Anda di halaman 1dari 53

Tugas Biologi

Phylum Arthropoda
By : Class : X2
SMAN 1 Sumatera Barat
Arthropoda
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia
hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan,
dan hewan sejenis lainnya. Artropoda biasa ditemukan di
laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk
berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
Arfia : asal madu pada lebah ?
Ika : umang-umang ?
pengertian istilah ?
Ami : hewan benapas dengan spirakel
Arif : filum trilobita ?
Fauzan: KOMENSAL ?
Kata Artropoda berasal dari
bahasa Yunani ἄρθρον árthron,
"ruas, buku, atau segmen",
Segmen tersebut juga terdapat
pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda
merupakan simeri bilateral dan
tergolong tripoblastik selomata
dan πούς pous (podos), "kaki",
yang jika disatukan berarti "kaki
berbuku-buku". Artropoda juga
dikenal dengan nama hewan
berbuku-buku.
Kelompok hewan ini dapat
ditemukan hampir di semua
habitat, yaitu di air, di darat,
maupun di tanah.
Ciri – Ciri & Struktur tubuh
Ciri-ciri umum filum Arthropoda adalah sebagai berikut :
Tubuh terbagi atau ruas-ruas (segmen), yang biasanya terkelompok menjadi dua atau tiga daerah
yang nyata.
Terdapat pasangan-pasangan juluran yang beruas-ruas.
Tubuhnya simetris bilateral.
Bagian luar tubuh terdiri dari eksoskelet (kerangka luar) mengandung khitin, yang dapat mengelupas
apabila tubuhnya berkembang.
Sistem alat pencernaan berupa saluran tubular (kurang lebih lurus), ada mulut dan anus.
Sistem peredaran darah terbuka, satu-satunya buluh darah yang ada berupa saluran lurus terletak di
atas saluran pencernaan, yang di daerah abdomen mempunyai lubang-lubang di sebelah lateral.
Rongga tubuh berisi darah, disebut hemosul.
Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan,
sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral, serta pasangan-pasangan
ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang
tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.
Urat-urat dagingnya bergaris melintang.
Sistem pengeluaran (ekskresi) berupa saluran-saluran Malphigi yang bermuara di saluran pencernaan,
limbah dikeluarkan melalui anus.
Respirasi berlangsung memakai insang, trakhea dan spirakel.
Tidak mempunyai silia atau nefridia.
Kelamin hampir selalu terpisah.
Struktur Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah
segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut
terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung
membentuk bagian tubuh  beruas – ruas yang terbagi atas
kepala (caput), dada (thorax), dan badan belakang atau
perut (abdomen). Beberapa diantaranya memiliki kepala
dan dada yang menyatu (cephalothorax).
Arthropoda merupakan hewan triplobastik selomata.
Selain kakinya beruas-ruas, tubuhnya pun beruas-ruas. Di
samping itu, tubuh Arthropoda juga mempunyai rangka
luar (eksoskeleton) yang terbuat dari bahan kitin.
Kerangka luar ini bersendi dan berfungsi menutupi dan
melindungi alat-alat dalam serta memberi bentuk tubuh.
Rangka luar yang keras pada Arthropoda ini tidak
membesar mengikuti pertumbuhan tubuhnya. Oleh
karenanya, selama pertumbuhan Arthropoda mengalami
pengelupasan eksoskeleton. Setelah pengelupasan
eksoskeleton lama, eksoskeleton baru akan terbentuk
kembali seiring pertumbuhan Arthropoda tersebut.
Pengelupasan ini disebut juga ekdisis.
Arthropoda mempunyai sistem pencernaan yang sudah
lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan, usus, dan
anus. Pernapasan hewan ini dapat dengan
menggunakan insang, trakea, permukaan tubuh, atau
dengan menggunakan paru-paru buku.
Klasifikasi
Perbedaan Arachnida Crustacea Diplopoda Chilopoda Insecta
Pembagian Cepahalotorax dan Cephalothorax dan Kepala dan badan Kepala dan badan Kepala, thorax dan
badan abdomen abdomen abdomen

Bentuk Pipih Bervariasi Globular Pipih Bervariasi


badan
Kaki Empat pasang Banyak biasanya 5 Banyak, biasanya Banyak, sepasang Tiga pasang pada
pasang atau lebih dua pasang tiap tiap segmen tiap segmen di
segmen bagian thorax

Antena Tidak ada 2 Pasang Sepasang Sepasang Sepasang


Alat mulut Chelicera dan Mandibula Mandibula Mandibula Mandibula
pedipalpus

Habitat Terrestrial Kebanyakan di laut Terrestrial Terrestrial Terrestrial


dan air tawar,
jarang terrestrial
Crustacea (Udang – udangan)
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta =
kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster,
dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Ciri – Ciri Crustacea
Ciri – ciri :

Tubuh terdiri dari Cephalothorax  dan  abdomen.


Memiliki kulit / kerangka luar (eksoskeleton) dari zat tanduk / kitin.
Kulitnya sering mengalami “Molting”, yaitu terlepasnya kulit dari
tubuhnya.
Pada bagian kepala terdapat 5 pasang alat gerak, yaitu 3 pasang rahang
(1 pasang mandibula, 2 pasang maksila), dan 2 pasang antena .
Peredaran darahnya terbuka (lacuner) dan  tidak memiliki pembuluh
darah kapiler.
Darah mengandung zat Haemocynin (pengikat oksigen).
Habitat di air  sehingga sebagian besar respirasinya dengan insang.
Pertukaran udara dengan cara difusi seluruh permukaan tubuhnya.
Dapat dibedakan antara jantan dengan betina.
Termasuk hewan pemakan segalanya (Omnivora).
Crustacea adalah hewan akuatik yang hidup di air
laut, air tawar, dan tempat yang lembab. Ukurannya
bervariasi dari mikroskopis (penyusun zooplankton)
hingga yang berukuran besar seperti kepiting. Tubuh
Crustacea beruas - ruas terdiri atas kepala dan dada
menyatu disebut sefalotoraks dan abdomen (perut).
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat, yaitu
dua pasang antena, satu pasang mandibula (rahang
atas), satu pasang maksila (rahang bawah), dan
satu pasang maksiliped. Maksila dan maksiliped
berfungsi untuk menyaring makanan dan
menghantarkan makanan ke mulut.
Pada setiap ruas terdapat satu pasang kaki
untuk berajalan dan berenang. Alat
pencernaan terdiri dari mulut yang terletak
pada bagian anterior, esofagus, lambung,
usus, dan anus yang terletak di bagian
posterior.
Sistem saraf berupa saraf tangga tali.
Ganglion otak berhubungan dengan alat
indera yaitu antena, statosit (alat
keseimbangan), dan mata majemuk (faset)
yang bertangkai.
Sistem peredaran darahnya terbuka. Darah
tidak berwarna karena tidak mengandung
hemoglobin, melainkan hemosianin.

Pada umumnya Crustacea bernapas


dengan insang kecuali Crustacea tingkat
rendah menggunakan seluruh permukaan
tubuhnya untuk pertukaran gas.
Reproduksi secara seksual, alat kelamin umumnya
terpisah kecuali pada beberapa Crustacea tingkat
rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki
ketiga dan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan
kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal.
Selama pertumbuhan, Crustasea mengalami beberapa
kali ekdisis atau pergantian kulit. Udang mampu
melakukan autotomi yaitu pemutusan sebagian anggota
tubuhnya untuk menghadapi predator. Dari kaki yang
dilepaskan tersebut akan tumbuh kembali melalui proses
regenerasi.
Crustacea memiliki 2 Sub Kelas, yaitu :
1)       Entomostraca,
Meliputi udang tingkat rendah (berukuran kecil).
Cirinya :
Hidup sebagai zooplankton di air
Reproduksi secara partenogenesis (telur
dapat berkembang menjadi individu baru
tanpa adanya pembuahan.
Larvanya dinamakan Nauplius.
Contoh : Cylops sp, Cladocera sp, Pyrocypris
sp, Balanida sp, Phenella exocoeti, Notostraca
sp, Candona suburbana, Sakkulina sp,
Daphnia pulex, Lepidurus sp, Estheria sp.
2) Malacostraca
Meliputi udang tingkat tinggi (berukuran
besar). Malacostraca adalah crustacea yang
berukuran lebih besar dari pada
entomostraca.
Cirinya :
Hidup sebagai zooplankton dan benthos.
 
Terdapat 2 pasang antena sebagai alat peraba,
merasakan, mengatur keseimbangan tubuh. Terdapat
2 pasang maksila dan sepasang mandibula yang
berfungsi untuk mengigit makanan. Terdapat 3
pasang kaki rahang untuk mengankap makanan.
Pada thorax terdapat 4 pasang kaki jalan sebagai alat
gerak, dan sepasang kaki gunting (Cheliped) yang
berfungsi untuk menerkam dan memegang makanan.
Pada abdomen terdapat 5 pasang kaki renang, dan
bagian ekor terdapat telson dan uropod  untuk
berenang / kemudi.
Malacostraca dibedakan menjadi 3 ordo, yaitu :
Isopoda, memiliki kaki sama, ruas tubuh + 22 ruas. Contoh :
Ligio exotio (Kutu Perahu), Asselus sp (Kutu Penggerak), Limnoria
lignorum.
Stomatopoda, bentuk tubuh mirip belalang sembah, dibagian
belakang kepala terdapat selubung perisai (karapak), warna 
tubuh mencolok.     Contoh : Squilla empusa (Udang belalang).
Dekapoda, memiliki 5 pasang anggota gerak pada thorax
sehingga sering disebut juga hewan berkaki sepuluh. Kepala dan
dada menjadi satu yang dilindungi karapaks. Umumya bernilai
ekonomi.  Contoh :  Cambarus sp  (Udang air tawar),  Panulirus
sp (Udang Laut / Lobster), Penaeus sp (Udang Windu / udang air
payau), Macrobrancium rosenbergii (Udang Galah), Panulirus
versicolor (Udang Karang), Palaemon carcinus (Udang Satang), 
Neptunus pelagicus (Rajungan), Paratelpausa malculata (Yuyu), 
Paratelpausa tridentata (Ketam), Scylla serrata , Partunus
sexdentalis (Kepiting).
Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang,
lobster, dan kepiting. Udang memiliki ekssoskeleton
yang keras untuk melindungi tubuhnya.
Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan
toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks,
serta abdomen.
Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton
yang keras berupa karapaks.Karapaks memiliki duri
di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat
rostrum terdapar mata faset ( majemuk)
yang bertangkai.Pada kaput sefalotoraks merupakan
penyatuan lima segmen.
Dibagian kaput terdapat sepasang
antenula, sepasang antena, dan tiga pasang
bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai alat
peraba, sedangkan antena sebagai alat
keseimbangan tubuh.Tiga pasang mulut
terdiri dari sepasang mandibula dan dua
pasang maksila.Pada bagian toraks terdiri dari
delapan segmen, terdapat tiga pasang
maksiliped, sepasang seliped, dan empat
pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai
penyaring makanan.Seliped berfungsi untuk
mencari makanan dan melindungi diri dari
musuh.Pada bagian abdomen terdapat lima
pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung
posterior terdapat telson dan sepasang alat
kemudi untuk berenang (urupod).Pada udang
jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu
menjadi gonopod.Gonopod berfungsi sebagai
penyalur sperma saat kopulasi.Sedangkan
pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur
dan membawa anaknya.
Saluran pencernaan udang terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian
bawah sefalotoraks.Lambung ( terletak di
sefalotoraks ) dan usus ( terletak di
abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal
tubuh.Hati yang merupakan kelanjar
pencernaan terletak di bagian toraks dan
abdomen.makanan udang berupa berudu,
larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa
metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar
hijau yang terletak di kepalanya.
Pernapasan dilakukan dengan insang yang
terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat
kaki.Sistem peredaran darah terdiri dari
jantung, pembuluh darah, dan sinus yang
rongganya berdinding tipis.Organ kelamin
bersifat dioseus.
Arachnoidea
Ciri ciri :
Habitat di darat, tempat lembab, ada yang bersifat parasit / predator.
Susunan tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen.
Pada Cephalothorax terdapat sepasang Pedipalpus, yaitu kaki yang bercakar
dan berfungsi untuk memegang mangsa.
Sepasang Kalisera (Kaki berupa gunting/catut) berfungsi untuk
melumpuhkan mangsa, 4 pasang kaki untuk jalan (sering dikelompokkan
hewan berkaki 8 / oktapoda), dan 4 pasang mata tunggal (asselus).
Pada abdomen (badan) terdapat sistem respirasi dengan trakea (paru – paru
buku).
Sistem peredaran darah terbuka (lacuner), dan darah mengandung zat
haemocynin. Sistem syaraf dengan tangga tali.
Sistem pencernakan sudah lengkap.
Pada laba – laba dibagian depan anus terdapat alat spineret, yang berfungsi
sebagai pemintal benang untuk membuat sarang.
Sifat kelaminnya Dioceus / Gonochoristis.
Klasifikasi
Arachnoidea dibagi menjadi beberapa ordo,
yaitu :
1)    Arachnida (kelompok laba – laba)
Ciri – ciri :
Tubuh terdiri dari cephalothorax dan abdomen.
Pada cephalothorax terdapat 6 pasang alat tambahan,
yaitu : 1 pasang kalisera yang mengandung racun, 1
pasang pedipalpus, 4 pasang kaki jalan. 
Badan tidak bersegmen, dan memiliki spineret.
Alat ekskresi berupa tabung Malphiqi yang menuju ke
anus.
Contoh :  Nephila maculata (laba – laba raksasa),
Myangale  javanica (laba – laba  burung), Heteropoda
venatoria (Laba – laba pemburu), Gasthero cantha
(laba – laba duri).
2) Scorpionida (kelompok hewan kala)
Ciri – ciri :  Pada cephalothorax terdapat
pedipalpus yang besar, pada rahang terdapat
kalisera yang kecil, dan pada dada terdapat 4
pasang kaki jalan. Abdomen bersegmen 
secara teratur (metameri), dan pada segmen
terakhir berubah menjadi alat penyengat.
Contoh : Chelifer cancroides (Kala Buku),
Theluphonus caudatus (Kalajengking
bersengat), Heterometros cyaneus
(Kalajengking Biru), Buthus afer (Ketonggeng).
3) Acarina (Kelompok Caplak / Tungau)

Ciri – ciri :
Tubuh tidak bersegmen

Abdomen menyatu dengan cephalothorax


Respirasi melalui difusi seluruh permukaan
tubuh / trakea
Bersifat parasit.
Memiliki mulut yang dapat menusuk dan
menghisap.
Daur hidup Acarina : Telur – larva – kepompong – nimfa
– Imago (dewasa).
Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang Caplak
dinamakan Akarologi.

Contoh :
Dermosentor andersoni (Tungau), penyebab penyakit
Riketsia, habitat pada Anjing.
Sarcoptes scabei (Caplak Kudis), Dermotex foliculrum
(Caplak Rambut pada manusia),  Rhipicephalus
sanguincus (Caplak Anjing).
Cermanyssus galinae (Tungau Ayam), Trombicula
deliensis (Tungau), Boophilus annulatus, Tarsonemus
transhicens (Tungau Kuning parasit pada Tomat).
Myriapoda (Hewan berkaki seribu)
Ciri – ciri :
Tubuh berbentuk silindris , memanjang, dan terdiri dari
cephalon / caput (ruas–ruas kepala), dan abdomen.
Pada kepala terdapat sepasang alat peraba (antena),
sepasang mata tunggal (asselus), dan mulut berenang,
kadang dilengkapi cakar yang berupa cakar  beracun.
Pada abdomen terdiri dari segmen tubuh ( + 10 – 200
atau lebih ).
Sistem pencernaan masih sederhana, sistem respirasi
dengan trakea, sistem syaraf berupa tangga tali, dan
sistem reproduksi secara generatif.
Habitat di darat, tempat lembab.
Klasifikasi
Klasifikasi Myriapoda dibedakan menjadi 2 ordo,
yaitu :
1)      Chilopoda
 Ciri – ciri :
 Tubuh pipih bersegmen ( + 10 – 200 segmen ).
 Setiap segmen terdapat sepasang kaki. 
 Pada kepala  terdapat sepasang antena pendek,
mata tunggal, dan mulut yang dilengkapi maksila
(rahang beracun).
 Gerakannya cepat, biasanya sebagai predator
(carnivora).
 Contoh : Scolopendrella  morsitans,
Scolopendrella immaculata, Scolopendrella
subspinipes (kelabang).
2)  Diplopoda
Ciri – ciri :
Tubuh bulat panjang (silindris), berwarna mengkilat,
bersegmen (lebih dari 300 segmen). Tiap segmen 2
pasang kaki jalan (poda). 
Pada kepala terdapat sepasang antena pendek dan mata
tunggal.
Gerakannya lambat, tidak beracun, dan biasanya sebagai
detritus (memakan sisa – sisa organisme yang mati).
Respirasinya dengan trakea.
Reproduksinya berlangsung secara  ovivar.
Contoh : Julus terestris , Spirobulus sp (Luing / Luluh).
Insecta (Hexapoda)
Memiliki jumlah species yang sangat besar,
struktur tubuh dan bentuknya bervariasi.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang insecta dinamakan Entomologi.
1)   Ciri – ciri :
Habitat di darat, udara, perairan, pohon , dan
tempat lembab.
Tubuh terdiri atas kepala (caput), dada
(thorax), dan  perut (abdomen).
Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal
(asselus),  dan ada yang mata majemuk
(faset)  sebagai indera penglihatan.  Sepasang
antena sebagai alat peraba (keseimbangan
tubuh), dan  alat mulut (maksila, mandibula
labium , dan alat peraba mulut).
Ada beberapa macam tipe mulut pada
insecta, yaitu tipe menggigit (Belalang,
Jangkrik, Rayap, Kecoak, Kumbang, Semut),
tipe menggigit dan menjilat (Lebah),  tipe
penghisap (Kupu – kupu), tipe menusuk dan
menghisap (Nyamuk, Kutu, Kepik, Pinjal),  tipe
menjilat (Lalat).
Pada dada (thorax) terbagi atas 3 segmen,
yaitu :
 Prothorax (bagian depan)
 Mesothorax (bagian tengah)
 Metathorax (bagian belakang).
Memiliki 3 pasang kaki (heksapoda),
dimana setiap satu pasang kaki terdapat pada
setiap segmen thorax.

Bagian kaki serangga meliputi :


 Coxa (pangkal paha),
 Trochanter (lingkar paha),
 femur (paha),
 Tibia (tulang kering), dan
 Tarsus (pangkal kaki). 
Ada beberapa macam tipe kaki
pada Insecta, yaitu :
 Tipe Peloncat (Belalang),
 Tipe Pengumpul polen (Lebah),
 Tipe predator (Belalang Sembah),
 Tipe Penggali (Orong – orong),
 Tipe lari (Kecoa), dan
 Tipe Hinggap (Lalat). 
Memiliki 2 pasang sayap, masing –
masing sayap melekat pada mesothorax
dan metathorax. 

Ada beberapa macam tipe sayap, yaitu


 Tipe lambat (Belalang Sembah, Ampal),
 Tipe sedang (Kupu – kupu, Belalang),
 Tipe cepat (Lalat, Nyamuk, Capung , dan
sebagainya).
Pada abdomen terdiri atas segmen tubuh (6 – 11
segmen) tanpa kaki dan sayap.
Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran
yang disebut organon Tympani , sedangkan  segmen
terakhir (posterior) mengalami perubahan bentuk
menjadi alat kelamin luar (organon genetalia externa)
yang di sebut ovipositor (berfungsi untuk menyimpan
telur). Misalnya pada Belalang / Jangkrik Betina. Atau
berubah menjadi alat penyengat (pada Lebah).
Sistem syaraf berupa tangga tali.
Sistem peredaran masih terbuka (lacuner), dan darah
mengandung zat haemocyanin.
Sistem ekskresinya berupa saluran Malphiqi yang berfungsi
mengeluarkan zat sisa metabolisme.
Sistem respirasinya berupa trakea yang bercabang –
cabang. Cabang yang halus di sebut Tracheolus. Udara
masuk melalui lubang yang di sebut Spiroculum (stigma)
yang terdapat pada setiap segmen.
Sistem pencernakannya terdiri atasi : Alat pencernakan
(mulut – kerongkongan – lambung depan / tembolok –
lambung otot – lambung kelenjar / penghancur, usus – anus)
dan kelenjar pencernakan (kelenjar ludah dan enzim).
Umumnya mengalami metamorfosis, yaitu perubahan
bentuk mulai dari telur sampai dewasa.
Ada beberapa macam metamorfosis pada insecta, antara lain:
Metamorfosis Sempurna (kelompok Holometabola), yaitu apabila
perkembangan individu melalui fase berikut : Telur – larva – Pupa /
kepompong – Imago / dewasa. Contoh : Lalat, Kupu-kupu, Lebah.
Metamorfosis tidak Sempurna (kelompok Hemimetabola /
Heterometabola), yaitu apabila perkembangan individu melalui
fase berikut : Telur – nimfantara lainarva – Imago. Contoh : Rayap,
Capung, Lipas, Jangkrik, Belalang.
Tidak mengalami Metamorfosis (kelompok Apteryangota), yaitu
apabila perkembangan individu mengalami  fase berikut : Telur –
Imago .     Contoh : Lepisme (Kutu Buku).
2)  Klasifikasi Insecta
Dibagi menjadi 2 sub kelas, yaitu :
Apteryangota, meliputi serangga yang tidak
bersayap, tipe mulut menggigit, dan tidak
mengalami metamorfosis. Contoh : Lepisme
(Kutu Buku)
Pteryangota, meliputi serangga yang
bersayap. Tipe mulut menggigit, menusuk,
menghisap, dan sebagainya. Metamorfosis
sempurna atau setengah sempurna.
Pteryangota terdiri dari beberapa ordo, antara lain :
Archiptera / Isoptera, memiliki 2 pasang sayap tipis dengan
ukuran yang sama, tipe mulut menggigit, dan metamorfosis
tidak sempurna.Contoh : Aechna sp (Capung sawah),
Macrotermens sp (Anai – anai), Rayap.   Pada rayap terjadi
polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-
macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup
berkoloni, dalam koloni ini terjadi  pembagian tugas kerja, yaitu:
 Ratu ,  laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan
tugasnya adalah bertelur.
 Raja,  laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan  keturunan.
 Serdadu,  rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni
dari gangguan hewan lain.
 Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu danraja, serta
menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan  rayap
serdadu bersifat steril.
Neuroptera, memiliki 2 pasang sayap tipis
yang membentuk seperti jala, tipe mulut
menggigit, dan metamorfosis sempurna.
Contoh : Mymelon frontalis (Undur – undur)
Orthoptera, memiliki 2 pasang sayap yang
lurus (bagian depan tebal dan belakang tipis),
tipe mulut menggigit, dan metamorfosis
sempurna. Contoh : Mantis religiosa (Belalang
Sembah), Blatidae sp (Lipas), Grylus
domestica (Jangkrik), Branchytrpes sp
(Gangsir), Blatta orientalis (Kecoak).
Hemiptera / Heteroptera , memiliki 2 pasang sayap  yang tidak
sama (depan berupa kulit dan belakang berupa selaput),  tipe
mulut menusuk dan menghisap, dan metamorfosis tidak
sempurna. Contoh : Podops vermiculata  (Walang Coklat),
Leptocorisa acuta (Walang Sangit), Cymex rotundatus (Kutu
Busuk), Dundupia manifera (Tenggoret).
Coleoptera, memiliki 2 pasang sayap (bagian depan tebal dan
halus yang mengandung zat kitin yang di sebut elitra, dan bagian
belakang tipis seperti selaput), tipe mulut meggigit dan
mengunyah, dan metamorfosis sempurna. Contoh : Lesioderma
sp (Kumbang), Calandra sp (kepik), Laprinas sp (Kunang –
kunang).
Hymenoptera, memiliki sayap 2 pasang sayap yang
tidak sama berupa selaput tipis, tipe  mulut menggigit
dan menjilat, metamorfosis sempurna. Contoh : Apis
indica (Lebah Madu), Solenepsis geminata (Semut Api),
Vespula  maculata (Tawon Endas).
Diptera,  memiliki satu pasang sayap, karena yang
belakang telah mereduksi dan berubah menjadi Halter, 
tipe mulut menusuk, menghisap, dan menjilat,
metamorfosis  sempurna.  Contoh : Culex festigens
(Nyamuk perantara filariasis), Musca domestica (Lalat
Rumah).
Siphonopera, tidak memiliki sayap (sayap
belum nyata),  tipe kaki meloncat, tipe mulut
menusuk dan menghisap, metamorfosis
sempurna, dan memiliki mata tunggal
(asselus). Contoh : Xenopsilla cheopsis (Kutu
Tikus), Ctenicephalus felis (Kutu Kucing), Pulex
irritans (Pinjal).
Lepidoptera, memiliki 2 pasang sayap serupa
selaput yang tertutup sisik, tipe mulut
menghisap, dan metamorfosis sempurna.
Contoh : Heterocere sp (Kupu – kupu Malam),
Biston betularia (Ngengat).
Homoptera, memiliki 2 pasang sayap yang
sama serupa selaput, tipe mulut menusuk dan
menghisap, dan metamorfosis tidak
sempurna. Contoh : Nilaparvata lugegens
(Wereng), Peduculus kapitis (Kutu Kepala),
Aphis medicaginis (Kutu daun), Coccidae sp
(Kutu Perisai).
Reproduksi Arthropoda
Arthropoda bereproduksi secara seksual dan aseksual. Pada
umumnya gonokoris atau alat kelamin terletak pada individu
yang berbeda, namun ada pula yang hermafrodit. Reproduksi
Arthropoda dapat terjadi melalui perkawinan (kopulasi) dan
parthenogenesis.
Secara aseksual Arthropoda dengan
melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa
pembuahan oleh hewan jantan, Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan,
dimana sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akantumbuh
menjadi individu jantan yang memiliki jumlah kromosom
separuh dari indovidu betina dan paedogenesis (terjadi
reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis
alat kelamin Arthropoda sudah terpisah.
Peranan
Peranan Arthropoda yang menguntungkan :
Sebagai sumber makanan yang mengandung protein tinggi,
contohnya udang windu (Penaeus monodon), Panulirus homarus
(Lobster), kepiting ( Scylla serrata), rajungan (Portunus), Laron,
dan gangsir
Menghasilkan madu, contohnya lebah madu ( Apis Mallifera)
Bahan pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra ( Bombyx
mori)
Membantu penyerbukan tanaman
Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman secara
biologi
Sebagai zooplankton. Misal :Crustacea yang berukuran kecil.
Sebagai percobaan/penelitian  dalam genetika  (Drosophila
melanogaster  /  Lalat Buah).
Peranan Arthropoda yang merugikan :
Perusak tanaman, yaitu semua larva atau ulat pemakan
daun, wereng, dan belalang.
Inang perantara ( vector ) penyakit, misalnya nyamuk
Aedes Aegypti sebagai vector penyakit demam berdarah,
Anopheles sebagai vector penyakit malaria, lalat rumah
(Musca domestica) sebagai vector penyakit tifus, lalat tse
– tse ( Glosina morsitans ) sebagai vector penyakit tidur,
dan laba – laba Demacentor variabilis sebagai vector
demam Rocky Mountain dan teleremia
Parasit pada manusia, contohnya caplak penyebab kudis
( Sarcoptes scabiei ), nyamuk, dan kutu rambut kepala
(Pediculus humanus capitis)
Merusak kayu bangunan, misalnya rayap
Pengebor kayu galangan kapal atau perahu, contohnay
Crustacea kelompok Isopoda (Limnoria lignorum).

Anda mungkin juga menyukai