Anda di halaman 1dari 8

“Upaya Pencegahan Primer, Sekunder, Dan Tersier

Pada Sistem Reproduksi Kasus Aborsi”


Oleh kelompok 1

Wa Irma Intan Sari Musba


Anjaly Iskandar Priska Tangkawarow
Wati Rumagutawan Mario Purimahua
Yolanda Kakisina Sarlina Nundehu
Fatmawati Kumkelo Krispilia Pariama
Rino Corputty Ongen.Y.Leuwol
Kristi Novi Niak Sufruyati Kilwouw
 
PENGERTIAN ABORTUS

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, abortus didefinisikan


Sebagai terjadi keguguran janin; melakukan abortus sebagai
melakukan pengguguran (dengan sengaja karena tak menginginkan
bakal bayi yang dikandung itu). ABORSI adalah :

1. Pengeluaran hasil konsepsi pada stadium perkembangannya


sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40 minggu);
2. Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan (berat kurang dari 500 gram atau kurang dari 20
minggu).
Klasifikasi Abortus

1. Abortus Imminens
2. Abortus Insipiens
3. Abortus Inkompletus
4. Abortus Kompletus
5. Missed Abortion (Abortus Tertahan)
6. Abortus Berulang/Habitualis
7. Abortus Infeksiosa
8. Abortus Septik  
Berdasarkan riwayat kejadiannya, abortus terbagi menjadi abortus
spontan dan abortus provokatus (abortus buatan).

Abortus spontan adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului


faktor-faktor mekanis atau medisinalis, semata-mata disebabkan oleh
faktor alamiah, termasuk di dalamnya abortus imminens, abortus
insipiens, abortus inkompletus, abortus kompletus, abortus tertahan,
abortus berulang, abortus infeksiosa, dan abortus septik.
Sedangkan abortus buatan adalah abortus yang disengaja baik
dengan menggunakan obat-obatan ataupun alat-alat
Determinan Abortus

1. Umur
Umur reproduksi yang sehat dan aman untuk kehamilan dan
persalinan, yaitu 20 – 35 tahun.
2. Status Perkawinan
3. Pendidikan
4. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan
faktor predisposisi yang sangat berperan dalam mempengaruhi
seseorang mengambil keputusan untuk berperilaku sehat.
5. Sosial Ekonomi.
6. Usia Kehamilan
7. Riwayat Kehamilan
8. Riwayat Kejadian Abortus
Komplikasi Abortus

Risiko komplikasi akibat abortus antara lain:


a. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena
perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.
b. Syok
Syok adalah suatu keadaan klinis yang akut akibat berkurangnya perfusi
jaringan dengan darah karena gangguan pada sirkulasi mikro. Kekurangan
perfusi apabila berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan hipoksia jaringan
yang akan merusak sel-sel dan pada akhirnya menyebabkan kematian.
c. Infeksi
Infeksi dari bakteri yang merupakan flora normal dari genitalia eksterna
dan vagina dapat juga menyebabkan syok yang dinamakan syok septik atau
syok endotoksin. Peristiwa infeksi yang dapat menimbulkan syok septik adalah
abortus infeksiosa terutama yang dilakukan pada abortus kriminalis.
 
Pencegahan Abortus

1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer lebih kepada langkah awal, yakni
mencari tau mengapa sebenarnya seorang perempuan
melakukan abortus.
2. Pencegahan Sekunder
Pada pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan cara
menegakkan diagnosa secara cepat dan tepat untuk
menghindari hal-hal buruk terkait komplikasi akibat
keterlambatan penanganan.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimaksudkan untuk menghindari hal-hal
buruk terkait penanganan dan komplikasi

Anda mungkin juga menyukai