TINDA
K
TUTUR
3. 2.
PERLOKUSI ILOKUSI
1. LOKUSI
Makna yang muncul dari satuan-satuan yang dirangkai
dengan kaidah struktur klausanya – atau yang disebut
dengan makna lokusi.
Contoh :
Seorang bapak sedang duduk bersebelahan dengan anak
muda di sebuah bus antar kota.
Bapak : “Maaf jam berapa ya mas?”
Anak Muda : “Jam sepuluh pak.”
Bapak : “Oh.. ya, makasih.”
Anak Muda : “Ya pak. Sama-sama.”
2. Ilokusi
Makna yang dikandung oleh dibalik tuturan itu dalam konteks interaksi
atau yang dikenal dengan nama makna ilokusi atau daya pragmatik
(pragmatic force).
Contoh :
Bapak dan anak muda yang sama dengan percakapan di atas. Si anak
muda bertandang ke rumah si bapak, dan dia sudah berjam-jam terlibat
percakapan dengan anak perempuan si bapak sehingga melewati batas
norma jam bertandang.
Bapak : “Maaf, Jam berapa mas?”
Anak muda : “Maaf pak, sampai gak ingat waktu. Terima kasih pak.
Mohon pamit pulang.”
Bapak : “Ya..ya, silahkan”
Anak muda : “Terima Kasih pak.”
3. Perlokusi
Daya tuturan yang mampu menggerakan lawan bicara untuk
memberikan respon tertentu terhadap sebuah perlokusi.
Bapak : “Maaf, Jam berapa mas?”
Anak muda : “Maaf pak, sampai gak ingat waktu. Terima kasih
pak. Mohon pamit pulang.”
Bapak : “Ya..ya, silahkan”
Anak muda : “Terima Kasih pak.”