Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 4

Nama anggota :
- Ani ngalemisa - jounathan barlev
- deviana simanjuntak - M. Irfan fadoli
- dinda joycehana - sarah alexsandra
- henny audrey - yosana olive .T
- irene gratia
MATERI 2

OPERASI VEKTOR
1.Penjumlahan vektor
2.Pengurang vektor
3.perkalian bilangan vektor
4. perbandingan vektor
1. Penjumlahan vektor
• Cara geometrik
1. Aturan segitiga
Metode segitiga merupakan metode penjumlahan vektor dengan menempatkan
pangkal
menempatkan
vektor pangkal
kedua pada
vektor
ujung
kedua
vektor
padapertama.
ujung vektor
Hasil pertama.
penjumlahanHasilvektornya
yaitu
penjumlahan
vektor yang
vektornya
memiliki
yaitupangkal
vektordiyang
titikmemiliki
pangkal pangkal
vektor pertama
di titik dan
pangkal
ujung
di
vektor
ujungpertama
vektor dan
kedua.
ujung di ujung vektor kedua.
2. Aturan jajargenjang
Metode jajargenjang merupakan
metode penjumlahan dua vektor
yang ditempatkan pada titik
pangkal yang sama, sehingga hasil
kedua vektornya merupakan
diagonal jajargenjang.
Cara aljabar atau analitik
Dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan dan hasilnya dapat
disebut resultan. Penjumlahan vektor secara aljabar dapat dilakukan
dengan cara menjumlahkan komponen yang juga seletak.
jika maka:
Pada dimensi R₃:

Sifat – sifat dalam penjumlahan vektor adalah sebagai berikut :


2. Pengurangan vektor

• Cara geometri
Penghitungan selisih vektor atau disebut juga dengan pengurangan
vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan vektor. Hanya
saja di selisih vektor, penjumlahannya dilakukan dengan vektor
negatifnya. Vektor negatif adalah vektor yang besarnya sama namun
arahnya berlawanan.
Aturan segitiga :
Aturan jajargenjang
• Cara aljabar atau analitik
jika : dan

maka:

Pada dimensi (R₃)


Perkalian bilangan vektor

1. Cara geometrik
Diketahui suatu vektor A digambarkan sebagai berikut:
B = 2A, berarti panjang vektor menjadi dua kali panjang
semula dan arahnya sama dengan arah vektor A

B = - 2A, berarti panjang vektor menjadi dua kali panjang semula


tetapi arahnya berlawanan dengan arah vektor A
B = ½A, berarti panjang vektor menjadi setengah
kali panjang semula dan arahnya sama dengan
arah vektor A

B = - ½A, berarti panjang vektor menjadi setengah


kali panjang semula tetapi arahnya berlawanan
dengan arah vektor A
2. Cara aljabar atau analitik

Sifat sifat perkalian skalar dengan


vektor :
4. Perbandingan vektor

• Perbandingan dalam bentuk vektor


1. Vektor di Dalam pada Ruas Garis
Titik P membagi ruas garis AB dengan
perbandingan m dan n. Kondisi ini terjadi saat
titik P berada di antara titik A dan B. Perbandingan
2. Vektor di Luar pada Ruas Garis
>>titik P berada sebelum garis AB
Perbandingan Vektor di Luar pada Ruas Garis untuk
kasus titik pembagi P berada di luar ruas garis
dibedakan menjadi dua kondisi
>>Titik P berada setelah garis AB

Perbandingan dalam bentuk koordinat


Jadi koordinat dari titik M adalah:
Untuk titik-titik yang berada dalam ruang yang
berdimesi lebih dari 2, kamu dapat melakukan
perluasan (generalisasi) terhadap penjabaran di atas.
Titik pada ruang dimensi 3 (R3)
Koordinat titik M(mx,my,mz) yang berjarak m dan n masing-masing
terhadap titik A(ax,ay,az) dan titik B(bx,by,bz) dapat ditentukan
dengan cara berikut:
Perbandingan dalam bentuk
koordinat
Any Question?
Thank
You !!

Anda mungkin juga menyukai