Anda di halaman 1dari 10

SURAT KUASA

Praktek PTUN
Sapira Aziz
1111170242
6E

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


A. Ketentuan Yang Mengatur Surat Kuasa Khu
sus
Hak dan kewajiban pemberi kuasa dan penerima kuasa tidak diatur secar
a tegas dalam UU No. 5 Tahun 1986 jis. UU No. 9 Tahun 2004 dan UU No.
51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Sehingga dengan de
mikian maka ketentuan mengenai hak dan kewajiban pemberi dan peneri
ma kuasa berlaku ketentuan Pasal 1792, Pasal 1794, Pasal 1800-1806, Pa
sal 1807-1812 KUH Perdata.

Adapun ketentuan pemberian kuasa yang diatur UU No. 5 Tahun 1986 jis.
UU No. 9 Tahun 2004 dan UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan TUN,
yaitu sebagai berikut:
1. Pasal 57 Ayat (1)

“Para Pihak yang bersengketa


masing-masing dapat didampi
ngi oleh seorang ata beberapa
orang kuasa”.

Dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa


pemberian kuasa kepada seseorang atau lebih dalam
berperkara di Pengadilan Tata Usaha Negara sifatnya
tidak wajib.
2. Pasal 57 Ayat (2)

“Pemberian kuasa dapat dilakukan dengan surat kuasa


khusus atau dilakukan secara lisan di persidangan”

a. Secara Tertulis dengan surat kuasa khusus dala


m bentuk:
• Akta autentik (dibuat di hadapan pejabat)
• Akta di bawah tangan
b.Secara Lisan di persidangan
• Di buat di hadapan hakim oleh pemberi kuas
a dengan penerima kuasa
• Pemberi kuasa memberikan cap jempol
• Dibuat berita acara oleh panitera
3. Surat Kuasa dibuat di luar negeri

a. Dibuat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku


di negara tempat surat kuasa tersebut di buat.
b. Diketahui oleh perwakilan Republik Indonesia di nega
ra tempat surat kuasa tersebut dibuat.
c. Sebelum surat kuasa tersebut digunakan harus diterj
emahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penerjemah
resmi di Indonesia (berdasarkan Pasal 57 ayat (3))
4. Pasal 62
“Penetapan sebagimana dimaksud dalam
ayat (1) diucapkan dalam rapat permusya
waratan sebelum hari persidangan ditent
ukan dengan memanggil kedua belah pih
ak untuk mendengarkannya”

Dalam proses persidangan di Pengadilan TUN meskipun seseorang


sudah diwakili oleh seorang kuasa, apabila hakim memandang perl
u sesuai dengan kewenangannya dapat memerintahkan kedua bela
h pihak yang bersengketa datang menghadap sendiri ke persidang
an. Hal ini berkaitan dengan fungsi hakim melalui pemeriksaan pers
iapan untuk mempermudah mendapatkan informasi perihal
sengketa
5. Pasal 56 Ayat (2)
“Apabila gugatan dibuat dan dita
ndatangani oleh seorang kuasa
penggugat, maka gugatan harus
disertai surat kuasa yang sah.”

Maksud dari Pasal tersebut ialah mengatur


mengenai kewajiban untuk melampirkan surat
kuasa yang sah dalam hal gugatan dibuat dan
ditandatangani oleh seorang kuasa penggugat
6. Pasal 84 Ayat (1)
“Apabila dalam persidangan seorang kuasa melakukan
tindakan yang melampaui batas wewenangnya, pember
i kuasa dapat mengajukan sangkalan secara tertutis di
sertai tuntutan agar tindakan kuasa tersebut dinyataka
n batal oleh Pengadilan.”

Selanjutnya
Selanjutnya tindakan
tindakan pengadilan
pengadilan atas
atas sangkalan
sangkalan itu
itu berupa:
berupa:
a.
a. Apabila
Apabila sangkalan
sangkalan tersebut
tersebut dikabulkan,
dikabulkan, maka
maka hakim
hakim wajib
wajib
menetapkan
menetapkan dalam dalam putusan
putusan yang
yang dimuat
dimuat dalam
dalam berita
berita acara
acara
sidang,
sidang, bahwa:
bahwa:
•• Tindakan
Tindakan kuasa
kuasa itu
itu dinyatakan
dinyatakan batal.
batal.
•• Tindakan
Tindakan kuasa
kuasa itu
itu selanjutnya
selanjutnya dihapus
dihapus dari
dari berit
berit
aa acara
acara pemeriksaan.
pemeriksaan.
b.
b. Putusan
Putusan tersebut
tersebut dibacakan
dibacakan dan/atau
dan/atau diberitahukan
diberitahukan kepada
kepada
para
para pihak (Pasal 84
pihak (Pasal 84 ayat
ayat (1)
(1) dan
dan ayat
ayat (2)
(2)
B. Penjelasan Unsur-Unsur Surat Kuasa
SEMA No. 2 Tahun 1999 Poin 9
1. Dalam satu pihak didampingi oleh kuasa, maka bentuk surat kuasa harus memenuhi persyarat
an formal dari surat kuasa khusus, dengan materai secukupnya dan surat kuasa yang diberi ca
p jempol harus dikuatkan (waarmerking) oleh pejabat yang berwenang.
2. Surat kuasa khusus bagi pengacara atau advokat tidak perlu dilegalisasi.
3. Surat kuasa tidak perlu didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara.

1. Judul “Surat Kuasa Khusus”


2. Identitas Pemberi Kuasa
3. Identitas Penerima Kuasa
4. Objek dan Subjek Gugatan
Unsur Surat Kuasa
5. Kompetensi Relatif
6. Penyebutan kewenangan Penerima Kuasa
7. Tanda tangan para pihak, tempat dan tanggal pembuatan,
dan materai
C. Surat Kuasa Substitusi

• Surat kuasa yang diterima seseorang dapat dilimpahkan kuasanya kepada pihak lain, tetapi
syaratnya surat kuasa diterima oleh seseorang tersebut disebutkan dengan tegas bahwa surat
kuasa yang diterima dengan hak substitusi.
1.

• Apabila dalam surat kuasa yang diterima oleh seseorang tersebut tidak ada hak substitusi, maka
surat kuasa yang diterima ternyata dilimpahkan lagi ke pihak lain, terhadap surat kuasa
limpahan (substitusi) tersebut tidak sah karena telah melampaui kewenangan pemberi kuasa
2. sebelumnya.

• Lain halnya apabila yang disubstitusikan hanyalah untuk sebagian, misalnya kuasa tersebut menunjukkan
seseorang untuk menyerahkan jawaban, atau kuasa substitusi hanya diberi kuasa untuk menerima replik
3.

Anda mungkin juga menyukai