Anda di halaman 1dari 48

Struktur Teori Akuntansi

Elemen Struktur Teori Akuntansi

1. Tujuan Laporan Keuangan

2a. Postulat 2b. Konsep


Akuntansi Teoritis Akuntansi

3. Prinsip Dasar
Akuntansi
4. Standar Akuntansi
Sifat Postulat Akuntansi

 Postulat akuntansi adalah pernyataan yang


dapat membuktikan kebenarannya sendiri
atau disebut juga aksioma yang sudah
diterima karena kesesuaiannya dengan tujuan
laporan keuangan, yang menggambarkan
aspek ekonomi, politik, sosiologis dan hokum
dari suatu lingkungan dimana akuntansi itu
beroperasi
Sifat Postulat Akuntansi

 Konsep Teoritis Akuntansi adalah pernyataan


yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri
atau disebut juga aksioma yang juga diterima
umum karena kesesuaiannya dengan tujuan
laporan keuangan yang menggambarkan sifat
akuntansi yang disajikan sesuai kebutuhan dan
penekanannya berperan dalam ekonomi bebas
yang ditandai oleh adanya pengakuan pada
pemilikan pribadi
Sifat Postulat Akuntansi

 Prinsip (prinsip) Dasar Akuntansi adalah


prinsip atau sifat yang mendasari akuntansi
dan seluruh outputnya, termasuk laporan
keuangan yang dijabarkan dari tujuan laporan
keuangan, postulat akuntansi, dan konsep
teoritis akuntansi yang merupakan sifat dan
kualitas dasar dari akuntansi keuangan yang
menjadi dasar dalam pengembangan standar,
teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai
dalam menyusun laporan keuangan
Sifat Postulat Akuntansi

 Standar (Teknik) Akuntansi adalah peraturan


khusus yang dijabarkan dari prinsip dasar
akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana
standar perlakuan pencatatan dan pelaporan
terhadap semua transaksi dan kejadian
tertentu yang dialami oleh suatu entity.
Postulat Akuntansi

1. Postulat Entity. Akuntansi mencatat hasil


kegiatan operasi dari suatu entity yang terpisah
dan dibedakan dari pemilik atau entitas lain
2. Postulat Going Concern. Postulat ini
menganggap bahwa perusahaan akan terus
melaksanakan operasinya sepanjang proses
penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan
yang sedang berlangsung
Postulat Akuntansi

3. Postulat unit of measure. Menganggap bahwa


setiap transaksi harus diukur dengan suatu
alat ukur yang seragam.
4. Postulat accounting period. Menggambarkan
bahwa walaupun akuntansi memegang
postulat going concern, namun posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahannya
harus dilaporkan secara periodik
Konsep Teoritis Akuntansi

1. The Proprietary Theory. Menurut teori ini,


entity dianggap sebagai agen, perwakilan,
atau penugasan dari pengusaha atau pemilik
(asset – liabilities = proprietors equity)
Konsep Teoritis Akuntansi

2. The Entity Theory. Entity dianggap sebagai


sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak
yang menanamkan modal ke dalam
perusahaan dan unit usaha itulah yang
menjadi pusat perhatian yang harus dilayani,
bukan pemilik (asset = equities, asset =
liabilities + stockholder’s equity)
Konsep Teoritis Akuntansi

3. The Fund Theory. Yang menjadi perhatian


bukan pemilik dan bukan perusahaan. Tetapi
sekelompok asset yang ada dan kewajiban
yang harus ditunaikan yang disebut sebagai
fund, yang masing-masing pos memiliki
aturan penggunaannya (asset = pembatasan
asset)
Konsep Teoritis Akuntansi

4.The Enterprise Theory. Yang menjadi pusat


perhatian adalah keseluruhan pihak atau
kontestan yang terlibat atau yang memiliki
kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan (munculnya
employee reporting, human resources
accounting, value added reporting,
environmental accounting, socio-economic
accounting)
Konsep Teoritis Akuntansi

5.Residual Equity Theory. Dapat disebut sebagai


gabungan antara entity theory dan proprietary
theory. Yang menjadi sorotan adalah
pemegang saham biasa (asset – liabilities –
preferred equities = residual equity)
Konsep Teoritis Akuntansi

6. Commander Theory. Yang menjadi perhatian


adalah commander (pimpinan) yang memiliki
kekuasaan atau wewenang untuk melakukan
kontrol ekonomi yang efektif terhadap suatu
lembaga
Konsep Teoritis Akuntansi

7.The Investor Theory. Pusat perhatiannya


adalah investor, yaitu mereka yang tergolong
pemilik specific equities (kreditor) dan residual
equities (pemegang saham) sehingga
persamaan akuntansinya asset = specific
equities + residual equities
Konsep Teoritis Akuntansi

8.Amanah (accountability) atau Teori Ibadah.


Teori ini beranggapan bahwa akuntansi atau
laporan keuangan harus bisa memenuhi
kebutuhan dalam menjelaskan kepada semua
pihak bahwa entitas telah memenuhi
tanggungjawabnya kepada Tuhan dan kepada
pihak yang diperintahkan Tuhan sesuai tujuan
dan maksud yang ditetapkan syariat.
Asumsi Dasar (SAK)

1. Dasar Akrual. bahwa dalam menyusun laporan


keuangan pengakuan transaksi didasarkan pada
kejadian atau peristiwa, bukan didasarkan
transaksi kas
2. Kelangsungan Hidup. Laporan keuangan disusun
berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud
akan terus melanjutkan usahanya, dalam asumsi
dasarnya tidak ada maksud untuk melakukan
likuidasi
Prinsip Dasar Akuntansi
(APB Statement No.4)
1. The Cost Principle/acquisition cost/historical
cost. Setiap perkiraan dinilai berdasarkan
harga pertukarannya pada tanggal
perolehan. Merupakan dasar penilaian yang
tepat untuk mencatat perolehan barang, jasa,
biaya, harga pokok dan ekuitas.
Prinsip Dasar Akuntansi
(APB Statement No.4)
 Cost adalah suatu jumlah tertentu yang diukur
dalam bentuk uang dari kas yang dibelanjakan
atau barang yang diserahkan, modal saham
yang dikeluarkan, jasa yang diberikan, atau
utang yang dibebankan sebagai imbalan dari
barang dan jasa yang diterima atau akan
diterima
Prinsip Dasar Akuntansi
(APB Statement No.4)
Cost dibagi menjadi dua:
a. Unexpired cost (asset), adalah semua yang
akan dibebankan kepada produksi dari
penghasilan yang akan datang.
b. Expired cost, adalah pengurangan dari
penghasilan sekarang atau dibebankan ke
laba tahun ini
Prinsip Dasar Akuntansi
(APB Statement No.4)
 Kelemahan cost principle yang utama adalah
akibat nilai uang atau kemampuan daya beli
yang tidak stabil sehingga bisa terjadi
kemungkinan kesalahan pembaca dalam
membaca laporan keuangan yang disajikan
secara cost principle karena harga buku
biasanya lebih kecil dari harga pasar
Prinsip Dasar Akuntansi

2.The Revenue Principle. Prinsip ini menjelaskan


sifat dan komponen, pengukuran dan
pengakuan revenue sebagai salah satu
elemen penyusunan laporan laba rugi.
Prinsip Dasar Akuntansi

a. Sifat dan komponen Revenue


– Revenue adalah arus masuk net asset
sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa
– Arus keluar barang dan jasa dari perusahaan
kepada pelanggan
– Produksi perusahaan sebagai akibat dari
semata-mata penciptaan barang dan jasa
oleh perusahaan selama periode tertentu
Prinsip Dasar Akuntansi

Pandangan mengenai revenue:


 Secara luas revenue dianggap termasuk
seluruh hasil dari perusahaan dan kegiatan
investasi.
Sikap ini dianut oleh Accounting Terminology
Bulletin No.2 yang menjelaskan definisi revenue
sebagai berikut:
Prinsip Dasar Akuntansi

“Revenue berasal dari penjualan barang dan


pemberian jasa dan diukur dengan jumlah yang
dibebankan kepada langganan, klaim atas barang
dan jasa yang disiapkan untuk mereka. Juga
termasuk laba dari penjualan atau pertukaran
asset (kecuali surat berharga), hak dividen dari
investasi dan kenaikan lainnya pada ekuitas
pemilik kecuali yang berasal dari modal dan
penyesuaian modal”
Prinsip Dasar Akuntansi

 Secara sempit revenue hanya yang berasal


dari kegiatan produksi, tidak termasuk laba
rugi yang berasal dari penjualan aktiva.
Definisi ini membedakan istilah revenue dengan
laba rugi. AAA pada tahun 1957 mendefisinikan
net income sebagai berikut:
Prinsip Dasar Akuntansi

“Kelebihan revenue dibandingkan dengan biaya


yang dibebankan ditambah dengan laba rugi
perusahaan lainnya yang berasal dari penjualan,
pertukaran atau penggantian asset lainnya.”
Prinsip Dasar Akuntansi

b. Pengukuran Revenue
Revenue diukur menurut produk atau jasa yang
ditukar dengan cara transaksi yang objektif
(arms length transaction)
Nilai disini dapat berupa net cash atau
equivalent dan nilai discounted
Prinsip Dasar Akuntansi

c. Bukti Pengakuan Revenue


Secara umum diakui bahwa revenue dan laba
diakui sepanjang tahap operasi, yaitu selama
masa diterima, diproduksi, dijual, dan ditagih
Prinsip Dasar Akuntansi

3. The Matching Principle. Prinsip ini mengatur


agar pembebanan biaya harus dilakukan
pada periode yang sama dengan periode
pengakuan hasil
Prinsip Dasar Akuntansi

4. The Objective Principle. Prinsip yang memiliki


kegunaan untuk membenarkan pilihan atas
suatu ukuran atau prosedur
Prinsip Dasar Akuntansi

5. The Consistency Principle. Kejadian ekonomis


yang sejenis harus dicatat, dilaporkan secara
konsisten dari satu periode ke periode lain.
Prinsip Dasar Akuntansi

6. The Disclosure Principle. Laporan keuangan


harus disajikan secara full (penuh), fair
(wajar) dan adequate (cukup).
Prinsip Dasar Akuntansi

7. The Conservative Principle. Juga disebut


sebagai prinsip pengecualian yang merubah
consensus umum.
Prinsip Dasar Akuntansi

8. The Materiality Principle. Prinsip ini juga


termasuk pengecualian atau prinsip yang
mengubah
Prinsip Dasar Akuntansi

9. The Uniformity and Comparability Principle.


Menggunakan prosedur yang sama untuk
perusahaan yang berbeda. Tujuannya agar
laporan keuangan dapat diperbandingkan.
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
1. Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
2. Asumsi dasar laporan keuangan menurut
PSAK adalah (1) dasar akrual, laporan
keuangan menyajikan semua transaksi yang
terjadi sesuai peristiwanya, hak dan
kewajiban yang melekat di dalamnya bukan
hanya melihat transaksi yang melibatkan kas
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
(2) kelangsungan usaha, laporan keuangan
dianggap menggambarkan perusahaan atau
entitas yang di masa depan tidak akan
melakukan likuidasi seluruhnya atau sebagian.
Hal ini sebenarnya dimaksudkan untuk menjadi
dasar penilaian yang dipakai dalam menyusun
laporan keuangan
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
3. Karakteristik Kualitas, dimaksudkan untuk
meningkatkan manfaat informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan sehingga
lebih berguna bagi para pemakainya.
1. Dapat dipahami 6. Substansi mengungguli
bentuk
2. Relevan 7. Netralitas
3. Materalitas 8. Pertimbangan sehat (prudence)
4. Keandalan 9. Kelengkapan
5. Penyajian jujur 10. Dapat dibandingkan
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
4. Pengakuan (recognition) dan pengukuran
(measurement).
Pengakuan berarti proses pembentukan suatu
pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria
pengakuan yang sesuai dengan standar
akuntansi dalam laporan keuanga
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah
uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
unsur laporan keuangan dalam laporan posisi
keuangan atau laporan laba rugi
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
Medote pengukuran yang dikenal adalah:
1. Historical cost (biaya historis)
2. Current cost (biaya kini)
3. Realizable/settlement value (nilai realisasi)
4. Present value (nilai sekarang)
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
5. Konsep dan pemeliharaan modal.
Konsep modal berarti bahwa uang yang
diinvestasikan dalam perusahaan adalah aktiva
dikurangi kewajiban
Modal harus dapat dipelihara yang dapat dinilai
dari kemampuan usaha atau kapasitas produksi
misalnya diukur dengan output
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
Konsep pemeliharaan modal merupakan konsep
perhitungan laba. Laba dianggap harus
memperhitungkan bahwa modal yang
diinvestasikan harus terpelihara
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
Dua konsep pemeliharaan modal
 Pemeliharaan modal keuangan. Disebut laba
jika jumlah aktiva finansial bersih pada akhir
periode melebihi jumlah finansial aktiva bersih
pada awal periode setelah memasukkan
kembali setiap distribusi dari dan kepada
pemilik
Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan
(menurut PSAK)
 Pemeliharaan modal fisik. Disebut laba jika
kapasitas produksi fisik atau kemampuan
usaha fisik pada akhir periode melebihi
kapasitas produksi fisik pada awal periode
setelah memasukkan kembali distribusi dari
dan kepada pemilik selama periode itu
Referensi

 Sofyan Syafri Harahap. 2016. Teori


Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada.
Depok.

Anda mungkin juga menyukai