saja
jika sedang banyak pekerjaan yang harus
diselesaikannya biasanya Tn. P mengeluhkan pegal-
pegal pada badannya.
Stress dan koping keluarga
 Stressor jangka pendek :
Keluarga Tn. P mencemaskan kesehatan Ny.D
 Stressor jangka panjang :
Ny. D mengeluhkan biaya sekolah kedua anaknya yang semakin mahal.
 Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari
masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau
setiap masalah ada jalan keluarnya, misalnya dengan minta bantuan
dari orang tua dan tetangga yang terdekat.
 Strategi koping yang digunakan :
Ny. R mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi
kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi masalah yang
ada.
 Strategi adaptasi disfungsional :
Tidak ada
NO KRITERIA SKOR BOBOT
1 Sifat masalah
       Aktual (Tidak/kurang sehat) 3 1
       Ancaman kesehatan 2
1
       Keadaan sejahtera
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
       Mudah 2 2
       Sebagian 1
0
       Tidak dapat
3 Potensi masalah untuk dicegah
       Tinggi 3 1
       Sedang 2
1
       Rendah
4 Menonjolnya masalah
    Masalah berat, harus segera ditangani 2 1
    Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani 1
0
    Masalah tidak dirasakan
 Skoring :
Skor
 _____________  x  Bobot
   Angka tertinggi   
 Catatan : Skor dihitung bersama dengan

keluarga
Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan
prioritas
Kriteria 1:
Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan
segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga  

Kriteria 2:
 Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu

memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :


 Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk

menangani masalah
 Sumber daya keluarga  dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga

 Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan

dan waktu.
 Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi

dalam masyarakat dan dukungan masyarakat.


Kriteria 3:
 Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang
perlu diperhatikan :
 Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan
penyakit atau masalah
 Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka
waktu masalah itu ada
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-
tindakan yang tepat  dalam memperbaiki masalah.
 Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang
sangat peka menambah potensi untuk mencegah
masalah.
Kriteria 4
 Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi
atau bagaimana keluarga  melihat masalah kesehatan
tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu
dilakukan intervensi keperawatan keluarga .
Perencanaan Keperawatan keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga  terdiri


dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan
umum dan tujuan khusus serta dilengkapi
dengan kriteria dan standar. Kriteria dan
standar merupakan pernyataan spesifik
tentang hasil yang diharapkan dari setiap
tindakan keperawatan berdasarkan tujuan
khusus yang ditetapkan.
Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga

Keluarga berharap dengan kedatangan


mahasiswa berkunjung ke rumahnya adalah
keluarga dapat mengetahui status kesehatan
keluarga. Dengan demikian keluarga berharap
akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir
dan batin. Mereka juga berharap akan
mendapatkan banyak pengetahuan tentang
berbagai macam jenis penyakit dan cara
perawatannya.
Analisa Data
Interpretasi
No Data Masalah
Data
1 Data Subjektif : Ketidakmampu Penurunan berat
- Tn.Hariyono mengatakan belum merencanakan kapan akan punya anak dan berapa jumlah anak an mengenal badan setelah
yang diinginkan masalah pernikahan sehingga
- Tn.Hariyono mengatakan belum tahu tentang apa itu kesehatan reproduksi
terjadi mudah lelah
pada keluarga Tn.
- Tn.Hariyono mengatakan belum tahu tentang sex yang sehat
Dediirawan
- Tn.Hariyono mengatakan belum tahu apa yang harus dipersiapkan untuk kehamilan istrinya
khususnya Ny. Jeni
nanti
- Tn.Hariyono mengatakan rencana punya anak nanti setelah usia pernikahan 1 tahun
Data Objektif :
- Usia pernikahan 5 bulan
Usia Tn.Hariyono 22 tahun dan Ny.Sulis 19 tahun
 

2 Data Subjektif : Ketidakmamp Kerusakan


- Tn.Hariyono mengatakan istrinya malas untuk membuka jendela uan keluarga pemeliharaan
  melakukan rumah
Data Objektif : perawatan
- Ruangan dalam rumah tampak gelap rumah yang
- Jendela sebagian besar tertutup hanya pintu depan yang terbuka sehat
- Penataan perabotan kurang teratur terutama bagian dalam rumah dan dapur
Diagnosa

 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga


terjadi Penurunan berat badan setelah pernikahan
menyebabkan mudah lelah, BB jauh dari rentang ideal
pada kelaurgaTn.Dedi khususnya Ny.JeniB.d
ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan.
 Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki
pekerjaan pada keluarga Tn.Dedi khususnya pada
Tn.DediB.dketidakmampuab mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat
 Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada
Tn.dedi khususnya Tn.dediB.d ketidakmampuan
mengenal masalah kesehatan
Perencanaan

Anda mungkin juga menyukai