Anda di halaman 1dari 24

Pembelajaran,kognisi dan

Memori

Psikologi
Pendidikan
Kelompok 4
• WAODE AQILAH_4522091110
• INDAHYANI SAUNG RAPPA_4522091122
• SINDY SENDING TALOMBA_4522091107
• SINAR
• DHEA ANANDA
• FELGIEST BANNE RINGGI’_4522091140
• ANITA
Pengertian Belajar
• Belajar adalah perubahan
Ormrod
jangka(2020)panjang,
megemukakan bahwa belajar merupakan perubahan jangka
bukan
panjang dalam representasi mental atau asosiasi sebagai hasil dari pengalaman.
sekedar belajar yag informasi
Pengertian dikemukakan oleh Ormrod dapat dijelaskan sebagai
berikut:
sementara
• Belajar melibatkan
representasi mental atau
asosiasi, yag pada intinya
merupakan fenomena yang
terjadi di otak.
• Belajar adalah perubahan
karena pengalaman, bukan
hasil pematangan fisiologis,
Asumsi Dasar Psikologi Kognitif
• Pembelajar
Lima asumsi dasar mengenai bagaiamana
secara aktiforang belajar dan
berpikir: membangun
• Proses Kognitif
interpretasi
• Perubahan
• mempengaruhi
Proses fenomena
apa yang pematangan
kognitif dan peristiwa
dipelajari di itak
orang di
memungkink
terkadang lingkungan
• Orang an proses
dapat pada mereka
umumnya kognitif yang
disimpulkan
selektif semakin
dari perilaku
tentang canggih
mereka apa
yang secara seiring
mental bertambahny
mereka a usia.
proses dan
Mobil Sarung Buku

Penghapus Jilbab Celana

Baju Pesawat Becak

Spidol Pensil Motor


Sifat pencatat Sensori

Pencatat Sensori (sensory register) merupakan komponen


memori penahan informasi yang anda terima disebut input.
Sifat pencatat sensori mengacu pada karakteristik atau atribut yang terkait
dengan proses penerimaan, analisis, dan penafsiran informasi sensori oleh
sistem sensori manusia. Sifat-sifat ini memainkan peran penting dalam
bagaimana kita merespons dan memahami rangsangan sensori di sekitar
kita.
Sifat Memori kerja
Memori jangka Memori
pendek Jangka Panjang

Memori jangka pendek (MJP), juga dikenal sebagai Memori jangka panjang (MJP) adalah sistem penyimpanan dalam
memori kerja, adalah sistem penyimpanan sementara otak yang dapat menyimpan informasi dalam jangka waktu yang
dalam otak yang digunakan untuk menyimpan lebih lama, mulai dari beberapa jam hingga seumur hidup. MJP
informasi secara sementara dan mengolahnya dalam berperan dalam menyimpan pengetahuan, pengalaman, dan
waktu singkat. MJP memungkinkan kita untuk keterampilan yang telah kita pelajari dari masa lampau.
Informasi dalam MJP dapat dipanggil kembali dan digunakan
mengingat informasi dalam interval waktu yang
kapanpun diperlukan, meskipun proses pengambilan kembali
pendek, biasanya beberapa detik hingga beberapa
informasi tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
menit, sebelum informasi tersebut digunakan atau pengkodean yang efektif, pengulangan, dan asosiasi dengan
hilang. informasi yang sudah ada dalam MJP.
Penyimpanan Memori
Jangka Panjang

informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang dapat dikodekan


dalam berbagai bentuk. Beberapa di antaranya dapat dikodekan dalam
bentuk verbal misalnya hal-hal yang anda ingat kata demi kata (nama
Anda dan asal). Informasi lain dapat dikodekan sebagai citra (gambar)-
seperti yang tampak secara persepsi atau dengan melakukan proses pelatih.
Pengetahuan Deklaratif

ahli teori belajar membedakan dua bentuk umum dari proses


penyimpanan memori jangka panjang yakni pembelajaran hafalan
dan pembelajaran yang bermakna.

Hafalan, mengulangi sesuatu berulang-ulang dalam


jangka waktu yang sangat singkat.
Pembelajaran bermakna, menghubungkan informasi
baru yang dipelajari dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah ada.
Pemanggilan Memori Jangka
Panjang

Keterkaitan dengan Pengetahuan yang ada serta Kekhasan (distinctiveness)


dengan berbagai konteks

Nuansa Emosional
Latihan Dan Tinjaun Berkala

Isyarat Pemanggilan Yang Relevan


Waktu Tunggu
Faktor
Pembelajar Terkadang
Penyebab
Lupa

Pencarian memori jangka panjang


Kerusakan yang tidak
berhasil
Kegagalan untuk menyimpan atau
mengkonsolidasikan informasi dalam memori
jangka panjang

Kesalahan Rekonstruksi
Gangguan
k e t i k a K o n s t r u k s i P e n g e t a h u a n Ti d a k S e s u a i
Rencana: Menangani miskonsepsi para pembelajar

Miskonsepsi iitu sendiri adalah ide atau pandangan yang keliru


mengenai suatu konsep yang dipahami oleh seseorang yang tidak
sesuai dengan konsep yang disepakati dan dianggap benar oleh para
ahli.
P e r u b a h a n Te r h a d a p P e r u b a h a n K o n s e p t u a l

keyakinan yang sudah dimiliki siswa memengaruhi interpretasi mereka


terhadap informasi baru.

keyakinan siswa yang ada mungkin lebih konsisten dengan


pengalaman sehari-hari mereka.

beberapa keyakinan terintegrasikan ke dalam keseluruhan yang kohesif,


dengan banyak interkoneksi di antara gagasan

siswa mungkin gagal untuk melihat ketidakkonsistenan anatara informasi


baru dan keyakinan yang ada pada mereka.

siswa mungkin memiliki investasi pribadi atau emosional dalam keyakinan


mereka.
Mendorong Perubahan Konseptual
identifikasi miskonsepsi yang ada sebelum pengajaran dimulai: kita dapat lebih mudah
mengatasi miskopsepsi siswa ketika tahu apa miskopsepsinya itu.

cari dan kemudian bangunlah pengetahuan di atas inti pemahaman siswa saat
ini: Terkadang, pemahaman siswa saat ini memiliki kualitas sebagian benar dan
sebagian salah.

memotivasi siswa untuk mempelajari penjelasan yang benar: siswa kemungkinan besar akan
terlibat dalam pembelajaran yang bermakna dan mengalami perubahan konseptual ketika mereka
termotivasi untuk melakukannya.

pantau apa yang siswa katakan dan catatlah tanda-tanda miskonsepsinya yang
konsisten: beberapa konsepsi yang salah dan pemahaman yang setengah salah
dapat bertahan meskipun kita sudah melakukan upaya terbaik.
K e b e r a g m a n d a l a m P r o s e s
K o g n i t i f
Terdapat keberagaman yang mempengruhi kemampuan untuk belajar dan mengingat di kelas, termasuk
rentang perhatian, kapasitas memori kerja, fungsi eksekutif, proses penyimpanan memori jangka panjang,
proses memahami, serta cara menafsirkan materi.

Misalnya, siswa dengan kapasitas memori kerja yang relatif kecil dan fungsi eksekutif yang kurang
berkembang cenderung mengalami kesulitan mengingat instruksi, menangani tugas-tugas kompleks,
dan menjaga pikiran mereka pada tugas yang ada. ini tentunya berdampak buruk pada prestasi
akademik siswa. ada beberapa faktor atau sumber dari keberagaman ini, yaitu kondisi hidup serta
latar belakang budaya.
M e m f a s i l i t a s i p e m r o s e s a n k o g n i t i f
p a d a s i s w a b e r k e b u t u h a n k h u s u s

Siswa dengan kesulitan kognitif atau Siswa dengan masalah sosial atau
akademis spesifik perilaku
Mengobservasi kesalahan yang menunjukkan Menghubungkan pengajaran dengan minat
kesulitan pemrosesan spesifik, mengubah pribadi mereka. Memanfaatkan memori
instruksi dan tugas dengan cara yang visual untuk siswa yg memiliki gangguan
memungkinkan siswa untuk mengompensasi spektrum autisme. dan dapat pula memberi
keterbatasan mereka. Membagi tugas kompleks rujukan ke psikolog.
menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana,
memberi kegiatan selingan, memperkuat
akurasi daripada kecepatan.
M e m f a s i l i t a s i p e m r o s e s a n k o g n i t i f
p a d a s i s w a b e r k e b u t u h a n k h u s u s

Siswa dengan keterlambatan umum Siswa dengan tantangan fisik atau Siswa dengan perkembangan
dalam fungsi kognitif dan sosial sensori kognitif yang tinggi
siswa yang memiliki basis pengetahuan yang
siswa dengan pemprosesan kognitif yang
kurang berkembang, salah satu strategi yang dapat
siswa dengan proses kognitif yang lambat lebih cepat, kemampuan fungsi eksekutif
digunakan adalah dengan memberikan teknologi
dan berkurangnya kapasitas memori kerja. yang lebih canggih, basis pengetahuan yang
pendamping yang memungkinkan siswa untuk
salah satu strategi yang dapat digunakan menghindari tantangan fisik atau sensori mereka. lebih besar. salah satu strategi yg digunakan
adalah membuat bahan pengajaran contoh, teknologi Asistif (Asistive Technology) adalah
sederhana serta memberikan intruksi yang yaitu teknologi yang dimodifikasi atau langsung melanjutkan dengan topik lebih cepat atau
jelas digunakan untuk anak yang memiliki kebutuhan lebih dalam.
khusus
b a g a i m a n a p e n g e t a h u a n
p r o s e d u r a l d i p e l a j a r i

Beberapa prosedur yang dipelajari orang - misalnya, membuat kue, bermain bola voli.
dan mengendarai mobil - terutama terdiri dari perilaku terbuka. Banyak prosedur
lainnya - misalnya, menulis esai persuasif, memecahkan x dalam persamaan aljabar, dan
menjelajahi Internet - memiliki komponen mental yang signifikan juga. Banyak
prosedur melibatkan kombinasi antara perilaku fisik dan aktivitas mental.
peran pengetahuan sebelumnya dan memori kerja
pada penyimpanan memori jangka panjang

Siswa lebih cenderung terlibat dalam pembelajaran


bermakna ketika mereka memiliki dasar pengetahuan
(knowledge base) yang relevan - yaitu, ketika mereka
memiliki pengetahuan yang dapat menghubungkan
informasi dan keterampilan baru apa pun yang mereka
coba kuasai. Sebaliknya, ketika mereka memiliki
sedikit pengetahuan yang relevan untuk membangun,
mereka cenderung berjuang dalam upaya mereka untuk
memahami materi baru, seperti yang kadang-kadang
dilakukan Kanesha saat mempelajari nama-nama tulang
untuk kuis biologinya.
mendorong perangkat pembelajaran
bermakna dan pemahaman konseptual

Kita tidak dapat selalu menyalahkan siswa ketika mereka mengambil


pendekatan yang relatif tidak berarti untuk studi mereka. Secara tidak sengaja,
beberapa guru cenderung mendorong siswa mempelajari mata pelajaran
sekolah dengan menghafal.
Alih-alih secara tidak sengaja mendorong pembelajaran hafalan, kita harus
secara eksplisit mendorong siswa mengadopsi perangkat pembelajaran
bermakna (meaningful learning set) - upaya sungguh-sungguh untuk
memahami suatu topik daripada hanya sekedar menghafalkannya. Sebagai
contoh, kita mungkin sering meminta siswa menjelaskan alasan mereka dan
tugas serta penilaian kita harus membutuhkan pemahaman yang benar
daripada hanya menghafal (Ausubel, Novak, & Hanesian,
1978; Middleton & Midgley, 2002; L. Shepard dkk., 2005).
Idealnya, siswa harus memperoleh pemahaman konseptual (conceptual
understanding) tentang topik kelas; artinya, mereka harus membentuk koneksi
logis antara konsep dan prinsip terkait.
Penggunaan Teknologi untuk Memfasilitasi
Pembelaiaran Bermakna
Keragaman yang luas dalam pengetahuan dan keterampilan siswa sat in sering kali memerlukan
beberapa tingkat pengajaran individual. Siswa yang berbeda mungkin memerlukan "titik awal"
yang berbeda dalam eksplorasi topik baru mereka sedangkan beberapa siswa mungkin
memerlukan lebih banyak latihan daripada yang lain sebelum mereka benar-benar dapat
menguasai keterampilan baru. Banyak program perangkat lunak pengajaran - sering disebut
sebagai pengajaran berbasis komputer (Computer-Based Instruction/CBI) - dirancang khusus
untuk memperhitungkan perbedaan individu. Program CBI yang efektif mewujudkan banyak
prinsip dasar psikologi kognitif. Misalnya, program tersebut menangkap dan menarik perhatian
siswa dengan tugas dan grafik yang menarik, mendorong siswa untuk menghubungkan ide-ide
baru dengan hal-hal yang sudah mereka ketahui, menyajikan beragam contoh dan latihan, dan
memberikan umpan balik konstruktif yang menjelaskan menzapa setiap respons siswa bagus atau
tidak sebagus itu. Beberapa bentuk CBI disimpan dalam tap komputer; banyak juga yang tersedia
di Internet.
Penggunaan mnemonik saat tidak adanya
pengetahuan sebelumnya yang relevan
Ketika siswa mengalami kesulitan menemukan hubungan antara materi baru
dan pengetahuan mereka sebelumnya, atau ketika sistem informasi tampakya
tidak memiliki struktur organisasi (seperti yang berlaku bagi banyak daftar),
trik memori khusus yang dikenal sebagai mnemonik (mnemonic) dapat
membantu siswa mengingat materi Kelas secara lebih efektif.
Tiga mnemonik yang biasa digunakan :
Mediasi verbal
Metode kata kunci
Stuktur bermakna yang ditumpangkan
Kesimpulan

bahwa ada beberapa strategi dan teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman dan retensi informasi tentang kognisi dan memori. Pengulangan secara
teratur membantu memperkuat ingatan, sementara penggunaan metode pembelajaran
yang beragam memungkinkan setiap individu untuk menemukan pendekatan yang
paling efektif bagi mereka. Penerapan teknik mnemonik membantu menghubungkan
informasi dengan hal-hal yang lebih mudah diingat. Memberikan waktu istirahat yang
cukup antara sesi belajar memungkinkan otak untuk memproses dan mengonsolidasi
informasi yang baru dipelajari. Latihan keterampilan berpikir kritis juga penting dalam
meningkatkan pemahaman dan retensi informasi. Dengan menggunakan strategi-strategi
ini secara konsisten, seseorang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
memahami dan mengingat informasi tentang kognisi dan memori.
@reallygreatsite

Anda mungkin juga menyukai