Minyak Dan Lemak
Minyak Dan Lemak
Disusun oleh:
1. Agnes W. Watima
2. Dewi Kurni Aksari
3. Hayyi Nurfaizah
4. Imelda Y. I. Kaka
Pengertian
Definisi Minyak dan Lemak Minyak adalah istilah umum untuk semua
cairan organik yang tidak larut/bercampur dalam air. Minyak mempunyai
arti yang sangat luas, yaitu senyawa yang berbentuk cairan pekat pada
suhu ruangan (25oC) dan tidak larut dalam air.
lemak (lipid) biasanya diartikan sebagai minyak nabati atau hewani
yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan
untuk berbagai minyak yangdihasilkan oleh hewan, baik yang berbentuk
padat maupun cair. Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Karena struktur molekulnya
Persamaan minyak dan lemak
1. Minyak goreng
Berasal dari tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair
dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan.
Dihasilkan dari tanaman kelapa, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan
kanola
Contoh minyak zaitun, minyak canola, minyak kacang, minyak wijen
minyak biji anggur.
2. MENTEGA
Produk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau
campurannya dengan atau tanpa penambahan garam atau bahan
makanan yang diizinkan.
Mentega yang baik menggandung lemak 81%, kadar air 18% dan kadar
protein maksimal 1%.
3. MARGARIN
Produk makanan berbentuk emulsi padat atau semi padat yang dibuat dari
lemak nabati dan air, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang
diizinkan.
Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau,
konsisten rasa dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega.
Margarin menggandung 80% lemak 16% air dan beberapa zat lain.
Margarin ada 2 jenis:
a. Margarin asin (butter)
b. Margarin tawar
Perbedaan mentega dan margarin
Keju yang bersal dari belanda yang secara tradisional berbentuk bulat dan
bewarna kuning terang dan di bungkus dengan paraffin dan malam
berawna merah.
Memiliki rasa yang sangat lembut, sedikit asin atau terasa seperti kacang,
tidak berbau bila di bandingkan dengan keju lainya.
Menggandung 28% lemak dan protein 25%
5. SHORTENIN atau MENTEGA PUTIH
2. Lemak trans
Lemak tidak jenuh yang menggalami penambahan atom hidrogen yang di
sebut hidrogenasi (hydrogenated).
Hasilnya adalah margarin, margarin menggandung lemak trans tinggi .
3. Lemak tak jenuh ganda (lemak baik)
Ditemukan pada minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak
kedelai dan minyak biji kapuk.
Berwujud cair pada suhu ruangan dan pendingin.
Salah satu jenisnya adalah omega 3 (DHA dan EPA).
Omega 3 dari hewan : salmon, mackerel dan herring.
Omega 3 dari nabati : minyak kedelai, flaxseed dan minyak kanola.
Hidrolisis. Hidrolisis lemak dan minyak akan menghasilkan asam lemak dan
gliserol. Asam lemak yang dihasilkan pada hidrolisis ini yang
mengakibatkan minyak berbau tengik.
Oksidasi. Proses oksidasi dapat berlangsung jika terjadi kontak antara
sejumlah oksigen dengan minyak atau lemak. Reaksi oksidasi ini dapat
menyebabkan bau tengik pada minyak atau lemak.
Hidrogenasi. Jika ke dalam lemak atau minyak tidak jenuh dialirkan gas
hidrogen murni dengan katalis Ni, akan terjadi adisi pada ikatan rangkap
sehingga titik didih dan titik lelehnya menjadi lebih tinggi.
Reaksi dengan halogen. Lemak dan minyak tidak jenuh dapat bereaksi
dengan halogen.
Saponifikasi (penyabunan). Jika lemak atau minyak direaksikan dengan
NaOH atau KaOH, akan dihasilkan gliserol dan garam Na-karboksilat atau
K-karboksilat yang dikenalm dengan sabun.
E. Perubahan sifat minyak dan lemak selama penyimpanan
Adalah proses yg menyebabkan suatu zat menjadi tengik, yaitu memiliki bau
busuk/rasa yg tdk enak. Ada tuga jalur proses ketengikan yaitu :
A. Ketengikan hidrolitikMerujuk pd bau yg ditimbulkan ketika trigliserida
terhidrolisis dan asam lemak bebas dilepaskan. Terutama seperti lemak
mentega bisa berbau tidak sedap. Ketengikan makanan mungkin sangat
sedikit, ditandai bau dan rasa yg tdk sedap.
B. Ketengikan oksidatifTerkait dg degredasi oleh oksigen diudara. Oksidasi
terutama terjadi pd lemak tak jenuh. Misal. Meskipun daging disimpan
dingin/ dlm keadaan beku, lemak tak jenuh akan terus teroksidasi dan
perlahan menjadi tengik. Proses oksidasi lemak yang berpotensi
mengakibatkan ketengikan, Dimulai segera setelah hewan disembelih
dan lemak otot, intra-muskelar dan permukaan terpapar oksigen dari
udara.
C. Ketengikan mikrobalMerujuk pd proses dimama mikroorganisme sepertu
bakteri, (jamur menggunakan enzim mereka, semacam lipase untuk
memecah lemak, jalur ini bisa dipecah dg sterilisasi