Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

IMPLIKATUR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Pragmatik

Disusun oleh :
Siti Zakiyatul Maghfiroh (03010120025)
Diajeng Firdawati Ramadhani (03020120040)
Sinta Natasya (03040120106)
Faizal Akbar (03020120042)

Dosen pengampu :
Muhammad Thoriqussud, M.Pd.

BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmad, hidayah serta
inayah-Nya kepada kita semua sehingga huruf demi huruf dapat tersusun menjadi bait-bait
paragraf dalam Makalah ini.
Sholawat bermutiarakan salam kita haturkan kepada sang penyinar seantero jagad
raya, Habibina wa Syafi’ina Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dengan agama
islam yang haqq dan iman.
Dengan rasa syukur kami persembahkan makalah yang berjudul “Implikatur” .Rasa
terimakasih kami haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Pragmatik. Karena berkat
beliau kami dapat menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan karena pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan sebagai perbaikan di tugas
yang akan datang.

Surabaya, 27 April 2023

(Penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................
A. LATAR BELAKANG.............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................
C. TUJUAN PENULISAN...........................................................................
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Pengetian Implikatur................................................................................
B. Jenis-jenis Implikatur beserta contohnya.................................................
BAB III
PENUTUP............................................................................................................
A. KESIMPULAN
B. SARAN....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dimana tidak dapat hidup sendiri tanpa
orang lain. Sebagai makhluk sosial, tentunya dibutuhkan adanya interaksi antar
sesama, guna memenuhi tujuan hidup. Bahasa sebagai medium perantara komunikasi.
Suatu komunikasi dapat dikatakan berhasil atau tercapai jika kedua pihak ( penutur
dan lawan tutur) saling memahami. Dalam berkomunikasi, bahasa menjadi media
perantaranya.
Melalui bahasa seseorang dapat mengutarakan opini dan perasaannya. Selain itu,
dengan bahasa pula seseorang dapat berpikir dan bernalar. Bahasa menjadi alat yang
sangat penting bagi manusia, terutama sebagai alat komunikasi. Hal ini, dapat
dikatakan bahwa manusia juga tidak dapat lepas dari bahasa.
Namun, bahasa tidak bersifat statis atau stagnan di satu tempat. Bahasa mempunyai
sifat dinamis, yaitu berubah tergantung keadaan penuturnya. Dengan demikian,
dikatakan bahwa ketika manusia melakukan interaksi melalu komunikasi mereka
cenderung tidak menggunakan bahasa yang terlalu baku atau formal. Tetapi,
menggunakan bahasa sesuai kebutuhan lawan tuturnya.
Dalam suatu komunikasi, pastinya akan memunculkan suatu percakapan. Nah,
percakapan pada hakikatnya merujuk pada bahasa lisan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dan kebanyakan dengan bahasa yang santai. Percakapan juga
termasuk wadah atau tempat yang ada guna mewujudkan prinsip-prinsip kerja sama
dan kesantunan berbahasa. Sehingga, diperlukan pula memahami implikatur untuk
memahami bahasa yang diucapkan oleh lawan tutur.
Penilitian ini nantinya akan mengarah pada pengertian implikatur dan juga jenis-
jenisnya, berserta contohnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Implikatur?
2. Apa saja jenis-jenis Implikatur beserta contohnya?
3. Bagaimana bentuk implikatur berdasarkan tatanan kalimat?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami dan mengetahui tentang Implikatur.
2. Untuk memahami dan mengetahui jenis-jenis Implikatur beserta contohnya.
3. Untuk mengetahui dan memahami bentuk implikatur implikatur berdasarkan
tatanan kalimat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Implikatur
Pada saat berkomunikasi hendaknya seorang penutur memenuhi kaidah
dalam percakapan. Hal ini dimaksudkan agar lawan tutur atau pendengar dapat
memahaminya. Namun, baik disengaja atau tidak, kadang penutur tidak
memenuhi kaidah-kaidah tersebut. Sehingga, menimpulkan sesuatu yang
terimplikasi atau implisit dalam penggunaan bahasa (Mey, 1993: 99).
Sesuatu yang terimplikasi dalam disebut juga dengan implikatur
percakapan. Implikatur percakapan adalah kajian dari ilmu pragmatik yang
menganalisis maksud dari tuturan.
Menurut Mey (1993: 99) implikatur ialah sesuatu yang terimplikasi dalam
suatu percakapan, yakni dibiarkan terimplisit dalam penggunaan bahasa secara
aktual.
Sedangkan menurut Grice ( dalam Rustono, 1999: 82) implikatur
percakapan merupakan pernyataan implisit, yakni sesuatu yang kemungkinan
diartikan, disiratkan, ataupun dimaksudkan penutur, tetapi berbeda dengan apa
yang diujarkannya.
Pendapat lain yang dikemukakan Gunawan ( dalam Rustono, 1999:77)
menjelaskan implikatur percakapan terjadi disebabkan karena adanya
kenyataan bahwa sebuah ujaran mempunyai implikasi berupa proposisi yang
sejatinya bukan dari sebuah tuturan dan bukan pula suatu konsekuensi yang
harus ada.
B. Jenis-Jenis Implikatur beserta contohnya
Teori implikatur menurut Grice (dalam Rustono, 1999:53) mengungkapkan
dua subteori. Pertama, mengenai makna komunikasi. Kedua, menyangkut
penggunaan bahasa. Prinsip kerja sama ialah pokok subteori penggunaan
bahasa. Subteori bertujuan untuk membimbing peserta percakapan agar dapat
melakukan percakapan dengan kooperatif.
Grice ( dalam Rustono, 1999:54) juga mengemukakan bahwa prinsip kerja
sama mempunyai empat bidal. Gurnawan (dalam Rustono, 1999:54) menyebut
istilah bidal adalah maxim. Bidal tersebut diantaranya ;
a) Bidal kuantitas ( maxim of quantity)
b) Bidal kualitas ( maxim of quality)
c) Bidal relevansi ( maxim of relevance)
d) Bidal cara (maxim of manner)
Contoh dari masing-masing bidal atau maxim adalah sebagai berikut :
a. Implikatur percakapan sebagai akibat dari pelanggaran
maksim kuantitas
Maksim kuantitas ialah maksim yang berisi nasihat menyangkut
jumlah kontribusi yang disumbangkan oleh penutur dan lawan
tutur.
Contoh :
Pak Harfan : “Siapa yang kau bawa itu Mus?”
Bu Mus : “Murid nomor satu pak. Lintang, anak pesisir. Aku
yakin kita akan dapat sepuluh murid hari ini.”
b. Implikatur percakapan sebagai akibat pelanggaran maksim
kualitas
Maksim kualitas berhubungan dengan kualitas kontribusi
penutur dalam percakapan. Maksim ini berisi nasihat bahwa
hendaknya penutur memberikan kontribusi yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam melakukan percakapan.
Contoh :
Ikal : “Kita kebanjiran Koh. Kapurnya basah semua.”
Koh Manggar : “ A Ling kapur SD Muhammadiyah.”
c. Implikatur percakapan sebagai akibat pelanggaran maksim
relevansi
Maksim relevasi merupakan maksim yang berisi nasihat
dimana penutur hendaknya menuturkan hal-hal relevan terkait
topik yang sedang dibicarakannya. Dengan kata lain, maksim ini
menekankan keterkaitan antara penutur dan lawan tutur. Sehingga,
tercipta koherensi dalam percakapan.
Contoh :
Bu Mus : “ Apa kalian ini nda mau lulus?”
Ikal : “ Bu kita harus beli kapur lagi. Orang toko juga minta
bon kapur kita dilunasi.”
d. Implikatur percakapan sebagai akibat pelanggaran maksim
cara
Maksim cara ialah maksim yang memuat nasihat agar penutur
mengungkapkan sesuatu dengan jelas.
Contoh :
Ikal : “Apa itu Re?”
Borek : “ Samsons.”
Ikal : “ Hey. Apa itu samsons?”
Borek : “ Buka baju kau dulu. Biar kujadikan kau laki-laki sejati,
pujaan kaum hawa. Cepat buka baju kau. Sekarang.”
Ikal : “Aw. Cukup. Cukup. Sakit Re. Gila kau.”
C. Bentuk Implikatur berdasarkan tatanan kalimat

Anda mungkin juga menyukai