Metakognisi
Sudarmin 0403519011
Qonita Alfi Navila 0403519014
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Strategi Memori
2 Practice
5 Pendekatan Multimodal
6 Prospective Memory
1 Suggestions from Previous Chapters
a. Levels of Processing
b. Encoding Specifity
Encoding specifity menyatakan recall lebih baik jika konteks pada saat
pengkodean sesuai dengan konteks ketika kemampuan retrieval diuji.
c. Overconfidence
Overconfidence adalah percaya diri yang berlebihan. Kita sering
percayabahwa ingatan tentang informasi pada pengalaman kita memiliki
tingkat keakuratan yang tinggi.
d. Divided Attention
Divided attention adalah membagi atensi kepada dua situmulus atau
lebihdalam waktu yang bersamaan. Hal ini menyebabkan tugas-tugas
yang dilakukan menggunakan divided attention biasanya tidak dapat
dilakukan secara efektif. Sehingga memory performance menurun dan
tidak akurat dalam mengingat.
2 Practice (Latihan)
Misalnya, untuk kata “template”, anda ambil kata “tempe” sebagai kata kunci, lalu
membayangkan tempe selalu tercetak oleh pembungkusnya, dan karena itu anda
mendapatkan arti kata template, yaitu “cetakan/pola bentuk”.
b. The Method of Loci/Tempat
Contohnya adalah ketika kita harus menghapal daftar belanjaan yaitu daging, telur,
susu kotak, dan roti. Misalnya kita mulai membayangkan seiris daging yang
tergantung depan pintu, gantungan lampu yang membentuk telur, susu kotak
terletak pada masing-masing meja makan, roti yang bentuknya seperti sofa.
Dengan begitu kita akan lebih mudah menghapalkan barangbarang tersebut.
4 Mnemonics Using Organization
Pendekatan ini menuntut agar kondisi fisik diperhatikan, misalnya tidur yang cukup dan
kegiatan harian yang tidak berlebihan. Selain fisik, kondisi mental juga pentin, sebab orang
yang sedang depresi akan bermasalah dengan memorinya
Yang paling sulit dalam memori prospektif ini adalah mengingat isi dari
aksinya. Mungkin kita pernah mengalami kejadian di mana kita merasa
harus melakukan sesuatu, tapi kita tidak bisa mengingat apa yang harus
kita lakukan itu.
a. Prospective Memory
b. Retrospective Memory
3 Fenomena Tip-of-the-Tongue
Metakomprehensi
4
Metakognisi
Secara umum, penderita ADHD lebih memungkinkan untuk menilai tugas memori secara
berlebihan. Misalnya mahasiswa yang mengalami ADHD mungkin memperkirakan nilai
secara berlebihan pada tugas memori tertentu dengan nilai 30%, sedangkan
mahasiswa yang tidak menderita ADHD memperkirakan skornya sebesar 20%.
Metamemori Mengenai Faktor-Faktor yang
2 Mempengaruhi Memori
Anda mungkin pernah terjebak di situasi ini: ada orang yang bertanya kepada Anda
mengenai sesuatu hal yang jelas-jelas Anda tahu dengan pasti. Namun, seketika
Anda lupa sebenarnya apa, sih, satu kata yang Anda cari itu? Yang Anda ingat
hanyalah huruf awalnya adalah S dan terdiri dari beberapa suku kata. Anda juga
ingat sepertinya ada huruf E dan R, tapi Anda tidak dapat mengingat dengan jelas
kata apa yang sebenarnya sudah siap terucap di ujung lidah Anda tersebut.